Memasuki awal tahun 1944, kedudukan Jepang dalam perang
Pasifik semakin terdesak. Angkatan Laut Amerika Serikat dipimpin Laksamana
Nimitz berhasil menduduki posisi penting di Kepulauan Mariana seperti Saipan,
Tidian dan Guan yang memberi kesempatan untuk Sekutu melakukan serangan
langsung ke Kepulauan Jepang. Sementara posisi Angkatan Darat Amerika Serikat
yang dipimpin oleh Jendral Douglas Mac Arthur melalui siasat loncat kataknya
berhasil pantai Irian dan membangun markasnya di Holandia (Jayapura). Dari Holandia
inilah Mac Arthur akan menyerang Filipina untuk memenuhi janjinya. Di sisi lain
kekuatan Angkatan Laut Sekutu yang berpusat di Biak dan Morotai berhasil
menghujani bom pada pusat pertahanan militer Jepang di Maluku, Sulawesi,
Surabaya dan Semarang. Kondisi tersebut menyebabkan jatuhnya pusat pertahanan
Jepang dan merosotnya semangat juang tentara Jepang. Kekuatan tentara Jepang
yang semula ofensif (menyerang) berubah menjadi defensif (bertahan). Kepada
bangsa Indonesia, pemerintah militer Jepang masih tetap menggembar gemborkan
(meyakinkan) bahwa Jepang akan menang dalam perang Pasifik.
Pada tanggal 18 Juli 1944, Perdana Menteri Hideki Tojo
terpaksa mengundurkan diri dan diganti oleh Perdana Menteri Koiso Kuniaki.
Dalam rangka menarik simpati bangsa Indonesia agar lebih meningkatkan
bantuannya baik moril maupun materiil, maka dalam sidang istimewa ke-85
Parlemen Jepang (Teikoku Ginkai) pada tanggal 7 September 1944 (ada yang
menyebutkan 19 September 1944), Perdana Menteri Koiso mengumumkan bahwa Negara-negara
yang ada di bawah kekuasaan Jepang diperkenankan merdeka “kelak di kemudian
hari”. Janji kemerdekaan ini sering disebut dengan istilah Deklarasi Kaiso.
Pada saat itu, Koiso dianggap menciptakan perdamaian dengan Sekutu, namun ia
tak bisa menemukan solusi yang akan menenteramkan militer Jepang atau Amerika.
Sejak saat itu pemerintah Jepang memberi kesempatan pada
bangsa Indonesia untuk mengibarkan bendera merah putih berdampingan dengan
Hinomaru (bendera Jepang), begitu pula lagu kebangsaan Indonesia Raya boleh
dinyanyikan setelah lagu Kimigayo. Di satu sisi ada sedikit kebebasan, namun di
sisi lain pemerintah Jepang semakin meningkatkan jumlah tenga pemuda untuk
pertahanan. Selain dari organisasi pertahanan yang sudah ada ditambah lagi
dengan organisasi lainnya seperti: Barisan Pelajar (Suishintai), Barisan Berani
Mati (Jikakutai) beranggotakan 50.000 orang yang diilhami oleh pasukan Kamikaze
Jepang yang jumlahnya 50.000 orang (pasukan berani mati pada saat penyerangan
ke Pearl Harbour).
Pembentukan BPUPKI
Pada akhir 1944, posisi Jepang semakin terjepit dalam Perang
Asia Timur Raya dimana Sekutu berhasil menduduki wilayah-wilayah kekuasaan
Jepang, seperti Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Kepulauan Marshall, bahkan
Kepulauan Saipan yang letaknya sudah sangat dekat dengan Jepang berhasil
diduduki oleh Amerika pada bulan Juli 1944. Sekutu kemudian menyerang Ambon,
Makasar, Manado, Tarakan, Balikpapan, dan Surabaya. Menjelang tahun 1945,
Jepang mengalami kekalahan di Asia Timur Raya.
Menghadapi situasi yang kritis itu, Jepang banyak
menggunakan cara untuk menarik simpati khususnya kepada bangsa Indonesia dengan
membuat suatu janji bahwa jepang akan memberikan kemerdekaan bagi bangsa
Indonesia yang diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944. Untuk meyakinkan akan janjinya
terhadap bangsa Indonesia, maka pada tanggal 1 Maret 1945 pemerintah pendudukan
Jepang di Jawa yang dipimpin oleh Panglima tentara ke-16 Letnan Jenderal
Kumakichi Harada mengumumkan pembentukan Dokuritsu
Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI).
Tujuan pembentukan
badan tersebut adalah menyelidiki dan mengumpulkan bahan-bahan penting tentang
ekonomi, politik dan tata pemerintahan sebagai persiapan untuk kemerdekaan
Indonesia. Pada tanggal 28 April 1945 diumumkan pengangkatan anggota BPUPKI. Walaupun
dalam penyusunan keanggotaan berlangsung lama karena terjadi tawar menawar
antara pihak Indonesia dan Jepang, namun akhirnya BPUPKI berhasil dilantik 28
Mei 1945 bertepatan dengan hari kelahiran Kaisar Jepang, yaitu Kaisar Hirohito.
Upacara peresmiannya di gelar Gedung Cuo Sangi In di Pejambon Jakarta
(sekarang, Gedung Departemen Luar Negeri). Adapun keanggotaan yang terbentuk
berjumlah 67 orang, termasuk 7 orang Jepang dan 4 orang Cina dan Arab dengan
ketua Dr. K.R.T. Radjiman Widiodiningrat, dan wakil Ichi Bangase (Jepang) serta
R.P. Soeroso sebagai sekretarisnya. Ir.
Soekarno (yang pada waktu itu juga dicalonkan menjadi ketua), menolak
pencalonannya karena ingin memperoleh kebebasan yang lebih besar dalam
perdebatan, karena biasanya peranan ketua sebagai moderator atau pihak yang
menegahi dalam memberi keputusan tidak mutlak.
Pada tanggal 28 Mei 1945 dilangsungkanlah upacara peresmian
BPUPKI bertempat di Gedung Cuo Sangi In, Jalan Pejambon Jakarta, dihadiri oleh
Panglima Tentara Jepang Wilayah Ketujuh Jenderal Itagaki dan Panglima Tentara
Keenam Belas di Jawa Letnan Jenderal Nagano. BPUPKI mulai melaksanakan tugasnya
dengan melakukan persidangan untuk merumuskan undang-undang dasar bagi
Indonesia kelak. Hal utama yang dibahas adalah dasar negara bagi negara
Indonesia merdeka.
A. Sejarah
Proses Persidangan Pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945) dan Usulan-Usulan
Rumusan Pancasila
Setelah terbentuk BPUPKI segera mengadakan persidangan. Selama
masa tugasnya BPUPKI hanya mengadakan sidang dua kali. Sidang pertama dilakukan
pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945 di gedung Chou Sang In di Jalan Pejambon
6 Jakarta (sekarang Gedung Pancasila). Pada sidang pertama, Dr. KRT. Rajiman
Widyodiningrat selaku ketua dalam pidato pembukaannya menyampaikan masalah
pokok menyangkut dasar negara Indonesia
yang ingin dibentuk pada tanggal 29 Mei 1945.
Ada tiga orang yang memberikan pandangannya mengenai dasar
negara Indonesia yaitu
a.
Mr. Mohammad Yamin
Orang pertama yang memberikan pandangannya mengenai dasar
negara Indonesia merdeka yang dihadapan sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945
adalah Mr. Muhammad Yamin. Pemikiran Mr. Mohammad Yamin diberi judul "Asas
dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia". Dalam pidato singkatnya,
ia mengemukakan lima asas yaitu:
·
peri kebangsaan
·
peri kemanusiaan
·
peri ketuhanan
·
peri kerakyatan
·
kesejahteraan rakyat
b. Mr.
Supomo
Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Soepomo dalam pidatonya
mengusulkan pula lima asas yang merupakan penjelasan masalah-masalah mengenai
hubungan dasar negara Indonesia dimana negara dibentuk hendaklah integralistik
berdasarkan pada hal-hal berikut yaitu:
·
persatuan
·
kekeluargaan
·
keseimbangan lahir bathin
·
musyawarah
·
e.keadilan sosial
c. Ir.
Soekarno
Pada sidang hari ketiga tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mendapat
kesempatan untuk menyampaikan pendapat mengenai rumusan dasar negara Indonesia.
Usulan rumusan dasar Negara Indonesia merdeka Ir. Soekarno terdiri atas lima
asas antara lain sebagai berikut yaitu:
·
Kebangsaan Indonesia
·
Internasionalisme dan peri kemanusiaan
·
Mufakat atau demokrasi
·
Kesejahteraan social
·
Ketuhanan yang Berkebudayaan.
Kelima asas dari Ir. Soekarno itu disebut Pancasila yang
menurut beliau dapat diperas menjadi Tri Sila atau Tiga Sila yaitu:
·
Sosionasionalisme
·
Sosiodemokrasi
·
Ketuhanan yang berkebudayaan
Bahkan menurut Ir. Soekarno Trisila tersebut di atas masih
dapat diperas menjadi Eka sila yaitu sila Gotong Royong
Persidangan pertama BPUPKI berakhir,
Meskipun sudah ada tiga usulan tentang dasar negara, namun sampai 1 Juni 1945
sidang BPUPKI belum berhasil mencapai kata sepakat tentang dasar negara.Padahal,
BPUPKI akan reses (istirahat) satu bulan penuh. Maka dari itu, BPUPKI membentuk
panitia perumus dasar negara yang anggota terdiri dari sembilan orang yang
disebut dengan Panitia Sembilan. Tugas Panitia Sembilan adalah menampung
berbagai aspirasi mengenai pembentukan dasar negara Indonesia. Anggota Panitia
Sembilan terdiri dari Ir. Soekarno (ketua), Abdulkahar Muzakir, Drs. Moh. Hatta,
K.H. Abdul Wachid Hasyim, Mr.Moh. Yamin, H. Agus Salim, Ahmad Subardjo,
Abikusno Cokrosuryo, dan A.A. Maramis. Kerja keras dan cerdas dari Panitia
Sembilan membuahkan hasil di tahun 22 Juni 1945 yang berhasil merumuskan dasar
negara untuk Indonesia merdeka. Rumusan itu oleh Mr. Moh. Yamin yang diberi
nama "Piagam Jakarta atau Jakarta
Charter".
Maka diputuskan untuk membentuk panitia khusus yang diserahi
tugas untuk membahas dan merumuskan kembali usulan dari anggota, baik lisan
maupun tertulis dari hasil sidang pertama. Panitia khusus ini yang dikenal
dengan Panitia 9 atau panitia kecil yang terdiri dari:
Ø
Ir. Soekarno (ketua)
Ø
Drs. Moh. Hatta (wakil ketua)
Ø
KH. Wachid Hasyim (anggota)
Ø
Abdoel Kahar Muzakar (anggota)
Ø
A.A. Maramis (anggota)
Ø
Abikoesno Tjokrosoeyoso (anggota)
Ø
H. Agus Salim (anggota)
Ø
Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
Ø
Mr. Muhammad Yamin (anggota).
Pada tanggal 22 Juni 1945,
Panitia Sembilan mengadakan pertemuan. Hasil dari pertemuan tersebut,
direkomondasikan Rumusan Dasar Negara yang dikenal dengan Piagam Jakarta
(Jakarta Charter) yang berisi :
1. Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya;
2. Kemanusiaan
yang adil dan beradab;
3. Persatuan
Indonesia;
4. Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan;
5. Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Setelah piagam Jakarta berhasil disusun, BPUPKI membentuk
Panitia Perancang Undang-Undang Dasar. Ini merupakan sidangnya yang ke-2 pada
tanggal 10 – 16 Juli 1945. Panitia ini diketuai oleh Ir. Soekarno dan
beranggotakan 19 orang. Pada sidang tanggal 11 Juli 1945, panitia Perancang UUD
membentuk panitia kecil yang beranggotakan 7 orang.
a. Prof. Dr. Mr. Soepomo (ketua merangkap anggota)
b. Mr. Wongsonegoro
c. Mr. Achmad Soebardjo
d. A.A. Maramis
e. Mr. R.P. Singgih
f. H. Agus Salim
g. Dr. Sukiman.
Tugas panitia kecil adalah menyempurnakan dan menyusun
kembali rancangan UUD yang telah disepakati. Selain panitia kecil di atas,
adapula panitia Penghalus bahasa yang anggotanya terdiri dari Prof. Dr. Mr.
Soepomo, Prof. Dr. P.A.A. Hoesein Djayadiningrat.
Tanggal 13 Juli 1945 panitia perancang UUD yang diketuai Ir.
Soekarno mengadakan sidang untuk membahas hasil kerja panitia kecil perancang
UUD.
Pada tanggal 14 Juli 1945 dalam rapat pleno BPUPKI menerima
laporan panitia perancang UUD yang dibacakan Ir. Soekarno. Dalam laporan
tersebut tiga masalah pokok yaitu:
a. pernyataan Indonesia merdeka
b. pembukaan UUD
c. batang tubuh UUD.
Konsep pernyataan Indonesia merdeka disusun dengan mengambil
tiga alenia pertama piagam Jakarta. Sedangkan konsep Undang-Undang Dasar hampir
seluruhnya diambil dari alinea keempat piagam Jakarta.
Hasil kerja panitia perancang UUD yang dilaporkan akhirnya
diterima oleh BPUPKI. Kejadian ini merupakan momentum yang sangat penting karena
disinilah masa depan bangsa dan negara dibentuk.
B.
Pembentukan PPKI
Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan karena
dianggap telah dapat menjalankan tugasnya dengan baik, yaitu menyusun Rancangan
Undang-Undang Dasar bagi Negara Indonesia merdeka dan pada tanggal itu juga
dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI, dengan ketuanya
yaitu Ir.Soekarno. Tugas PPKI yang pertama adalah meresmikan pembukaan (bahasa Belanda: preambule) serta
batang tubuh Undang-Undang Dasar
1945.
Tugasnya yang kedua adalah
melanjutkan hasil kerja BPUPKI, mempersiapkan pemindahan kekuasaan dari pihak
pemerintah pendudukan militer Jepang kepada bangsa Indonesia, dan mempersiapkan segala sesuatu yang
menyangkut masalah ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru.
PPKI atau Dokuritsu
Junbi Inkai dibentuk dengan anggota berjumlah 21 orang yang terdiri dari
12 orang dari Jawa, 3 orang dari Sumatra, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang dari
Kalimantan, 1 orang dari Nusa Tenggara, 1 orang dari Maluku, 1 orang dari
Tionghoa. Badan ini bertugas menyiapkan segala sesuatu menyangkut masalah
ketatanegaraan menghadapi penyerahan kekuasaan pemerintahan dari Jepang kepada
bangsa Indonesia.
Ir. Soekarno ditunjuk sebagai ketua dan wakilnya adalah Drs.
Moh. Hatta. Sebagai penasehat ditunjuk Mr. Ahmad Subardjo, dan tanpa
sepengetahuan pemerintah Jepang, PPKI menambah lagi enam orang, yaitu
Wiranatakusumah, Ki Hadjar Dewantara, Mr. Kasman Singodimedjo, Sayuti Melik,
Iwa Kusumasumantri, dan Ahmad Soebardjo. Badan ini dibentuk untuk menarik
simpati golongan-golongan yang ada di Indonesia agar bersedia membantu Jepang
dalam Perang Pasifik, yang kedudukannya semakin terdesak sejak 1943. Mereka
juga berjanji memberi kemerdekaan pada Indonesia melalui 'Perjanjian Kyoto'.
Ketika Rusia bergabung dengan Sekutu dan menyerbu Jepang
dari Manchuria, pemerintah Jepang mempercepat kemerdekaan Indonesia, yang oleh
BPUPKI direncanakan 17 September 1945. Tiga tokoh PPKI (Soekarno, Hatta, dan
Radjiman) diterbangkan ke Dalath (Saigon) bertemu Jenderal Terauchi yang akan
merestui pembentukan negeri boneka tersebut. Tanggal 14 Agustus 1945 ketiganya
kembali ke Jakarta dan Jepang menghadapi pemboman AS di Hirosima dan Nagasaki.
Golongan tua dan golongan muda pejuang kemerdekaan terlibat pro dan kontra atas
peristiwa pemboman Jepang oleh AS. Golongan muda melihat Jepang sudah hampir
menemui kekalahan, tetapi golongan tua tetap berpendirian untuk menyerahkan
keputusan pada PPKI.
Sikap tersebut tidak disetujui golongan muda dan menganggap
PPKI merupakan boneka Jepang dan tidak menyetujui lahirnya proklamasi
kemerdekaan dengan cara yang telah dijanjikan oleh Jenderal Besar Terauchi
dalam pertemuan di Dalath. Golongan muda menghendaki terlaksananya proklamasi
kemerdekaan dengan kekuatan sendiri lepas sama sekali dari pemerintahan Jepang.
Menanggapi sikap pemuda yang radikal itu, Soekarno-Hatta berpendapat bahwa
soal kemerdekaan Indonesia yang datangnya dari pemerintah Jepang atau dari
hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri tidaklah menjadi soal, karena Jepang
toh sudah kalah. Selanjutnya menghadapi Sekutu yang berusaha mengembalikan
kekuasaan Belanda di Indonesia. Oleh sebab itu untuk memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia diperlukan suatu revolusi yang terorganisasi. Mereka
ingin memperbincangkan proklamasi kemerdekaan di dalam rapat Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia.
Perbedaan pendapat ini melatarbelakangi peristiwa penculikan
Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB.
Tindakan itu diambil berdasarkan keputusan rapat terakhir pemuda pejuang yang
diadakan pukul 24.00 WIB menjelang tanggal 16 Agustus 1945 di Jl. Cikini, 71
Jakarta. Selain dihadiri pemuda-pemuda yang sebelumnya rapat di Lembaga
Bakteriologi, Pegangsaan Timur, Jakarta, juga dihadiri oleh Sukarni, Jusuf Kunto,
dan dr. Muwardi dari Barisan Pelopor, serta Shodanco Singgih dari Daidan Peta
Jakarta syu. Mereka bersama Chaerul Saleh sepakat melaksanakan keputusan rapat,
antara lain "menyingkirkan Soekarno dan Hatta ke luar kota" dengan
tujuan menjauhkan mereka dari segala pengaruh Jepang. Shodanco Singgih mendapat
kepercayaan melaksanakan rencana itu. Di Rengasdengklok, akhirnya Soekarno
setuju memproklamasikan kemerdekaan tanpa campur tangan pihak Jepang. Pukul
23.00 WIB rombongan tiba di Jakarta dan menuju kediaman Laksamana Maeda di Jl.
Imam Bonjol No.1, dan di tempat tersebut naskah proklamasi disusun.
Pada tanggal 17 Agusus 1945, tepatnya pukul 10.00 WIB,
Soekarno membacakan pernyataan kemerdekaan Indonesia. Bendera merah putih
dikibarkan dan berkumandanglah lagu Indonesia Raya.
Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 fungsi dan
peranan PPKI berubah menjadi:
a. wakil seluruh rakyat Indonesia
b. badan resmi yang berwenang mengesahkan UUD Negara
c. badan yang memilih presidan dan wakil presiden
d. badan pendiri negara Republik Indonesia
e. badan tertinggi Negara Republik Indonesia.
a. wakil seluruh rakyat Indonesia
b. badan resmi yang berwenang mengesahkan UUD Negara
c. badan yang memilih presidan dan wakil presiden
d. badan pendiri negara Republik Indonesia
e. badan tertinggi Negara Republik Indonesia.
Proses Penetapan Dasar Negara dan Konstitusi Negara
Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidangnya yang
pertama. Pada sidang ini PPKI membahas konstitusi negara Indonesia, Presiden
dan Wakil Presiden Indonesia, serta lembaga yang membantu tugas Presiden
Indonesia. PPKI membahas konstitusi negara Indonesia dengan menggunakan naskah
Piagam Jakarta yang telah disahkan BPUPKI. Namun, sebelum sidang dimulai, Bung
Hatta dan beberapa tokoh Islam mengadakan pembahasan sendiri untuk mencari
penyelesaian masalah “tujuh kata”
pada kalimat “….dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya”. Tokoh-tokoh Islam yang membahas adalah Ki Bagus
Hadikusumo, Kasman Singodimejo, K.H. Abdul Wachid Hasyim, dan Teuku Moh.
Hassan. Mereka perlu membahas hal tersebut karena pesan dari pemeluk agama lain
dan terutama tokoh-tokoh dari Indonesia bagian timur yang merasa keberatan
dengan kalimat tersebut. Mereka mengancam akan mendirikan negara sendiri
apabila kalimat tersebut tidak diubah. Dalam waktu yang tidak terlalu lama,
dicapai kesepakatan untuk menghilangkan kalimat ”… dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dan diganti menjadi “Ketuhanan yang Maha
Esa”. Hal ini dilakukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Kita harus menghargai nilai juang para tokoh-tokoh yang sepakat menghilangkan
kalimat ”…. dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya.” Para tokoh PPKI berjiwa besar dan memiliki rasa
nasionalisme yang tinggi. Mereka juga mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Adapun tujuan diadakan
pembahasan sendiri tidak pada forum sidang agar permasalahan cepat selesai.
Dengan disetujuinya perubahan itu maka segera saja sidang pertama PPKI dibuka.
Perbedaan dan Kesepakatan yang Muncul dalam Sidang PPKI
Pada sidang pertama PPKI rancangan UUD hasil kerja BPUPKI
dibahas kembali. Pada pembahasannya terdapat usul perubahan yang dilontarkan
kelompok Hatta. Hasil perubahan yang kemudian disepakati sebagai
"pembukaan (bahasa Belanda:
"preambule") dan batang tubuh Undang-Undang Dasar
1945",
yang saat ini biasa disebut dengan UUD '45
adalah :
Pertama, kata
“Mukaddimah” yang berasal dari bahasa Arab,
muqaddimah, diganti dengan kata “Pembukaan”.
Kedua, anak kalimat
"Piagam Jakarta"
yang menjadi pembukaan Undang-Undang Dasar
1945,
diganti dengan, “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Ketiga, kalimat yang
menyebutkan “Presiden ialah orang Indonesia asli dan beragama Islam”, seperti
tertulis dalam pasal 6 ayat 1,
diganti dengan mencoret kata-kata “dan beragama Islam”.
Keempat, terkait
perubahan poin Kedua, maka pasal 29
ayat 1 dari yang semula berbunyi: “Negara berdasarkan atas Ketuhananan,
dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti
menjadi berbunyi: “Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa”
Sistematika UUD 1945 itu terdiri atas hal sebagai berikut.
Pembukaan (mukadimah) UUD 1945 terdiri atas empat alinea.
Pada Alinea ke-4 UUD 1945 tercantum Pancasila sebagai dasar negara yang
berbunyi sebagai berikut.
1. Pancasila
1.
Ketuhanan yang Maha Esa.
2.
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3.
Persatuan Indonesia.
4.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Batang tubuh UUD 1945 terdiri dari 16 bab, 37 pasal, 4 pasal
aturan peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan Penjelasan UUD 1945 yang terdiri
atas penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal.
Susunan dan rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan
UUD 1945 merupakan perjanjian seluruh bangsa Indonesia. Oleh karena itu, mulai
saat itu bangsa Indonesia membulatkan tekad menjadikan Pancasila sebagai dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
PPKI juga mengambil beberapa keputusan penting diantaranya
yaitu :
1. Mengesahkan
Undang-Undang Dasar 1945
2. Memilih
Ir. Soekarno debagai presiden dan Drs. Moh Hatta sebagai wakil presiden secara
aklamasi atas usul dari Otto Iskandardinata.
3. Membentuk
Komite Nasional untuk membantu tugas presiden sebelum DPR/MPR terbentuk
irus yang Menguntungkan
Banyak yang tidak mengetahui bahwa virus yang masuk kedalam organ tubuh makhluk hidup ternyata dapat menguntungkan di dalam tubuh manusia yang dapat menghindari kerusakan pada organ tubuh manusia dan tidak memberikan pengaruh efek samping yang dapat merugikan manusia.Berikut adalah penjelasan mengenai virus yang menguntungkan bagi manusia :
1. Membuat Vaksin
Patogen di dalam vaksin yang sudah dilemahkan membuatnya tidak berbahaya lagi ketika menyerang manusia. Pemberian vaksin ke dalam tubuh manusia, akan membuat tubuh kita menghasilkan antibodi terhadap patogen yang kemungkinan akan menyerang tubuh. Sehingga ketika bakteri tersebut benar-benar muncul dan hendak menyerang, tubuh sudah memiliki benteng berupa kekebalan terhadap patogen itu. Beberapa contoh vaksin itu antara lain :
- Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) berfungsi sebagai pencegah penyakit cacar air, gondongan, campak jerman;
- OPV (Oral Polio Vaccine) berfungsi sebagai pencegah sakit polio;
- HZV (Varicella Zoster Vaccine) berfungsi mencegah penyakit cacar air;
- HBV (Hepatitis B Vaccine) berfungsi sebagai pencegah sakit kuning.
Upaya menggabungkan DNA virus dengan DNA lain yang menguntungkan, akan mempengaruhi bakteri yang nantinya akan diinfeksi. Dalam hal ini DNA virus akan digabungkan dengan DNA manusia yang mengawasi sintetis pelawan racun. Selanjutnya, DNA itu oleh virus lisogenik disambungkan ke sel bakteri sehingga bakteri tersebut akan mengandung gen penghasil zat pelawan racun (anti toksin). Bakteri yang mengandung anti toksin akan membelah diri dan menghasilkan bakteri-bakteri lainnya sehingga memiliki sifat dan gen yang sama (anti toksin).
3. Pelemahan Bakteri
DNA dari virus lisogenik yang kemudian memasuki bakteri patogen, membuat bakteri itu jadi tak berbahaya jika masuk kedalam organ tubuh manusia.
4. Pemanfaatan virus dalan dunia kedokteran
Virus dapat dimanfaatkan untuk membuat peta kromosom yang penting dalam dunia kedokteran yang dapat membantu kedokteran dalam menjalankan tugasnya menganalisa dan membuat terobosan terbaru dalam bidang kedokteran
Virus yang Merugikan
1. Hepatitis
Penyakit
hepatitis biasa dikenal dengan sakit kuning. Hal ini disebabkan oleh warna
kuning yang muncul pada bola mata juga kulit penderita hepatitis. Penyebab dari
penyakit hepatitis adalah virus yang mengakibatkan bengkaknya organ hati,
sehingga empedu akan mengalir atau beredar ke seluruh bagian tubuh. Jenis-jenis
hepatitis yang dapat menjangkit manusia antara lain adalah hepatitis A, B, C,
D, E. Yang tergolong hepatitis ringan dan dapat pulih dalam waktu singkat
(beberapa minggu) adalah jenis hepatitis A dan hepatitis E. Persebaran kedua
hepatitis ini, lewat air dan makanan yang tercemar feses orang yang menderita
hepatitis.
Pencegahan
terhadap kedua jenis hepatitis ini yaitu dengan selalu menjaga kebersihan
lingkungan, termasuk air dan makanan yang dikonsumsi. Sedangkan hepatitis yang
tergolong kronis adalah hepatitis B, C, D. Ketiganya dapat berefek pada
terjadinya hepatitis yang kronis dan diderita sepanjang orang tersebut hidup.
Penularan ketiga jenis hepatitis ini melalui kontak darah dengan si sakit.
Hepatitis
B bisa menular saat berhubungan seksual dan menular pada bayi ketika proses
persalinan. Orang-orang yang memiliki peluang besar menderita penyakit
hepatitis B, C, dan D adalah pekerja kesehatan, pasien cuci darah, suka
bergonta-ganti pasangan, Ibu yang mengidap hepatitis dan menularkan pada
bayinya, pecandu obat-obatan terlarang. Vaksin untuk penyakit hepatitis B
memang sudah ada, akan tetapi jenis hepatitis C dan D belum terdapat vaksinnya.
Pencegahan terhadap ketiga hepatitis tersebut dapat dilakukan dengan
menghindari pakai barang-barang yang sifatnya pribadi bebarengan (bersama-sama)
dengan orang yang sudah terjangkit hepatitis. Contohnya memakai gunting kuku
atau pisau cukur.
2. Influenza
Hampir
sebagian besar orang pasti pernah terjangkit virus yang satu ini. Ya, virus
influenza yang menyebabkan penyakit flu. Ketika seseorang terkena flu maka
badan terasa nyeri, suhu tubuh naik (demam), keluar ingus atau pilek, batuk,
dan selera makan akan berkurang. Sekali terjangkit virus ini, akan dapat terjangkit
lagi. Hal ini karena penyakit flu tidak memunculkan kekebalan terhadap tubuh
penderita. Hingga saat ini sudah lebih dari 200 virus penyebab penyakit
influenza yang terdeteksi. Upaya pencegahan agar tidak terserang virus flu
yaitu makan makanan yang bergizi tinggi untuk menambah kekebalan tubuh dan
jangan lupa istirahat yang cukup.
3. Rabies
Virus
rabies menyerang bagian-bagian
otak
dan sistem saraf. Virus rabies dapat menginfeksi bermacam-macam hewan darah
panas. Yang termasuk dalam golongan hewan ini, diantaranya : anjing, kelelawar,
kucing, kera, dan sebagainya. Tanda mengidap rabies adalah badan yang terasa
lemah dan lesu, sakit kepala, demam, mengigau, halusinasi, dalam kasus kronis
penderita bisa mengalami ketakutan terhadap air, cahaya, dan udara. Virus
rabies menular lewat gigitan hewan yang terinfeksi virus, air liurnya juga
dapat masuk melalui luka terbuka. Pengobatan penyakit rabies dapat dilakukan
dengan pemberian vaksinasi rabies.
4. Mata Belek
Penyakit
ini juga disebabkan oleh virus yang terjadi pada bagian-bagian
mata.
Tanda terjangkitnya adalah mata yang memerah dan bengkak, gatal, berair, dan
banyak mengeluarkan kotoran mata. Orang-orang lebih sering menyebut penyakit
mata ini dengan belekan.
5. Campak
Virus
penyebab penyakit campak disebut dengan virus morbili yang terjaid pada bagian-bagian
kulit.
Penyakit ini banyak diderita oleh anak-anak. Gejala penyakit campak adalah
demam, batuk, mata terasa perih dan sensitif terhadap cahaya, seluruh badan
terasa linu, yang akhirnya muncul bercak merah. Terdapat empat fase dalam
penyakit campak yaitu masa inkubasi, prodmoral, makulopapuler, penyembuhan.
Penyakit campak ditularkan melalui percikan ludah penderita. Jika orang yang
menderita penyakit campak bersin, percikan ludahnya mengandung virus campak dan
dapat menularkannya pada orang lain. Pencegahan penyakit ini adalah dengan
melakukan vaksinasi MMR (Morbili, Mumps, Rubella) atau vaksinasi campak,
gondongan, dan campak jerman.
6. Polio
Virus
polio menyebar lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh feses.
Infeksi saluran pernapasan dapat juga menularkan penyakit polio yaitu pada awal
infeksinya. Gejala dari orang yang terjangkit penyakit polio antara lain sakit
kepala, demam, mual, muntah, leher dan tulang belakang yang terasa kaku,
meriang. Penderita polio dapat sembuh dengan penanganan yang benar. Vaksinasi
untuk penderita polio bernama salk dan sabin. Vaksin salk berguna untuk
mengaktifkan pembentukan antibodi yang ada dalam serum, membuat virus jadi
netral dan mencegahnya menyebar ke sistem saraf pusat. Vaksin sabin berisi
virus polio yang telah dilemahkan.
7. Ebola
Virus
ebola yang ditemukan di daratan Afrika, tepatnya di daerah Zaire (sungai Ebola)
dapat menjangkit manusia dan mengakibatkan kematian. Virus ini menyebar melalui
kontak kulit dan cairan tubuh si sakit. Awalnya penyakit ebola menyerang sel
darah putih. Kemudian tembus ke berbagai organ tubuh dan lapisan tubuh.
Biasanya dalam kurun waktu satu minggu, si sakit akan mengalami pendarahan di
bagian dalam tubuh serta mengalami kerusakan berbagai fungsi pada organ seperti
bagian-bagian
ginjal
dan hati. Pada tahap ini akan muncul gejala berupa rasa lelah di seluruh badan,
suhu tubuh naik, sakit kepala. pendarahan yang hebat, selanjutnya akan disertai
dengan proses menggumpalnya darah penderita yang berujung pada kematian.
8. Gondongan
Virus
RNA adalah jenis virus penyebab penyakit gondong yang juga bisa menyerang
pankreas, jantung, juga kelenjar parotid yang terdapat di leher. Gondongan ini berbeda
dengan gondok yang disebabkan kurangnya yodium. Gondongan juga dikenal dengan
nama parotitis. Gondong menyebar lewat hidung atau mulut. Sekali terserang
penyakit gondong, kemungkinan tidak akan terjangkit kembali dikarenakan orang
tersebut sudah mempunyai imunitas terhadap gondong.
9. Demam Berdarah
Demam
berdarah disebabkan oleh virus dengue (genus flavivirus) dan tersebar lewat
gigitan nyamuk aides aigepty. Tanda terjangkitnya demam berdarah adalah demam
tinggi, muncul bercak kemerahan di tubuh, mimisan, trombosit menurun berefek
pada timbulnya pendarahan pada organ tubuh, dan dapat berakibat fatal
(kematian).
10. AIDS
Virus
HIV masuk melalui peredaran darah dan menyerang sistem imunitas atau kekebalan
tubuh seseorang yang berfungsi sebagai penghasil atau produksi antibodi untuk
melindungi tubuh dari serangan berbagai macam penyakit. Virus HIV ini termasuk
dalam virus lisogenik. Untuk meruntuhkan pertahanan tubuh dari seorang pengidap
AIDS, virus ini membutuhkan waktu kurang lebih selama delapan tahun. Apabila
sudah tidak ada lagi antibodinya, benteng pertahanan tubuh penderita sudah
runtuh, maka si penderita AIDS akan sangat mudah terserang bermacam jenis
penyakit. Penularan virus HIV/AIDS ini melalui jarum suntik yang tidak steril,
transfusi darah, dan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Ibu hamil
yang terkena virus ini, dapat juga menularkan ke bayi yang ada dalam
kandungannya, termasuk melalui ASI (air susu ibu). Pencegahan terhadap penyakit
ini antara lain dengan tidak mengkonsumsi narkoba dan melakukan seks bebas,
juga pastikan donor darah yang didapat sehat dan bebas virus.
11. Herpes Simplex
HSV
atau Herpes Simplex Virus terdapat dua golongan yaitu HSV tipe 1 dan tipe 2.
HSV tipe 2 menyerang membran lendir pada alat kelamin dan proses
reproduksi manusia.
Sedangkan untuk HSV tipe 1 menyerang area wajah (hidung, pipi, dagu, bibir,
dsb). Penularan HSV tipe 2 adalah lewat hubungan seksual. Untuk HSV tipe 1 yang
banyak menjangkiti anak-anak, termasuk bayi, menyebar lewat handuk,
perlengkapan makan dan minum, dan ciuman.
12. Kanker
Terdapat
beberapa jenis kanker yang diakibatkan oleh virus. Virus yang DNA-nya dapat
diselipkan pada genom manusia, sehingga menyebabkan sel dari seseorang yang
terjangkiti virus akan terus membelah dan membentuk kanker.
13. Pilek
Penyakit
ini tentu tidak asing bagi semua orang. Pilek atau yang biasa disebut dengan
selesma merupakan penyakit yang penyebabnya adalah virus dan menyebar lewat
ludah penderita. Ciri dari penyakit ini dapat kita amati, yaitu mata yang
berair, hidung berair atau keluarnya ingus dari hidung, susah bernapas,
tenggorokan terasa kering. Penyakit ini tak berbahaya, hanya saja perlu
hati-hati jika ada infeksi sekunder yang disebabkan karena bakteri.
14. Flu Burung
Penyebab
flu burung yang dapat menjangkiti manusia adalah virus H5N1. Flu burung juga
mengakibatkan ayam-ayam di banyak negara, termasuk Indonesia mati. Penularan
virus ini tidak bisa dari manusia ke manusia, melainkan dari udara yang
terpapar virus atau melakukan kontak langsung dengan unggas yang telah
terinfeksi virus flu burung. Disarankan ketika memasak hasil dari unggas
seperti daging atau telur benar-benar matang, karena virus ini dapat mati
ketika berada di suhu 80oC. Tanda terkena flu burung adalah
mengalami demam di atas 38oC, radang paru dan infeksi saluran
pernapasan atas, otot terasa nyeri.
Orang-orang
yang beresiko terjangkit flu burung adalah peternak unggas, penjual unggas.
Pencegahan flu burung dapat dilakukan dengan beberapa hal, seperti : setelah
melakukan kontak langsung dengan unggas, segera mandi atau mencuci tangan
dengan sabun atau antiseptik, konsumsi makanan yang tinggi nutrisi dan cukup
istirahat supaya kekebalan tubuh baik, bersihkan kotoran unggas dengan teratur
setiap hari, dan memasak dengan baik produk unggas seperti daging dan telur.
15. Cacar Air
Penyakit
cacar air yang menyerang anak-anak adalah cacar ringan. Ternyata virus penyebab
cacar air sama dengan yang menyebabkan penyakit herpes zoster yaitu varicella
zoster virus. Virus ini ada di lendir saluran napas dan beredar melalui darah
kemudian menyerang kulit. Tanda terkena cacar air antara lain : mengalami
demam, lalu muncul bintil gelembung yang berisi air di permukaan kulit, umumnya
terasa gatal. Herpes zoster adalah infeksi yang menyerang saraf sensori,
umumnya terasa pedih. Herpes zoster menyerang orang dewasa yang dahulu sudah
pernah menderita cacar air. Karena virus cacar air pada dasarnya akan terus ada
pada jaringan saraf dan bisa aktif lagi apabila ketahanan tubuh orang itu
sedang lemah.
16. SARS
Severe
Acute Respiratory Syndrom atau SARS merupakan sindrom pernapasan akut yang
parah. Corona virus penyebab SARS berasal dari sistem
pernapasan mamalia
seperti rakun atau musang. Tanda penyakit SARS diantaranya : mengalami diare,
sakit kepala, otot nyeri, batuk kering, demam tinggi, radang paru, sulit
bernapas. Penyebaran SARS dapat melalui udara, bersin dan batuk penderita,
kontak langsung dengan si sakit, dan menyentuh benda yang mengandung virus
tersebut. Sayangnya vaksin dan obat untuk penyakit ini belum ada, sehingga kita
perlu lebih waspada dan senantiasa menjaga asupan gizi untuk memperkuat daya
tahan tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar