LAPORAN PRAKTIKUM
PROSES PEMBUATAN VCO (VIRGIN
COCONUT OIL) DENGAN GAYA SENTRIFUGASI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA : IQBAL TANDO
NIM : 913 04 013
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
SEKOLAH TINGGI PERTANIAN
WUNA
RAHA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur pnulis panjatkan
kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat dan karunia_Nya penulis
diberikan kesehatan, kekuatan dan kesempatan untuk menyelesaikan laporan yang
berjudul pembuatan VCO ini tepat pada waktunya.
Dalam penulisan laporan ini penulis
banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak baik berupa materi maupun sumbangan
pemikiran. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Ir. La
Ode Hidayat, M.Si. selaku dosen Teknologi Hasil Pertanian yang banyak
memberikan materi dan penjelasan dalam kegiatan praktikum.
2. Teman-teman
semua yang telah memberikan dukungan dan semangat sehingga kegiatan praktikum
ini dapat berjalan dengan lancar.
Dalam
penulisan laporan ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan.
Olehnya itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
menjadikan laporan ini lebih baik lagi.
Demikian
laporan ini penulis susun, semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Raha,
Februari 2016
Penulis
3.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ..............................................................................
i
DAFTAR
ISI
............................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
......................................................... 1
1.2
Tujuan
.......................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Minyak
........................................................................ 2
2.2 VCO .............................................................................. 3
BAB III BAHAN DAN
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Bahan
............................................................................. 5
3.2 Alat ............................................................................... 5
3.3 Metodologi Pratikum
............................................ 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Persiapan
bahan baku ............................................... 6
4.2 Pembuatan
Santan
.................................................... 6
4.3 Pemisahan Krim
......................................................... 6
4.4 Pemanenan.................................................................... 6
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
.................................................................. 8
5.2 Saran
.............................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Indonesia kaya tumbuhan kelapa,Sejak bertahun-tahun
kelapa banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Ibu rumah tangga
membuatnya menjadi santan untuk bahan memasak. Saat ini pemanfaatan kelapa
lebih berkembang. Salah satunya dengan membuatnya menjadi minyak kelapa (virgin
coconut oil/VCO). Hingga kini minyak kelapa murni ramai diperbincangkan karena
khasiatnya bagi kesehatan. Para ahli pun mulai tertarik untuk meneliti
kandungan VCO dan kaitannya dengan kesehatan manusia.
Kelapa adalah satu Arecaceae dan adalah anggota
tunggal dalam margaCocos. Tumbuhan
ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai
tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah
sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
Minyak kelapa murni (Inggris: virgin coconut oil)
adalah minyak kelapa yang disebut dari bahan baku kelapa segar, diproses dengan
pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan kimia dan
RDB.
Penyulingan minyak kelapa seperti diatas berakibat
kandungan senyawa-senyawa esensial yang dibutuhkan tubuh tetap utuh. Minyak
kelapa murni dengan kandungan utama asam laurat ini memiliki sifat antibiotik,
anti bakteri dan jamur.
Minyak kelapa murni, atau lebih dikenal dengan
Virgin Coconut Oil (VCO), merupakan
modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk dengan
kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau
harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan.
1.2 Tujuan
1.
Mengetahui
cara pembuatan minyak kelapa murni
2.
Mempelajari
proses pembuatan minyak kelapa murni
3.
Mempelajari
manfaat Virgin Coconut Oil.
4.
Pemisahan
/ pemutusan ikatan lemak-protein pada santan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Virgin Coconut Oil (VCO)
Virgin
Coconut Oil atau minyak kelapa murni dihasilkan dari buah kelapa tua yang segar
atau baru dipetik, bukan terbuat dari kopra seperti minyak kelapa biasa, dan
proses pembuatannya pun tidak menggunakan bahan kimia dan pemanasan tinggi.
CODEX Alimentarius mendefinisikan minyak kelapa murni sebagai minyak dan lemak
makan yang dihasilkan tanpa mengubah minyak. Minyak diperoleh hanya dengan
perlakuan mekanis dan pemanasan minimal, karena tidak melalui pemanasan tinggi
maka vitamin E dan enzim-enzim yang terkandung di dalam daging buah kelapa
dapat dipertahankan.
Minyak
kelapa murni mengandung asam laurat yang sangat tinggi (45-50%), suatu lemak
jenuh berantai sedang (jumlah karbon 12) yang biasa disebut dengan Medium Chain
Fatty Acid (MCFA), juga mengandung asam laurat yang mempunyai perangkat
antivirus yang hebat. Selain mengandung asam laurat juga mengandung asam
kaprat, yaitu asam lemak yang memiliki sifat antimikroba yang sangat kuat.
Minyak
kelapa murni mengandung Medium Chain Trygliceride (MCT) yang mudah diserap oleh
sel, yang selanjutnya masuk ke dalam mitokondria sehingga metabolisme tubuh
meningkat. Tambahan energi dari metabolisme tersebut menghasilkan efek
stimulasi dalam tubuh terhadap penyakit dan mempercepat penyembuhan dari sakit.
MCT adalah asam lemak berantai C6 (kaproat), C8 (kaprilat), C10 (kaprat), dan
C12 (laurat). Minyak kelapa murni juga mengandung tokoferol (0,03%) yang
berfungsi sebagai antioksidan sehingga menurunkan kebutuhan vitamin E.
Pada pengolahan minyak kelapa biasa atau minyak goreng secara
tradisional dihasilkan minyak kelapa bermutu kurang baik. Hal tersebut ditandai
dengan adanya kadar air dan asam lemak bebas yang cukup tinggi di dalam minyak
kelapa. Bahkan warnanya agak kecokelatan sehingga cepat menjadi tengik. Daya
simpannya pun tidak lama, hanya sekitar dua bulan saja. Oleh karena itu,
dilakukan serangkaian pengujian untuk memperbaiki teknik pengolahan minyak
kelapa tersebut sehingga diperoleh minyak kelapa dengan mutu yang lebih baik
dari cara sebelumnya. Minyak kelapa yang dihasilkan memiliki kadar air dan
kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, serta berbau harum. Daya
simpannya pun menjadi lebih lama, bisa lebih dari 12 bulan.
2.2 Kekurangan dan kelebihan
minyak kelapa murni
Minyak
kelapa biasa yang diproses secara tradsional umumnya telang mengalami
fermentasi selama lebih dari 12 jam. Oleh karena selama proses fermentas tidak
terkontrol maka minyak yang dihasilkan pun mengandung asam lemak bebas. Bahkan
kadar airnya sangat tinggi, sehingga minyak yang dihasilkan tidak berbau harum
dan cepat tengik. Disamping itu juga warna minyak tidak bening dan daya
simpannya pun kurang dari dua bulan.
Berbeda
dengan minyak kelapa murni, karena prosesnya terkontrol maka asam lemak bebas
dan kadar airnya rendah. Selain itu warna minyak bening dan daya simpannya
lebih dari satu tahun. Kekurangannya minyak kelapa murni hanya terletak pada
pengolahannya terutama pada tahap mulai terbentuknya blondo.
2.3 Kandungan minyak kelapa murni
(VCO)
Virgin
Coconut Oil atau minyak kelapa murni mengandung asam lemak rantai sedang yang
mudah dicerna dan dioksidasi oleh tubuh sehingga mencegah penimbunan di dalam
tubuh. Di samping itu ternyata kandungan antioksidan di dalam VCO pun sangat
tinggi seperti tokoferol dan betakaroten. Antioksidan ini berfungsi untuk
mencegah penuaan dini dan menjaga vitalitas tubuh.
Komponen
utama VCO adalah asam lemak jenuh sekitar 90% dan asam lemak tak jenuh sekitar
10%. Asam lemak jenuh VCO didominasi oleh asam laurat. VCO mengandung ± 53%
asam laurat dan sekitar 7% asam kaprilat. Keduanya merupakan asam lemak rantai
sedang yang biasa disebut Medium Chain Fatty Acid (MCFA). Sedangkan menurut
Price (2004) VCO mengandung 92% lemak jenuh, 6% lemak mono tidak jenuh dan 2%
lemak poli tidak jenuh.
BAB
III
BAHAN
DAN METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Bahan
:
Ø 10 butir kelapa
Ø Air masak (Aqua).
Ø butir kelapa = 1 botol aqua besar
3.2 Alat :
Ø
Saringan
santan kelapa 2 wadah/ stoples yang
transparanKain untuk saringan
Ø
Kertas
saring
Ø
Parutan
Ø
Mixer
Ø
Corong
Ø
Gelas
Ukur
Ø
Loyang
Ø
Timbangan
Ø
Pengatur waktu/jam tangan
Ø
Selang
Ø
Sendok
3.3 Metodologi
Pratikum :
a.
Daging
kelapa yang sudah cukup tua (warna kulit coklat) dikupas kulitnya.
b.
Daging
kelapa diparut, kemudian tambahkan air dengan perbandingan 1 kg kelapa dan 2
liter air bersih, diperas untuk diambil santannya.
c.
Santan
dibiarkan selama 1 jam hingga terbentuk dua lapisan yaitu bagian atas berupa
krim dan bagian bawah air.
d. Air dipisahkan saja dari krimnya dengan
cara mengalirkan disedot pakai selang
e.
Masukkan
krim ke dalam wadah lalu dimixer selama 1 jam
f.
Tutup
stoples tersebut agar tidak terkena kotoran, didiamkan selama 9 jam.
g.
Setelah
9 jam akan terbentuk 3 lapisan, yaitu berturut-turut dari atas minyak, blondo,
dan air.
h.
Air
dipisah dari minyak dan blondo dengan cara mengalirkan air lewat selang
i.
Minyak
dipisahkan dari blondonya dengan cara disaring menggunakan kain saring dan
selanjutnya disaring kembali dengan menggunakan kertas saring.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak kelapa murni
merupakan salah satu produks
siversifikasi kelapa yang akhir-akhir ini sedang menjadi primadona karena
beberapa khasiatnya, disamping harganya yang tinggi cukup menggiurkan untuk
diusahakan.
VCO lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan suplemen
dan bahan baku farmasi serta kosmetik dari pada sebagai minyak goreng. Saat ini
nilai jualnya dapat meningkat lebih tinggi di banding minyak kelapa biasa.
Berbagai macam penyakit dapat dicegah dengan mengkonsumsi VCO karena adanya
kandungan asam lemah rantai sedang seperti asam laurat dalam VCO tersebut.
Beberapa khasiat dari VCO adalah membunuh berbagai
virus, bakteri, jamur dan ragi penyebab berbagai penyakit, mencegah hipertensi
,diabetes, sakit jantung, kanker, lever dan mencegah pembesaran kelenjar
prostat. Minyak kelapa murni memiliki manfaat yang besar bagi tubuh manusia.
Masyarakat telah mengenal minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil) untuk
menyembuhkan penyakit. Selain itu sering juga di manfaatkan dalam perawatan
kulit.
TAHAPAN PEMBUATAN VCO
a. Persiapan
bahan baku
Bahan
utama pembuatan VCO adalah buah kelapa segar yang sudah tua atau matang dengan
ciri-ciri sabut berwarna coklat dan buah belum ada yang berkecambah. Umur buah
kelapa berkisar 11 – 12 bulan. Buah kelapa yang demikian akan menghasilkan
rendemen minyak yang banyak.
b. Pembuatan
Santan
Santan
dibuat dengan cara kelapa dikupas dan diparut dengan mesin pemarut atau parut
manual kemudian diperas dengan air bersih (aqua) dengan perbandingan air dan
kelapa 6 liter : 10 butir kelapa atau parutan kelapa yang penting terendam.
Pemisahan santan dan ampas kelapa di lakukan dengan cara di saring menggunakan
saringan dan kain.
c. Pemisahan
Krim
Santan di tempatkan dalam wadah
toples plastik yang trasparan.
Penggunaan
wadah plastik transparan bertujuan agar bahan santan dalam wadah akan tampak
dari luar. Dengan demikian pemisahan santan dengan krim / santan kentalnya akan
mudah di amati .Setelah
terpisah / mengendap antara air dan santan kentalnya, air dikeluarkan lewat
selang. Santan kentalnya ditempatkan di wadah lalu di mixer dengan kecepatan
tinggi selama 1 jam. Santan kental
setelah di mixer kemudian di diamkan selama ± 7 sampai 9 jam . Setelah7 sampai 9 jam santan akan
terpisah menjadi 3 bagian yaitu : minyak, lapisan tengah (blondo) dan lapisan
bawah berupa endapan.
d. Pemanenan
Setelah 7 sampai
9 jam santan akan terpisah menjadi 3 bagian yaitu : minyak, lapisan tengah
(blondo) dan lapisan bawah berupa endapan. Sebelum pemanenan minyak, busa putih
yang ada di atas minyak di bersihkan terlebih dahulu dengan cara disendok hati
– hati agar minyak tidak terikut. Setelah itu lakukan pemanenan minyak
menggunakan sendok lalu simpan dalam wadah yang bersih,lalu lakukan penyaringan
sebanyak 2 kali yaitu :
Pertama minyak
disaring dengan menggunakan kain saring agar minyak dan kotoran terpisah.
Kedua minyak
yang telah disaring mengunakan kain kamudian disaring lagi dengan menggunakan
kertas saringan agar minyak dan air jadi terpisah, kemudian minyak hasil
saringan disimpan dalam wadah yang bersih (botol). Dan selanjutnya minyak VCO
bisa di gunakan untuk berbagai macam keperluan.
BAB
IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a.
Komponen
utama
minyak VCO adalah asam lemak lemak jenuh sekitar 90% dan asam lemak tak jenuh
sekitar 10%. Asam lemak jenuh VCO didominasi asam laurat, seehingga minyak
kelapa sering di sebut dengan minyak laurat.
b.
Bahan
utama pembuatan VCO adalah buah kelapa segar yang sudah tua atau matang dengan
ciri – ciri sabut berwarna coklat dan buah yang belum ada yang berkecambah.
Umur buah kelapa berkisar antara 11 – 12 bulan. Buah kelapa yang demikian akan
menghasilkan rendemen minyak yang banyak.
5.2 Saran
a.
Dalam
proses pemanenan minyak VCO tidak boleh lewat dari 9 jam, karena kalau lebih
dari 9 jam khasiat minyak VCO akan berkurang.
b.
perlunya peralatan yang lebih baik dalam proses pemisahan sehingga
diperoleh rendemen minyak kelapa murni yang lebih tinggi.
DAFTAR
PUSTAKA
Agustina , Siti, dkk –
2009 – Penggunaan Tehnologi Membran pada Pengelolaan air
Panca Wardhanu, Adha.
2009 Cleaner Produetion : Mewujudkan Industri kelapa
Kalimantan Barat yang
Berwawasan Lingkungan dan Berdaya Saing Tinggi di Pasar Global. http://Uwityang
yono, wordpress.com / 2009 /10/10/117/⧣more-
117 Di akses tanggal 7 mei 2010
Naibho, Ponten M. 1996.
Tehnologi Pengolahan Kelapa, Medan : Pusat Penelitian Kelapa
sawit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar