do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Selasa, 21 Oktober 2014

MAKALAH AMILUN



BAB I
PENDAHULUAN


A.          LATAR BELAKANG
Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian (Poedjiadi, 2009).Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar luas pada kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan dalam bahan makanan cadangan yang permanen untuk tanaman, dalam biji, jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman menahun, dan umbi. Amilum merupakan 50-65% berat kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi kentang (Gunawan,2004).
         Amilum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin(Poedjiadi, 2009) :
a)         Amilosa
           Terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang berikatandengan ikatan α 1,4 glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai terbuka.
b)         Amilopektin
           Terdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar mempunyai ikatan 1,4- glikosidik dan sebagian ikatan 1,6-glikosidik. Adanya ikatan 1,6-glikosidikmenyebabkan terjadinya cabang, sehingga molekul amilopektin berbentuk rantai terbuka dan bercabang. Molekul amilopektin lebih besar dari pada molekul amilosa karena terdiri atas lebih 1000 unit glukosa.
         Secara umum, amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yang tidak larut air (amilopektin).Hidrolisis amilum oleh asammineral menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif (Gunawan, 2004).
         Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase, dalam air ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas. Selain itu, terdapat juga amilase yang bekerja terhadap amilum yang terdapat pada makanan kita, yang amilum diubah menjadi maltosa dalam bentuk β – maltosa (Poedjiadi, 2009).

B.           TUJUAN
Untuk mengetahui materi pada amilum






















BAB II
PEMBAHASAN


A.      PENGERTIAN AMILUM
         Amilum juga disebut dengan pati. Pati yang diperdagangkan diperoleh dari berbagai bagian tanaman, misalnya endosperma biji tanaman gandum, jagung dan padi; dari umbi kentang; umbi akar Manihot esculenta (pati tapioka); batang Metroxylon sagu (pati sagu); dan rhizoma umbi tumbuhan bersitaminodia yang meliputi Canna edulis, Maranta arundinacea, dan Curcuma angustifolia (pati umbi larut) (Fahn, 1995).
         Dalam dunia farmasi, amilum digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk dan sebagai bahan pembantu dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan pengisi tablet, bahan pengikat, dan bahan penghancur. Sementara suspensi amilum dapat diberikan secara oral sebagai antidotum terhadap keracunan iodium dam amilum gliserin biasa digunakan sebagai emolien dan sebagai basis untuk supositoria (Gunawan, 2004).
         Sebagai amilum normal, penggunaannya terbatas dalam industri farmasi. Hal ini disebabkan karakteristiknya yang tidak mendukung seperti daya alir yang kurang baik, tidak mempunyai sifat pengikat sehingga hanya digunakan sebagai pengisi tablet bagi bahan obat yang mempunyai daya alir baik atau sebagai musilago, bahan pengikat dalam pembuatan tablet cara granulasi basah (Anwar, 2004).
         Amilum hidroksi-etil adalah bahan yang semisintetik yang digunakan sebagai pengencer plasma (dalam larutan 6%). Ini merupakan pengobatan tambahan untuk luka yang disebabkan oleh pendarahan, luka terbakar, pembedahan, sepsis, dan trauma lain. Sediaan amilum yang terdapat dalam pasaran adalah Volex® (Gunawan, 2004).
         Jika ditinjau dari struktur anatominya, pada butir amilum tampak adanya lapisan mengelilingi hilus, yang disebut lamela.Apabila hilum terletak di pinggir, disebut amilum eksentris. Lapisan dalam amilum (lamela) terbentuk karena pemadatan molekul dan perbedaan kadar air pada awal pertumbuhan tiap lapisan. Jumlah lamela pada amilum seleria terkait dengan jumlah hari selama pertumbuhan amilum.Butir amilum jika dilihat dengan mikroskop cahaya terpolarisasi tampak terang.Posisi hilus, bentuk dan ukuran butir, maupun penampilannya sebagai amilum tunggal atau amilum majemuk memungkinkan untuk mengenali spesies tumbuhan dengan melihat tepungnya (Sri Mulyani, 2006).
         Amilum tunggal atau monoadelf adalah butir amilum yang mempunyai sebuah hilus yang dikelilingi oleh lamella, misalnya pada ubi jalar, ganyong dan garut.Amilum setengah majemuk atau diadelf adalah amilum yang mempunyai lebih dari satu hilus yang masing-masing dikelilingi oleh lamela, dan di luarnya dikelilingi oleh lamella bersama, misalnya pada umbi kentang.Amilum majemuk atau poliadelf adalah butir amilum yang mempunyai lebih dari satu hilus, masing dikelilingi oleh lamella, dan diuarnya tidak dikelilingi oleh lamella bersama. Misalnya pada padi (Sri Mulyani, 2006)
         Sedangkan untuk membuktikan adanya amilum dalam suatu bahan makanan, dapat dilakukan dengan melakukan uji iodium.Dimana reaksi antara amilosa dan iodium akan membentuk suatu kompleks senyawa berwarna dengan warna biru atau hitam (Satyajit, 2009). Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian (Poedjiadi, 2009).Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar luas pada kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan dalam bahan makanan cadangan yang permanen untuk tanaman, dalam biji, jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman menahun, dan umbi. Amilum merupakan 50-65% berat kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi kentang (Gunawan,2004).

B.       BAGIAN BAGIAN AMILUM
Amilum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin(Poedjiadi, 2009) :
a)      Amilosa
           Terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang berikatandengan ikatan α 1,4 glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai terbuka.
b)         Amilopektin
           Terdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar mempunyai ikatan 1,4- glikosidik dan sebagian ikatan 1,6-glikosidik. Adanya ikatan 1,6-glikosidikmenyebabkan terjadinya cabang, sehingga molekul amilopektin berbentuk rantai terbuka dan bercabang. Molekul amilopektin lebih besar dari pada molekul amilosa karena terdiri atas lebih 1000 unit glukosa.
         Secara umum, amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yang tidak larut air (amilopektin).Hidrolisis amilum oleh asammineral menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif (Gunawan, 2004).
         Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase, dalam air ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas. Selain itu, terdapat juga amilase yang bekerja terhadap amilum yang terdapat pada makanan kita, yang amilum diubah menjadi maltosa dalam bentuk β – maltosa (Poedjiadi, 2009).







BAB III
PENUTUP


A.      KESIMPULAN
Amilum merupakan salah satu bagian dari sel yang bersifat non protoplasmik yang ada di dalam plastida. Perkembangan amilum dimulai dengan terbentuknya hilus/hilum, kemudian diikuti oleh pembentukan lamela yang semakin banyak. Kandungan amilum umbi kentang semakin meningkat dari minggu ke –13. Kandungan klorofil mengalami peningkatan maksimal pada usia 7 minggu setelah itu mengalami penurunan. Amilum pada kentang merupakan amilum setengah majemuk diadelf. Amilum setengah majemuk diadelf  adalah butir amilum yang mempunyai lebih dari satu hilum yang masing-masing dikelilingi lamela dan di luarnya dikelilingi lamela bersama
Dalam bahasa sehari-hari (bahkan kadang-kadang di khazanah ilmiah), istilah “pati” kerap dicampuradukkan dengan “tepung” serta “kanji“. “Pati” (bahasa Inggris starch) adalah penyusun (utama) tepung. Tepung bisa jadi tidak murni hanya mengandung pati, karena ter-/dicampur dengan protein, pengawet, dan sebagainya. Tepung beras mengandung pati beras, protein, vitamin, dan lain-lain bahan yang terkandung pada butir beras. Orang bisa juga mendapatkan tepung yang merupakan campuran dua atau lebih pati. Kata ‘tepung lebih berkaitan dengan komoditas ekonomis. Kerancuan penyebutan pati dengan kanji tampaknya terjadi karena penerjemahan. Kata ‘to starch’ dari bahasa Inggris memang berarti ‘menganji’ (‘memberi kanji’) dalam bahasa Melayu/Indonesia, karena yang digunakan memang tepung kanji.

B.       SARAN
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.


DAFTAR PUSTAKA


1.      Anwar, E. et al. 2004. Pemanfaatan Maltodekstrin Pati Terigu Sebagai Eksipien dalam Formula Sediaan Tablet dan Niosom. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol. 1, No. 1, 34-46.
2.      Abubakar dan M. Ilyas, 2005. Mutu Pati Amilum. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005.
3.      Astuti, Yeti, 2009, Analisi Amilum, Gramedia, Jakarta.
4.      Girindra, Aisjah, 1993, Biokimia 1, GramediaPustakaUtama, Jakarta.
5.      Juniarso, E., T., Safari, A., dan Pamungkas, R., A., 2007, Pemanfaatan Pati (Sardinella Sp.)
6.      Lehninger, Albert l. 1982.Dasar – DasarBiokimiaJilid I.  Erlangga. Jakarta.

















DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ……………………………………….....…........     i
DAFTAR ISI ………………………………………………………......       ii
BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang ……………………………………….. ………...........  1
B.       Tujuan..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A.      Pengertian amilum.................................................................................  3
B.       Bagian bagian amilum..........................................................................    5

BAB III PENUTUP
4.1 Kesimpulan ………………………………...........................................   6
4.2 Saran........................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 7









MAKALAH
AMILUM


DISUSUN OLEH :
NAMA        : NURLIANTI
NIM                 : 91301006
JURUSAN : PERIKANAN



SEKOLAH TINGGI ILMU  PERTANIAN WUNA
( STIP WUNA )
2014

KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur saya panjatkan atas rahmat dan hidayah yang telah Allah berikan kepada Saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah diberikan untuk menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berisi tentang  AMILUM
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat membantu. mahasiswa dalam proses pembelajaran.
            Saya menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu keritik dan saran dari saudara atau saudari sangat saya harapkan untuk kesempurnaan makalah pada kemudian hari.



                                                                                               

Raha,  Juni 2014


                                                                    Penulis









Tidak ada komentar: