KOMPONEN-KOMPONEN
DAN CARA KERJA BATERAI
A. Pengertian Baterai
Baterai adalah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke sistem
starter mesin, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan lainnya.
Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkannya bila
dierlukan dan mensuplainya ke masing-masing sistem kelistrikan atau alat yang
memerlukannya. Karena di dalam proses baterai kehilangan energi kimia, maka
alternator mensuplainya kembali ke dalam baterai (yang disebut pengisian).
Baterai menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia. Siklus pengisian dan
pengeluaran ini terjadi berulang kali dan terus menerus.
B. Komponen Baterai
Di dalam baterai mobil terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan
negatif dalam bentuk plat. Plat-plat dibuat dari timah atau berasa dari timah.
Karena itu baterai tipe ini sering disebut baterai timah. Ruangan dalamnya
dibagi menjadi beberapa sel (biasanya 6 sel, untuk baterai mobil) dan di dalam
masing-masing sel terdapat beberapa elemen yang terendam dalam elektrolit.
1. Elemen Baterai
Antara
plat-plat positif dan plat-plat negatif masing-masing dihubungkan oleh plate
strap (pengikat plat) terpisah. Ikatan plat-plat positif dan negatif ini
dipasangkan secara berselang-seling yang dibatasi oleh separator dan
fiberglass. Jadi satu kesatuan dari plat, separator dan fiberglass disebut
elemen baterai. Penyusunan plat-plat seperti ini tujuannya memperbesar luas
singgungan antara bahan aktif dan elektrolit, agar listrik yang dihasilkan
besar. Dengan kata lain kapasitas baterai menjadi besar.
Gaya
elektromotif (EMP) yang dihasilkan satu sel kira-kira 2,1 V, pada segala ukuran
plat. Karena baterai mobil mempunyai 6 sel yang dihubungkan secara seri, EMP
output yang dihasilkan ialah kira-kira 12 Volt.
2. Elektrolit
Elektrolit
baterai ialah arutan asam sulfat dengan air sulingan. Berat jenis elektrolit
pada baterai saat ini dalam keadaan pnuh ialah 1,260 atau 1,280 (pada
temperatur 20° C). Perbedaan ini disebabkan perbandingan antara air sulingan
dengan asam sulfat pada masing-masing tipe berbeda. Elektrolit yang berat
jenisnya 1,260 mengandung 65% air sulingan dan 35% asam sulfat, sedangkan
elektrolit yang berat jenisnya 1,380 mengandung 63% air sulingan dan 37% asam
sulfat.
Elektolit
baterai adalah asam yang kuat, sehingga dapat membakar kulit, mata dan merusak
pakaian. Bila elektrolit mengenai kulit atau pakaian, basuhlah segera dengan
air, dan netralkan asam dengan campuran soda (sodium bicarbonate [NaHCO3])
dan air. Bila asam mengenai mata, bilaslah dengan air beberapa menit, kemudian
hubungilah dokter.
3. Kotak Baterai
Wadah
yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai. Ruangan
dalamnya dibagi menjadi 6 ruangan atau sel. Pada kotak baterai terdapat garis
tanda permukaan atas dan bawah (upper level dan lower level).
Plat-plat
posisinya ditinggikan dari dasar dan diberi penyekat, tujuannya agar tidak
terjadi hubungan singkat apabila ada bahan aktif (timah dan lain-lain) terjatuh
dari plat.
4. Sumbat Ventilasi
Sumbat
ventilasi adalah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Di samping itu untuk
memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian) dan uap asam sulfat di
dalam baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi
sedangkan uap asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali
ke bawah.
C.
Jenis-Jenis Baterai
1.NiCD (nickel-cadmium battery / Nicad )
Baterai
NiCD
Baterai
jenis ini merupakan generasi pertama. Berkapasitas besar, baterai ini cocok
untuk ponsel lama yang bertenaga besar. Sesuai dengan ukuran dan kapasitasnya.
Proses pengisian ulang pun cukup merepotkan, misalnya pengisian ulang harus
dilakukan pada saat daya baterai benar-benar habis. Karena baterai NiCD
memiliki memory effect, semakin lama kapasitasnya akan menurun jika
pengisian belum benar-benar kosong.
Singkatan
NiCad adalah merek dagang terdaftar dari SAFT Corporation, meski produk
ini umumnya digunakan untuk menjelaskan seluruh baterai nikel-kadmium. Di sisi
lain, singkatan NiCd berasal dari simbol kimia dari nikel (Ni) dan kadmium
(Cd), oleh karena itu jangan menjadi bingung dengan rumus kimia .
Ada dua jenis baterai NiCd: disegel dan diberi ventilasi
Ada dua jenis baterai NiCd: disegel dan diberi ventilasi
2. NiMH
(Nickel Metal Hydride)
Baterai
NiMH
Generasi
selanjutnya dari baterai adalah NiMH. Baterai isi ulang ini masih memiliki
memory effect namun hanya bersifat sementara. Jadi lebih fleksibel dibanding
dengan NiCD. Untuk pengisian ulang baterai ini tidak perlu menunggu benar-benar
habis, namun dengan konsekuensi akan terasa cepat habis. Namun hal ini hanya
berlangsung sementara, saat habis isi kembali dan kemampuannya akan kembali
normal lagi.
pembuangan
baterai NiMH yang tidak benar menimbulkan bahaya lingkungan kurang dari baterai
NiCd karena tidak adanya kadmium .
3. Li-Ion (
Lithium Ion)
Baterai
Li-Ion
Dibanding
dengan 2 generasi sebelumnya, type ini tidak lagi memiliki memory effect. Jadi
anda bisa mengisi ulang tanpa menunggu baterai habis. Baterai Li-Ion memiliki
“life cycle” (siklus hidup) yang lebih pendek. Bahkan apabila dicharges
berlebihan baterai lithium ion akan menurun kemampuannya dibanding NiCD atau
NiMH.
Lithium-ion
adalah salah satu jenis yang paling populer, dengan salah satu yang terbaik
energy-to-weight ratios , tidak ada efek memori , dan lambat dalam penurunan
daya jika tidak digunakan. Selain digunakan untuk peralatan elektronik, baterai
lithium-ion yang semakin meningkat popularitasnya juga dipergunakan untuk
pertahanan, otomotif, dan aplikasi ruang angkasa karena kepadatan energi yang
tinggi. Namun, beberapa jenis perlakuan dapat menyebabkan baterai lithium-ion
konvensional dapat meledak .
4.Li-po (Lithium
polymer)
Baterai
Li-Po
Polimer
ion baterai-Lithium, lithium ion polimer, atau lebih umum baterai lithium
polymer (disingkat Li-poli, Li-Pol, LiPo, LIP, PLI atau LiP) adalah baterai isi
ulang (baterai sel sekunder). Biasanya baterai ini terdiri dari beberapa sel
sekunder yang identik di samping paralel untuk meningkatkan kemampuan debit
saat ini.
Tipe
ini telah berevolusi dari teknologi baterai lithium-ion . Perbedaan utama
adalah bahwa lithium – salt elektrolit tidak ditempatkan dalam organic solvent
tetapi dalam polimer padat komposit misalnya polietilen oxide atau
polyacrylonitrile . Keuntungan dari polimer Li-ion atas desain lithium-ion
berpotensi lebih rendah termasuk biaya pembuatan, kemampuan beradaptasi
terhadap berbagai bentuk kemasan, dan kekasaran. Lithium-ion baterai polimer
mulai muncul dalam peralatan elektronik konsumen sekitar tahun 1996.
ini
generasi paling baru dari baterai isi ulang. Selain ramah lingkungan,
keunggulannya diatas baterai Li-ion, untuk perawatan baterai Lithium Polymer,
tak jauh berbeda dengan Lithium Ion. Namun penanganannya harus ekstra hati-hati
mengingat sifatnya yang cukup “liquid” dengan tekanan cukup keras bisa
menyebabkan bentuk baterai berubah.
Kelemahan
Li-po justru mengharuskan kita mengisi ulang baterai jangan sampai menunggu
ponsel mati dengan sendirinya. Atau sebisa mungkin ketika ponsel memberikan
peringatan baterai lemah. Jika tidak, ponsel akan susah untuk diaktifkan karena
baterai belum pulih
D.Prinsip
Kerja Baterai
Baterai adalah suatu proses kimia listrik, dimana pada saat pengisian/cas/charge
energi listrik diubah menjadi kimia dan saat pengeluaran/discharge
energi kimia diubah menjadi energi listrik.
Baterai (dalam hal ini adalah aki; aki mobil/motor/mainan) terdiri dari sel-sel dimana tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V, artinya aki mobil dan aki motor yang memiliki tegangan 12 V terdiri dari 6 sel yang dipasang secara seri (12 V = 6 x 2 V) sedangkan aki yang memiliki tegangan 6 V memiliki 3 sel yang dipasang secara seri (6 V = 3 x 2 V).
Baterai 12 Volt
Baterai 6 Volt
Antara satu sel dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekat yang terdapat dalam bak baterai, artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan karena itu cairan elektrolit pada tiap sel juga tidak berhubungan (dinding pemisah antar sel tidak boleh ada yang bocor/merembes).
Di dalam satu sel terdapat susunan pelat pelat yaitu beberapa pelat untuk kutub positif (antar pelat dipisahkan oleh kayu, ebonit atau plastik, tergantung teknologi yang digunakan) dan beberapa pelat untuk kutub negatif. Bahan aktif dari plat positif terbuat dari oksida timah coklat (PbO2) sedangkan bahan aktif dari plat negatif ialah timah (Pb) berpori (seperti bunga karang).
Pelat-pelat tersebut terendam oleh cairan elektrolit yaitu asam sulfat (H2SO4).
Baterai (dalam hal ini adalah aki; aki mobil/motor/mainan) terdiri dari sel-sel dimana tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V, artinya aki mobil dan aki motor yang memiliki tegangan 12 V terdiri dari 6 sel yang dipasang secara seri (12 V = 6 x 2 V) sedangkan aki yang memiliki tegangan 6 V memiliki 3 sel yang dipasang secara seri (6 V = 3 x 2 V).
Baterai 12 Volt
Baterai 6 Volt
Antara satu sel dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekat yang terdapat dalam bak baterai, artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan karena itu cairan elektrolit pada tiap sel juga tidak berhubungan (dinding pemisah antar sel tidak boleh ada yang bocor/merembes).
Di dalam satu sel terdapat susunan pelat pelat yaitu beberapa pelat untuk kutub positif (antar pelat dipisahkan oleh kayu, ebonit atau plastik, tergantung teknologi yang digunakan) dan beberapa pelat untuk kutub negatif. Bahan aktif dari plat positif terbuat dari oksida timah coklat (PbO2) sedangkan bahan aktif dari plat negatif ialah timah (Pb) berpori (seperti bunga karang).
Pelat-pelat tersebut terendam oleh cairan elektrolit yaitu asam sulfat (H2SO4).
Baterai merupakan alat yang merubah energi kimia menjadi energi listrik.
Baterai terdiri dari satu atau lebih voltaic cell (tergantung besarnya voltase
yang diinginkan contohnya baterai aki 6 Volt atau 12 Volt) . Masing-masing
voltaic cell terdiri dari dua half cells yang dihubungkan secara seri oleh
penghantar elektrolit. Satu half cells mempunyai elektroda positif (katoda)
yang satunya elektroda negatif (atoda). Daya baterai di dapat dari reaksi
reduksi dan oksidasi.
Reduksi terjadi pada di katoda dan oksidasi terjadi di katoda. Elektroda
tersebut tidak bersentuhan dan arus listrik dihubungkan dengan elektrolit.
Elektrolit dapat berupa cairan atau padat.
Untuk lebih penjelasan lebih detail tentang baterai (dalam hal ini adalah
aki; aki mobil/motor/mainan yang memakai elektrolit cair) yang saya ambil dari
iklanumum. Aki terdiri dari sel-sel dimana tiap sel memiliki tegangan sebesar 2
V, artinya aki mobil dan aki motor yang memiliki tegangan 12 V terdiri dari 6
sel yang dipasang secara seri (12 V = 6 x 2 V) sedangkan aki yang memiliki
tegangan 6 V memiliki 3 sel yang dipasang secara seri (6 V = 3 x 2 V).Baterai
12 VoltBaterai 6 Volt.
Antara satu sel dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekat yang
terdapat dalam bak baterai, artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan
karena itu cairan elektrolit pada tiap sel juga tidak berhubungan (dinding
pemisah antar sel tidak boleh ada yang bocor/merembes).
Di dalam satu sel terdapat susunan pelat pelat yaitu beberapa pelat untuk
kutub positif (antar pelat dipisahkan oleh kayu, ebonit atau plastik, tergantung
teknologi yang digunakan) dan beberapa pelat untuk kutub negatif. Bahan aktif
dari plat positif terbuat dari oksida timah coklat (PbO2) sedangkan bahan aktif
dari plat negatif ialah timah (Pb) berpori (seperti bunga karang).Pelat-pelat
tersebut terendam oleh cairan elektrolit yaitu asam sulfat (H2SO4).
Kalau sobat ingin tahu tentang bagaimana baterai aki menyuplai arus,
menerima arus (mencas aki), dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar