Tugas
Individu
Nama Dosen : Drs. H. M. Syaharuddin, Apt
OBAT
ANTIHIPERTENSI
Oleh:
NAMA : WA ODE HIKMA ALIGONSA
NIM : PSW.B.2O14.IB.0029
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
KATA
PENGANTAR
Assalamuallaikum. Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga
kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah selesai tepat pada waktunya
yang berjudul “Obat Antihipertensi, Obat
Imunologi, & Obat Hormon”.
Diharapkan Makalah ini dapat
memberikan informasi dan pembelajaran kepada kita semua. Kesempurnaan hanyalah
milik Allah swt., kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Wassalamuallaikum. Wr. Wb.
Raha,
Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ………………………………………….…….………. i
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………….… ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ………………………………………….……………... 1
B. Rumusan
Masalah ………………………………………………........... 1
C. Tujuan
………………………………………………………………..... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Obat
Antihipertensi
1.
Pengertian Obat
antihipertensi ………………………………
2.
Mekanisme Kerja
Obat antihipertensi ………………………………
3.
Efek Samping Obat antihipertensi ………………………………
4.
Contoh Obat
antihipertensi ………………………………
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
………………………………………………...………… 12
B. Saran
………………………………………………………..………... 12
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………….. 1
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sistem imun atau sistem
pertahanan tubuh yang sangat unik. Sistem ini menjaga manusia untuk dapat
bertahan ditengah kepungan mikroba. Sistem imun merupakan salah satu sistem
yang menetukan tingkat kesehatan seseorang. Sistem imun juga dipengaruhi oleh
makanan, aktivitas, dan tingkat stres.
Sintesis dan
sekresi hormon hipofisis anterior selain di control oleh hipotalamus,
dipengaruhi oleh banyak factor antara lain oleh obat yaitu hormon
alamiah, analog dan antagonis hormon. Hubungan antara hipofisis anterior dengan
jaringan perifer yang dipengaruhi merupakan contoh sempurna mekanisme umpan
balik. Hormon hipofisis anterior mengatur sintesis dan sekrasi hormon dan
zat-zat kimia di sel target: sebaliknya hormon yang disekresi tersebut mengatur
juga sekresi hipotalamus dan/atau hipofisis. Konsep ini mendasari penggunaan
hormon untuk diagnosis danterapi untuk kelainan hormon di klinik. Interaksi
berbagai hormon ini juga menjelaskan mekanisme terjadinya efek samping beberapa
jenis obat.
Hormon
hipofisis anterior sangat esensial untuk pengaturan pertumbuhan dan
perkembangan, reproduksi, metabolism dan respons terhadap stres.
Hormon-hormon
yang dihasilkan oleh hipofisis anterior dapat diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok. Kelompok pertama berupa hormon somatropok yang meliputi hormon
pertumbuhan (GH=somatotropin), prolaktin (PRL), laktogen plasenta (LP).
Kelompok kedua berbentuk glikoprotein yaitu tirotropin (TSH); lituenizing
hormon (LH), hormon pemacu folikel (FSH), dan gonadotropin plasenta manusia
(HCG). Hormon glikoprotein terdiri dari dua sub unit yaitu α dan β, yang
masing-masing mempunyai gugus karbohidrat dan asam sialat. Spesifisitas hormon
ini ditentukan oleh sub unit β dan gugus karbohidratnya. Kelompok ketiga adalah
kortikotropin (ACTH), melanotropin (MSH), lipotropin (LPH) dan hormon-hormon
lain.
Susunan asam
amino semua hormon hipofisis anterior telah diketahui dan beberapa telah dapat
disintetis, sebagian maupun secara keseluruhan. Saat ini telah dapat dibuat
agonis dan antagonis hormon sintetik dengan struktur serupa gugus aktif hormon
alami.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian Obat antihipertensi ?
2.
Apa Mekanisme Kerja Obat antihipertensi ?
3. Apa Efek Samping Obat antihipertensi?
4.
Apa saja Contoh Obat antihipertensi ?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian Obat antihipertensi
2.
Untuk mengetahui Mekanisme Kerja Obat antihipertensi
3.
Untuk mengetahui Efek Samping Obat antihipertensi
4.
Untuk mengetahui Contoh Obat antihipertensi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
OBAT ANTI HIPERTENSI
1. Definisi
Anti hipertensi adalah obat untuk
menurunkan tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah suatu keadaan medis di mana
terjadi peningkatan tekanan darah melebihi normal.Hipertensi adalah peningkatan
tekanan darah sehingga tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
diastolik lebih besar dari 90 mmHg.
Untuk mempermudah pembelajaran dan
penanganan, hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan tingginya tekanan
darah dan etiologinya
Klasifikasi
|
Sistol (mmHg)
|
Diastol (mmHg)
|
Normal
|
<120
|
<80
|
Prehipertensi
|
120-139
|
80-90
|
Hipertensi tingkat 1
|
140-159
|
90-100
|
Hipertensi tingkat 2
|
>160
|
>100
|
(Klasifikasi tekanan darah untuk usia 18 tahun atau lebih berdasarkan JNC
VII, 2003)
Tujuan
pengobatan hipertensi adalah untuk mencegah terjadinya morbiditas dan
mortalitas akibat TD tinggi. Ini berarti TD harus diturunkan serendah mungkin
yang tidak mengganggu fungsi ginjal, otak, jantung, maupun kualitas hidup,
sambil dilakukan pengendalian faktor-faktor resiko kardio vascular lainnya.
Manfaat
terapi hipertensi yaitu menurunkan TD dengan antihipertensi (AH) telah terbukti
menurunkan morbiditas dan mortalitas kardio vascular, yaitu stroke, iskemia
jantung, gagal jantung kongestif, dan memberatnya hipertensi.
2. Mekanisme kerja
Obat hipertensi dan cara kerjanya dapat dibagi dalam beberapa
jenis yaitu:
a.
Meningkatkan pengeluaran air dalam
tubuh : Diuretika
b.
Memperlambat kerja jantung : Beta-blokers
c.
Memperlebar pembuluh : Vaso dialtor
langsung
(di/hidralazim,minoxidil), antagonis
kalsium,
penghambat ACE
dan AT II-blocker.
d.
Menstimulasi SSP : alfa-2 agonis
sentral seperti kronidin dan moxonidin, metil-dopa, guanfanin dan resepin.
e.
Mengurangi pengaruh SSO terhadap
jantung dan pembuluh, yakni:
1)
Alfa-1-blockers:derivate quinazolin
(prazosin,
doxasosin, terazosin, alfuzosin, tamsulozin), ketanserin (ketansin), dan
urapidil (ebrantil).
2)
Alfa-1 dan 2-blockers : fentolamin.
3)
Beta blockers : propranolol, atenolol,
metoprolol, pindolol, bisoprolol,timolol, dll.
4)
Alfa/beta-blockers:
labetolol dan carvedilol (Eu-cardic).
3. Efek samping
a.
Umum
Praktis semua obat antihipertensi
menimbulkan efek samping umum, seperti hidung mampat dan mulut kering,
bradykardia, rasa letih dan lesu, gangguan penglihatan, dan lambung-usus (mual,
diare), ada kalanya impotensi. Efek-efek ini seringkali bersifat sementara yang hilang
dalam waktu 1-2 minggu.
Dapat dikurangi
atau dihindarkan dengan cara pentakaran “menyelinap”, artinya dimulai dengan
dosis rendah yang berangsur-angsur dinaikkan.
b.
Khusus
Lebih serius adalah sejumlah besar efek
samping khusus, antara lain:
1)
Hipotensi ortostatis, yakni turunnya TD
lebih kuat bila tubuh tegak dari pada dalam
keadaan berbaring, dapat terjadi pada terutama simpatolitika.
2)
Depresi, terutama pada obat-obat yang
bekerja sentral, khususnya reserpin dan metildopa, juga pada beta-blockers yang
bersifat lipofil, antara lain propra-nolol, alprenolol, dan metoprolol.
3)
Retensi garam dan air, dengan
bertambahnya berat badan atau terjadinya udema, anatra lain antagonis Ca,
reserpin, metildopa dan hidralazin. Efek samping ini dapat diatasi degan
kombinasi bersama suatu deuretikum.
4. Obat Antihipertensi
Obat
antihipertensi dikelompokkan menjadi:
·
Diuretik:
Diuretik tiazid, Loop Diuretik, dll.
·
Antiadrenergik:
antiadrenergik sentral, antriadrenergik perifer, bloker alfa dan beta.
·
Vasodilator:
penghambat ACE, Bloker pintu masuk kalsium, dan Vasodilator langsung.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa imunologi yang merupakan salah satu dari ilmu yang
mempelajari tentang alam/isinya, maka dalam penyusunnannya harus didasarkan
sepenuhnya pada kombinasi metode
deduktif-induktif, melalui suatu jembatan berupa proses pengembangan
hipotesis. Yang oleh John Jewey digolongkan sebagai “reflective thinking”. Bahkan akhirnya dianut sebagai metode
ilmiah modern yang dikenal sebagai metode “logico-hypotetico-verifikatif”.
Terlihat disini hakekat
keilmuan dari imunologi, bahwa ilmu tidak bertujuan untuk mencari kebenaran
absolut melainkan kebenaran yang bermanfaat bagi manusia dalam tahap
perkembangan tertentu. Hipotesis yang sampai saat ini tidak ditolak
kebenarannya, dan mempunyai manfaat bagi kehidupan, dianggap sebagai
pengetahuan yang sahih dalam keluarga keilmuan. Bahwa hipotesis ini kemudian
hari ternyata tidak benar, itu tidak terlalu penting selama mempunyai kegunaan.
Seperti ucapan bahwa dalam ilmu
sekiranya ditemukan kebenaran baru tidak lalu menyalahkan yang terdahulu,
melainkan hanya mengucapkan selamat jalan.
B.
Saran
ü
Saran Untuk
Tenaga Kesehatan
Penyusun berharap hendaknya kita sebagai tenaga kesehatan lebih memahami
tentang Obat antihipertensi, Obat Imunologi & Obat Hormon.
ü
Saran Untuk
Institusi
Penyusun berharap agar makalah tentang ini dapat Obat
antihipertensi, Obat Imunologi & Obat Hormon dijadikan referensi buku di
perpustakaan Akbid Paramata.
ü
Saran Untuk
Mahasiswa
Penyusun berharap agar mahasiswa
prodi DIII Kebidanan lebih mengetahui tentang Obat antihipertensi,
Obat Imunologi & Obat Hormon.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar