1.
Teknik Dasar Permainan Bulu Tangkis
Permainan Bulu Tangkis merupakan permainan menggunakan sutlecock yang dipukul melalui net yang direntangkan di tengah lapangan. Peermainan ini dapat di mainkan secara tunggal maupun ganda. Permainan bulu tangkis modern berasal dari inggris dengan ditetapkannya Induk Organisasi Internasional IBF (International Badminton Federation.
Sedangkan di Indonesia organisasi bulu tangkis di sebut PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) yang resmi berdiri tahun 1951. Indonesia menjadi anggota IBF tahun 1953.
Untuk dapat bermain bulu tangkis dengan baik harus menguasai teknik dasar permainan ini yaitu:
1. Teknik memegang raket.
2. Teknik pukulan
A. Teknik memegang raket ada 3 macam:
1. Forehand grip (forehand)
cara memegang raket fore han adalah seperti berjabat tangan, mula-mula raket dipegang dengan tangan kiri posisi raket boleh tegak lurus atau horizontal dengan sisi raket yang lebar menghadap ke sisi kanan dan kiri. Arahkan telapak tangan kanan ke gagang/grib raket seperti berjabatan tangan,jari telunjuk agak terpisah dari jari-jari lainnya sedangkan ibu jari melingkar wajar. kekuatan lecutan/pukulan terletak pada jari telunjuk.
2. Backhand grip (backhan)
cara pegangan backhand grip hampir sama dengan pegangan forehan, kemudian raket diputar seperempat putaran, ibu jari cenderung lurus dan berfungsi sebagai pengungkit.
3. Frying pen (servis)
cara memegang raket frying grip sama dengan memegang palu atau gebug kasur. mula-mula raket di letakan di lantai kemudian arahkan telapak tangan dari atas ke bawah seperti mengambil palu atau memegang gebug kasur.
B. Teknik Pukulan
1. Servise
Servise adalah pukulan permulaan untuk memainkan permainan. Dalam bulu tangkis ada tiga macam servis yaitu:
- servis panjang (deep single service)
- servis pendek (short double service)
- variasi servis pendek (short double service)
2. forehand
Pukulan forehand adalah pukulan yang arah sutlecock di sebelah kanan badan dan di pukul menggunakan sisi dalam raket. Jenis pukulan forehand dibagi menjadi empat yaitu:
- forehand clear pukulan ini adalah pukulan yang arah bola/sutlecock tinggi jauh kebelakang lapangan lawan, pukulan ini sering disebut pukulan lob.
- forehand overhead (pukulan di atas kepala) yaitu bola/sutlecock dipukul dengan raket yang melampaui kepala dengan gerakan memutar badan.
- forehand drop (pukulan lambat dan pelan jatuh di muka net)
- forehand smash yaitu pukulan keras, menukik tajam ke arah lapangan lawan untuk mematikan dan mendapat poin.
3. Backhand
Pukulan backhand yaitu pukulan yang arah bola/sutlecock ada di sebelah kiri badan dan di pukul menggunakan sisi luar raket. pukulan ini mengandalkan kekuatan pergelangan tangan dan ibu jari.
3. Netting (pukulan net) pukulan ini adalah pukulan yang dilakukan dekat net dan arah bola/sutlcock juga mengarah dekat net. Pukulan net biasanya digunakan untuk mengembalikan bola drop dari lawan.
Apabila semua teknik dasar permainan bulu tangkis sudah kita kuasai dengan baik dan benar selanjutnya untuk menjadi seorang pemain bulu tangkis profesional kita harus melanjutkan latihan strategi bermain dan teknik tinggi (otomatisasi gerakan).
Semoga secuil tulisan ini bermanfaat bagi yang membacanya. Kritik saran selalu saya nantikan untuk meningkatkan kreatifitas di bidang olahraga dan kesehatan.
Permainan Bulu Tangkis merupakan permainan menggunakan sutlecock yang dipukul melalui net yang direntangkan di tengah lapangan. Peermainan ini dapat di mainkan secara tunggal maupun ganda. Permainan bulu tangkis modern berasal dari inggris dengan ditetapkannya Induk Organisasi Internasional IBF (International Badminton Federation.
Sedangkan di Indonesia organisasi bulu tangkis di sebut PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) yang resmi berdiri tahun 1951. Indonesia menjadi anggota IBF tahun 1953.
Untuk dapat bermain bulu tangkis dengan baik harus menguasai teknik dasar permainan ini yaitu:
1. Teknik memegang raket.
2. Teknik pukulan
A. Teknik memegang raket ada 3 macam:
1. Forehand grip (forehand)
cara memegang raket fore han adalah seperti berjabat tangan, mula-mula raket dipegang dengan tangan kiri posisi raket boleh tegak lurus atau horizontal dengan sisi raket yang lebar menghadap ke sisi kanan dan kiri. Arahkan telapak tangan kanan ke gagang/grib raket seperti berjabatan tangan,jari telunjuk agak terpisah dari jari-jari lainnya sedangkan ibu jari melingkar wajar. kekuatan lecutan/pukulan terletak pada jari telunjuk.
2. Backhand grip (backhan)
cara pegangan backhand grip hampir sama dengan pegangan forehan, kemudian raket diputar seperempat putaran, ibu jari cenderung lurus dan berfungsi sebagai pengungkit.
3. Frying pen (servis)
cara memegang raket frying grip sama dengan memegang palu atau gebug kasur. mula-mula raket di letakan di lantai kemudian arahkan telapak tangan dari atas ke bawah seperti mengambil palu atau memegang gebug kasur.
B. Teknik Pukulan
1. Servise
Servise adalah pukulan permulaan untuk memainkan permainan. Dalam bulu tangkis ada tiga macam servis yaitu:
- servis panjang (deep single service)
- servis pendek (short double service)
- variasi servis pendek (short double service)
2. forehand
Pukulan forehand adalah pukulan yang arah sutlecock di sebelah kanan badan dan di pukul menggunakan sisi dalam raket. Jenis pukulan forehand dibagi menjadi empat yaitu:
- forehand clear pukulan ini adalah pukulan yang arah bola/sutlecock tinggi jauh kebelakang lapangan lawan, pukulan ini sering disebut pukulan lob.
- forehand overhead (pukulan di atas kepala) yaitu bola/sutlecock dipukul dengan raket yang melampaui kepala dengan gerakan memutar badan.
- forehand drop (pukulan lambat dan pelan jatuh di muka net)
- forehand smash yaitu pukulan keras, menukik tajam ke arah lapangan lawan untuk mematikan dan mendapat poin.
3. Backhand
Pukulan backhand yaitu pukulan yang arah bola/sutlecock ada di sebelah kiri badan dan di pukul menggunakan sisi luar raket. pukulan ini mengandalkan kekuatan pergelangan tangan dan ibu jari.
3. Netting (pukulan net) pukulan ini adalah pukulan yang dilakukan dekat net dan arah bola/sutlcock juga mengarah dekat net. Pukulan net biasanya digunakan untuk mengembalikan bola drop dari lawan.
Apabila semua teknik dasar permainan bulu tangkis sudah kita kuasai dengan baik dan benar selanjutnya untuk menjadi seorang pemain bulu tangkis profesional kita harus melanjutkan latihan strategi bermain dan teknik tinggi (otomatisasi gerakan).
Semoga secuil tulisan ini bermanfaat bagi yang membacanya. Kritik saran selalu saya nantikan untuk meningkatkan kreatifitas di bidang olahraga dan kesehatan.
2.
Sepak bola
Sepak bola adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing
beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah
dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya
olahraga paling populer di dunia. Sepak bola bertujuan untuk
mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi panjang, di atas rumputatau rumput sintetis.
Lapangan permainan
Untuk
pertandingan internasional dewasa, lapangan sepak bola internasional yang
digunakan memiliki panjang yang berkisar antara 100-120 meter dan lebar 65-75
meter. Di bagian tengah kedua ujung lapangan, terdapat area gawang yang
berupa persegi empat berukuran dengan lebar 7.32 meter dan tinggi 2.44
meter. Di bagian depan dari gawang terdapat area pinalti yang berjarak
16.5 meter dari gawang. Area ini merupakan batas kiper boleh
menangkap bola dengan tangan dan menentukan kapan sebuah pelanggaran
mendapatkan hadiah tendangan
pinalti atau tidak.
Lama permainan
Lama
permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit, ditambah istirahat selama 15
menit di antara kedua babakJika kedudukan sama imbang, maka diadakan
perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama
kuat maka diadakan adu penalti. Wasit dapat menentukan berapa waktu
tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti dari waktu yang hilang akibat
pergantian pemain, cedera yang
membutuhkan pertolongan, ataupun penghentian lainnya. Waktu tambahan ini
disebut sebagai injury time atau stoppage time.
Gol
yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung menjadi skor akhir
pertandingan, sedangkan gol dari adu penalti hanya menentukan apabila suatu tim
dapat melaju ke pertandingan selanjutnya ataupun tidak (tidak mempengaruhi skor
akhir). Pada akhir tahun 1990-an, International Football
Association Board (IFAB) memberlakukan sistem gol
emas (golden
gol) atau gol perak (silver gol)
untuk menyelesaikan pertandingan. Dalam sistem gol emas, tim yang pertama
kali mencetak gol saat perpanjangan waktu berlangsung akan menjadi pemenang,
sedangkan dalam gol perak, tim yang memimpin pada akhir babak perpanjangan
waktu pertama akan keluar sebagai pemenang Kedua sistem tersebut tidak
lagi digunakan oleh IFAB.
Pelanggaran
Apabila
pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka wasit dapat memberikan
peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah. Pertandingan akan
dihentikan dan wasit menunjukkan kartu ke depan pemain yang melanggar kemudian
mencatat namanya di dalam buku. Kartu kuning merupakan peringatan atas
pelanggaran seperti bersikap tidak sportif, secara terus-menerus melanggar
peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan, menunda memulai kembali
pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun tidak
menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau
lemparan ke dalam. Pemain yang menerima dua kartu kuning akan mendapatkan
kartu merah dan keluar dari pertandingan.
Pemain
yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari pertandingan tanpa bisa
digantikan dengan pemain lainnyaBeberapa contoh tindakan yang dapat diganjar
kartu merah adalah pelanggaran berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera
parah pada lawan, meludah, melakukan kekerasan, melanggar lawan yang sedang
berusaha mencetak gol, menyentuh bola dengan tangan untuk mencegah gol bagi
semua pemain kecuali penjaga gawang , dan menggunakan bahasa atau gerak tubuh
yang cenderung menantang, pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang
melakukan hands ball di luar kotak penalti .
Wasit dan petugas pertandingan
Dalam
pertandingan profesional, terdapat 4 petugas yang memimpin jalannya
pertandingan, yaitu wasit, 2
hakim garis, dan seorang petugas di pinggir tengah lapangan. Wasit
memiliki peluit yang menandakan apakah saat berhenti atau memulai memainkan
bola. Dia juga bertugas memberikan hukuman dan peringatan atas pelanggaran
yang terjadi di lapangan. Masing-masing penjaga garis bertanggung jawab
mengawasi setengah bagian dari lapangan. Mereka membawa bendera dengan warna
terang untuk menandakan adanya pelanggaran, bola keluar, ataupun offside. Biasanya mereka akan
bergerak mengikuti posisi pemain belakang terakhir.
Petugas
terakhir memiliki tugas untuk mencatat semua waktu yang sempat terhenti selama
pertandingan berlangsung dan memberikan info mengenai tambahan waktu di akhir
setiap babak.
3.
Kebugaran jasmani merupakan
kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang
berlebihan. Maksudnya, masih punya tenaga cadangan dan selalu bersemangat untuk
melakukan aktivitas yang lain. Faktor yang memengaruhi kebugaran jasmani
seseorang, yaitu makanan bergizi, kebiasaan hidup sehat, aktivitas jasmani yang
dilakukan secara teratur, dan pola istirahat yang cukup.
Untuk meningkatkan kebugaran jasmani harus melakukan latihan yang teratur. Adapun fungsi kebugaran jasmani yang dimiliki sebagai berikut:
1. Meningkatkan sistem sirkulasi darah, sistem saraf, dan fungsi jantung.
2. Meningkatnya komponen kelentukan, stamina, dan kecepatan.
3. Mempercepat pemulihan fungsi organ tubuh setelah berlatih atau bahkan pada kondisi-kondisi tertentu, misalnya ibu hamil, orang tua, dan pemulihan setelah sakit.
4. Bagi olahragawan, derajat kebugaran jasmani yang tinggi berfungsi untuk meningkatkan prestasi.
5. Merangsang perkembangan dan pertumbuhan bagi balita dan anak-angak.
Komponen kebugaran jasmani merupakan bagian dari satu kesatuan kondisi tubuh yang tidak dapat dipisahkan. Aktivitas kebugaran inilah yang harus selalu dikembangkan dan dilakukan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kodisi fisik. Berikut beberapa komponen kebugaran jasmani yang harus ketahui, di antaranya sebagai berikut:
1.Latihan kekuatan.
Kekuatan atau strength merupakan kemampuan yang dikeluarakan oleh otot untuk menahan suatu beban. Kekuatan otot adalah daya penggerak dalam setiap aktivitas, mengurangi risiko terjadinya cedera, menunjang efisiensi kerja dan memperkuat stabilitas persediaan. Berikut beberapa bentuk latihan kekuatan otot. Kekuatan merupakan faktor utama untuk menciptakan prestasi optimal. Bentuk-bentuk latihan kekuatan, antara lain sebagai berikut:
a. Latihan kekuatan otot lengan (push up).
b. Latihan kekuatan otot perut (sit up).
c. Latihan kekuatan otot punggung (back lift).
2. Latihan kecepatan
Kecepatan atau speed merupakan kemampuan berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu sesingkat-singkatnya. Kecepatan termasuk gerak lokomotor dan gerakannya bersifat siklik, artinya satu jenis gerak yang dilakukan berulang-ulang seperti lari atau kecepatan dan gerak bagian tubuh, seperti pukulan.
Komponen kecepatan sangat penting. Misalnya, dalam permainan sepak bola, pemain harus bergerak dengan cepat untuk menutup setiap sudut-sudut lapangan dengan cepat.
Komponen kecepatan dalam kebugaran jasmani juga bermakna untuk seorang atlet yang harus cepat dalam mengubah arah gerak dengan tiba-tiba tanpa kehilangan momen keseimbangan tubuh. Bentuk latihannya , antara lain sebagai berikut:
a. Lari bolak-balik jarak enam meter dengan membentuk angka delapan (shuttle run).
b. Lari cepat (sprint training) dengan jarak 40-60 meter.
3. Latihan Daya tahan
Endurance atau daya tahan adalah kemempuan seseorang melakukan gerak dengan seluruh tubuhnya dalam waktu yang cukup lama dan dengan tempo sedang sampai cepat tanpa mengalami rasa sakit dan kelelahan berat. Kemampuan otot untuk melakukan kerja terus-menerus adalah sangat penting dalam aktivitas olahraga karena secara tidak langsung merupakan daya untuk dapat mengatasi kelelahan otot.
Daya tahan jantung dan paru-paru atau general endudance dapat ditingkatkan melalui latihan yang berlangsung pada jarak yang jauh dan waktu yang cukup lama, seperti naik ke puncak gunung, lintas alam (cross country), renang jarak jauh (long swimming), dan lari jarak jauh (long running).
4. Latihan kelenturan
Kelenturan atau flexibility adalah keleluasaan gerakan terutama pada otot persendian. Tujuan latihan kelenturan atau fleksibelitas adalah agar otot-otot sendi tidak kaku dan dapat bergerak dengan leluasa tanpa ada gangguan yang berarti.
Bentuk-bentuk latihan kelenturan adalah melakukan peregangan otot dengan cara berikut ini:
a. Latihan kelenturan sendi bahu, caranya rentangkan kedua lengan dan putar kedua lengan ke depan atau ke belakang dengan siku tetap lurus, lakukan gerakan ini berulang-ulang sesuai kemampuan.
b. Latihan kelenturan otot pinggang, caranya berdiri tegak, kedua tangan diluruskan ke atas, liukkan badan ke samping kanan dank e kiri dengan hitungan waktu antara 10 sampai dengan 15 detik, lakukan ulangan seperlunya.
c. Latihan kelenturan togok, caranya sikap awal duduk, kedua tungkai dirapatkan, lutut lurus bungkukkan badan hingga mencium lutut, kedua tangan memegang ujung jari kaki, kemudian tahan selama 10 sampai 15 detik dan atau selama mungkin
Untuk meningkatkan kebugaran jasmani harus melakukan latihan yang teratur. Adapun fungsi kebugaran jasmani yang dimiliki sebagai berikut:
1. Meningkatkan sistem sirkulasi darah, sistem saraf, dan fungsi jantung.
2. Meningkatnya komponen kelentukan, stamina, dan kecepatan.
3. Mempercepat pemulihan fungsi organ tubuh setelah berlatih atau bahkan pada kondisi-kondisi tertentu, misalnya ibu hamil, orang tua, dan pemulihan setelah sakit.
4. Bagi olahragawan, derajat kebugaran jasmani yang tinggi berfungsi untuk meningkatkan prestasi.
5. Merangsang perkembangan dan pertumbuhan bagi balita dan anak-angak.
Komponen kebugaran jasmani merupakan bagian dari satu kesatuan kondisi tubuh yang tidak dapat dipisahkan. Aktivitas kebugaran inilah yang harus selalu dikembangkan dan dilakukan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kodisi fisik. Berikut beberapa komponen kebugaran jasmani yang harus ketahui, di antaranya sebagai berikut:
1.Latihan kekuatan.
Kekuatan atau strength merupakan kemampuan yang dikeluarakan oleh otot untuk menahan suatu beban. Kekuatan otot adalah daya penggerak dalam setiap aktivitas, mengurangi risiko terjadinya cedera, menunjang efisiensi kerja dan memperkuat stabilitas persediaan. Berikut beberapa bentuk latihan kekuatan otot. Kekuatan merupakan faktor utama untuk menciptakan prestasi optimal. Bentuk-bentuk latihan kekuatan, antara lain sebagai berikut:
a. Latihan kekuatan otot lengan (push up).
b. Latihan kekuatan otot perut (sit up).
c. Latihan kekuatan otot punggung (back lift).
2. Latihan kecepatan
Kecepatan atau speed merupakan kemampuan berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu sesingkat-singkatnya. Kecepatan termasuk gerak lokomotor dan gerakannya bersifat siklik, artinya satu jenis gerak yang dilakukan berulang-ulang seperti lari atau kecepatan dan gerak bagian tubuh, seperti pukulan.
Komponen kecepatan sangat penting. Misalnya, dalam permainan sepak bola, pemain harus bergerak dengan cepat untuk menutup setiap sudut-sudut lapangan dengan cepat.
Komponen kecepatan dalam kebugaran jasmani juga bermakna untuk seorang atlet yang harus cepat dalam mengubah arah gerak dengan tiba-tiba tanpa kehilangan momen keseimbangan tubuh. Bentuk latihannya , antara lain sebagai berikut:
a. Lari bolak-balik jarak enam meter dengan membentuk angka delapan (shuttle run).
b. Lari cepat (sprint training) dengan jarak 40-60 meter.
3. Latihan Daya tahan
Endurance atau daya tahan adalah kemempuan seseorang melakukan gerak dengan seluruh tubuhnya dalam waktu yang cukup lama dan dengan tempo sedang sampai cepat tanpa mengalami rasa sakit dan kelelahan berat. Kemampuan otot untuk melakukan kerja terus-menerus adalah sangat penting dalam aktivitas olahraga karena secara tidak langsung merupakan daya untuk dapat mengatasi kelelahan otot.
Daya tahan jantung dan paru-paru atau general endudance dapat ditingkatkan melalui latihan yang berlangsung pada jarak yang jauh dan waktu yang cukup lama, seperti naik ke puncak gunung, lintas alam (cross country), renang jarak jauh (long swimming), dan lari jarak jauh (long running).
4. Latihan kelenturan
Kelenturan atau flexibility adalah keleluasaan gerakan terutama pada otot persendian. Tujuan latihan kelenturan atau fleksibelitas adalah agar otot-otot sendi tidak kaku dan dapat bergerak dengan leluasa tanpa ada gangguan yang berarti.
Bentuk-bentuk latihan kelenturan adalah melakukan peregangan otot dengan cara berikut ini:
a. Latihan kelenturan sendi bahu, caranya rentangkan kedua lengan dan putar kedua lengan ke depan atau ke belakang dengan siku tetap lurus, lakukan gerakan ini berulang-ulang sesuai kemampuan.
b. Latihan kelenturan otot pinggang, caranya berdiri tegak, kedua tangan diluruskan ke atas, liukkan badan ke samping kanan dank e kiri dengan hitungan waktu antara 10 sampai dengan 15 detik, lakukan ulangan seperlunya.
c. Latihan kelenturan togok, caranya sikap awal duduk, kedua tungkai dirapatkan, lutut lurus bungkukkan badan hingga mencium lutut, kedua tangan memegang ujung jari kaki, kemudian tahan selama 10 sampai 15 detik dan atau selama mungkin
SENAM LANTAI
Pengertian
Senam Lantai
Senam Lantai (Flour Exercise) adalah satu bagian dari cabang Senam, yang gerakan-gerakannya dilakukan di atas lantai (Matras) atau Permadani. Senam ini disebut juga senam bebas karena Pesenam tidak menggunakan alat bantu selain lantai (matras) dengan ukuran 12 x 12 meter atau menggunakan matras dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan untuk menjaga keamanan.
Jenis dan Macam senam Lantai
1. BERGULING (ROLL)
Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki di
lipat rapat pada dada.
d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
e. Kembali kesikap semula atau berdiri
Ket: selain berguling ke depan ada juga berguling ke belakang atau roll belakang yaitu dengan sikap awal
yang sama dengan guling depan tetapi arahnya kebelakang atau mundur
2. KAYANG.
Kayang adalah sikap membusur dengan posisi kaki dan tangan bertumpu pada matras dalam keadaan terbalik dengan
meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan
menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang.
Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu,bukan kelentukan
pinggang.
Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut.
a. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
c. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
d. Posisi badan melengkung bagai busur.
Senam Lantai (Flour Exercise) adalah satu bagian dari cabang Senam, yang gerakan-gerakannya dilakukan di atas lantai (Matras) atau Permadani. Senam ini disebut juga senam bebas karena Pesenam tidak menggunakan alat bantu selain lantai (matras) dengan ukuran 12 x 12 meter atau menggunakan matras dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan untuk menjaga keamanan.
Jenis dan Macam senam Lantai
1. BERGULING (ROLL)
Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki di
lipat rapat pada dada.
d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
e. Kembali kesikap semula atau berdiri
Ket: selain berguling ke depan ada juga berguling ke belakang atau roll belakang yaitu dengan sikap awal
yang sama dengan guling depan tetapi arahnya kebelakang atau mundur
2. KAYANG.
Kayang adalah sikap membusur dengan posisi kaki dan tangan bertumpu pada matras dalam keadaan terbalik dengan
meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan
menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang.
Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu,bukan kelentukan
pinggang.
Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut.
a. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
c. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
d. Posisi badan melengkung bagai busur.
3. SIKAP LILIN.
Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di atas
(rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada
lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsi untuk kedua tangan
menopang pinggang.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut:
a. Tidur terlentang, kedua tangan di saping badan, pandangan ke atas.
b. Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
c. Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada
pinggang.
d. Pertahankan sikap ini beberapa saat.
4. GULING LENTING.
a. Latihan rangkaian berakan berguling.
Cara melakukannya sebagai berikut:
1. Sikap permulaan berbaring menelantang atau duduk telumpar.
2. Mengguling ke belakang, tungkai keras, kaki dekat kepala, lengan bengkok, tangan
menumpu di samping kepala, ibu jari dekat dengan telinga.
3. Mengguling ke depan disertai dengan lecutan tungkai ke atas depan, tangan menolak
badan melayang dan membusur, kepala rapat.
4. Mendarat dengan kaki rapat, dorong panggul ke depan, badan membusur dengan keras
ke atas.
b. Lenting kepala/dahi
Cara melakukannya sebagai berikut:
1. Membungkuk bertumpu pada dahi dan membentuk segi tiga sama sisi, punggung tegak
lurus, tungkai rapat dan lurus, jari-jari kaki bertumpu di lantai.
2. Mengguling ke belakang disertai lecutan tungkai serentak tangan menolak sekuat-kuat
kepala pasif, badan melaayang dan membusur.
3. Mendarat dengan kaki rapat, badan membusur lengan ke atas.
5. BERGULING KE DEPAN DILANJUTKAN LENTING TENGKUK/KEPALA
Sebelum latihan rangkain gerakan berguling ke depan lenting tengkuk/kepala, akan di bahas
dulu bagaimana melakukan guling depan yang betul.
Cara melakukan gerakan guling depan sebagai berimut:
a. Sikap permulaan jongkok tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Luruskan kedua kaki, siku tangan di tekuk, kepala dilipat sampai dagu dengan menyentuh
dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan kuduk terlebih dahulu dan kedua kaki dilipat
rapat pada dada.
d. Kedua tangan melepaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
e. Kembali berusaha jongkok.
6. BERDIRI TANGAN (HANDS STAND).
a. Berdiri Tangan (Hands Stand)
1. Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
2. Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras, pandangan
sedikit ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedang
tungkai belakang lurus.
3. Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
4. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan, pandangan
diantara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.
5. Perhatikan keseimbangan.
b. Berdiri Tangan Dengan Sikap Kaki Dibuka
1. Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
2. Bungkukan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lurus, pandangan sedikit
lurus ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai ke depan bengkok, sedang
tungkai belakang lurus.
3. Ayunkan tungkai belakang ke atas, diikuti tungkai yang lain.
4. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan lengan, setelah itu kaki di buka
ke samping kiri dan kanan, pertahankan sikap ini beberapa saat, selanjutnya kaki dirapat
kembali lalu dibuka ke depan dan ke belakang pandangan diantara tumpuan kedua tangan atau matras.
untuk melaksanakan kegiatan dan perlombaan senam lantai diperlukan ruangan yang dilapisi karpet dan matras dengan bentuk dan ukuran seperti di bawah ini:
Renang
Renang adalah olahragayang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya
renang yang
diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang
adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang babak
penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.
Perlombaan
berenang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar
perenang berenang dengan memakai gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas suku Indian. Akibat ketidaksukaan orang Inggris
terhadap gerakan renang yang memercikkan air ke sana ke mari, Trudgen mengganti
gerakan kaki gaya bebas yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki
gunting seperti renang gaya samping.
Renang
menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade
Athena 1896. Nomor
renang putri dilombakan sejak Olimpiade
Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas. Federasi Renang Internasional dibentuk pada 1908. Gaya
kupu-kupu pertama
kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu
merupakan variasi gaya dada sebelum dianggap sebagai gaya renang
tersendiri pada 1952.
Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse
Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan
Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan
Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai sering diadakan.
Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sebagai rekor di Belanda.[1]
Pada
1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam
mencatat rekor 59,9 detik untuk nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim sebagai wakil Belanda di Olimpiade
Berlin 1936.
Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sebagai anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun
berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade
Helsinki 1952.
Peraturan perlombaan dalam renang
Pada
nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan
posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit
ditekuk.
Pada
nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap
ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok
start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua
lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai
oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit
start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok
start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang
berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks
dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak sah
bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan
pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar