BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Adanya
persaingan hidup yang sangat kompetitif dapat membawa manusia mudah stress dan
frustasi.Akibatnya menambah jumlah masyarakat yang sakit jiwa.Pola hidup
materialism dan hedonisme kini kian digemari dan pada saat mereka tidak lagi
mampu menghadapi persoalan hidupnya , mereka cenderung mengambil jalan pintas
seperti bunuh diri. Semua masalah ini akarnya adalah karena jiwa manusia itu
telah terpecah belah. Mereka perlu diintegrasikan kembali melalui ajaran akhlak
tasawuf.
Masyarakat modern pada dewasa ini
mempunyai banyak problematika dari segi ekonomi , teknologi , sosial dan
budaya.Dengan banyaknya problematika ini masyarakat modern dituntut untuk tetap
exist dalam kehidupan sehari-hari, disinilah peran akhlak tasawuf dalam
kehidupan spiritual manusia yang mempengaruhi kehidupan non spiritual mereka.
B. Rumusan
Masalah
- Apa yang dimaksud dengan masyarakat modern ?
- Apa yang dimaksud dengan Akhlak Taswuf ?
- Apa saja problematika masyarakat modern ?
- Bagaimana peran akhlak tasawuf dalam kehidupan masyarakat modern ?
C. Tujuan
- Mendiskripsikan apa yang dimaksud dengan Masyarakat Modernisme.
- Mendiskripsikan apa yang dimaksud dengan Akhlak Tasawuf.
- Memberi tahu pembaca tentang problematika masyarakat modern.
- Memberi tahu pembaca tentang dampak dan peran akhlak tasawuf terhadap masyarakat moder
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Masyarakat Modern
Istilah masyarakat modern terdiri dari dua kata, yaitu masyarakat dan
modern. Istilah masyarakat dalam bahasa inggris disebut society yang
asal katanya socius yang berarti kawan. Sedangkan dalam bahasa arab dikenal
dengan istilah syirk yang berarti begaul.Adapun kata moden dalam kamus bahasa
indonesia diartikan dengan terkini, muttakhit, dan terbaru.
Jadi, berdasarkan dua pengertian
tersebut, maka masyarakat modern adalah sekelompok manusia yang hidup dalam
kebersamaan yang saling mempengaruhi dan terikat dengan norma-norma serta
sebagian besar anggotanya mempunyai orientasi nilai budaya untuk menuju
kehidupan yang lebih maju.
2.
Ciri-ciri masyarakat modern
- Bersifat Rasional,yakni lebih mengutamakan pendapat akal pikiran daripada pendapat emosi.Sebelum melakukan pekerjaan selalu dipertimbangkan terlebih dahulu untung ruginya pekerjaan tersebut secara logika.[1]
- Berpikir untuk masa depan yang lebih jauh,tidak hanya memikirkan masalah yang bersifat sesaat,tetapi selalu dilihat dampak sosialnya secara lebih jauh.
- Menghargai waktu , yaitu selalu melihat bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga dan perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
- Bersikap terbuka, yaitu mau menerima saran,masukan, baik berupa kritik,gagasan,perbaikan darimanapun datangnya.
- Berpikir objektif,yakni melihat segala sesuatu dari sudut fungsi dan kegunaannya bagi masyarakat.
3.
Tasawuf
Pengertian
Akhlak Tasawuf
Definisi Tasawuf[2]
dirumuskan oleh para ulama’ dengan sangat berfariasi. Jumlahnya mencapai
ratusan bahkan ribuan.
Berikut ini adalah beberapa definisi
dari para pakar tasawuf
- Al ghozali dalam kitabnya menulis bahwa pakar tasawuf adalah mereka yang menempuh jalan Allah, yang berakhlak tinggi nan bersih, bahkan berjiwa bersih, lagi bijaksana
- Radim bin Ahmad Al Bagdadi berpendapat, tasawuf memiliki tiga elemem penting yaitu faqr, rela berkorban, dan meninggalkan kebathilan.
- Ma’ruf Al Karkhi mengemukakan tasawuf dengan kalimat mengambil yang hakikat dengan mengabaikan segala kenyataan yang ada pada selain Allah dan barang siapa yang belum mampu merealisasikan hidup miskin maka ia belum mampu dalam bertasawuf.
- Amin Al kurdi, mengatakan bahwa tasawuf adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kebaikan dengan keburukan jiwa, bagaimana cara membersihkam sifat sifat buruk dan menggantinya dengan sifat sifat terpuji, serta sebagaimana jalan menuju keridhaan kepada Allah.
- Dzun nun Al Misri berpendapat bahwa sufi[3] adalah orang yang di dalam hidupnya tidak disusahkan dengan permintaan dan tidak pula dicemaskan dengan terampasnya barang. Selanjutnya, al Misri juga mengatakan itu merupakan komunitas yang mendahlukan Allah di atas segalanya, sehingga Allah pun mendahulukan mereka di atas segalanya.
- Problematika Masyarakat Modern
Kehidupan masyarakat modern identik dengan mendewakan ilmu pengetahuan dan
teknologi, mengesampingkan pemahaman agama. Mereka beranggapan bahwa ilmu
pengetahuan dan teknologi akan mampu meningkatkan taraf kehidupan. Padahal
tidak selamanya seperti yang diharapkan karena kemajuan di bidang teknologi
yang berkembang pada masyarakat modern akan memberikan dua dampak bagi
kehidupan manusia, yaitu dapat memberikan dampak positif dan, pada sisi lain,
juga dapat menimbulkan dampak negatif.
Dampak positifnya tentu saja akan
meningkatkan keragaman budaya yang tersedia melalui penyediaan informasi yang
menyeluruh sehingga memberikan kesempatan untuk mengembangkan kecakapan
kecakapan baru dan dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat untuk
meningkatkan taraf masyarakat.
Adapun dampak negatif dari kemajuan
teknologi pada masyarakat modern,[4]
ialah :
- Desintegrasi Ilmu Pengetahuan.
Kehidupan modern ditandai dengan
adanya spesialisasi di bidang ilmu pengetahuan.Masing-masing ilmu pengetahuan
memiliki caranya sendiri dalam memecahkan masalah yang dihadapi.Keadaan
berbagai ilmu pengetahuan yang saling bertolak belakang antara satu disiplin
ilmu atau filsafat dan lainnya terdapat kerenggangan, bahkan tidak
tahu-menahu.Hal ini merupakan pangkal terjadinya kekeringan
spiritual.Maka,manusia modern semakin berada pada garis tepi ,sehingga tidak
lagi memiliki etika dan estetika yang mengacu pada sumber ilahi.
- Kepribadian yang Terpecah.
Karena kehidupan manusia modern
dipolakan oleh ilmu pengetahuan yang coraknya kering nilai-nilai spiritual,maka
manusia menjadi pribadi yang terpecah.Kehidupan manusia modern diatur menurut
rumus ilmu eksak dan kering.Akibatnya,hilang proses kekayaan rohaniyah karena
dibiarkannya perluasan ilmu-ilmu positif dan ilmu social.
Jika proses keilmuan yang berkembang
itu tidak berada dibawah kendali agama,maka proses kehancuran pribadi manusia akan
terus berjalan.
Dengan berlangsungnya proses
tersebut,semua kekuatan yang lebih tinggi untuk mempertinggi derajat kehidupan
manusia menjadi hilang ,sehingga bukan hanya kehidupan kita yang mengalami
kemorosotan,tetapi juga kecerdasan dan moral.
- Penyalahgunaan Iptek
Sebagai akibat dari terlepasnya ilmu
pengetahuan dan teknologi dari ikatan spiritual,maka iptek telah disalahgunakan
dengan segala implikasi negatifnya.Kemampuan di bidang rekayasa genetika
diarahkan untuk tujuan jual-beli manusia.Kecanggihan di bidang teknologi
komunikasi dan lainnya telah digunakan untuk menggalang kekuatan yang
menghancurkan moral umat.
- Pendangkalan Iman.
Sebagai akibat lain dari pola
pikiran keilmuan,khususnya ilmu-ilmu yang hanya mengetahui fakta-fakta yang
bersifat empiris menyebabkan manusia dangkal imannya.Mereka tidak tersentuh
oleh informasi yang diberikan oleh wahyu,bahkan informasi yang dibawa oleh
wahyu itu menjadi bahan tertawaan dan dianggap sebagai tidak ilmiah dan
kampungan.
- Pola Hubungan Materialistik.
Pola hubungan satu dan lainnya
ditentukan oleh seberapa jauh antara satu dan lainnya dapat memberikan
keuntungan yang bersifat material.Demikian pula penghormatan yang diberikan
seseorang atas orang lain banyak diukur oleh sejauh mana orang tersebut dapat memberikan
manfaat secara material.Akibatnya,menempatkan pertimbangan material di atas
pertimbangan akal sehat,hati nurani,kemanusiaan dan imannya.
- Menghalalkan Segala Cara.
Sebagai akibat lebih jauh dari
dangkalnya iman dan pola hidup materialistik[5],maka
manusia dengan mudah dapat menggunakan prinsip menghalalkan segala cara dalam
mencapai suatu tujuan.Jika hal ini terjadi maka terjadilah kerusakan akhlak
dalam segala bidang,baik ekonomi,sosial,politik,dan lain sebagainya.
- Stres dan Frustasi.
Kehidupan modern yang demikian
kompetitif[6]
menyebabkan manusia harus menyerahkan seluruh pikiran, tenaga dan kemampuannya.
Mereka akan terus bekerja dan bekerja tanpa mengenal batas dan kepuasan.Apalagi
jika usaha dan proyeknya gagal,maka dengan mudah kehilangan pegangan,karena
memang tidak lagi memiliki pegangan yang kokoh berasal dari Tuhan.Akibatnya
jika terkena problem yang tidak dapat dipecahkan maka akan stress dan frustasi
yang jika hal ini terus-menerus berlanjut akan membuat manusia tersebut menjadi
gila.
- Kehilangan Harga Diri dan Masa Depan.
Terdapat sejumlah orang yang
terjerumus atau salah memilih jalan kehidupan.Masa mudanya dihabiskan untuk
menuruti hawa nafsunya.Namun pada saat sudah tua renta,fisiknya sudah tidak
berdaya,tenaganya sudah tidak mendukung,dan berbagai kegiatan sudah tidak bisa
dilakukan .Fasilitas dan kemewahan hidup sudah tidak berguna lagi,karena fisik
dan mentalnya sudah tidak memerlukan lagi.Manusia yang seperti ini merasa
kehilangan harga diri dan masa depannya.
Selain problematika dalam aspek
pengembangan intelektual khususnya pengmbangan ilmu pengetahuan dan taknologi,
dalam masyarakat modern mengalami berbagai problem dalam aspek lainnya, seperti
dalam aspek politik, apek pluralisme agama, apek spiritual, dan aspek etika.
Dalam aspek politik, banyak terjadi perabutan kekuasaan, politik menghalalkan
segala cara dan politik kampu menghilangkan menjadikan manusia lipa akan
kehidupan akhirat. Selain itu aspek pluralitas agama, masyarakat seringkali
mencampuru urusan keercayaan agama lain, saling menganggap agam yang diikuti
adalah benar dan yang lainnya adalah salah. Hal ini menimbulkan perpecahan
antar umat beragama. Padahal, pluralitas agama dalam masyarakat modern adalah
sesuatu yang wajar, yang sudah menjadi sunnatullah.
Tidak bisa di pungkiri adanya
pluralitas dalam kehidupan harus disikapi dengan toleran, jujur, terbuka,
bijaksana dan adil. Berkaitan dengan pluralitas agama, konsep tasawuf memandang
bahwa inti ajaran semua agama adalah sama yaitu penyerahan diri kepada Tuhan
pencipta alam seisinya. Sebagaimana dalam ajaran tasawuf dikenal dengan konsep
wihdat al-adyan[7].
Konsep ini memandang bahwa sumber agama adalah satu, hanya berbeda bungkus
luarnya saja.
Dalam aspek spiritual, masyarakat
modern senantiasa terbuai dalam situasi keglamoran, mendewakan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang menjadikan mereka meninggalkan pemahamn agama, hidup dalam
sikap sekuler yang menghapus visi keilahian. Hilangnya visi dan keilahian
tersebut mengakibatkan kehampaan spiritual dan mengakibatkan manusia
jauh dengan Sang Maha Pencipta, meninggalkan ajaran-ajaran yang dimuat dalam
dogma agama. Akibat dari itu, maka dalam kehidupan masyarakat
modern sering dijumpai banyak orang yang merasa gelisah, tidak percaya diri,
strees dan tidak memiliki pegangan hidup. Kegelisahan hidup mereka sering
disebabkan karena takut kehilangan apa yang dimiliki. Rasa khawatir terhadap
masa depan yang tidak dapat dicapai sesuai dengan harapan,daya saing yang
tinggi dalam memenuhi kebutuhan hidup, dan akibat banyak pelanggaran dosa yang
dilakukan.
Dalam aspek etika, masyarakat
moderen mengalami krisis moral yang berkepanjangan. Masyarakat modern
seringkali menampilkan sifat-sifat yang kurang dan tidak terpuji dan menyimpang
dengan norma-norma yang berlaku, baik norma agama, adat istiadat dan hukum.
Bentuk penyimpangan moral tersebut seperti, menurunnya kualitas moral bangsa
yang dicirikan dengan membudayanya praktek KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme),
berbagai konflik yang merajalela (antar etnis, agama, politik, ormas dan
lain-lain), meningkatnya kriminalitas diperbagai kalangan, serta menurunnya
etos kerja di berbagai instansi-instansi pemerintahan, merosotnya nilai-nilai
keadilan, spiritual, kemanusiaan dan masih banyak lagi.
Di dalam beberapa dasawarsa terakhir
yang dirasakan penuh dengan krisis, kiranya tujuan dakwahlah islamiyah ini
makin penting dan perlu mendapatkan sorotan khusus dunia dakwah. Para kritisi
barat mengemukakan sekurang-urangnya sekarang ini di dunia pasca-modern
mengalami lima krisis:
- Krisis identitas, dimana manusia sudah kehilangan kepribadiannya dan bentuk dirinya. Dalam hal ini, akan mudah mencari jawabannya dalam dakwah Islamiyah.
- Krisis legalitas, dimana manusia sudah mulai kehilangan penentuan peraturan untuk diri dan masyarakat. Dakwah islamiyah penuh dengan ajaran tentang tuntunan hidup itu.
- Krisis penetrasi[8], dimana manusia telah banyak kehilangan pengaruh yang baik untuk diri dan masyarakatnya, penuh dengan polusi fisik maupun mental. Dakwah Islamiyah datang untuk menjernihkan pikiran manusia dan filter terhadap tingkah lakunya, melalui persiapan mental yang etis dan bertanggung jawab.
- Krisis partisipasi, dimana manusia telah kehilangan kerjasama, terlalu individualistis. Dakwah Islamiyah memberikan obat yang manjur.
- Krisis distribusi, dimana manusia dihantui oleh tidak adanya keadilan dan pemerataan income masyarakat. Dakwah Islamiyah mengajarkan keadilan secara utuh.
Terhadap semua krisis yang dialami
manusia sekarang ini, sudah tentu Dakwah Isalamiyah akan mengatasinya. Islam
adalah agama yangrohmatan lil’alamin. Manusia yang makin materialis
pandangan hidupnya perlu dijinakkan untuk mengenal dirinya dan menghamba kepada
Tuhannya agar tidak merusak alam lingkungannya.
Dari berbagai macam krisis moral di
indonesia, korupsi menempati peringkat pertama. Sebagaimana hasil survei PERC
(Political and Economic Risk Consultacy) yang berkedudukan di hongkong pada
tahun 2002 dan 2006 menjelaskan bahwa peringkat indonesia dalam skor korupsi
adalah tertinggi di Asia dengan nilai skor 8,16 (dari total skor
10).
Fenomena diatas merupakan sekilas
gambaran umum problematika yang terjadi dalam kehidupan masyarakat maju dan
modern yang terlihat cenderung obsesi keduniannya lebih mendominasi daripada
spiritual dan ukhrawinya. Dengan demikian, manusia mengalami degradasi moral
yang dapat menjatuhkan harkat dan martabatnya. Masyarakat kehilangan identitas
diri, mereka merasa bingung karena proses modernisasi yang disalahgunakan dapat
menimbulkan ketidakberesan di segala bidang aspek kehidupan manusia, seperti
aspek hukum, moral, norma, etika dan tata kehidupan lainnya.
1.
Dampak dan Peran Akhlak Tasawuf Bagi
Masyarakat Modern
Melihat gejala manusia modern yang
penuh dengan problematika dan mengakibatkan kehampaan spiritual, maka saatnya
untuk mencari sebuah solusi untuk melakukan perbaikan dalam segala aspek
kehidupan masyarakat dan di sinilah akhlak tasawuf memiliki peran yang amat
penting. Tasawuf berperan melepaskan kesengsaraan dan kehampaan spiritual untuk
memperoleh keteguhan dalam mencari Tuhan. Karena inti ajaran tasawuf adalah
bertujuan untuk memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan,
sehingga seseorang merasa di hadirat-Nya dan terlepas dari kegundahan,
kesedihan, dan kegalauan. Adapun ajaran tasawuf yang paling mendasar yang dapat
dijadikan sebuah solusi dalam mengatasi problematika kehidupan masyarakat modrn
yaitu dengan mengadakan instropeksi diri atau dalam bahasa tasawuf dikenal
dengan muhasabah terhadap diri sendiri.
Upaya tersebut akan melahirkan
ketahanan diri serta terhindar dri kemungkinan pelencengan kepribadian. Hasil
dari sikap ini adalah sikap rendah hati, tidak arogan.
Dalam pandangan tasawuf,
penyelesaian dan perbaikan di atas tidak dapat tercapai secara optimal jika
hanya berorientasi untuk mencari kehidupan lahir, karena kehidupan lahir hanya merupakan
gambaran atau akibat dari kehidupan manusia yang digerakkan oleh tiga kekuatan
pokok yang ada pada diri manusia, yaitu : akal, syahwat, dan nafsu amarah. Oleh
sebab itu, untuk dapat menghasilkan secara optimal dalam membenahi keadaan
masyarakat modern, tasawuf mempunyai potensi untuk menawarkan kbebasan
spiritual, dapat memberikan jawaban-jawaban terhadap kebutuhan spiritual,
mempersenjatai diri manusia dengan nilai nilai rohaniah yang akan membentengi
diri saat menghadapi problem kehidupan yang serba materialistik dan berusaha
merealisasikan keseimbangan jiwa ssehingga timbul kemampuan menghadapi
problem-problem yang ada, mengajak mnusia mengenal dirinya sendiri dan akhirnya
tasawuf mengajak mengnal Tuhannya melelui ajaran ajarannya yang mampu memberikan
solusi bagi manusia untuk menghadapi krisis krisis dunia.
Ajaran ajaran tersebut perlu
dijadikan landasan dalam seluruh aspek kehidupan seperti ilmu pengetahuan,
teknologi, ekonomi, sosial, politik, kebudayaan, dan lain sebagainya. Usaha
perbaikan tersebut dapat ditempuh melalui tiga tahapan yang terkandung dalam
ajaran tasawuf, yaitu takhalli, tahalli, dan tajalli yang diyakini mampu
memberikan solusi untuk memprbaiki kondisi masyarakat modern yang sedang
mengalami kerusakan moral dan kehampaan nilai nilai spiritual disebabkan karena
meninggalkan ajaran agama.
Pertama, takhalli. Tahapan ini
adalah langkah awal yang harus ditempuh oleh seorang hamba dalam rangka
mengosongkan diri dari sikap ketergantungan terhadap kelezatan hidup dunia. Hal
ini dicapai dengan jalan menjauhkan diri dari kemaksiatan dalam segala
bentuknya dan berusaha melenyapkan dorongan hawa nafsu. Langkah awal ini
merupakan tahapan seorang hamba menuju pda kesempurnaan kepribadian yang
dilengkapi sikap terbuka. Maksudnya, seorang hamba yang bersangkutan menyadari
betapa burukny sifat sifat yang ada pada dirinya, menyadari bahwa masih banyak
kepribadian dan sikap yang harus diperbaiki.
Kedua, tahalli, yakni tahapan
pengisian jiwa yang telah dikosongkan pada tahapan pertama, menghiasu diri
dengan jalan membiasakan diri untuk bersikap terpuji, brusaha dalam setiap
nafas, gerak dan langkahnya berjalan sesuai dengan syariat yang diajarkan
agama. Dalam tahapan ini, seorang hamba berusaha melewati maqam maqam yang mapu
mengantarkan pada tahapan ketiga, yaitu tahapan terbukanya nur gaib (nur ilahi)
dalam hati seorang hamba.
Ketiga adalah tajalli. Dalam tahapan
ini seorang hamba berada dalam keadaan tma’ninah, mampu membedakan antara
bathil dengan haqq dan mencapai tahapan tertinggi dalam pencapaian
ma’rifatullah.
Maqamat yang dilalui oleh seorang
hamba dalam rangka menuju tajalli juga mampu memberikan sebuah solusi dalam
mengatasi problematika masyarakat modern. Seperti halnya, bahwa sifat
materialistik dan hedonistik yang mewarnai kehidupan moern dapat diahapus
dengan menerapkan konsep zuhud[9]
yang terkandung dalam ajaran tasawuf. Konsep zuhud mengajarkan manusia untuk
tidak terbuai dengan kesenangan dunia, tidak menuruti amarh, hawa nafsu, dan
kesenangan belaka, sehingga meninggalkan dari mengingat Allah yang
mengakibatkan manusia terjerumus ke jurang kenistaan. Sikap frustasi yang
dihilangkan dengan konsep sabar, tawakal, dan ridha. Demikian juga ajaran
Uzlah, yaitu usaha mngasingkan diri dari terperangkap tipu daya keduniaan,
dapat pula digunakan untuk membekali kehidupan manusia moderngar tidak menjadi
budak yang tertangkap dalam kesengngan dunia belaka, tidak tahu lagi mana yang
haqq(benar dan baik)dan yang bathil(keliru,sesat,salah). Konsep ini berusaha
membesaskan manusia dari pernhkap perangkap kehidupan yang memprbudaknya. Bukan
berarti konsep ini mengajarkan manusia untuk ber-Uzlah dan ber-tapabrata dalam
masjid atau goa. Akan tetapi, konsep ini mengajarkan pada kita untuk tatap
berkiprah dalam masyarakat dan aktif serta tetap beraktifitas di berbagai aspek
kehidupan sesuai dengan nilai nilai ketuhanan dan bukan sebaliknya, larut dalam
pengaruh keduniaan dan kemewahan.
Beberapa ajaran tasawuf tampaknya
dapat memberikan sumbangan positif yang dapat diamalkan dalam kehidupan
masyarakat modern dan dapt digunakan sebagai solusi masyarakat, sebagai benteng
spiritual dalam menghadapi berbagai problematikan modern. Untuk itu, dalam
mengatasi problematika masyarakat modern, tasawuf harus dijadikan alternatif
terpenting. Ajaran tasawuf perlu di aplikasikan dalam seluruh aspek kehidupan
manusia modern, aspek ekonomi, sosisl, politik, kebudayaan, dan lain
sebagainya. Dengan menerapkan ajaran tasawuf secara proporsional dan menerapkan
prinsip prinsip moral Islam, maka akan terwujud kapribadian manusia utama yang
mampu menjadi warga masyarakat dan bangsa yang baik dan bermanfaat.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Kehidupan masyarakat modern identik
dengan mendewakan ilmu pengtahuan dan teknologi, mengesampingkan pemahaman
agama. Mereka beranggapan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi akan mampu
meningkatkan taraf kehidupan. Padahal tidak selamanya seperti yang diharapkan karena
kemajuan di bidang teknologi yang berkembang pada masyarakat modern akan
memberikan dua dampak bagi kehidupan manusia, yaitu dapat memberikan dampak
positif dan, pada sisi lain, juga dapat menimbulkan dampak negatif.
Melihat gejala manusia modern yang penuh
dengan problematika dan mengakibatkan kehampaan spiritual, maka saatnya untuk
mencari sebuah solusi untuk melakukan perbaikan dalam segala aspek kehidupan
masyarakat dan di sinilah akhlak tasawuf memiliki peran yang amat penting.
Tasawuf berperan melepaskan kesengsaraan dan kehampaan spiritual untuk
memperoleh keteguhan dalam mencari Tuhan
- Saran
- Penulis berharap kepada para pembaca agar memberikan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini kedepannya.
- Penulis berharap para pembaca dapat menjadikan ini sebagai acuan dalam mempelajari tentang Problematika Akhlak dalam kehidupan
DAFTAR
PUSTAKA
Tim Penyusun MKD IAIN Sunan-Ampel. 2012. Akhlak
Taswuf. Surabaya : IAIN Sunan-Ampel Press.
Mahmud, Ali Abdul. 1995. Akhlak Mulia. Jakarta : GEMA INSANI
Azra, Azyumardi. 2012. Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Nata, Abuddin. 2006. Akhlak Tasawuf. Jakarta : Rajawali Press
Hidayat, Komaruddin . 1987 cet.II. Upaya Pembebasan Manusia. Jakarta : Grafiti Pers
Musthofa, Ahmad.2005.Akhlak Tasawuf.Bandung : CV Pustaka Setia
Anwar, Rosihan. 2009. Akhlak Tasawuf . Bandung : CV Pustaka Setia
Deliar,Noer 1987. Pembangunan di Indonesia . Jakarta : Mutiara
Mulder,Niels.2000 Inside Indonesian Society : Culture Change in Java. Jakarta : Sinar Harapan
Mahmud, Ali Abdul. 1995. Akhlak Mulia. Jakarta : GEMA INSANI
Azra, Azyumardi. 2012. Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Nata, Abuddin. 2006. Akhlak Tasawuf. Jakarta : Rajawali Press
Hidayat, Komaruddin . 1987 cet.II. Upaya Pembebasan Manusia. Jakarta : Grafiti Pers
Musthofa, Ahmad.2005.Akhlak Tasawuf.Bandung : CV Pustaka Setia
Anwar, Rosihan. 2009. Akhlak Tasawuf . Bandung : CV Pustaka Setia
Deliar,Noer 1987. Pembangunan di Indonesia . Jakarta : Mutiara
Mulder,Niels.2000 Inside Indonesian Society : Culture Change in Java. Jakarta : Sinar Harapan
DOSEN :
Drs. ALFAN IDANA, M.Pd
MAKALAH
PERANAN AKHLAK DAN TASAWUF
DALAM KEHIDUPAN MODERN
OLEH :
NAMA : WA ODE MARNIA
SEMESTER : 1 A
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM (STAI)
SYARIF MUHAMMAD RAHA
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah
kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ”PERANAN
AKHLAK DAN TASAWUF DALAM KEHIDUPAN MODERN”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami
tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun
kepada pembaca umumnya. Kami mohon maaf apabila ada kekurangan maupun
kesalahan pada penulisan makalah ini untuk itu kami berterima kasih apabila
pembaca memberi saran atau kritikan kepada kami.
Raha, Desember 2015
Penyusun
|
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
……………………………………………………………………i
Daftar
Isi………………………………………………………………………..…ii
BAB
I.Pendahuluan………………………………………………………………1
1.1 LatarBelakang………………………………………………………..……….1
1.2 Tujuan…………………………………………………………….…….….…1
BAB
II PEMBAHASAN…………………………………..……………..………2
BAB III
PENUTUP…………………………………..…………………………9
A.
Kesimpulan…………………………………..………………………..………9
B. Saran…………………………………..………………………………….……9
DAFTAR PUSTAKA
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar