do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Jumat, 29 Juni 2012

Keterkaitan Pasar Modal Dengan Analisa Kinerja Keuangan


Motif mendasar pemodal membeli saham adalah menjual saham itu pada harga yang lebih tinggi. Harga saham yang bersedia dibayar oleh pemodal mencverminkan arus kas bersih yang diharapkan setelah memperhitungkan waktu dan resiko investasi. Pembicaraan mengenai nilai sebuah saham juga berhubungan dengan perkiraan prestasi perusahaan dimasa depan. Prestasi perusahaan dapat dinilai dari besarnya kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu. Kinerja keuangan perusahaan bisa diamati dari laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik. Oleh karenanya, kinerja keuangan dapat digunakan sebagai input untuk mengukur perubahan harga saham ( Yogo Purnomo, 1998 ).

Dalam konsep pasar efisien bentuk kuat mengandung arti bahwa semua informasi direfleksikan dalam harga saham, baik informasi yang dipublikasikan maupun informasi yang tidak dipublikasikan ( Sunariyah, 1997 : 106 ).

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa antara kinerja keuangan yang dapat digunakan sebagai input untuk mengukur harga saham, berkaitan dengan pasar modal. Selain itu jika pasar modal efisien maka, para manajer perusahaan akan bekerja untuk memperbaiki kinerja perusahaannya. Ini berarti bahwa perusahaan dengan prospek yang bagus akan mempunyai harga saham yang tinggi, sebaliknya perusahaan dengan prospek yang kurang baik sahamnya akan dinilai pada harga yang rendah. Tinggi rendahnya harga saham mencerminkan keyakinan investor pada perusahaan. Pasar modal yang efisien digunakan untuk memperoleh biaya modal. Ini berarti perusahaan dengan prospek yang tinggi akan memperoleh modal pada harga yang wajar. Harga saham merupakan cermin tentang kondisi perusahaan. Dengan harga saham yang tinggi dapat digunakan sebagai ajang promosi tentang kondisi perusahaan ( Sunariyah, 1997 : 109 ).

Tidak ada komentar: