BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu
negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah ruah. Salah satu
kekayaan yang ada di Indonesia terletak di laut, dimana didalam laut dapat
dijumpai banyaknya makhluk hidup dari jenis plankton sampai berbagai jenis
ikan. Laut merupakan habitat yang banyak dihuni oleh beberapa macam ikan. Salah
satunya adalah ikan bandeng. Ikan bandeng juga dapat hidup di air tawar maupun air payau.
Ikan
bandeng merupakan ikan yang memiliki tubuh langsing dengan sirip ekornya
bercabang sehingga mampu berenang dengan cepat. Warna tubuhnya putih
keperak-perakan. mulut tidak bergerigi sehingga menyukai makanan ganggang
biru yang tumbuh di dasar perairan (herbivora). Penjelasan mengenai klasifikasi,
deskripsi, ciri morfologi, habitat, cara makan, reproduksi, penyebaran, serta
manfaat dari ikan bandeng akan dibahas secara detail didalam makalah ini.
B.
TUJUAN
1.
Mengetahui klasifikasi dari ikan
bandeng
2.
Mengetahui deskripsi serta ciri-ciri
morfologi ikan bandeng
3.
Mengetahui habitat dan cara makan
ikan bandeng
4.
Mengetahui reproduksi ikan bandeng
5.
Mengetahui penyebaran serta manfaat
ikan bandeng bagi manusia dan hewan disekitarnya
6.
Memenuhi tugas guna penilaian pada
kegiatan belajar-mengajar mata kuliah Biologi Kelautan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KLASIFIKASI IKAN BANDENG
Ikan bandeng yang dalam bahasa
latin adalah Chanos chanos, bahasa Inggris Milkfish, dan dalam bahasa
Bugis Makassar Bale Bolu, pertama kali ditemukan oleh seseorang yang bernama
Dane Forsskal pada Tahun 1925 di laut merah. Klasifikasi ikan bandeng menurut
Saanin (1984) adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Ikan Bandeng (Chanos
chanos Forsskal)
Kingdom :
Animalia
Phylum
: Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class
: Pisces
Subclass
: Teleostei
Ordo
: Malacopterygii
Family
: Chanidae
Genus
: Chanos
Spesies
: Chanos chanos
B.
DESKRIPSI IKAN BANDENG
Ikan
bandeng memiliki nama lain yaitu Milkfish.
Ikan ini memiliki tubuh langsing dengan sirip ekornya bercabang
sehingga mampu berenang dengan cepat. Warna tubuhnya putih keperak – perakan.
mulut tidak bergerigi sehingga menyukai makanan ganggang biru yang tumbuh
di dasar perairan (herbivora).
C.
CIRI-CIRI MORFOLOGI IKAN BANDENG
Ikan
bandeng ini mempunyai ciri-ciri morfologi bentuk tubuh langsing mirip terpedo,
dengan moncong agak runcing, ekor bercabang dan sisiknya halus. Warnanya putih
gemerlapan seperti perak pada tubuh bagian bawah dan agak gelap pada
punggungnya (Mudjiman, 1998).
Tubuh
ikan bandeng memanjang agak gepeng, mata tertutup lapisan lemak
(adipase eyelid), pangkal sirip punggung dan dubur tertutup sisik, tipe
sisik cycloid lunak, warna hitam kehijauan dan keperakan bagian sisi, terdapat
sisik tambahan yang besar pada sirip dada dan sirip perut. Bandeng jantan
memiliki ciri-ciri warna sisik tubuh cerah dan mengkilap keperakan serta
memiliki dua lubang kecil di bagian anus yang tampak jelas pada jantan dewasa
(Hadie, 2000). Morfologi ikan bandeng dapat dilihat
pada Gambar 2.
Gambar 2. Morfologi Ikan Bandeng (Chanos
chanos Forsskal)
D.
HABITAT IKAN BANDENG
Bandeng
banyak dikenal orang sebagai ikan air tawar. Habitat asli ikan
bandeng sebenarnya di laut, tetapi ikan ini dapat hidup di air tawar maupun air
payau.
Ikan
bandeng hidup di Samudra Hindia dan menyeberanginya sampai Samudra Pasifik,
mereka cenderung bergerombol di sekitar pesisir dan pulau-pulau dengan koral.
Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut untuk 2 - 3 minggu, lalu
berpindah ke rawa-rawa bakau, daerah payau, dan kadangkala danau-danau. Bandeng
baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa berkembang biak (Anonim,
2009).
E.
CARA MAKAN IKAN BANDENG
Bandeng
termasuk herbivora (pemakan tumbuh-tumbuhan). Ikan ini memakan klekap, yang
tumbuh di pelataran kolam. Bila sudah terlepas dari permukaan tanah, klekap ini
sering disebut sebagai tahi air. Pakan bandeng terutama terdiri dari plankton
(Chlorophyceae dan Diatomae), lumut dasar (Cyanophyceae), dan pucuk tanaman
ganggang (Nanas dan Ruppia). Tumbuh-tumbuhan yang berbentuk benang dan yang
lebih kasar lagi akan lebih mudah dimakan oleh ikan bandeng bila mulai membusuk
(Liviawaty, 1991).
Ikan bandeng mempunyai
kebiasaan makan pada siang hari. Di habitat aslinya ikan bandeng mempunyai
kebiasaan mengambil makanan dari lapisan atas dasar laut, berupa tumbuhan
mikroskopis seperti: plankton, udang renik, jasad renik, dan tanaman
multiseluler lainnya. Makanan ikan bandeng disesuaikan dengan ukuran mulutnya
(Purnomowati, dkk., 2007).
Pada waktu larva, ikan bandeng
tergolong karnivora, kemudian pada ukuran fry menjadi omnivore. Pada ukuran
juvenil termasuk ke dalam golongan herbivore, dimana pada fase ini juga ikan
bandeng sudah bisa makan pakan buatan berupa pellet. Setelah dewasa, ikan
bandeng kembali berubah menjadi omnivora lagi karena mengkonsumsi, algae,
zooplankton, bentos lunak, dan pakan buatan berbentuk pellet (Aslamyah, 2008).
F.
REPRODUKSI IKAN BANDENG
Setelah
induk ikan bandeng telah matang gonad. Tahap selanjutnya yaitu pemijahan induk
ikan bandeng. Pemijahan ikan bandeng secara alami terjadi
didaerah pantai yang jernih dengan kedalaman 40-50 meter, dan ombak
yang sedikit beriak karena sifat telurnya yang melayang (Ahmad, 1998).
Pemijahan
bandeng berlangsung parsial, yaitu telur matang dikeluarkan sedangkan yang
belum matang terus berkembang didalam tubuh untuk pemijahan berikutnya. Dalam
setahun, 1 ekor induk bandeng dapat memijah lebih dari satu kali. Jumlah
telur yang dihasilkan dalam satu kali pemijahan berkisar antara 300.000 -
1.000.000 butir telur (Murtidjo, 1989).
Menurut
Mudjiman (1983), pemijahan alami berlangsung dalam kelompok-kelompok kecil yang
tersebar disekitar gosong karang atau perairan yang jernih dan dangkal
disekitar pulau pada bulan maret, mei, dan September sampai januari. Bandeng
memijah pada tengah malam sampai menjelang pagi. Sedangkan pemijahan buatan
dapat dilakukan melalui rangsangan hormonal. Hormon yang diberikan dapat
berbentuk cair atau padat. Hormon bentuk padat diberikan setiap bulan,
sedangkan hormone bentuk cair diberikan pada saat induk jantan dan betina sudah
matang gonad. Induk bandeng akan memijah setelah 2 - 15 kali implantasi
tergantung pada tingkat kematangan gonad. Pemijahan induk betina yang
mengandung telur berdiameter lebih dari 750 mikron atau induk jantan yang
mengandung sperma tingkat 3 dapat dipercepat dengan menyuntikkan hormoneLHR H
-a pada dosis 30 - 50 mikro gram/kg berat tubuh atau dengan hormoneHC G pada
dosis 5000 - 10.000 IU/kg berat tubuh (Murtidjo, 1989).
Indikator
bandeng memijah adalah bandeng jantan dan bandeng betina berenang beriringan
dengan posisi jantan dibelakang betina. Pemijahan lebih sering terjadi pada
pasang rendah dan fase bulan seperempat. Menurut Ahmad (1998), dalam siklus
hidupnya, bandeng berpindah dari satu ekosistem ke ekosistem lainnya mulai dari
laut sampai ke sungai dan bahkan danau. Hal ini disebabkan karena bandeng memiliki
kisaran adaptasi yang tinggi terhadap salinitas.
G.
PENYEBARAN IKAN BANDENG
Ikan bandeng
merupakan ikan laut dengan daerah persebaran yang sangat luas yaitu dari pantai
Afrika Timur sampai ke Kepulauan Tua mutu, sebelah timur Tahiti, dan dari
Jepang Selatan sampai Australia Utara. Ikan ini biasanya terdapat di daerah
Tropika dan Sub Tropika.
H.
MANFAAT IKAN BANDENG
1.
Manfaat bagi Manusia
Ikan bandeng memiliki
kandungan protein yang tinggi mencapai 20,38% sehingga baik sebagai
sumber pemenuhan kebutuhan protein tubuh. Berikut manfaat yang didapat dengan
mengkonsumsi ikan bandeng:
a.
Mencegah penyakit jantung koroner
b.
Menurunkan kadar kolesterol darah
c.
Meningkatkan daya tahan tubuh
d.
Membantu pertumbuhan sistem sarat serta perkembangan otak
e.
Mencegah penyakit karena kekurangan gizi mikro
f.
Mengurangi resiko hipertensi
2.
Manfaat bagi Hewan Disekitarnya
Selain memiliki manfaat bagi
manusia, ikan bandeng juga memiliki manfaat bagi hewan disekitarnya. Salah satu
manfaat ikan bandeng bagi hewan disekitarnya yaitu sebagai komponen rantai
makanan.
BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa ikan bandeng termasuk kedalam kingdom animalia dan
berasal dari phylum chordata serta memiliki nama latin yaitu Chanos chanos.
Seperti yang dikemukakan
oleh Mudjiman (1998) bahwa ikan bandeng
mempunyai ciri-ciri morfologi bentuk tubuh langsing mirip terpedo, dengan
moncong agak runcing, ekor bercabang dan sisiknya halus. Warnanya putih
gemerlapan seperti perak pada tubuh bagian bawah dan agak gelap pada punggungnya.
Ikan
bandeng umumnya hidup di laut, tetapi ikan ini dapat hidup di air tawar maupun
air payau. Pakan bandeng
terutama terdiri dari plankton (Chlorophyceae dan Diatomae), lumut dasar
(Cyanophyceae), dan pucuk tanaman ganggang (Nanas dan Ruppia).
Reproduksi
ikan bandeng dapat dilakukan dengan pemijahan secara alami dan pemijahan secara
buatan. Penyebaran ikan bandeng sangat
luas yaitu dari pantai Afrika Timur sampai ke Kepulauan Tua mutu, sebelah timur
Tahiti, dan dari Jepang Selatan sampai Australia Utara. Ikan ini biasanya
terdapat di daerah Tropika dan Sub Tropika.
Ikan bandeng memiliki manfaat
bagi manusia karena didalam ikan bandeng terdapat protein yang sangat berguna.
Selain bermanfaat bagi manusia, ikan bandeng juga bermanfaat bagi hewan disekitarnya,
salah satu manfaat ikan bandeng bagi hewan disekitarnya yaitu sebagai komponen
rantai makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Dera Desrita. 2011. Ikan
Bandeng Chanos chanos. (Online). Tersedia: http://deradesrita.blogspot.com/2011/11/ikan-bandeng-chanos-chanos.html
(18 Desember 2013).
________ . 2013. Skripsi.
(Online). Tersedia: http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/135/Skripsi.pdf;jsessionid=528425BCCF39CC0483D4447DC42B0935?sequence=7
: (18 Desember 2013).
________ . 2013. Klasifikasi
dan Morfologi Ikan Bandeng. (Online). Tersedia:http://stresspraktikum.blogspot.com/2013/05/klasifikasi-dan-morfologi-ikan-bandeng.html
: (18 Desember 2013).
________ . 2013. Tinjauan
Pustaka. (Online). Tersedia: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52977/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf
: (18 Desember 2013).
________ . 2013. Keunggulan
dan Manfaat Ikan Bandeng. (Online). Tersedia: http://forpiko.com/berita-325-keunggulan-dan-manfaat-ikan-bandeng.html
: (18 Desember 2013).