BAB I PENDAHULUAN
1.1. Sejarah Bola
Basket
Sejarah perkembangan Basket dianggap
sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru
olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James
Naismith , seorang guru Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan
tinggi untuk para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen)
di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup
untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England.Terinspirasi
dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,Naismith
menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15
Desember 1891.
Menurut cerita, setelah menolak beberapa
gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk dimainkan di
gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan dasar,
menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta
para siswanya untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu.
Pertandingan resmi bola basket yang
pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di tempat kerja Dr. James
Naismith .Basket ball(sebutan bagi olahraga ini dalam bahasa Inggris), adalah
sebutan yang digagas oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun menjadi
segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatiknya ditempatkan
di seluruh cabang YMCA di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun
segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh negara bagian Amerika Serikat.
Pada awalnya,setiap tim berjumlah sembilan
orang dan tidak ada dribble,sehingga bola hanya dapat berpindah melalui pass
(lemparan). Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar
yang ditulis sendiri oleh James Naismith. Aturan dasar tersebut adalah sebagai
berikut. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu
atau kedua tangan. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah
satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan(meninju).Pemain
tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola.
Pemain harus melemparkan bola tersebut dari
titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut
berlari pada kecepatan biasa.Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak
tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk,
menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara
bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai
kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian
pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila
pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain
pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan.
Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan. Sebuah kesalahan dibuat
pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan
pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan
pada aturan 5.
Apabila salah satu pihak melakukan tiga
kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk
lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan). Gol
terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam
keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau
mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain
lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai
sebuah gol.
Apabila bola keluar lapangan
pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain
pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang
kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan.
Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya.
Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan
berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda
pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
Wasit berhak
untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan
memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit
memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran
sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
Wasit pembantu memperhatikan bola dan
mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian
kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah
tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi. Waktu pertandingan
adalah 4 quarter masing-masing 10 menit. Pihak yang berhasil memasukkan gol
terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.
Pada Agustus 1936, saat menghadiri
Olimpiade Berlin 1936, ia dinamakan sebagai Presiden Kehormatan Federasi Bola
Basket Internasional. Terlahir sebagai warga Kanada, ia menjadi warga negara
Amerika Serikat pada 4 Mei 1925.
Naismith meninggal dunia 28 November 1939, kurang dari enam bulan setelah menikah untuk kedua kalinya.
Naismith meninggal dunia 28 November 1939, kurang dari enam bulan setelah menikah untuk kedua kalinya.
Sejarah
Masuknya Permainan Bola Basket Ke Indonesia
Pada tahun 1920-an, gelombang
perantau-perantau dari Cina masuk ke Indonesia. Mereka pun membawa permainan
basket yang sudah dua dasawarsa dikembangkan di sana. Para perantau itu
membentuk komunitas sendiri termasuk mendirikan sekolah Tionghoa. Akibatnya,
basket cepat berkembang di sekolah-sekolah Tionghoa. Di sekolah-sekolah
Tionghoa itu, bola basket menjadi salah satu olahraga wajib yang harus
dimainkan oleh setiap siswa. Tidak heran jika di setiap sekolah selalu ada
lapangan basket.Tidak heran juga jika pebasket-pebasket yang menonjol
penampilannya berasal dari kalangan ini.Pada era 1930-an
perkumpulan-perkumpulan basket mulai terbentuk.
Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya,
Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Medan; menjadi sentral berdirinya
perkumpulan basket ini.
Usai
Proklamasi Kemerdekaan, 17 Agustus 1945, olahraga basket mulai dikenal luas di
kota-kota yang menjadi basis perjuangan seperti Yogyakarta dan Solo. Pada PON
(Pekan Olahraga Nasional) I (1948) di Solo, bola basket dimainkan untuk pertama
kali di level nasional.
Pada
tahun 1951, Maladi – salah satu tokoh olahraga nasional, meminta Tonny Wend
an Wim latumenten untuk membentuk organisasi basket di Idonesia. Jabatan
Maladi waktu itu adalah sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Atas
prakarsa kedua tokoh itu maka pada 23 Oktober 1995 dibentuklah organisasi
dengan nama “persatuan Basket seluruh indonesia”. Pada tahun 1955, diadakan
penyempurnaan nama sesuai kaidah Bahasa Indonesia.
1.2. Latar Belakang Bola Basket
Bola basket adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu dimana masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain. Inti dari permainan ini adalah berusaha mencari nilai atau angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke keranjang (basket) lawan. Dalam memainkan bola, pemain dapat mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan terbuka, melemparkan atau menggiring bola ke segala penjuru dalam arena permainan.Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Bola basket adalah salah satu olahraga
yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi
lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di
Indonesia.
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Teknik Dasar Bola Basket
A. Passing
Macam – macam passing :
1.
Bounce Pass
Bounce artinya memantul. Maka bounce pass adalah memberikan bola ke kawan dengan cara dipantulkan ke tanah. teorinya adalah memantulkan ke tanah dengan titik pantul 2/3 jarak kita ke target kawan.
2. Chest
Pass
Chest artinya dada. Chest pass adalah
memberikan bola ke kawan dengan cara di passing tepat diarah depan dada.
kelebihan chest pass adalah lebih cepat, lebih kuat untuk mencapai kawan. cocok
untuk team dengan tipe quick passing.
3.
Overhead pass
Overhead artinya
diatas kepala. Overhead pass adalah memberikan passing ke kawan dengan memegang
bola diatas kepala, lalu lemparkan. overhead pass biasa digunakan pada team
dengan tipikal wall center. maksudnya center maupun pemain dengan badan tinggi
yang memiliki matchup lawan yang lebih kecil. maka overhead pass sangat
berguna.
4. Baseball Pass
Passing yang
jika dilihat caranya mirip dengan orang melempar bola baseball ataupun bola
rugby. biasanya digunakan untuk long passing dalam fastbreak.
5.
Jump Pass
Maksudnya adalah gini, mungkin pernah
lihat pemain yang seperti akan melakukan shooting jump shoot, namun tiba tiba
dia memberikan passing ke kawan. teknik ini sangat tidak dianjurkan, karena
biasanya akan terkena blok, tercuri, maupun salah passing yang mengakibatkan
turnover.
6.
Blind Pass
Blind alias buta,
so blind pass bisa disebut juga sebagai no look pass.
7.
Behind the Back Pass
Passing ke belakang. Ya sesuai namanya
passing ini diberikan kepada kawan dibelakang kita tanpa kita harus memutar
tubuh. Jadi passing sambil membelakangi kawan.
8.
Elbow Pass
Passing tingkat
sulit, memberikan passing menggunakan sikut. Biasa diperagakan dalam freestyle
basketball. Namun dalam basket resmi, passing model ini sangat riskan.
9.
One-hand Push/Shoulder
Pass,
operan yang dilakukan hanya dengan
menggunakan satu tangan dengan persiapan operan yang cepat. Poin utama dari
operan ini adalah ketepatan tekukan siku ketika melakukan operan.
10. Hand Off Pass,
operan yang dilakukan tanpa
melakukan lemparan. Pada teknik operan ini biasanya pemain langsung memberikan
bola kepada penerima bola dengan melakukan blok pada lawan.
11. Hook Pass,
yaitu teknik operan yang
menggunakan satu lengan si pelempar. Teknik operan seperti ini biasanya
dilakukan setelah pemain melakukan lompatan dan biasanya ditujukan untuk
mengubah arah serangan.
12. Underhand Pass,
yaitu operan yang dilakukan dari
bagian bawah lawan. Sebelum melakukan operan ini biasanya pemain melakukan
gerakan shooting tipuan agar lawan melakukan blok sehingga bagian bawah lawan
terbuka.
B. Dribble
Dribble dalam permainan bola basket
adalah cara membawa atau menggiring bola dengan memantulkan bola ke lantai.
Bola dipantulkan dengan cara telapak tangan mendorong bola ke lantai bukan
memukul bola. Lengan dan Jari lemas tidak perlu kaku.
Macam-macam dribble :
1. Change
of pace dribble
Dribble ini adalah yang paling umum
dalam bola basket dan digunakan untuk membuat pemain bertahan berfikir bahwa
pelaku dribble akan memperlambat atau mempercepat tempo dribble.
2. Low or control
dribble
Dribble ini
dilakukan setiap kali pemain dijaga dengan ketat. Tipe dribble ini
hanyalah menjaga bola agar tetap rendah dan terkontrol. Bola di- dribble di
sisi tubuh, jauh dari pemain bertahan. Telapak tangan yang mendribble bola
diusahakan agar tetap berada di atas bola.
3. High or speed
dribble
Ketika pemain berada di lapangan
terbuka dan harus bergerak secepatnya dengan bola, maka ia akan menggunakan dribble
ini. Ketika berlari dengan cepat, pemain akan mendorong bola di depannya
dan membiarkannya melambung ke atas setinggi pinggulnya. Tangan yang mendribble
tidak berada di atas bola melainkan di belakang bola.
4. Crossover
dribble
Yaitu
mendribble bola dengan memindahkan bola dari tangan yang satu kearah tangannya
yang lain. Gerakan ini sangat bagus untuk memperdaya pemain bertahan. Namun
bola bisa dicuri bila tidak dilakukan dengan baik, karena bola tidak
terjaga.
5. Behind the
back dribble
Jenis dribble ini digunakan ketika
pemain mengganti arah supaya terbebas dari pemain bertahan. Bola digerakkan
dari satu sisi tubuh ke sisi tubuh yang lain dengan mengayunkannya di belakang
tubuh.
6. Between
the legs dribble
Dribble ini adalah cara yang cepat
untuk memindahkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain melewati sela kaki.
Digunakan ketika pen-dribble dijaga dengan ketat atau ingin mengganti arah.
7. Reverse
dribble
Dribble
ini dikenal juga dengan nama spin dribble atau rol dribble. Dribble ini
dilakukan untuk mengganti arah dan memantulkan bola dari satu tangan ke tangan
yang lain ketika dijaga dengan ketat. Dribble ini harus dilakukan dengan cepat
saat pen-dribble mendorong bola ke lantai dan berputar mengelilingi pemain
bertahan.
C.
Shooting
Setelah mempelajari tentang Passing dan Dribble maka pada kesempatan ini,saya ingin berbagi pengetahuan mengenai Teknik Dasar Bola Basket Shooting. Shooting dalam bola basket adalah usaha
memasukkan bola ke dalam keranjang lawan.
Macam –
macam shooting :
1. Set-shoot
Tembakan ini jarang dilakukan pada
permainan biasa. Karena jika penembak tidak melompat maka tembakannya mudah
dihalangi. Umumnya tembakan ini dilakukan saat lemparan bebas atau bila
memungkinkan untuk menembak tanpa rintangan.
2. Lay-up shoot
Yaitu hal yang harus dipelajari dalam
permainan bola basket. Dalam situasi persaingan, jenis tembakan ini harus bisa
dilakukan pemain baik menggunakan tangan kanan ataupun kiri. Lay-up dilakukan
di akhir dribble. Pada jarak beberapa langkah dari ring, penggiring bola secara
serentak mengangkat tangan dan lutut ke atas ketika melompat ke arah keranjang.
3. Underhand
shoot
Tembakan ini adalah jenis tembakan
lay-up ketika penembak melompat ke arah keranjang, mengangkat tangan ke atas
untuk menjauhkan bola dari jangkauan pemain bertahan.
4. Jump shoot
Tembakan ini sering dilakukan saat pemain
menyerang tidak bisa mendekati keranjang. Tembakan ini sangat sulit dihalangi
karena dilakukan pada titik tertinggi lompatan vertical penembak.
5. Hook shoot
Yaitu tembakan lemah dan akurat serta
merupakan gerakan low-post yang baik. Bila dilakukan dengan tepat maka tembakan
ini sangat sulit untuk dihalangi, karena tangan penembak berada jauh dari
jangkauan pemain bertahan. Tembakan ini selalu diawali dengan pemain
memunggungi keranjang.
6. Dunking
Tembakan dunk dulunya dianggap suatu atraksi
istimewa yang dilakukan oleh pemain-pemain dengan postur tubuh yang tinggi.
Tembakan dunk adalah tembakan yang mengagumkan dan dapat mengobarkan semangat
tim serta menjatuhkan mental lawan dengan cepat. Dunking dapat dilakukan dengan
dua atau satu tangan dari depan atau belakang. Tembakan ini hanya dapat dilakukan
oleh pemain yang memiliki postur atau lompatan tinggi.
D. Rebound
Rebound adalah suatu istilah dalam permainan bola basket
dimana seorang pemain menangkap atau mendapatkan bola pantul yang tidak berhasil
masuk yang ditembakkan oleh pemain lain. Pebasket yang melakukan Rebound
kebanyakan adalah yang berada posisi Center (tengah) dan Power
Forward. Karena rebound lebih efektif untuk orang yang bertubuh lebih
tinggi dan yang lebih dekat dengan ring basket.
Jenis – jenis
rebound :
Rebound terbagi menjadi 2 jenis,
yaitu: Offensive Rebound dan Defensive Rebound .
1.
Offensive Rebound terjadi jika pemain mendapatkan bola pantul yang tidak
masuk yang ditembak oleh teman,
sedangkan
2. Defensive Rebound terjadi jika pemain
mendapatkan bola pantul yang tidak berhasil masuk yang ditembak oleh pihak
lawan. Biasanya Defensive Rebound lebih banyak dibanding Offensive Rebound
dalam suatu pertandingan dikarenakan pebasket itu lebih dekat dengan ring
basket dibanding pihak lawan.
E.
Pivot
Gerakan yang satu ini merupakan
dasar dari bermain bola basket, dengan posisi bola yang masih ditangan (
mempertahankan bola ) dari lawan, dengan menggunakan gerakan badan,putaran kaki
atau badan tersebut dapat diputar sampai 360 derajat, selama tidak bergeser
kaki yang satunya , karena satu kaki sebagai tumpuan, atau poros, jika kedua
kaki sama-sama bergerak maka akan terjadi pelanggaran.
Cara
berputar (Pivot) :
Memutar
badan dengan salah satu kaki menjadi as/poros putaran (setelah kita menerima
bola).
§
pivot
kemudian dribble (membawa bola)
§
pivot
kemudian passing (melempar bola)
§
pivot
kemudian shooting (menembakan bola)
2.2. Peraturan Bola Basket
A.
Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut:
1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan
menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2. Bola
dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau Kedua
tangan,tetapi tidak boleh dipukul menggunakankepalan tangan (meninju).
3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil
memegang bola. Pemain harus
melemparkan bola tersebut dari
titik tempat menerima bola, tetapi
diperbolehkan apabila pemain
tersebut berlari pada kecepatan biasa.
5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk,
menahan, mendorong, memukul,
atau menjegal pemain lawan dengan
cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama
terhadap peraturan ini akan
dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua
akan diberi sanksi berupa
diskualifikasi pemain pelanggar
hingga keranjang
dengan tujuan untuk mencederai
lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai
hukuman tidak boleh ikut bermain
sepanjang pertandingan. Pada masa ini,
pergantian pemain tidak
diperbolehkan.
6.
Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan
tangan (meninju), melakukan
pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta
melanggar hal-hal yang disebutkan pada
aturan 5.
7.
Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka
kesalahan itu akan dihitung
sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti
tanpa adanya pelanggaran balik
oleh lawan).
8. Gol
terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk
ke
dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak
menyentuh atau mengganggu gol
tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir
keranjang atau pemain lawan
menggerakkan keranjang, maka hal tersebut
tidak akan dihitung sebagai
sebuah gol.
9.
Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali
ke dalam dan dimainkan oleh
pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila
terjadi perbedaan pendapat
tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang
akan melemparkannya ke dalam
lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik
untuk melemparkan bola dalam
genggamannya. Apabila ia memegang lebih
lama dari waktu tersebut, maka
kepemilikan bola akan berpindah. Apabila
salah satu pihak melakukan hal yang
dapat menunda pertandingan, maka
wasit dapat memberi mereka
sebuah peringatan pelanggaran.
jumlah pelanggaran dan memberi
tahu wasit pembantu apabila terjadi
pelanggaran berturut-turut.
Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan
diskualifikasi pemain yang
melakukan pelanggaran sesuai dengan yang
tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan
mengambil keputusan apabila
bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian
kepemilikan bola, serta
menghitung waktu. Wasit
pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu
gol dan menghitung jumlah gol
yang terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah
4 quarter (babak) masing-masing 10 menit
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol
terbanyak akan dinyatakan sebagai
pemenang.
B.
Peraturan Pertandingan
Dalam suatu
kompetisi tentunya harus ada peraturan yang jelas, walaupun mungkin hanya
kompetisi kecil. Jelas dalam artian sesuai dengan peraturan dasar dan Technical
Meeting.
1.
Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8
tim dan akan disitribusikan ke dalam 2
(dua) group, masing-masih group terdiri
dari
4 (empat) tim.
2.
Setiap tim terdiri dari 5 pemain inti yang bermain di lapangan dan max 7 pemain
cadangan.
3.
Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak
dibatasi.
4.
Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota
tim sedang bermain untuk cabang
olahraga yang lain.
5.
Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 5 orang.
6.
Apabila di lapangan terdapat kurang dari 5 orang, maka tim yang bersangkutan
akan dianggap kalah.
7.
Setiap peserta hanya diperbolehkan membuat maksimal 4 (empat) personal fouls
(pada personal foul ke 5 (lima),
fouled out).
8.
Team foul maksimum adalah 5 (lima). Setiap foul setelah foul ke 5 (lima), maka
tim lawan berhak mendapatkan 2 (dua)
buah free throw.
9.
Team foul akan di-reset pada perpindahan babak. Namun, pada saat overtime,
team foul tidak akan di-reset.
10. Waktu
pertandingan untuk penyisihan group adalah 2 X 20 menit kotor, dimana
waktu tidak akan dimatikan pada saat
time out dan free throw.
11.
Waktu pertandingan untuk babak semi
final adalah 2 x 20 menit semi kotor,
dimana waktu akan dimatikan pada saat
time out dan free throw.
12.
Waktu pertandingan untuk babak final
adalah 2 x 20 menit bersih, dimana waktu
akan dimatikan pada saat bola mati,
time out dan free throw.
13.
Waktu istirahat pergantian babak
ditetapkan selama 5 menit.
14.
Waktu time out ditetapkan selama 1
(satu) menit dengan masing-masing tim
memperoleh 1 (satu) kali time out pada
setiap babak.
15.
Apabila pada akhir game, kedua tim
memperoleh angka yang sama, overtime akan
diadakan.
16.
Masa overtime berlangsung selama 1 x 5
menit (bersih).
17. Apabila sampai dengan akhir waktu dari babak
overtime, masih terdapat
perolehan angka yang sama, maka akan
dilakukan adu free-throw. Setiap tim
diwakili oleh 2 orang dengan
masing-masing orang memiliki 5 kali kesempatan.
18. Kemenangan dalam pertandingan penyisihan
mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka
penentuan juara group dan runner up akan dilihat dari kualitas angka memasukan
pada tiap-tiap pertandingan yang dimainkan.
19.
Diluar dari aturan yang tertera disini,
peraturan permainan mengikuti peraturan international.
20.
Peraturan permainan yang dipergunakan juga sangat tergantung dari pada
peraturan PERBASI/FIBA mana yang berlaku. Misalnya pada tahun 1984, peraturan
permainan yang berlaku adalah Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 -
1984.
2.3.
Pelanggaran Dalam Bola Basket
Yaitu :
1.
Travelling adalah pelanggaran karena
membawa bola tidak di dribble, lebih dari 2 langkah.
2.
Illegal dribble adalah pelanggaran yang dilakukan karena
menghentikan bola sesaat disalah satu tangan atau kedua tangan kemudian
mendribbelnya kembali.
3.
Crraying the ball adalah kesalahan yang dilakukan karena
mendribble dengan memutar bola.
4.
Second adalah pelanggaran yang diberikan apabila seorang
pemain berada di area tembakan bebas (key area) selama 3 detik.
5.
Second adalah pelanggaran yang diberikan kepada seorang
pemain karena menahan bola selama 5 detik tanpa ada usaha untuk passing ataupun
dribble.
6.
8 second adalah pelanggaran yang diberikan kepada team
karena selama 8 detik bola tidak melewati garis tengah (tidak berpindah dari
wilayah sendiri).
7.
24 second adalah pelanggaran yang dilakukan sebuah team yang
menguasai bola selama 24 detik tidak ada usaha memasukkan bola ke ring lawan.
8.
Back court adalah pelanggaran karena pemain yang membawa
bola kembali kedaerah pertahanan setelah melewati garis tengah.
9.
Deliberat foot ball
10.
Out of ball
2.4.
Sarana Dan Prasarana Dalam Permainan Bola Basket
Yaitu :
1) Lapangan
Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang.
Panjang = 26 meter.
Lebar = 14 meter.
Diameter lingkaran tengah = 3,60 meter.
Panjang garis daerah hukuman = 1,20 meter.
Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang.
Panjang = 26 meter.
Lebar = 14 meter.
Diameter lingkaran tengah = 3,60 meter.
Panjang garis daerah hukuman = 1,20 meter.
2) ring dan papan pantul
Ukuran papan = 1,05 × 1,8m dengan kotak kecil di tengah 45 × 59 cm.
Jarak papan paling bawah ke lantai = 2,9 m.
Tinggi ring dari lantai = 3,05 m.
Diameter ring = 45 cm.
Jarak tepi ring ke papan = 15 cm.
Jarak baseline/endlineke papan = 1,2 m.
Panjang jaring terjuntai = 40-45 cm.
Ukuran papan = 1,05 × 1,8m dengan kotak kecil di tengah 45 × 59 cm.
Jarak papan paling bawah ke lantai = 2,9 m.
Tinggi ring dari lantai = 3,05 m.
Diameter ring = 45 cm.
Jarak tepi ring ke papan = 15 cm.
Jarak baseline/endlineke papan = 1,2 m.
Panjang jaring terjuntai = 40-45 cm.
3) Bola
Bola basket berbentuk bulat, ter-buat dari karet, kulit, atau bahan
sintetis lainnya. Lingkaran bola 74,9-78 cm dan berat 567-650 gram.
Bola basket berbentuk bulat, ter-buat dari karet, kulit, atau bahan
sintetis lainnya. Lingkaran bola 74,9-78 cm dan berat 567-650 gram.
4) Pemain
Setiap regu dalam permainan bola basket terdiri atas 12 orang, namun
Setiap regu dalam permainan bola basket terdiri atas 12 orang, namun
hanya 5 orang yang menjadi pemain
lapangan. Dalam sebua pertandingan,
satu regu memiliki satu orang
pelatih dan asisten pelatih, serta memiliki
satu orang kapten yang diambil dari
salah seorang pemain.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
:
Bola basket adalah olahraga permainan
bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing - masing lima orang yang saling bertanding
mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket
sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup
dan hanya memerlukan lapangan yang relative kecil.Selain itu,bola basket mudah
di pelajari karena bentuk bolanya yang besar,sehingga tidak menyulitkan pemain
ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Saran
:
Ø
Untuk pemerintah
terutama pihak yang berkompeten dalam bidang olahraga pada umumnya dan pada
bidang bola basket pada khususnya diharapkan mampu melakukan program – program
dibawah ini :
·
Menyediakan
sarana prasarana sesuai dengan standar
·
Memelihara
sarana prasarana yang telah ada
·
Mempromosikan
olahraga bola basket
·
Mendorong
masyarakat untuk giata berolahraga
Ø
Untuk masyarakat seluruhnya tingkatkan terus
jiwa olahraga
Daftar Pustaka
1. Atmojo Biyakto Mulyono. 2007. Tes Dan
Pengukuran Dalam Olah Raga,
Surakarta
basket/
3. http://aaslamdunk.blogspot.com/2010/03/teknik-bermain-bola-basket.html
4. http://www.perbasi.or.id/page.php?lang=id&menu=news_view&news_id=78
MAKALAH PENJASKES
BOLA BASKET
NAMA
: AISYAH AMINI
KELAS : IX.5
SMP NEGERI 2 RAHA
2015 / 2016
Kata
Pengantar :
Puji syukur saya panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya ,saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Makalah bola basket ini membahas agar kita dapat
mengetahui hal-hal yang lebih dalam lagi mengenai olahraga bola basket.
Saya ucapkan terima kasih, akhir kata
saya mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan
23,
Maret 2016
Aisyah Amini
Daftar
Isi :
Ø Halaman
Sampul
Ø Kata
Pengantar
Ø Daftar
Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Sejarah Bola Basket
1.2.Latar Belakang Bola Basket
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Teknik Dasar Bola Basket
2.2.Peraturan Bola Basket
2.3.Pelanggaran Dalam Bola Basket
2.4.Sarana Dan Prasarana Dalam Permainan
Bola Basket
BAB III PENUTUP
Ø Kesimpulan
Ø Saran
Ø Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar