BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Semua sel tubuh membutuhkan makanan
yang cukup, makanan merupakan kebutuhan pokok untuk hidup, dan beberapa zat
makanan penting sekali untuk kesehatan. Bila makanan tidak mengandung zat gizi
yang dibutuhkan sel tubuh kelancaran kerja fisiologis akan terganggu.
Sistem yang berperan dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan
dan organasesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus
bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu,
dan pancreas
B. Rumusan
Masalah
1. Anatomi dan Fisiologi Sistem
Pencernaan
2. Proses Pemenuhan Kebutuhan
Nutrisi
3. Hormon-hormon terkait dengan
Kebutuhan Nutris
4. Makro dan Mikronutrien
5. Metabolisme Karbohidrat,
Lemak, dan Protein
6. Metabolisme Purin,
Pirimidin, dan Porfirin
7. Pembentukan Urea
8. Keadaan Kenyang dan Puasa
9. Tanda dan Gejala Kecukupan
Nutrisi
C. Tujuan
1. Mengetahui
anatomi dan fisiologi Sistem Pencernaan
2. Mengetahui
proses pemenuhan kebutuhan nutrisi
3. Mengetahui
Hormon-hormon terkait dengan kebutuhan nutrisi
4. Mengetahu
makro dan mikronutrien
5. Mengetahu
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
6. Mengetahui
metabolisme purin, pirimidin, dan porfirin
7. Mengetahui
pembentukan urea
8. Mengetahui
keadaan kenyang dan puasa
9. Mengetahui
tanda dan gejala kecukupan nutrisi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi
dan Fisiologi Sistem Pencernaan
Anatomi
SISTEM PENCERNAAN
Saluran cerna ( traktus gastrointestinal )
1. Mulut
2. Pharinx
3. Esophagus
4. Gaster (Lambung)
5. Usus Halus
· Duodenum
( usus dua belas jari )
· Jejenum
( usus kosong )
· Ileum
( usus penyerapan )
6. Usus Besar
· Colon
senden
· Colon
transversum
· Colon
desenden
· Colon
sigmoid
7. Rektum
8. Anus
Organ-organ assesoris / tambahan
1. Gigi
2. Lidah
3. Kelenjar ludah
4. Hati
5. Kandung Empedu
6. Pankreas
Fungsi Sistem Pencernaan
1. Menerima nutrient ( proses
menelan / ingesti )
2. Menghancurkan nutrient dalam
bentuk molekul-molekul kecil untuk mencapai dan memasuki aliran darah ( proses
pencernaan / digesti)
3. Memungkinkan molekul-molekul
tadi untuk memasuki aliran darah (proses penyerapan / absorbsi) sehingga dapat
dikirimkan keseluruh jaringan. Dimana semua proses tersebut dikoordinasi oleh
gerakan otot halus dan sekresi saluran pencernaan.
· Prose Pencernaan
1. Ingesti
Memasukkan makanan kedalam rongga mulut
Memotong makanan menjadi potongan-potongan yang halus
( proses pengunyahan ).
Membasahi makanan dengan sekresi kelenjar salivarius/
kelenjar ludah
Menelan makanan (deglutition)
2. Digesti
Makanan yang telah ditelan didorong oleh gerakan propulsive (pendorongan)
melewati oropharynx dan esophagus menuju lambung untuk diproses lebih lanjut
oleh enzim pencernaan dan asam lambung, meliputi
ü Tepung dipecah menjadi monosakarida oleh
enzim amylase
ü Protei dipecah menjadi dipeptida dan asam
amino oleh enzim pepsin dan trypsin
ü Lemak dipecah menjadi monogliserida dan
asam lemak bebas oleh enzim lipase dan esterase
3. Absorbsi
Penyerapan monosakarida seperti glukosa, asam amino
dan monogliseri asam-asam lemak, air, bikarbonat, dan kalsium dari lumen
gastrointestinal ke aliran darah atau limfe
4. Defekasi
Pengeluaran sisa makanan yang tidak dicerna oleh
tubuh melalui anus dalam bentuk feces.
· Struktur Sistem Pencernaan
Traktus Gastrointestinal (saluran pencernaan )
1. Mulut
2. Pharinx
3. Esophagus
4. Lambung
5. Usus halus
6. Usus besar
7. Rectum
8. Anus
B. Proses
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
· Ingesti
1. Memasukkan
makanan kedalam rongga mulut
2. Memotong
makanan menjadi potongan-potongan yang halus ( proses pengunyahan ).
3. Membasahi
makanan dengan sekresi kelenjar salivarius/ kelenjar ludah
4. Menelan
makanan (deglutition)
· Digesti
Makanan yang telah ditelan didorong oleh gerakan propulsive (pendorongan)
melewati oropharynx dan esophagus menuju lambung untuk diproses lebih lanjut
oleh enzim pencernaan dan asam lambung, meliputi :
1. Tepung
dipecah menjadi monosakarida oleh enzim amylase
2. Protei
dipecah menjadi dipeptida dan asam amino oleh enzim pepsin dan trypsin
3. Lemak
dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak bebas oleh enzim lipase dan
esterase
· Absorbsi
Penyerapan monosakarida seperti glukosa, asam amino
dan monogliseri asam-asam lemak, air, bikarbonat, dan kalsium dari lumen
gastrointestinal ke aliran darah atau limfe
· Defekasi
Pengeluaran sisa makanan
yang tidak dicerna oleh tubuh melalui anus dalam bentuk feces.
C. Hormon-hormon
terkait dengan Kebutuhan Nutrisi
· Hormon Insulin
Pengertian
Insulin adalah hormon yang mengatur
pusat untuk metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh. Insulin menyebabkan
sel-sel di hati, otot, dan jaringan lemak untuk mengambil glukosa dari darah,
menyimpannya sebagai glikogen di hati dan otot.
· Hormon Glukagon
Pengertian
Glukagon adalah suatu
hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, meningkatkan kadar glukosa darah.
Glukosa disimpan dalam hati dalam
bentuk glikogen, yang merupakan pati-seperti polimer rantai terdiri dari
molekul glukosa. Sel-sel hati (hepatosit) memiliki reseptor glukagon. Ketika
glukagon mengikat pada reseptor glukagon, sel-sel hati mengubah glikogen
menjadi polimer molekul glukosa individu, dan melepaskan mereka ke dalam aliran
darah, dalam proses yang dikenal sebagai glikogenolisis. Seperti toko-toko
menjadi habis, glukagon kemudian mendorong hati untuk mensintesis glukosa
tambahan oleh glukoneogenesis. Glukagon mematikan glikolisis di hati,
menyebabkan intermediet glikolisis akan shuttled untuk glukoneogenesis.
Fungsi
Fungsi molekul reseptor yang mengikat :
• Aktivitas hormon
• glukagon reseptor yang mengikat
Komponen seluler
• glukagon reseptor yang mengikat
Komponen seluler
• ekstraseluler wilayah
• ekstraseluler wilayah
• ruang ekstraseluler
• fraksi larut
• sitoplasma
• membran plasma
• membran plasma
Proses biologis
• ekstraseluler wilayah
• ruang ekstraseluler
• fraksi larut
• sitoplasma
• membran plasma
• membran plasma
Proses biologis
• proses metabolisme cadangan energi
• sinyal transduksi
• G-protein reseptor ditambah protein signaling jalur
• G-protein signaling, ditambah dengan utusan cAMP kedua nukleotida
• perilaku makan
• proliferasi sel
• negatif pengaturan nafsu makan
• regulasi sekresi insulin
• seluler respon terhadap stimulus glukagon
• sinyal transduksi
• G-protein reseptor ditambah protein signaling jalur
• G-protein signaling, ditambah dengan utusan cAMP kedua nukleotida
• perilaku makan
• proliferasi sel
• negatif pengaturan nafsu makan
• regulasi sekresi insulin
• seluler respon terhadap stimulus glukagon
· Hormon Pertumbuhan ( Growth Hormone
)
Pengertian
Hormon pertumbuhan (GH) adalah
hormon peptida yang merangsang pertumbuhan, reproduksi sel dan regenerasi pada
manusia dan hewan lainnya.
Hormon pertumbuhan adalah asam
191-amino rantai polipeptida tunggal yang disintesis, disimpan, dan disekresi
oleh sel-sel somatotroph dalam sayap lateral kelenjar hipofisis anterior.
Somatotropin (STH) mengacu pada hormon pertumbuhan 1 diproduksi secara alami
dalam hewan, sedangkan somatropin merujuk pada hormon pertumbuhan yang
diproduksi oleh teknologi DNA rekombinan.
v Protein
Protein adalah bagian dari semua sel
hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh
adalah protein, setengahnya ada di dalam otot, seperlima ada di dalam tulang
dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jarigan
lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkutan zat-zat gizi
dan arah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein.Disamping itu asam
amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagai prekursor
sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial
untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi yang tidak dapat digantikan oleh zat
gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Protein adalah molekul makro yang
mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri
atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikar satu sama lain dalam ikatan
peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen dan
nitrogen; beberapa asam amino di samping itu mengandung unsur-unsur fosfor,
besi, sulfur, iodium, dan kobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein,
karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak terdapat di dalam
karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16% dari berat protein.
· Fungsi
Protein
- Pertumbuhan
dan pemeliharaan.
2.
Protein tuubh berada dalam keadaan dinamis, yang
secara bergantian pecah dan disintesis kembali. Riap hari sekita 3% jumlah
protein total berada dalam keadaan berubah ini. Dinding usus setiap 4-6 hari
harus diganti, membutuhkan sisntesi 70 gram protein setiap hari.
- Pembentukan
ikatan-ikatan esensial tubuh.
4.
Hormon tiroid, epinefrin, insulin adalah ptotein,
begitu juga dengan enzim.Ikatan-ikatan ini bertindak sebagai katalisator atau
membantu perubahan-perubahan biokimia yang terjadi di dalam tubuh.
- Mengatur
keseimbangan air.
6.
Keseimbangan cairan tubuh harus dijaga melaui sistem
kompleks yang melibatkan protein dan elektrolit.
- Memelihara
netralitas tubuh.
8.
Protein tubuh bentindak sebagai buffer, menjaga pH
tetap konstan. Sebagian besar jaringan tubuh berfungsi dalam keadaan pH netral
atau sedikit alkali (pH 7,35-7,45).
- Pembentukan
antibodi
10. kemampuan
tubuh terhadap detoksifikasi terhadap bahan-bahan racun dikontrol oleh
enzim-enzim yang terdapat terutama di dalam hati.
- Mengangkut
zat-zat gizi
12. protein
memegang peranan esensial dalam mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna
melaui dinding saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan-jaringan,
dan melalui membran sel ke dalam sel-sel.
- Sumber
energi.
14. Protein
menghasilkan energi sekitra 4 kkal/g. Namun protein sebagai sumber energi ini
relatif lebih mahal.
· Mikronutrien
v Vitamin
Vitamin
adalah zat – zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit
dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus
didatangkan dari luar yaitu makanan. Vitamin dapat dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu : vitamin larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) dan vitamin
larut dalam air.
v Mineral
Tubuh tidak mampu mensintesa mineral sehingga
unsure-unsur ini harus disediakan lewat makanan (essensial).Diperlukan dalam jumlah sedikit sekali (trace element).
v Metabolisme
Karbohidrat, Lemak, dan Protein
· Metabolisme
Lemak
Metabolisme Lemak adalah
mengubah lemak menjadi
gliserol dan asam lemak.Gliserol mengikuti jalan metabolisme glukosa.Sedangkan
Oksidasi asam lemak yaitu rangkaian atom C dipecah menjadi fragmen 2-C melalui Beta-Oksidasi.
Proses ini menyangkut pertautan koenzim A pada gugusan Karboksil (COOH) akhir
dari molekul asam lemak. Hasilnya yaitu pembentukan beberapa komponen 2-C yang
disebut Asetil Ko-A. jumlahnya tergantung pada jumlah atom C pada asam lemak.
Keton Bodies atau badan-badan keton yaitu hasil akhir oksidasi asam lemak,
terdiri dari: Asam aseto asetat, β-hidroksi butirat, dan Aseton.
· Metabolisme
Karbohidrat
- Dibawah
pengaruh insulin dirubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hepar
- Masuk
kedalam sirkulasi secara langsung dan dimetabolisir oleh jaringan tubuh secara
langsung
- Dirubah
menjadi cadangan lemak
- Disimpan
dalam otot dalam bentuk glikogen dengan bantuan insulin
· Metabolisme
Protein
Metabolisme protein merupakan
metabolisme dari asam amino itu sendiri.Kira-kira 75% asam amino digunakan
untuk sintesis protein.Asam-asam amino dapat diperoleh dari protein yang kita
makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh kita. Degradasi ini
merupakan proses kontinu.
Asam amino selanjutnya digunakan
untuk sintesis protein, diperoleh dari makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan (protein nabati), dan makanan dari hewan (protein hewani).
D. Tanda dan
Gejala Kecukupan Nutrisi
Tanda dan gejala kecukupan nutrisi seseorang data dilihat pada :
1.
Penampilan umum
Tanda dari
nutrisi yang
baik yang dapat dilihat dari penampilan umumnya adalah responsive. Gejala yang
dapat dilihat jjika nutrisi yang kurang baik adalah lesu.
2. Postur
Tanda nutrisi yang baik dapat lihat
dari postur yang tegak, lengan dan tungkai lurus.Gejala yang timbul jika
nutrisi kurang baik adalah bahu kendur, dada cekung dan punggung bungkuk.
3. Otot
Tanda yang dapat dilihat jika
nutrisi terpenuhi dengan baik adalah otot berkembang dengan baik, kuat, da
terdapat lemak dibawah kulit.
Sedangkan gejala yang dapat dilihat
jika kecukupan nutrisi buruk adalah penampilan lemah, sering merasa nyeri dan
edema.
4. Kontrol system
saraf
Seseorang yang memiliki nutrisi yang
baik dapat dilihat kurang iritabilitas atau kelelahan dan memiliki kestabilan
psikologis.
Gejala yang timbul jika nutrisi
kecukupan nutrisi krang baik adalah iritabilitas, bingung, tangan dan kaki
terasa terbakar dan kesemutan.
5. Fungsi
kardiovaskuler
Tanda : laju
denyut dan irama jntung normal, tekanan darah normal.
Gejala : laju
denyut janung cepat (di atas 100 kali/menit),irama tidak normal dan tekanan
darah meningkat.
6. Vitalitas umum
Tanda : bertenaga, penampilan kuat
Gejala : mudah lelah, kurang energy,
mudah tertidur dan mudah capek
7. Rambut
Tanda kecukupan nutrisi baik: rambut
berkilau, kuat, kulit kepala sehat.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk
: rambut kusam, kusut, kering, tipis dan kasar, mudah rontok.
8. Kulit
Tanda kecukupan nutrisi yang baik :
kulit halus dan sedikit lembab dengan warna baik.
Gejala yang dapat dilihat jika
nutrisi tidak baik : kasar, kering, bersisik, pucat.
9. Wajah dan leher
Tanda kecukupan nutrisi yang baik :
warna merata, halus, penampilan sehat.
Gejala yang dapat dilihat jika
nutrisi buruk : wajah berminyak, bersisik, kulit gelap di pipi dan dibawah
mata, wajah kasar disekitar hidung dan mulut.
10. Bibir
Tanda kecukupan nutrisi yang baik :
halus, penampilan lembab (tidak pecah-pecah atau bengkak).
Gejala jika nutrisi buruk : kering,
lesi angular pada sudut mulut.
11. Gusi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik :
warna merah muda, tidak bengkak atau berdarah.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk
: gusi bengkak dan mudah berdarah.
12. Lidah
Tanda jika kecukupan nutrisi baik :
warna merah muda, halus. Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : penampilan
bengkak, kasar, warna daging.
13. Gigi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik :
gigi tidak berlubang dan nyeri.
Gejala jika
kecukupan nutrisi buruk : penampilan salah posisi.
14. Mata
Tanda jika kecukupan nutrisi baik :
mata terang, jernih, penampilan bersinar
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk
: kekeringan membrane mata, kemerahan, kering.
15. Kuku
Tanda jika kecukupan nutrisi baik :
penampilan keras, merah muda
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk
: kuku mudah patah.
16. Kaki atau tungkai
Tanda jika kecukupan nutrisi baik :
tidak nyeri, lemah, dan bengkak.
Gejala jika kecukupan nutrisi tidak
baik : edema betis, kesemutan dan lemah.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Semua sel tubuh membutuhkan makanan
yang cukup, makanan merupakan kebutuhan pokok untuk hidup, dan beberapa zat
makanan penting sekali untuk kesehatan. Bila makanan tidak mengandung zat gizi
yang dibutuhkan sel tubuh kelancaran kerja fisiologis akan terganggu.
Sistem yang berperan dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan
dan organasesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus
bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu,
dan pancreas
B. Saran
Kami merasa pada makalah ini kami
banyak kekurangan, karena kurangnya referensidan pengetahuan pada saat
pembuatan makalah ini, kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun pada pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
Ø Potter dan perry. 2006. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
praktik. Jakarta: EGC.
Ø Guyton dan
Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta: EGC
Ø Pearce,
Efelin C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Ø Ganong,
William F. 2005. Review of Medical Physiology, 22nd edition.
LANGE – McGraw Hill. Available at server fk-unram/document/
Ø Hartono,
Andri. 2006. Terapi dan Diet
Rumah Sakit. Jakarta : EGC.
Ø Murray, Robert K. 2003. Biokimia Harper. Jakarta :
EGC.
Ø Rimbawan dan
Siagian, A, 2004. Indeks Glikemik Pangan : Cara Mudah Memilih Pangan yang
Menyehatkan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Ø Saladin,
2003, Anatomy & Physiology: The unity of Form and Function,3rd
edition, The McGraw-Hill Companies
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa,karena atas rahmat dan karunianya sehingga makalah ini dapat
terwujud.Paparan materi yang kami sajikan dalam makalah ini mengacu pada Pemenuhan
Kebutuhan Nutrisi.
Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh
pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan,sehingga saran pembaca sangat kami harapkan untuk pembuatan
makalah berikutnya
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat terselesaikan pada waktu yang telah ditentukan
Harapan kami kiranya makalah ini bermanfaat serta dapat meningkatkan mutu dan
daya saing pendidikan Kebidanan.
Raha
, Oktober
2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi......................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan.................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C. Tujuan.................................................................................................................. 1
Bab II Pembahasan................................................................................................... 2
A. Anatomi dan Fisiologi Sistem
Pencernaan......................................................... 2
B. Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi................................................................ 4
C. Hormon-hormon terkait dengan
Kebutuhan Nutris............................................ 4
D. Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi................................................................. 8
Bab III Penutup......................................................................................................... 10
A. Kesimpulan........................................................................................................ 10
B. Saran................................................................................................................. 10
Daftar Pustaka........................................................................................................... 11
TUGAS :
KETERAMPILAN DASAR KLINIK KEBIDANAN I (KDPK)
DOSEN :
DINA ASMINATALIA, S.Kep., Ns
MAKALAH
PEMENUHAN KEBUTUHAN
NUTRISI
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK II
1.
YUSNIAR
2.
MUTMAINAH AKSAN
3.
MUSLYANINSI
4.
DAHLIA
5.
DEWI
6.
NURMIATI
AKADEMI
KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN
MUNA
2013/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar