Masalah
kepemimpinan dalam praktek, yang meliputi strategi-strategi
memimpin dan memotivasi bawahan. Pendakatan
praktik dalam kepemimpinan
sangat dibutuhkan mengingat bahwa kepemimpinan
merupakan sebuah ilmu
terapan yang diperlukan pada semua organisasi.
Melalui pendekatan
kepemimpinan secara lebih nyata. Penguasaan
teori bagaimanapun tidak memadai
untuk menjadi satu-satunya bekal bagi generasi
muda untuk menyiapkan estafet
kepemimpinan di masa mendatang. Penajaman pada
pendekatan teknis tersebut
menjadi jembatan untuk membentuk kemampuan
pimpinan dalam
menterjemahkan toeri kepemimpinan ke dalam ranah
praktik yan lebih memadai.
Strategi-strategi memimpin menunjukkan bagaimana
cara seseorang
melakukan kepemimpinan. Pedoman ini merupakan
hal yang sangat berharga
bagi seorang pemimpin, agar dapat melakukan
kepemimpinan dengan mudah dan
tepat, serta tidak menjumpai hambatan tanpa
penyelesaian. Mandat yang
hendaknya dilakukan seorang pemimpin adalah
memberikan nuansa aplikatif didalam segala segi penyelesaian masalah
organisasi. Masalah antara pemimpin
dengan anak buah, pekerjaan, menjembatani
pencapaian tujuan, antara hubungan,
delegasi tugas, otorasi, diskresi, serta dalam
hubungan eksternal dengan pihak lain
memerlukan skill teknis.
Seorang pemimpin perlu memfokuskan diri untuk
mencapai efektivitas
dalam kepemimpinannya. Secara umum dengan
mempergunakan capability,
capacity, serta personality secara terpadu, maka
seorang pemimpin dapat
mencapai efektivitas. Tetapi untuk memanfaatkan
kemampuan, kesanggupan serta
kepribadian yang dimiliki perlu didukung oleh
sebuah kecakapan dalam
mengimplementasikan modal dasar tersebut kedalam
sebuah pendekatan, sikap
dan tindakan kepemimpinan yang nyata. Kecakapan
memimpin atau sering
dikenal dengan managerial skill perlu dikuasai.
Untuk itu agar seorang pemimpin
dapat menjadi afaktik kepemimpinannya, dituntut
memiliki kecakapan manajerial
sebagai berikut: skill yang harus dimiliki
adalah meliputi Conceptual skill,
Human skill and Tehnical skill.
Semua skill diatas harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam
menjalankan kepemimpinannya dan tidak terlepas
untuk memberikan pengarahan,
pengaruh serta memotivasi bawahan. Dalam rangka
menyampaikan pengaruh dan
memberikan motivasi kepada bawahan perlu memperhatikan
cara-cara yang tepat,dengan demikian pemimpin akan dapat mengarahkan,
mempengaruhi dan
memotivasi kepada bawahan secara lebih efektif.
Pemimpinan harus dapat mempengaruhi dan
memotivasi bawahan. Di
dalam usaha mempengaruhi dan memotivasi tersebut
kemungkinan yang dicapai
adalah sukses atau tidak sukses. Sukses berarti
pemimpin berhasil dalam
mempengaruhi dan memotivasi bawahan sehingga
bawahan mengikuti atau
melakukan tindakan sesuai dengan apa yang
diperintahkan, dengan demikian
tujuan organisasi tercapai dengan baik.
Sedangkan tidak sukses berarti pemimpin
gagal dalam mempengaruhi dan memotivasi bawahan
tidak mengikuti apa yang
diperintahkan oleh pemimpin, sehingga tujuan
organisasi tidak dapat dicapai
dengan optimum.
Efektifitas kepemimpinan perlu dilihat
katagorisasi kesuksesan. Jika
dirunut lebih jauh, maka kesuksesan pemimpin
dalam mempengaruhi dan
memotivasi bawahan tersebut juga masih dibedakan
antara sukses yang efektif
adalah keberhasilan pencapaian tujuan organisasi
plus kesadaran dan kepuasan
pegawai. Pemimpin dalam mempengaruhi dan
memotivasi berhasil
menumbuhkan kesadaran bagi pegawai sehingga
dalam mengikuti apa yang
diperintahkan ileh pemimpin bukan sekedar
terpaksa, melainkan dengan penuh
kesadaran akan manfaat yang ditimbulkan dari
hasil kerjanya. Dengan demikian
pencapaian tujuan organisasi disertai juga oleh
rasa kepuasan pegawai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar