Memiliki
sebuah dream team yang kompak dan berhasil sudah barang tentu menjadi dambaan
siapa saja yang bergelut dalam sebuah tim kerja. Persoalannya adalah,
mewujudkan sebuah dream team bukanlah perkara yang mudah. Ide-ide dan pikiran
disetiap kepala tidaklah sama. Visi dan misi pun apabila tidak dirumuskan dan
disepakati bersama-sama dari awal, di pertengahan akan mengalami perbedaan.
Dalam prakteknya, gesekan-gesekan persoalan dalam tim pun akan terjadi.
Kesalahan kerja dari rekan team, ketidakdisiplinan anggota tim serta sikap
tidak saling memahami sesama tim kerja terkadang menjadi embrio kegagalan
sebuah tim kerja. Oleh sebab itu, dari awal perlu dibangun pondasi yang kokoh, visi
misi dan tujuan yang jelas serta komitmen membangun bagi berdirinya sebuah
dream team.
Di dalam buku ini, Joni Lis Effendi memberikan
langkah-langkah praktis mewujudkan sebuah dream team. Berangkat dari pemahaman
makna sebuah dream team, pengarang menyajikan ulasan singkat hal-hal yang harus
dimiliki oleh sebuah dream team. Selanjutnya penulis menawarkan sebuah
manajemen dream team yang cantik dan realistis.
Di bagian lain penulis memaparkan pemahaman akan
sebuah dream team melalui analogi seekor lebah. Betapa banyak pelajaran yang
bisa diambil dari seekor lebah, yang cukup lengkap tertuang dalam AlQuran.
Membangun kekompakan, efisiensi kerja serta menjalin hubungan yang baik sesama
tim kerja.
Beberapa hal yang ditekankan oleh penulis dalam
buku ini bagi mewujudkan dream team antara lain membangun sikap saling percaya,
membina hubungan dan komunikasi serta kebersamaan antar tim kerja. Betapa
banyak kehancuran sebuah tim diawali dari rasa saling tidak mempercayai serta
komunikasi yang minim. Penulis memberikan langkah jitu untuk mengatasi
persoalan ini.
Sikap yang cukup penting dan tak boleh dilupakan
oleh sebuah dream team dikemukakan penulis adalah sikap berani bersaing dan
suka menerima tantangan. Penulis melukiskan tantangan pada hakikatnya adalah
peluang sebuah dream team untuk maju menunjukkan jati diri dan diuji
ketangguhannya. Sikap menerima tantangan tak cukup hanya bermodal nekat, di
dalam buku ini disajikan hal-hal yang harus dipersiapkan oleh sebuah dream team
sebelum menerima sebuah tantangan.
Di bagian akhir buku ini, penulis memberikan
semangat kepada pembaca pentingnya membangun sebuah dream team. Kesuksesan
tidak akan terwujud hanya dengan impian-impian saja. Tapi butuh langkah-langkah
konkrit untuk merealisasikannya. Sebaliknya, impian akan menjadi motor
penggerak kesuksesan apabila impian tadi dituangkan dalam sebuah master plan
hidup yang jelas, terencana dan realistis untuk ditempuh. Membentuk sebuah
dream team adalah salah satu senjata meraih kesuksesan. Sebab kesuksesan
memiliki korelasi yang kuat dengan potensi diri.
Buku ini ditulis dengan gaya bahasa yang dikemas
secara lugas, mudah dipahami dan tidak bertele-tele, sehingga bisa dibaca oleh
berbagai kalangan. Argumen-argumen yang jelas dipaparkan sebagai jawaban dan
solusi dari permasalahan. Beberapa contoh kisah yang ditampilkan menambah
kelengkapan serta pemahaman pembaca akan permasalahan yang disajikan. Frekuensi
jumlah halaman buku sangat sesuai dengan tema buku tersebut. Hal ini menjadikan
buku ini cukup praktis dan ekonomis.
Making Dream Team layak dibaca oleh mereka yang
memang sedang bergulat dengan sebuah tim merancang sebuah kesuksesan. Berbagai
persoalan dan jawaban dikemukakan dalam buku ini, sehingga dapat menjadi
panduan praktis untuk siapa saja yang sedang merajut kesuksesan melalui dream
team. Buku ini juga perlu dibaca untuk mereka yang terlibat dalam sebuah
organisasi, membentuk visi misi dan tahapan-tahapan yang jelas bagi mewujudkan
tujuan yang telah dirumuskan bersama-sama.
Buku ini terasa lebih hidup karena penulis
secara langsung menyampaikan pengalaman-pengalaman pribadinya membentuk sebuah
dream team. Namun demikian, kelemahan yang terlihat dalam buku ini adalah dari
segi penulisan, adanya penggunaan kata-kata yang terkesan peyoratif di dalam
kalimat, seperti kata “kalian”. Beberapa kesalahan cetak kata-kata serta
kombinasi gaya bahasa formal dan non formal yang kurang sesuai.
Secara umum, buku ini mampu menstimulasi pembaca
untuk merealisasikan pesan-pesan si penulis. Pembaca akan lebih termotivasi
mewujudkan sepenggal kata sukses melalui pembentukan sebuah dream team. Pembaca
juga akan menemukan langkah-langkah cantik mengelola sebuah dream team serta
solusi menarik dari kegagalan kerja sebuah dream team. Buku ke-4 yang ditulis
oleh penulis muda Joni Lis Effendi ini cukup simple, praktis, ekonomis dan membantu
siapa saja yang ingin mulai mengukir kata sukses melalui perwujudan sebuah
dream team.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar