KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan tugas yang berjudul SAMPLING
” tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah
yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “
tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah
kami selanjutnya.
Akhir kata, kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Amin
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR …………………………………..1
DAFTAR
ISI …………………………………..2
BAB
I …………………………………..3
a. Latar Belakang …………………………………..3
1. BAB I I
a. Pembahasan …………………………………..5
b. Pengertian sampling …………………………………..5
c. Konsep Sampling …………………………………..5
d. Teknik Sampling …………………………………..6
e. Program Sampling …………………………………..7
2. BAB III
a. Penutup …………………………………..8
b. Daftar Pustaka …………………………………..9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penelitian
dilakukan untuk menganalisis suatu hal, sehingga dapat diketahui kelebihan dan
kekurangan hal tersebut atau menemukan hal baru yang lebih efektif. Secara
kompleks penelitian merupakan aktivitas pengumpulan fakta, bukti atau hasil
secara sistematis dalam rangka untuk menemukan, mengembangkan atau menguji
pengetahuan tentang fenomena alam maupun sosial. Penelitian memiliki fungsi
yang besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, hasil-hasil
penelitian sebaiknya dapat diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat.
Proses
penelitian berdasarkan metodenya dapat dibedakan menjadi penelitian
experimental dan penelitian survai. Pada kesempatan ini, akan coba dibahas
mengenai penelitian survai. Penelitian survai biasanya digunakan untuk mengkaji
populasi dengan cara mengkaji atau menentukan sampel untuk menemukan insidensi,
distribusi maupun korelasi variabel-variabel yang diteliti. Dalam penelitian
survai ada yang menggunakan sensus dan ada yang menggunakan sampel.
Jumlah
populasi yang terbatas memungkinkan peneliti dapat menggunakan sensus, akan
tetapi pada populasi yang sangat banyak, maka dapat dilakukan sampling untuk
efisiensi tenaga, waktu dan biaya. Metode sampling dapat dibedakan menjadi probability
sampling dan non probability sampling. Probability sampling
memberikan kesempatan pada setiap unsur untuk dipilih, sedangkan non
probability sampling tidak memberikan kesempatan yang sama untuk dipilih.
Probability
sampling terdiri
dari:
1. Simple
Random Sampling
Merupakan
pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama pada setiap unsur
populasi untuk dipilih. Cara ini dapat menggunakan bantuan tabel random maupun
menggunakan cara seperti yang biasa dilakukan ibu-ibu arisan dengan cara
membuat gelas kocokan. Data yang digunakan harus homogeny.
2. Stratified
Random Sampling
Merupakan
cara pengambilan sampel dengan cara melakukan stratifikasi pada populasi yang
tidak homogen, sehingga sampel yang diperoleh dapat homogen. Acak dapat
dilakukan pada setiap subgrup.
3. Cluster
Sampling
Merupakan
cara pengambilan sampel dengan cara diklasterkan menjadi grup untuk diambil
secara acak. Contoh, meneliti perguruan tinggi sepulau jawa. Perguruan tinggi
dijadikan klaster primer (pengambilan acak) dan jumlah mahasiswa dari
masing-masing perguruan tinggi sebagai klaster sekunder (pengambilan acak).
4. Stratified
Cluster Sampling
Merupakan
cara pengambilan sampel dengan cara distratifikasi kemudian dikelompokkan
berdasarkan klaster. Contoh, meneliti perguruan tinggi sepulau jawa. Perguruan tinggi
distratifikasi menjadi besar, sedang (Strata primer), kecil kemudian diacak
untuk diambil perguruan tinggi dari masing-masing stratifikasi (klaster
primer). Kemudian distratifikasi menjadi mahasiswa tingkat I sampai IV (strata
sekunder) dan kemudian diacak 25 mahasiswa tiap angkatan (klaster sekunder).
Non
probability sampling
terdiri dari: (1) Purposive Sampling, Merupakan pengambilan sampel
populasi dengan menggunakan kriteria-kriteria khusus; (2) Quota Sampling,
Merupakan pengambilan sampel berdasarkan jumlah yang ditentukan; dan (3) Accidental
Sampling, Merupakan pengambilan sampel berdasarkan kebetulan.
Pengambilan
sampel harus tepat dan benar, karena hal ini memiliki pengaruh yang besar dalam
keberhasilan proses penelitian. Semoga informasi dan ulasan ini dapat memberi
tambah untuk ilmu pengetahuan dan dapat diambil manfaatnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SAMPLING
Sampling adalah proses dan cara mengambil
sampel/ contoh untuk menduga keadaan suatu populasi. Contoh serangga diambil
dari suatu area untuk diduga berbagai karakteristik populasinya seperti
kepadatan populasi, sebarannya dalam habitat, jumlah relatif
masing-masing stadia, dan fluktuasi jumlah serangga menurut waktu.
Penarikan contoh diperlukan karena tidak mungkin pengamatan terhadap
keseluruhan populasi dilakukan.
Sampling serangga di penyimpanan diperlukan
bagi praktisi pengendalian hama pascapanen untuk memonitor keberadaan serangga
hama pascapanen dalam hal
·
Spesies apa yang ditemukan, sehingga dapat ditentukan
arti pentingnya berdasar informasi sebelumnya tentang status hama.
·
Berapa jumlah masing-masing serangga, berguna untuk
menentukan saat intervensi pengendalian
Monitoring serangga adalah elemen kunci dalam
PHT hama pascapanen. Umumnya, sampling hama pascapanen tidak dilakukan
tersendiri tetapi merupakan bagian dari sampling mutu bahan simpan secara umum.
B. KONSEP
SAMPLING
Sampling dapat dilakukan sebelum atau setelah
tindakan pengendalian hama pascapanen. Tujuan sampling hama pascapanen
sebenarnya adalah untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk intervensi
tindakan dan untuk menentukan apakah intervensi pengendalian telah efektif
menekan populasi serangga. Tujuan ini menentukan area sampling, peralatan
sampling, cara mengumpulkan data dan bagaimana data dianalisis. Hal
pertama yang harus diketahui adalah konsep sampling.
Unit
contoh/sampel
Unit contoh adalah fraksi dari area yang dihuni suatu populasi serangga
sasaran, yang disebut universe. Contohnya, bila sampling terhadap
permukaan stapel beras di gudang menggunakan colokan (spear), maka unit
contoh adalah kuantitas beras dalam colokan sedangkan permukaan stapel beras
adalah universe. Bila menggunakan perangkap, unit contoh sebenarnya adalah
area efektif perangkap dan durasi pemerangkapannya. Namun area efektif
suatu perangkap sulit diukur, sehingga untuk praktisnya, unit contoh adalah
perangkap.
Ukuran unit
contoh
Ukuran unit contoh ditentukan oleh peralatan yang digunakan, misalnya volume
setiap unit contoh beras tergantung ukuran spear yang digunakan.
Ukuran unit contoh harus tepat. Meskipun ukuran unit contoh yang besar
dapat mengurangi jumlah titik sampel yang diperlukan, hal ini biasanya butuh
waktu dan biaya penanganan lebih besar. Unit contoh yang kecil dengan
jumlah titik sampel yang banyak lebih efisien dan lebih representatif, namun
perlu dijaga supaya ukuran unit contoh cukup besar sehingga masih dapat
menangkap serangga dalam kepadatan populasi yang rendah.
Saat ini telah dikembangkan standar ukuran unit contoh untuk tiap bahan
simpan. Biasanya disyaratkan 500-1000 biji untuk diamati per unit
contoh. Jumlah tersebut setara dengan berat biji tertentu seperti tersaji
di bawah ini
Biji
jagung (ukuran kecil)
|
200 g
|
Biji
jagung (ukuran besar)
|
250 g
|
Biji
sorghum
|
25 g
|
Kacang
polong (cowpea)
|
150 g
|
Butir
gandum
|
25 g
|
Butir
millet
|
10 g
|
Butir
padi
|
15 g
|
C. TEKNIK
SAMPLING
Teknik sampling adalah metode yang meliputi
pemilihan unit contoh yang tepat a serta proses penarikan contoh. Unit
contoh apa yang akan dipakai disesuaikan dengan sifat bioekologi
serangga. Misalnya, unit contoh berupa perangkap berumpan hanya tepat
untuk sampling serangga yang tertarik umpan tersebut. Proses penarikan
contoh bisa bisa dilakukan secara random atau sistematik (non ramdom). Pada
proses random, pemilihan titik contoh berdasarkan tabel angka acak.
Sebaliknya, titik contoh pada sampling sistematik mengikuti aturan tertentu,
misalnya jarak yang sama antar titik contoh, posisi pengambilan sampel yang
sama untuk bahan simpan yang sedang bergerak dan lain-lain.
Statistik
Dasar
Hampir semua hipotesis statistik berdasar
pada asumsi bahwa sampel data terdistribusi normal. Sebaran data jumlah
serangga per unit contoh, lama perkembangan hidup serangga, jumlah serangga
yang mati setelah fumigasi dan sebagainya apabila diplotkan akan menghasilkan
kurva yang berbentuk seperti genta, terutama bila unit contoh cukup besar (>30).
Apabila data pengamatan dalam suatu unit
contoh dihitung/diukur dan dilambangkan dengan x, maka rata-rata atau
mean data per unit contoh adalah:
Varian (s2) adalah jumlah kuadrat
dari selisih data unit contoh (xi) dan mean ,
sehingga rumus sederhananya adalah
dengan n-1 derajat bebas.
Akar kuadrat dari varian (Ös2=s) disebut deviasi standar
sampel dan menunjukkan seberapa dekat mean hasil perhitungan sampling terhadap
mean populasi sebenarnya.
Program
sampling
Semua pengetahuan terdahulu tentang sampling
biasanya menghasilkan program sampling. Program sampling menunjukkan unit
contoh apa yang digunakan, berapa banyaknya titik contoh, kapan dilakukan
sampling, bagaimana distribusi spasial (dispersi serangga), analisis statistik
apa yang digunakan dan sebagainya. Program sampling sangat berguna untuk
menentukan apakah pada saat tertentu perlu atau tidak dilakukan intervensi
pengendalian. Program sampling yang dilaksanakan dengan baik akan menjadi
salah satu kunci pengendalian hama pascapanen di penyimpanan.
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga
para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
kolom-tugasmk.blogspot.com/.../populasi-dan-metode-sampling.html
teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/
teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/
priscillia.blog.fisip.uns.ac.id/2012/03/06/teknik-pengambilan-sampel/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar