do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Selasa, 09 Oktober 2012

keyakinan modal awal untuk sukses


Keyakinan Modal Awal Untuk Sukses

“Yakin dalam iman seperti kedudukan ruh dalam jasad, yang dengannya orang-orang yang
arif saling berunggul-unggulan, orang-orang berlomba-lomba padanya, orang-orang
yang beramal berjalan kepadanya, dan suatu kaum beramal agar berada di atasnya, serta isyarat mereka seluruhnya kepadanya, dan apabila sabar bergandengan dengan yakin maka keduanya itu akan melahirkan kepemimpinan dalam agama.” Ibnul Qayyim Al-Jauziyah
Jika kita percaya diri, terkadang seolah kurang yakin dengan kemampuan Allah dengan ikhtiar kita di dunia. Baik itu ikhtiar dalam berorganisasi, da’wah, bisnis, dan berumahtangga, misalnya. Seolah kita melupakan campur tangan Allah atas semua harapan, rencana yang ingin irealisasikan, dan pekerjaan yang ingin diselesaikan. Dengan qadarnya Allah berkemampuan dan berkuasa atas diri kita dan apa-apa yang ada pada diri kita. Sehingga ikhtiar kita dalam hal apa pun yang bertujuan menggapai ridho Allah hati selalu ditautkan dengan keyakinan. Keyakinan bahwa Allah 
juga punya rencana yang lebih baik bagi kita disaat kita merencanakan dan berikhtiar di dunia. Keyakinan bahwa Allah juga menolong dan memberi petunjuk sehingga urusan kita dipermudahkan-Nya.
Keyakinan seseorang terhadap Al-Qur’an disebabkan ilmu yang ia peroleh lantas ia patuh terhadapnya membuat ia memperoleh petunjuk. Petunjuk ini datangnya dari Allah bagi orang-orang yang beriman. “Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur’an itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.” (Al Hajj:54)

Allah mengkhususkan orang-orang yang yakin dengan petunjuk dan kemenangan, seperti difirmankan pada Al-Qur’an Surah Al-Baqarah: 4-5, “Dan mereka yang beriman kepada Kitab yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.”
Sebagai muslim yang mengimani datangnya hari akhir tentunya akan bersungguh-sungguh dengan penuh keyakinan dalam beramal. Hidup di dunia sebentar saja, sekedar mampir sekejap mata, begitu bait nasyid yang pernah kita dengar. Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah pernah menerangkan makna yakin: “Yakin dalam iman seperti kedudukan ruh dalam jasad, yang dengannya orang-orang yang ‘arif saling berunggul-unggulan, orang-orang berlomba-lomba padanya, orang-orang yang beramal berjalan kepadanya, dan suatu kaum beramal agar berada di atasnya, serta isyarat mereka seluruhnya kepadanya, dan apabila sabar bergandengan dengan yakin maka keduanya itu akan melahirkan kepemimpinan dalam agama.” Sungguh indah Allah menggambarkan kisah orang-orang yang yakin dengan diringi kesabaran. Yang dengan yakin dan sabar akan melahirkan kemenangan, walau kondisi ‘memprihatinkan dan serba kekurangan’ di mata kita. 
“Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka dia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (Al Baqarah: 249)

Kisah yang ditorehkan dalam Al-Qur’an di atas menggambarkan situasi dua kelompok yang yakin dan tidak yakin akan seruan pemimpin yang telah diberi petunjuk Rabb-nya. Dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 247: “Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, adahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.”
Ini menjadi pelajaran bagi kita untuk senantiasa hidup dengan penuh yakin, maka kita akan sukses. Ikhtiar dengan sabar,yang bekerja yakin usahanya akan maju. Yang berkeluarga yakin menjadi keluarga sakinah dan yang lajang yakin akan segera menikah. Dan yang berorganisasi yakin akan mencapai visi dan tujuan-tujuannya dengan izin Allah. “Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (Huud: 123)
Sekali lagi, yakinlah Allah bersama dengan orang-orang yang sabar dan Allah menolong orang-orang yang beriman. “Maka yakin adalah ruhnya amalan-amalan hati yang (amalan-amalan hati
tersebut) merupakan ruhnya amalan-amalan anggota badan, dan merupakan hakikat kejujuran/ kebenaran serta pusatnya perkara ini.” (Madarijus Salikin)
“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang yakin”. (Adz-Dzariat: 20). Jangan diam! Kita harus memperjuangkan cita-cita kita. Maka, berkeyakinanlah! Allah akan menyukseskan usaha kita. 




Tidak ada komentar: