Keyakinan Modal Awal Untuk Sukses
“Yakin dalam iman seperti kedudukan ruh dalam
jasad, yang dengannya orang-orang yang
arif saling berunggul-unggulan, orang-orang
berlomba-lomba padanya, orang-orang
yang beramal berjalan kepadanya, dan suatu kaum
beramal agar berada di atasnya, serta isyarat mereka seluruhnya kepadanya, dan
apabila sabar bergandengan dengan yakin maka keduanya itu akan melahirkan
kepemimpinan dalam agama.” Ibnul Qayyim Al-Jauziyah
Jika kita percaya diri, terkadang seolah kurang
yakin dengan kemampuan Allah dengan ikhtiar kita di dunia. Baik itu ikhtiar
dalam berorganisasi, da’wah, bisnis, dan berumahtangga, misalnya. Seolah kita
melupakan campur tangan Allah atas semua harapan, rencana yang ingin
irealisasikan, dan pekerjaan yang ingin diselesaikan. Dengan qadarnya Allah
berkemampuan dan berkuasa atas diri kita dan apa-apa yang ada pada diri kita.
Sehingga ikhtiar kita dalam hal apa pun yang bertujuan menggapai ridho Allah
hati selalu ditautkan dengan keyakinan. Keyakinan bahwa Allah
juga punya rencana yang lebih baik bagi kita
disaat kita merencanakan dan berikhtiar di dunia. Keyakinan bahwa Allah juga
menolong dan memberi petunjuk sehingga urusan kita dipermudahkan-Nya.
Keyakinan seseorang terhadap Al-Qur’an
disebabkan ilmu yang ia peroleh lantas ia patuh terhadapnya membuat ia
memperoleh petunjuk. Petunjuk ini datangnya dari Allah bagi orang-orang yang
beriman. “Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur’an
itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka
kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang
beriman kepada jalan yang lurus.” (Al Hajj:54)
Allah mengkhususkan orang-orang yang yakin
dengan petunjuk dan kemenangan, seperti difirmankan pada Al-Qur’an Surah
Al-Baqarah: 4-5, “Dan mereka yang beriman kepada Kitab yang telah diturunkan
kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin
akan adanya akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan
mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.”
Sebagai muslim yang mengimani datangnya hari
akhir tentunya akan bersungguh-sungguh dengan penuh keyakinan dalam beramal.
Hidup di dunia sebentar saja, sekedar mampir sekejap mata, begitu bait nasyid
yang pernah kita dengar. Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah pernah menerangkan makna
yakin: “Yakin dalam iman seperti kedudukan ruh dalam jasad, yang dengannya
orang-orang yang ‘arif saling berunggul-unggulan, orang-orang berlomba-lomba
padanya, orang-orang yang beramal berjalan kepadanya, dan suatu kaum beramal
agar berada di atasnya, serta isyarat mereka seluruhnya kepadanya, dan apabila
sabar bergandengan dengan yakin maka keduanya itu akan melahirkan kepemimpinan
dalam agama.” Sungguh indah Allah menggambarkan kisah orang-orang yang yakin
dengan diringi kesabaran. Yang dengan yakin dan sabar akan melahirkan
kemenangan, walau kondisi ‘memprihatinkan dan serba kekurangan’ di mata kita.
“Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya,
ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai.
Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. Dan
barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka dia adalah
pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara
mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah
menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada
kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." Orang-orang
yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak
terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan
izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (Al Baqarah: 249)
Kisah yang ditorehkan dalam Al-Qur’an di atas
menggambarkan situasi dua kelompok yang yakin dan tidak yakin akan seruan
pemimpin yang telah diberi petunjuk Rabb-nya. Dalam Al Qur’an surat Al Baqarah
ayat 247: “Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah
mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut
memerintah kami, adahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan
daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi
berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya
ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan
kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha
Mengetahui.”
Ini menjadi pelajaran bagi kita untuk senantiasa
hidup dengan penuh yakin, maka kita akan sukses. Ikhtiar dengan sabar,yang
bekerja yakin usahanya akan maju. Yang berkeluarga yakin menjadi keluarga
sakinah dan yang lajang yakin akan segera menikah. Dan yang berorganisasi yakin
akan mencapai visi dan tujuan-tujuannya dengan izin Allah. “Dan kepunyaan
Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan
urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan
sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (Huud: 123)
Sekali lagi, yakinlah Allah bersama dengan
orang-orang yang sabar dan Allah menolong orang-orang yang beriman. “Maka yakin
adalah ruhnya amalan-amalan hati yang (amalan-amalan hati
tersebut) merupakan ruhnya amalan-amalan anggota
badan, dan merupakan hakikat kejujuran/ kebenaran serta pusatnya perkara ini.”
(Madarijus Salikin)
“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang yakin”. (Adz-Dzariat: 20). Jangan diam! Kita harus
memperjuangkan cita-cita kita. Maka, berkeyakinanlah! Allah akan menyukseskan
usaha kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar