MAKALAH
‘’SENI RUPA TERAPAN DAN ARSITEKTUR
DI PRANCIS ABAD KE-10 SAMPAI KE-20’’
Disusun oleh
Kelompok 6 :
1.
WA ODE SITTI ISRAWATI
2.
WA NUFA
3.
KASMIATI
4.
MUH. NUR RAMADAN
5.
MUH. RIFQY AL-ARAF
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT,
yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah- nya sehingga kita semua
masih dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.
Kami juga ingin memanjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan
kerido’an-NYA makalah dengan judul "SENI RUPA TERAPAN PRANCIS" ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya kami berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.
Kelompok 6, 14 Januari 2016
Kami menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya kami berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.
Kelompok 6, 14 Januari 2016
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Seni merupakan suatu karya yang dibuat atau diciptakan dengan kecakapan
yang luar biasa sehingga merupakan sesuatu yang elok atau indah. Kebutuhan akan
seni budaya merupakan kebutuhan manusia yang lebih tinggi diantara urutan
kebutuhan lainnya. Seni budaya berkaitan langsung dengan kesejahteraan,
keindahan, kebijaksanaan, ketentraman, dan pada puncaknya merupakan proses
evolusi manusia untuk makin dekat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu,
seni budaya akan berkembang apabila masyarakat makmur dan sejahtera.
Seni rupa terapan adalah karya seni rupa
yang dirancang untuk tujuan fungsional, yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik
dan psikologis (kejiwaan) manusia. Seni rupa terapan memiliki fungsi guna atau
pakai. Artinya selain sebagai benda yang bernilai seni (artistik) juga sebagai
benda yang indah (estetis) dan dapat digunakan untuk kepentingan manusia.
Contoh benda seni terapan antara lain benda-benda gerabah dari tanah liat, benda-benda
anyaman, kerajinan keramik, peralatan rumah tangga, kerajinan furniture.
Karya seni rupa terapan daerah setempat diciptakan untuk tujuan melestarikan
nilai-nilai tradisi dan adat dalam proses serta teknik berkarya seni rupa
daerah setempat. Bentuk, model, teknik, dan media memiliki
keunikan/karakteristik tersendiri, sebagai kekayaan seni budaya. Karya
seni rupa terapan daerah setempat yaitu karya seni rupa yang memiliki fungsi
pakai/guna, dibuat dengan teknik (cara) dan media yang ada di daerah setempat,
sebagai aset atau kekayaan budaya nasional.
B. Tujuan
A.Untuk mengetahui sejarah perkembangan seni
rupa terapan Prancis
B.Untuk mengetahui dan memahami
contoh-contoh seni rupa terapan Prancis
BAB
2
PEMBAHASAN
A.
Sejarah perkembangan seni rupa
terapan Prancis
Perkembangan
seni rupa terapan di Prancis Pada abad ke 10 dan 11, tidak terlalu banyak
menggunakan seni ukir yang banyak
digunakan dalam membuat bangunan gereja atau katedral. Karyanya masih kaku,
berbentuk kasar dan tidak menarik, belum banyak menggunakan warna, dan sebagian
besar ukirannya berupa pepohonan dan gambar bintang. Pada abad ke 12 dan 13,
seni lukis di Perancis banyak mengalami kemajuan pesat. Banyak dijumpai lukisan
pada kaca jendela katredal dan puri yang berwarna-warni. Salah satu contoh lukisan
itu ada di istana paus di kota Avignon. Lukisan itu bertemakan keindahan alam,
gambaran kehidupan kerajaan, dan keagamaan.
.Salah satu pendidikan yang terkenal
di Prancis adalah pendidikan Seni dan Arsitektur. Seni dan Arsitektur termasuk
salah satu program pilihan dalam pendidikan tinggi di Prancis. Ada juga sekolah
swasta yang mengeluarkan ijazah dari sekolah mereka sendiri. Baik sekolah
negeri maupun swasta, mempunyai karakteristik yang sangat selektif dalam
penerimaan mahasiswa. Selain itu, sebanyak 20 sekolah Arsitektur Nasional
dibawah naungan Departemen Kebudayaan, mengeluarkan ijazah khusus untuk
pendidikan dalam bidang arsitektur selama 6 tahun masa pendidikan, dimana
nantinya siswa dapat melakukan manajemen proyek dan berhak menandatanganinya
atas nama sendiri. Seni di Prancis seni ukir pada abad ke-10 dan ke-11 belum
berkembang pesat dan tidak banyak digunakan dalam membuat bangunan gereja atau
katedral.
Disamping seni lukis, seni tenun
bersulam juga berkembang di Prancis, terutama di kota Ambouson dan Felin. Seni
tenun bersulam mendominasi dalam dekorasi puri dan gereja. Karya besar yang
terkenal saat itu adalah Apocalypse d'Angers yang berkembang di Paris, Arras
Tourna dan Tours. Pada saat itu banyak arsitektur Prancis terkenal dengan gaya
arsitekturnya yang unik dan kaya. Oleh karena itu, banyak sekolah-sekolah
arsitektur di Prancis.
Pendidikan dalam bidang arsitektur
ini juga sangat diminati oleh para mahasiswa karena sangat kagum dengan
arsitektur yang ada di Prancis sendiri. Secara teknis, tidak ada arsitektur
yang diberi nama Arsitektur Prancis. Nama lama arsitektur Gothic adalah
arsitektur Prancis, sebutan "Ghotic" muncul sebagai bentuk bergaya
dan digunakan secara luas. Sebelum munculnya arsitektur Gothic ini, Prancis telah
menggunakan arsitektur Romawi seperti sebagian Eropa Barat (dengan pengecualian
Semenanjung Iberia yang menggunakan arsitektur Moor). Beberapa contoh hebat
gereja Romawi di Prancis adalah Basilika Saint Sernin di Toulouse dan
reruntuhan Biara Cluny (hancur semasa Revolusi dan Perang Napoleon). Setelah
Revolusi Prancis, kaum republika memuja Neoklasikisme meskipun diperkenalkan
sebelum revolusi dengan bangunan seperti Pantheon Paris atau Capitole de
Toulouse. Dibangun selam kekaisaran Prancis, Arc de Triomphe dan Sainte
Marie-Madeleine menampilkan tren ini sbagai yang terbaik. Dibawah Napoleon III
sebuah gelombang baru urbanisme dan arsitektur dilakukan. Bila beberapa
bangunan menarik seperti Palais Garnier neo-baroque dibangun, maka perencanaan
urban pada waktu itu sangat rapi dan hebat, misalnya, Baron Houssman membangun
kembali Paris. Pada abad ke-19 Gustave Eiffel merancang banyak jembatan, antara
lain Jembatan Gerabit, dan menjadi salah satu perancang jembatan berpengaruh
pada masa itu meskipun dia berhasil dikenang karena Menara Eiffel, yang sampai
sekarang banyak dikunjungi oleh turis dari berbagai belahan dunia.
Seni di Prancis pun semakin berkembang. Rasa
seni yang tinggi telah mendorong rakyat Prancis untuk membangun katedral dengan
gaya yang lain, yang sangat megah dan mengagumkan seperti digambarkan oleh
seorang penulis terkenal Raoul Glaber. Seluruh rakyat Prancis turut
berpartisipasi dalam pembangunan katedral-katedral tersebut. Pembuatan katedral
tersebut sering kali sangat lama. Misalnya pembangunan Katedral Notre Dame di
Paris yang menghabiskan waktu selama 75 tahun (1160-1235). Arsitek-arsitek dari
Prancis juga pergi ke luar negeri untuk membangun gereja dengan gaya Gothic di
Inggris, Jerman, Spanyol, dan Italia.
B.
Contoh karya seni rupa terapan
Prancis
1) LOUVRE Piramida. Louvre adalah sebuah
piramida yang terbuat dari kaca dan besi besar. Terletak di taman Museum Louvre
di Paris. Dicetuskan oleh Presiden Perancis Francois Mitterand tahun 1984. Dan
dirancang oleh arsitek I. M. Pei, yang juga bertanggung jawab atas perancangan
Museum Miho diJepang. Tinggi dari piramida ini adalah 20.6 meter dan terdiri
2)
Opera Garnier Palais Garnier adalah salah satu bangunan
di Paris, Perancis yang berfungsi sebagai gedung pertunjukkan opera. Bangunan
ini didesain oleh Baron Haussmann pada tahun 1858, dan dibangun oleh Charles
Garnier tahun 1861.
3)
Luxembourg Garden Taman ini didedikasikan oleh Napoleon
dirinya untuk anak- anak Paris. Pada1620 Palais du Luxembourg dibangun untuk
Marie de Medici yang merupakan sahabat Henry IV. Fungsi dari bangunan ini
adalah untuk menjadi rumah bagi Senat Perancis sejak 1958
4)
Place de la concorde adalah alaun-alun kota yang paling
tersohor di Paris. Dirancang oleh Ange-Jacques Gabriel pada tahun 1755. Place
de la Concorde adalah
sebuah kompleks bangunan di Paris yang pendiriannya diperintahkan oleh LouisXIV
pada tanggal24 Februari 1670 bagi veteran penyandang cacat.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø
Susilo, Taufik Adi (2009) Mengenal Benua Eropa. GARASI
Jogjakarta. Hal : 152
http://www.lib.unair.ac.id/warungprancis/indeks.php/study/13-jenis-perguruan-tinggi-di-prancis-selain-univesitas-negeri
Ø
Susilo, Taufik Adi (2009) Mengenal Benua Eropa
GARASI Jogjakarta. Hal : 48 [4] Susilo, Taufik Adi (2009) Mengenal Benua Eropa
GARASI Jogjakarta. Hal : 53 [5]
http://adhityapunks76.blogspot.com/2010/05/arsitektur-prancis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar