ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA Tn. I DENGAN
TBC DI DESA SUMBERPORONG,
LAWANG
OLEH :
NAMA
: RAHMAT ILAHI
NIM : 13. 13.1116
TINGKAT : III
AKPER
PEMKAB MUNA
2016
I.
PENGKAJIAN
A.
DATA UMUM
1.
BIODATA
Nama Kepala
Keluarga
: Tn.I
Jenis
Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 68 Tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
Terakhir
: SMA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Sumberporong, Lawang
2.
KOMPOSISI
KELUARGA
No
|
Nama
|
Umur
|
Sex
|
Hubungan dengan KK
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
Tn. I
Ny. S
Tn. Awan
Ny. Budi
An.Tn. A
Ny.Norma
Tn.Rosidin
An. Taflan
|
68 Th
60 Th
35 Th
29 Th
7,5 Th
28 Th
41 Th
2,5 Th
|
L
P
L
P
L
P
L
L
|
KK
Istri Tn.I
Anak Tn.I
Menantu Tn. I
Cucu
Anak Tn. I
Menantu Tn. I
Cucu
|
SMP
SMP
SMP
SD
SD
SMP
SMP
-
|
Wiraswasta
IRT
Buruh
IRT
Pelajar
IRT
Wiraswasta
-
|
3. TIPE KELUARGA
Tipe keluarga yaitu commune
family (beberapa
keluarga hidup bersama dalam satu rumah, sumber sama pengalaman sama ) yang terdiri dari Tn.I yang berperan
sebagai kepala keluarga yang berusia 68 tahun dan 2 orang anak kandung yang
terdiri dari 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, 2 cucu laki-laki, dan 2
menantu yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan.
4. SUKU BANGSA
Keluarga
klien berasal dari Suku Jawa atau Indonesia, kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang
digunakan adalah Bahasa Jawa.
5. AGAMA
Seluruh anggota keluarga Tn. I menganut agama Islam.
6. STATUS EKONOMI KELUARGA
Penghasilan
keluarga didapat dari hasil Tn.I dengan pendapatan kurang lebih Rp 1.000.000,- /
bulan. Uang ini digunakan setiap bulannya untuk kebutuhan
harian, kebutuhan bulanan, kebutuhan makan, bayar
pajak, bayar rekening listrik, dan biaya
transportasi. Penghasilan keluarga sudah cukup
memenuhi kebutuhan.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA
1.
TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA SAAT INI
Tahap
perkembangan keluarga saat ini pada tahap VI yaitu keluarga mulai melepas anak
usia dewasa. Tugas perkembangan keluarga yaitu :
· Memperluas
jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar
· Mempertahankan
keintiman pasangan
· Membantu
anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat
· Penataan
kembali peran ortu dan kegiatan rumah
2.
TAHAP
PERKEMBANGAN SAAT INI
Tidak
ada tugas keluarga yang belum
terpenuhi/terlaksana pada tahap perkembangan.
3.
RIWAYAT
KESEHATAN SEBELUMNYA
·
Kejadian Kesakitan Saat Ini
Tn. I
menderita penyakit TB Paru 2 ½ tahun yang lalu, kemudian sudah minum obat OAT
selama 6 bulan, namun Tn. I tidak pernah cek kesehatan lagi apakah kuman TB
sudah benar-benar hilang atau tidak.
·
Kejadian Kecacatan
Tidak ada
anggota keluarga yang menderita cacat fisik.
·
Kejadian Kematian Satu Tahun Terakhir
Terdapat
anggota keluarga yang meninggal dunia pada satu tahun terakhir yaitu adik dari
bapak mertua Tn. I yang berusia 60 tahun meninggal dunia karena sakit stroke.
·
Kejadian Penyakit Kronis
Tidak ada
anggota keluarga yang mempunyai penyakit kronis.
·
Kejadian Sakit Satu Tahun Terakhir
Tn.I
menderita penyakit TB Paru sejak 2 ½ tahun yang lalu.
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. KARAKTERISTIK RUMAH
·
Perumahan
Jenis rumah
permanen dengan luas bangunan 40 m2. Status rumah milik
pribadi
dengan atap
rumah menggunakan asbes. Ventilasi rumah dengan luas < 10% luas lantai
dengan pencahayaan kurang, yaitu cahaya tidak dapat masuk ke rumah pada
siang hari sehingga tampak
gelap dan lembab. Penerangan di rumah
menggunakan listrik. Lantai di rumah menggunakan ubin. Kondisi
kebersihan rumah secara keseluruhan kotor.
Bagian-bagian rumah terdapat ruang tamu, ruang tidur, dapur, dan kamar mandi
yang bergabung dengan WC.
·
Pengelolaan Sampah
Keluarga
mempunyai pembuangan sampah terbuka. Biasanya
sampah-sampah
rumah tangga
tersebut diikat dengan kantong plastik hitam dan setiap pagi dibuang
di tempat pembuangan
sampah yang ada di dekat rumahnya.
·
Sumber Air
Keluarga
mempunyai sumber air pompa tangan untuk keperluan MCK. Untuk keperluan
air minum keluarga Tn.I membeli air minum yang sudah matang di warung (air mineral).
Keadaan air tidak berwarna, tidak berasa, tidak ada endapan, dan tidak berbau.
·
Jamban Keluarga
Keluarga
mempunyai WC sendiri dengan jenis leher angsa dan pembuangan tinja
dengan
sumber air yaitu 10 meter.
·
Pembuangan Air Limbah
Keluarga
mempunyai saluran pembuangan air limbah
dengan kondisi mengalir melalui selokan dan berakhir ke
sungai/kali.
·
Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan
Terdapat
fasilitas kesehatan di lingkungan rumah yaitu puskesmas, posyandu,
balai pengobatan mandiri, dokter praktek, dan bidan/mantri praktek. Fasilitas
kesehatan tersebut dapat terjangkau keluarga dengan berjalan kaki atau naik
kendaraan bermotor.
2. KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS
Hubungan antar
tetangga Tn. I baik, saling menghomati, kerukunan terjaga, bila ada yang
memiliki kesulitan maka saling membantu dengan gotong royong.
3. MOBILITAS GEOGRAFIS KELUARGA
Keluarga
Tn. I
selama ini sebagai penduduk asli Ds. Sumberporong dan tidak pernah pindah
rumah.
4. PERKUMPULAN
KELUARGA DAN INTERAKSI DENGAN MASYARAKAT
Interaksi dengan keluarga
paling sering terjadi yaitu
saat pagi hari dan malam hari, biasanya interaksi terjadi saat menonton TV.
Tn.I mengikuti kegiatan sosial di kampung serperti:
pengajian setiap malam Jum’at.
5. SISTEM PENDUKUNG KELUARGA
Jumlah anggota keluarga yaitu 8 orang yang terdiri dari
KK, istri, 2 orang anak kandung yang terdiri
dari 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, 2 cucu laki-laki, dan 2 menantu
yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan.
D. STRUKTUR KELUARGA
1.
POLA KOMUNIKASI
Pola komunikasi kurang efektif. Cara
berkomunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga yaitu secara langsung Dalam
komunikasi, yang paling dominan adalah Tn. I dengan menggunakan bahasa
Indonesia. Interaksi
yang berlangsung biasanya hanya sekedar. Tidak ada konflik dalam
keluarga tentang pola interaksi.
2. STRUKTUR KESEHATAN KELUARGA
Menurut
Tn I,
hanya Tn. I
yang sakit dan anggota keluarga lainnya dalam keadaan sehat.
3. STRUKTUR PERAN
Pembagian
peran dalam anggota keluarga yaitu Tn. I sebagai kepala keluarga, sebagai bapak untuk anak-anaknya,
sebagai kakek dari cucu-cucunya, dan sebagai pencari nafkah. Sedangkan anak
sebagai anggota keluarga dan sebagai istri/suami bagi pasangannya, serta
menjadi orangtua dari anak-anaknya. Ny.S berperan sebagai ibu dan nenek.
Tidak ada perubahan peran ataupun konflik
ketidaksesuaian peran dalam keluarga.
4. NILAI DAN NORMA DALAM KELUARGA
Tn.I
bersuku Jawa. Dalam
keluarga tidak ada nilai-nilai tertentu dan
nilai agama yang bertentangan dengan kesehatan karena menurut
keluarga kesehatan merupakan hal yang penting.
E. FUNGSI KELUARGA
1. FUNGSI AFEKTIF
Semua
anggota keluarga saling menyayangi dan
keluarga merasa bangga apabila salah satu anggota
keluarga berhasil. Respon keluarga terhadap kehilangan
yaitu berduka, namun selama ini keluarga saling menguatkan dan menjaga satu
sama lain.
2.
FUNGSI
SOSIALISASI
Anggota
keluarga tidak ada yang ikut dalam keanggotaan organisasi masyarakat dan tidak
ada yang mempunyai
kedudukan berpengaruh di masyarakat dalam keluarga
Tn.I.
3.
FUNGSI EKONOMI
Keluarga
dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan biaya
untuk berobat.
4.
FUNGSI PERAWATAN
KESEHATAN
·
Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Cara atau
metode pengambilan keputusan di keluarga yaitu secara musyawarah. Di dalam
keluarga ini yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah Tn. I. Di dalam masalah
kesehatan dalam keluarga, diperlukan tenaga kesehatan seperti
dokter/perawat untuk memecahkan masalah kesehatan
keluarga. Anggota keluarga yang paling dipercaya kepada keluarga adalah
ibu.
·
Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Tn. I sudah mengerti tentang tanda dan
gejala penyakit TB yang pernah dideritanya.
·
Merawat anggota keluarga yang sakit
Anggota keluarga kurang mengerti tentang perawatan pada
Tn. I yang sedang sakit, dimana Tn. I masih mempunyai kebiasaan merokok dan
tidak ada yang melarangnya walaupun sudah mengerti Tn I memiliki penyakit TB.
·
Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga kurang mengerti tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dimana rumah
terlihat kotor dan kurang terawat kebersihannya.
·
Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan
kesehatan di
masyarakat
Jika
terdapat anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga membawa ke fasilitas kesehatan seperti
puskesmas, dokter praktek, bidan/mantri praktek.
Pola Pemenuhan Aktivitas Sehari - Hari
a.
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Menurut Tn.I
pengadaan makanan sehari-hari dalam keluarga dengan memasak. Komposisi jenis
makanannya adalah nasi, lauk pauk, protein hewani, dan protein nabati, sayuran,
dan air minum. Cara penyajian makanan yaitu tertutup. Dalam keluarga Tn.I tidak
terdapat pantangan terhadap makanan. Pengelolaan air minum dalam keluarga
dengan cara membeli air aqua, kebiasaan
keluarga dalam mengelola makanan yaitu dipotong
dahulu kemudian dicuci. Kebiasaan makan dalam keluarga
yaitu sendiri-sendiri.
b.
Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Dalam
keluarga Tn.I, anggota keluarga mempunyai kebiasaan tidur pada siang
hari. Selama ini tidak ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan
tidur.
c.
Pemenuhan Kebutuhan Rekreasi dan Exercise
Keluarga
tidak mempunyai kebiasaan rekreasi yang teratur karena tidak memiliki
dana. Dalam keluarga Tn.I memanfaatkan
waktu luangnya dengan menonton tv saja di rumah. Keluarga Tn.I tidak
memiliki waktu khusus untuk berolahraga biasanya olahraga yang dilakukan dengan
jalan-jalan kecil dekat rumah.
d.
Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri
Pemeliharaan
kebersihan diri dalam anggota keluarga yaitu mandi 2x/hari, sikat
gigi
3x/hari, cuci rambut1x/hari. Keluarga mandi dengan menggunakan sabun,
sikat gigi
menggunakan pasta gigi, dan cuci rambut menggunakan shampo.
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
· STRESS JANGKA PENDEK DAN JANGKA
PANJANG
(1) Stressor jangka pendek
Klien mengeluh batuknya kambuh lagi.
(2) Stressor jangka panjang
Klien menderita pernyakit TB yang sudah lama dan berpotensi kambuh lagi
jika pengobatannya kurang teratur.
· KEMAMPUAN KELUARGA BERRESPON
TERHADAP STRESSOR
Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas atau
petugas kesehatan
· STRATEGI KOPING YANG DIGUNAKAN
Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada.
· STRATEGI ADAPTASI DISFUNGSIONAL
Jika sakit, Tn. I beristirarhat dan tidur.
G. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan
umum : cukup
Kesadaran
: composmentis
BB/TB
` : 45 kg/ 175cm
TTV
: TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/mnt, RR: 25 X/mnt, suhu:36°C
Kepala : Rambut bersih, warna hitam beruban, rontok, wajah pucat.
Mata : Conjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung :
Pernafasan cuping hidung
Mulut : mukosa bibir
kering, gigi norrmal
Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan bendungan vena
jugularis
Dada : ada
tarikan intercostae, suara paru ronchi, tedrapat retraksi dinding dada, suara
nafas irregular
Perut
: bulat datar, bising usus 12 x/ menit, hepar dan lien
tak teraba., suara perut timpani.
E
Ekstrimitas : tidak ada odema pada ekstrimitas baik ekstrimitas
bagian atas maupun ekstrimitas bagian bawah.
H. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap mendapatkan pelayanan kesehatan yang
memadai dari petugas kesehatan dan pengobatan secara maksimal untuk mengobati
penyakitnya.
ANALISA DATA
No
|
Data Fokus
|
Masalah
Keperawatan
|
Kemungkinan
Etiologi
|
1
2.
|
Data
Subjektif :
-
Tn. I mengatakan sakit TB Paru sejak 2 ½ tahun
yang lalu.
-
Tn. I mengatakan obatnya diminum secara teratur selama
6 bulan pada 2 ½ tahun yang lalu,
namun masih menjadi perokok aktif.
-
Klien mengatakan dalam 1 hari menghabiskan rokok 12 batang/hari.
-
Tn. I mengatakan tidak
pernah
periksa ke Puskesmas lagi sejak obatnya habis 6 bulan.
-
Tn. I mengatakan saat ini sedang masuk angin, flu, dan
batuk-batuk.
Data
Objektif :
-
Kesadaran compos mentis
-
Tanda-tanda vital: TD 110/70 mmHg, Nadi 80
x/menit, Pernafasan 25x/menit, irreguler, bunyi nafas
sedikit ronchi, Suhu 360C
-
Berat Badan 45 kg, TB 175 cm
-
Tn. I tampak kurus, kondisi
rumah
sempit, pencahayaan
redup,
udara lembab, gelap,
dan kotor.
Data
Subjektif:
-
Tn. I mengatakan sudah lama batuk-batuk sekitar 2
minggu karena masuk angin.
-
Tn. I mengatakan batuknya sudah sembuh dan sekarang kambuh lagi akibat masuk angin.
-
Tn. I mengatakan baru membeli obat di warung
kalau batuknya dirasa agak parah.
-
Tn. I mengatakan mengetahui tentang penyakit TB
Paru .
-
Tn. I mengatakan tidak pernah membuka jendela
karena sudah ada kipas angin.
Data
Objektif:
-
Tekanan Darah 110/70 mmHg, Nadi 86 x/menit,
Pernafasan
25x/menit, bunyi paru terdengar sedikit bunyi ronki, Suhu 360C
-
Berat Badan: 45 kg
-
Tinggi Badan: 175 cm
|
Resiko
terjadinya penularan TB Paru pada anggota keluarga yang
lain
Tidak efektifnya
bersihan jalan nafas pada Tn.I
|
Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ketidakmampuan
keluarga
merawat
anggota
keluarga
yang sakit
|
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
KELUARGA
1.
Masalah keperawatan Resiko terjadinya penularan TB Paru pada anggota keluarga
yang lain b.d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
2
3
4
|
Sifat
Masalah : Resiko
Kemungkinan
masalah untuk dirubah: Mudah
Potensi
pencegahan
masalah:
Sedang
Menonjolnya
masalah:
Masalah
dirasakan dengan ada upaya/segera ditangani
|
2/3×1
2/2×2
2/3 x 1
2/2 x 1
|
2/3
1
2/3
1
|
Ditangani
segera karena resiko penularan TB Paru pada
anggota keluarga yang lain, Tn. I riwayat TB Paru 2 ½
tahun yang lalu minum obat OAT selama 6 bulan, dan tidak pernah
berobat lagi.
Dapat
dirubah dengan penyuluhan penularan TB Paru dengan
menganjurkan Tn. I tidak membuang dahak
sembarangan dan rajin membuka jendela pada
pagi hari dan siang hari.
Resiko
penularan sulit dicegah karena kondisi rumah yang sempit dan
interaksi antara anggota keluarga yang lain
kurang dari 1 meter dan Tn. I lupa
untuk menutup mulut jika batuk
Masalah
perlu ditangani segera karena resiko penularan pada
anggota keluarga yang lain dengan melakukan pemeriksaan pada
anggota keluarga yang lain (screening kesehatan) dan
anjurkan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas (puskesmas)
yang terdekat dan sesuai kemampuan.
|
Total Skor
|
3 1/3
|
2.
Masalah keperawatan Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada Tn. I b.d
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
2
3
4
|
Sifat
Masalah : Aktual
Kemungkinan
masalah untuk dirubah: Mudah
Potensi
pencegahan
masalah:
Sedang
Menonjolnya
masalah: Masalah
Dirasakan
berat,harus segera ditangani
|
3/3 x1
2/2×2
2/3 x 1
2/2 x 1
|
1
1
2
1
|
Masalah
ini bersifat aktual karena Tn. I mengeluh batuk-batuk selama 2
minggu, sesak nafas dan mudah lelah. Jika tidak
ditangani segera dapat mengakibatkan penyakit menjadi
semakin parah.
Pelayanan
kesehatan dekat dari rumah dan terjangkau, dana untuk
berobat tersedia karena murah. Dengan informasi
yang diberikan keluarga dapat mngerti tentang TB Paru dan mencegah
penularan.
Tn.
I adalah penderita TB Paru dengan minum obat OAT
selam 6 bulan pada 2 ½ tahun yang lalu dan sudah minum obat OAT selama 6
bulan. Saat ini Tn.I belum pernah kontrol
kesehatan lagi di Puskesmas. Keluarga belum ada
upaya untuk mengatasi masalah/kondisi Tn. I karena belum
ada waktu sehingga kemungkinan penularan cukup tinggi.
Keluarga
merasa ada masalah dan perlu segera ditangani karena
sudah merasakan gejala-gejala penyakit.
|
Total Skor
|
4 2/3
|
INTERVENSI KEPERAWATAN
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Evaluasi
|
1
2
|
Resiko
terjadinya penularan TB Paru pada
anggota
keluarga yang lain b.d Ketidakmampuan
keluarga
merawat anggota keluarga yang
sakit.
Tidak
efektifnya bersihan jalan nafas pada Tn.I
b.d
ketidakmampuan
keluarga
merawat anggota keluarga dengan
masalah
penyakit TB Paru.
|
-Tujuan
Umum :
Setelah
dilakukan
Tindakan
keperawatan selama 2 minggu
Diharapkan
pengetahuan keluarga Tn.I
bertambah.
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan selama 2
minggu
diharapkan
jalan
nafas Tn. I efektif.
|
1.
Menjelaskan
pengertian
dan gejala serta penyebab dari
penyakit
TB Paru.
2.
Tanyakan
kembali
tentang pengertian, tanda dan gejala serta
penyebab
dan akibat dari penyakit TB Paru
3.
Berikan pujian
yang
positif/jawaban
yang tepat
1.Jelaskan
pengertian,
tanda dan
gejala, serta penyebab dari penyakit TB
Paru
2.Tanyakan
kembali
tentang
pengertian,
tanda dan gejala, serta
penyebab
dari
penyakit
TB Paru
3.Berikan
reinforcement
positif
atas
kemampuan
keluarga
|
Respon
verbal dari keluarga dengan menyebutkan
tentang pengertian
penyakit
TB Paru, tanda dan gejala serta
penyebabnya
Respon
verbal
dari
keluarga
terkait
pengertian,
penyebab,
tanda dan gejala TB Paru.
|
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1.
Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang TB paru
Respon: Tn.I
mengatakan TB paru adalah penyakit batuk
2.
Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang TB paru
Respon: Tn.I
mendengarkan penjelasan yang diberikan.
3.
Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang penyebab TB Paru
Respon: Tn.I
mengatakan penyebabnya karena merokok.
4.
Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang penyebab TB paru
Respon: Tn.I
mendengarkan penjelasan yang diberikan.
5.
Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala TB Paru
Respon: Tn.I
mengatakan tanda dan gejala TB paru adalah sesak nafas dan batuk-batuk.
6.
Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang tanda dan gejala TB
Paru
Respon: Tn.I
mendengarkan penjelasan yang diberikan.
7.
Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara penularan TB Paru
Respon: Tn.I
mengatakan cara penularan TB paru yaitu jika kita minum pada gelas yang sama.
8.
Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara penularan TB Paru
Respon: Tn.I
mendengarkan penjelasan yang diberikan.
9.
Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara mengetahui seseorang terkena
TB Paru
Respon: Tn.I
mengatakan cara mengetahui seseorang terkena TB paru yaitu dengan cara berobat
ke Puskesmas.
10.
Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara mengetahui
seseorang terkena TB Paru
Respon: Tn.I
mendengarkan penjelasan yang diberikan.
11.
Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan agar tidak
menular kepada orang lain
Respon: Tn.I
mengatakan cara mencegah agar tidak menular kepada orang lain yaitu jangan
minum pada gelas yang sama, nanti bisa menular penyakit TB paru.
12.
Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara pencegahan agar
tidak menular kepada orang lain
Respon: Tn.I
mendengarkan penjelasan yang diberikan.
13.
Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara mencegah dan mengobati TB
Paru
Respon: Tn.I
mengatakan cara mencegahnya dengan cara minum jangan pada gelas yang sama dan
cara mengobatinya dengan berobat ke Puskesmas.
14.
Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara mencegah dan
mengobati TB Paru
Respon: Tn.I
mendengarkan penjelasan yang diberikan.
15.
Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang obat-obatan TB Paru dan efek
sampingnya
Respon:Tn.I
mengatakan tidak nafsu makan dan air kencingnya berwarna kuning saat minum obat
OAT.
16. Memberi
penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang obat-obatan TB Paru dan efek
sampingnya
Respon: Tn.I
mendengarkan penjelasan yang diberikan.
17.
Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang akibat bila minum obat tidak
teratur atau terputus
Respon: Tn.I
mengatakan akibat bila tidak minum obat tidak teratur atau terputus yaitu nanti
bisa kambuh lagi dan makin parah penyakitnya.
18.
Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang akibat bila minum obat
tidak teratur atau terputus
Respon: Tn.I
mendengarkan penjelasan yang diberikan.
EVALUASI KEPERAWATAN
S
|
O
|
A
|
P
|
Tn.I
mengatakan sudah mengetahui masalah TB paru, dan akan periksa dahak ke
Puskesmas
|
·
Tn. I dapat menyimak penjelasan yang diberikan dengan
penuh perhatian.
·
Tn. I dapat menjelaskan kembali tentang TB paru baik
mengenai tanda dan gejala, penyebab, maupun akibat penyakit TB paru, serta
Tn. I akan memeriksakan dahak kembali untuk mengetahi apakah Tn. I terkena TB paru
lagi atau tidak.
·
Tn. I mengatakan akan membuka jendela kamar setiap pagi
dan akan meningkatan penerangan di kamarnya agar matahari dapat masuk ke dalam
kamar.
|
Masalah
teratasi sebagian
|
Lanjutkan
intervensi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar