PENDAHULUAN
Sejarah Teflon atau polytetrafluoroethylene (PTFE) berawal tahun 1938, teflon ditemukan secara tidak
sengaja oleh Roy Plunkett dari Kinetic Chemical saat mencoba membuat CFC jenis
baru. Tahun 1941 Kinetic Chemical mematenkannya dan mendaftarkan Teflon tahun
1945 sebagai merk dagang. Kinetic Chemical merupakan perusahaan yang didirikan
oleh Du Pont dan General Motors tahun 1930 untuk memproduksi zat CFC yang kita
kenal sebagai Freon ( merk dagang dari Du Pont).
Tahun 1954, seorang insinyur dari Perancis
bernama Marc Gregoire membuat penggorengan pertama yang mengunakan lapisan
antilengket dengan merk TEFAL.
Tahun 1961 Marion A. Trozzolo, memasarkan
penggorengan pertama yang menggunakan lapisan antilengket The Happy Pan, di
Amerika Serikat tepatnya di Kansas City.
Teflon telah digunakan secara komersial sejak tahun 1940 untuk berbagai
tujuan, karena sifatnya yang stabil terhadap bahan kimia lain (sulit bereaksi
terhadap bahan kimia lain) serta dapat menghasilkan permukaan yang anti gores.
Pemakaian terbanyak di masyarakat dalam bentuk peralatan memasak anti lengket
misalnya wajan dan panci.
Saat ini
penggunaan Teflon di berbagai bidang kehidupan begitu marak, alasan itulah yang
membuat pembahasan Teflon ini dirasa pentin untuk dibahas.
BAB II
PEMBAHASAN
BAHAN DASAR TEFLON
Bahan dasar teflon atau
polytetrafluoroethylene (PTFE) adalah fluorocarbon solid, karena berat
molekul senyawa seluruhnya terdiri dari karbon dan fluor . Neither water and
water-containing substances nor oil and oil-containing substances are wet by
PTFE, as fluorocarbons demonstrate mitigated London dispersion forces due to
the high electronegativity of fluorine. Baik air dan air yang mengandung zat
atau minyak dan minyak yang mengandung zat yang basah oleh PTFE, sebagai
fluorocarbons menunjukkan dikurangi gaya dispersi London karena tingginya
elektronegativitas fluor. PTFE has one of the lowest coefficients of friction
against any solid. PTFE memiliki salah satu koefisien terendah dari gesekan
terhadap setiap padat.
PTFE adalah termoplastik polimer , yang putih padat pada suhu kamar, dengan
kepadatan sekitar 2,2 g / cm 3. According to DuPont, its melting
point is 327 °C (621 °F), but its properties degrade above
260 °C (500 °F). [ 6 ]
PTFE gains its properties from the aggregate effect of carbon-fluorine bonds ,
as do all fluorocarbons. Menurut DuPont, adalah titik lebur 327 ° C (621 ° F),
namun sifat-sifatnya mendegradasi di atas 260 ° C (500 ° F). [6]
PTFE sifat keuntungan dari efek agregat dari ikatan karbon-fluor , seperti
halnya semua fluorocarbons.
Teflon adalah bahan sintetik yang sangat
kuat, umumnya berwama putih. Teflon tahan terhadap panas sampai kira-kira
250°C.Di atas 250°C teflon mulai melunak, di dalam api akan meleleh dan sulit
menjadi arang. Berat jenisnya kira-kira 2,2 g/cmI. Teflon tidak tahan terhadap
larutan alkali hidroksida juga kurang tahan terhadap hidrokarbon yang
mengandung khlor.
PTFE adalah sebuah fluorocarbon solid yang memiliki berat molekul tinggi
dan terdiri dari karbon serta fluorin. Proses dekomposisi komponen kimia (pyrolisis)
dari PTFE terjadi jika zat ini dipanaskan mencapai suhu 200°C (392°F). PTFE
kemudian akan melepaskan gas fluorocarbon. Jika terus dipanaskan hingga
mencapai 260°C (500°F), komponen-komponen kimia PTFE akan mengalami kerusakan
dan dekomposisi. Menurut penelitian, produk sisa hasil dekomposisi PTFE
bersifat letal (mematikan) bagi burung dan dapat menimbulkan gejala-gejala
mirip flu (flu like symptoms) pada
manusia.
Pada proses
pembuatan Teflon, digunakan zat kimia lain yang bernama Perfluorooctanoic acid
(PFOA or C8) yang merupakan garam ammonia. Zat ini digunakan sebgai surfaktan
dalam emulsi polimer PTFE.
POFA menjadi
perhatian para peneliti karena zat ini dapat tertinggal di dalam lingkungan dan
menumpuk di tubuh manusia untuk jangka waktu yang sangat lama. Pemeriksaan
darah pada penduduk Amerika menunjukkan adanya POFA yang tertinggal meskipun
dalam jumlah kecil. Akhir-akhir ini US Environtmental Protection Agency (EPA)
menetapkan POFA sebagai zat yang kemungkinan bersifat karsinogenik terhadap manusia.
Penelitian lebih lanjut masih dilakukan untuk menetukan kadar karsinogen yang
menjadi acuan. Beberapa efek buruk lain yang telah diteliti seperti peningkatan
kadar kolesterol pada para pekerja pabrik Teflon.
Beruntungnya, POFA
digunakan dalam proses pembuatan Teflon, hanya sedikit kadar yang masih
terdeteksi dalam hasil akhir produk Teflon.
Saat ini, EPA
belum membuat rekomendasi pasti mengenai apakah masyarakat harus menghindari
penggunaan Teflon atau tidak.
PTFE memiliki titik lebur yang relatif tinggi (dikarenakan oleh kekuatan
gaya tarik antara rantai-rantainya) dan sangat resisten terhadap serangan
kimia. Rantai karbon begitu melekat pada atom-atom fluorin sehingga tidak ada
yang bisa mencapainya untuk bereaksi dengannya. Ini bermanfaat dalam industri
kimia dan dalam industri makanan untuk melapisi wadah dan membuat wadah-wadah
tersebut kebal terhadap hampir segala sesuatu yang dapat membuatnya korosi.
Dikenal sebagai bahan yang sangat tahan gesek, tahan kimia, tahan suhu
tinggi (260 C) dan konstanta dielektriknya rendah. Dipakai sebagai bahan
isolator listrik, seal, gasket, bushing dan alat anti gesek pada industri
kimia, listrik dan textile.
Tersedia dalam bentuk : Batangan, Lembaran Kaku dan Lembaran Flexible.
Lapisan antilengket mempunyai nama kimia Polytetrafluoroethylene (PTFE)
yang merupakan bahan sintetic fluoropolymer dari tetrafluoroethylene.
Karena itu zat kimia pada lapisan antilengket mengandung berbagai logam
yang berbahaya seperti mercuri dan zat PFOA yang bersifat karsinogen.
Lapisan antilengket yang terbuat dari PTFE
(polytetrafluoroethylene)
Lapisan antilengket menggunakan Perfluorooctanoic acid (PFOA) atau Ammonium
Perfluorooctanoate (APFO) atau juga sering disebut C-8,
Teflon adalah polytetrafluoroethylene (PTFE), sebuah polimer ethylene
fluorine.
F F
| |
-(C - C)-
| | n
F F
PTFE memiliki koefisien gesek terendah dari bahan padat yang dikenal
Teflon adalah bahan sintetik yang sangat kuat, umumnya berwama putih.
Teflon tahan terhadap panas sampai kira-kira 250°C.Di atas 250°C teflon mulai
melunak, di dalam api akan meleleh dan sulit menjadi arang. Berat jenisnya
kira-kira 2,2 g/cmI. Teflon tidak tahan terhadap larutan alkali hidroksida.
Juga kurang tahan terhadap hidrokarbon yang mengandung khlor
Teflon adalah polytetrafluoroethylene, (PTFE). Struktur molekul
teflon adalah berupa rantai atom karbon yang panjang, mirip dengan polimer
lainnya. Rantai atom yang panjang ini dikelilingi oleh atom fluor. Ikatan
antara atom karbon dengan fluor sangat kuat.
PFOA, atau amonium perfluorooctanoic acid, merupakan zat kimia utama dalam
pembuatan teflon sebagai pelapis dalam alat memasak.
CARA PEMBUATAN
Teflon adalah bahan sintetik yang sangat kuat, umumnya berwama putih.
Teflon tahan terhadap panas sampai kira-kira 250°C.Di atas 250°C teflon mulai
melunak, di dalam api akan meleleh dan sulit menjadi arang. Berat jenisnya
kira-kira 2,2 g/cm2ss. Teflon tidak tahan terhadap larutan alkali
hidroksida. Juga kurang tahan terhadap hidrokarbon yang mengandung khlor.
Teflon digunakan sebagai bahan penyekat, misalnya untuk kotak penyekat
(stuffing box), cincin geser (sifat geseran dapat diperbaiki dengan
Bagian-Bagian alat dari teflon menambahkan graft ke dalamnya). Digunakan juga
untuk cincin 0 atau 0-ring, untuk gasket konsentrik dengan diberi bahan lunak
(sebab teflon tidak begitu elastis), alat-alat yang kecil, pipa, slang selubung
pipa. Teflon dapat dipintal menjadi benang dan kemudian ditempat. Temman dari
teflon merupakan bahan untuk filter yang sangat kuat.
Teflon(Tetrafluoroetena) =Pelapis panci anti lengket
Polimer ini memiliki nama dagang Teflon atau Fluon.
A. Struktur
Secara struktural,
PTFE mirip seperti poli(etena) kecuali bahwa masing-masing hidrogen dalam
struktur diganti dengan sebuah atom fluorin. Rantai-rantai PTFE cenderung
terkemas dengan baik dan PTFE cukup berhablur (kristalin). Karena atom-atom
fluorin, ranta-rantainya juga mengandung lebih banyak elektron
(dengan panjang yang sama) dibanding rantai poli (etena) yang sebanding. Jika
pengemasan yang baik dikombinasikan dengan elektron-elektron ekstra yang ada
maka gaya dispersi Van der Waals akan lebih kuat dibanding pada poli(etena)
sekalipun yang berkepadatan tinggi.
SIFAT MEKANIK
Beberapa sifat mekanik yang ada pada bahan Teflon antara lain:
1. Kekuatan
(strength) dan ketangguhan (toughness)
a. Sifat sintetisnya sangat Kuat
- tahan Panas dari
-100 sampai 250 derajat
- tidak bisa menjadi
arang jik dibkar
b. Teflon memiliki titik leleh 342°C.
c. Tidak tahan oleh Alkali Hidroksida
dan kurang tahan dengan Hidrokarbon yang mengandung Khlor
d. Tahan akan gesekan
e. Tahan akan kimia kecuali Alkali
Hidroksida dan Hidrokarbon
f. Karena Teflon adalah termasuk bahan
penyekat maka Teflon tahan oleh uap air
2. Memiliki
resistivitas atau hambatan listrik yang besar
3.
Kekerasan (thougness)
Karena Teflon termasuk bahan penyekat bentuk padat maka Teflon memiliki
kekerasan yang tinggi.
4.
Elastisitas
Karena Teflon termasuk bahan penyekat bentuk padat maka Teflon memiliki
kemampuan elastisitas yang rendah
PTFE memiliki titik
lebur yang relatif tinggi (dikarenakan oleh kekuatan gaya tarik antara
rantai-rantainya) dan sangat resisten terhadap serangan kimia. Rantai karbon begitu melekat pada atom-atom fluorin sehingga tidak ada yang
bisa mencapainya untuk bereaksi dengannya. Ini bermanfaat dalam industri kimia
dan dalam industri makanan untuk melapisi wadah dan membuat wadah-wadah
tersebut kebal terhadap hampir segala sesuatu yang dapat membuatnya korosi.
Yang tak kalah pentingnya bahwa PTFE juga
memiliki sifat anti-lengket yang sangat baik – sifat inilah yang menyebabkan
PTFE paling banyak digunakan dalam peralatan dapur dan perkebunan yang
tidak-melengket. Dengan sifat ini juga, PTFE bisa digunakan pada barang-barang
seperti bantalan anti gesekan.
1. Akrilat(Metil akrilat) =Kaca jendela pesawat
2. Bakelit(metanal+fenol) =alat-alat listrik
3. Dakron(metil tereftalat+etilen glikol)=Serat tekstil
4. Karel alam (isoprena) =Pembuatan ban
5. SBR(Stirena+1,3 Butadiena) =Tapak kembangan ban mobil
Dampak Penggunaan Polimer Sintetik
Terhadap Kesehatan Dan Lingkungan
Industri polimer sintetik dewasa ini berkembang sangat pesat, sehingga
menghasilkan produk-produk yang membuat kehidupan bertambah praktis dan nyaman
Selain harganya relatif murah, bahan plastik juga tahan lama. Bahkan plastik
dianggap sebagi simbol kemajuan zaman.. Namun penggunaannya yang luas di
berbagai segi kehidupan ternyata dapat menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan. Ini karena pada umumnya polimer sintetik tersebut sukar diuraikan
oleh mikroorganism (nonbiodegradable). Barang-barang yang sudah tidak dipakai
lagi akan menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapat membusuk.
SIFAT NON MEKANIK
Teflon memiliki sifat – sifat yang unik, berikut diantaranya:
- Tahan terhadap banyak bahan kimia, termasuk ozone, chlorine, acetic acid, ammonia, sulfuric acid, dan hydrochloric acid. Satu –satunya bahan kimia yang bisa merusak lapisan teflon adalah lelehan logam alkali.
- Anti radiasi Ultra Violet dan tahan segala cuaca.
- Anti lengket.
- Mempunyai performa yang baik pada temperatur ekstrim, tahan pada temperatur -240°C sampai pada 260 °C. Teflom memiliki titik leleh 342°C.
- Bersifat hidrofobik (tidak suka air).
PEMANFAATAN
Teflon digunakan sebagai bahan penyekat,
misalnya untuk kotak penyekat (stuffing box), cincin geser (sifat geseran dapat
diperbaiki dengan Bagian-Bagian alat dari teflon menambahkan graft ke
dalamnya). Digunakan juga untuk cincin 0 atau 0-ring, untuk gasket konsentrik
dengan diberi bahan lunak (sebab teflon tidak begitu elastis), alat-alat yang
kecil, pipa, slang selubung pipa. Teflon dapat dipintal menjadi benang dan
kemudian ditempat. Temman dari teflon merupakan bahan untuk filter yang sangat
kuat.
Penggunaan PTFE juga sangat beragam karena
sifatnya yang antilengket dan tidak menghantar listrik. PTFE digunakan antara
lain pada :
1. Penggorengan atau Frying Pan.
2. Rice cooker dan Rice Warmer Jar pada
pancinya.
3. untuk melapisi tapak dasar dari setrika
agar lebih licin dalam menyetrika
4. Melapisi Pipa pipa zat kimia yang
sangat sensitive seperti pada uranium hexafluoride.
5. sebagai insulator pada kabel dan
konektor perakitan Microwave.
6. menjadi membran pori pori pada kain
sintetic
7. penggunaan pada spare part mesin dan
alat alat elektronik
8. pada peralatan laboratorium karena
sifatnya yang anti korosi
Teflon digunakan sebagai bahan
penyekat, misalnya untuk kotak penyekat (stuffing box), cincin geser (sifat
geseran dapat diperbaiki dengan Bagian-Bagian alat dari teflon menambahkan
graft ke dalamnya). Digunakan juga untuk cincin 0 atau 0-ring, untuk gasket
konsentrik dengan diberi bahan lunak (sebab teflon tidak begitu elastis),
alat-alat yang kecil, pipa, slang selubung pipa. Teflon dapat dipintal menjadi
benang dan kemudian ditempat. Temman dari teflon merupakan bahan untuk filter
yang sangat kuat.
Penggunaan Lapisan Antilengket di Indonesia
PTFE atau lapisan antilengket di Indonesia banyak digunakan pada peralatan
rumah tangga sehari hari. Peralatan yang sering kita lihat adalah seperti
Penggorengan (frying pan), kuali (wok), penanak nasi electric (rice cooker) dan
juga setrika ( Iron). Lapisan ini sangat menolong karena kegunaanya dalam
memasak yaitu :
1. mengurangi penggunaan minyak goreng atau margarine yang berlemak tinggi
2. mudah dibersihkan, pada peralatan setelah digunakan.
Namun tingkat perekonomian dan pendidikan yang belum tinggi menyebabkan
masyarakat tetap menggunakan peralatan rumah tangganya meskipun sudah rusak
atau tidak layak pakai. Lebih memprihatinkan lagi kurangnya minat baca dan juga
perhatian pemerintah terhadap isu kesehatan menyebabkan informasi mengenai
bahaya penggunaan lapisan antilengket ini belum banyak diketahui.
Bahaya penggunaan lapisan antilengket di Indonesia
Bahaya penggunaan antilengket di Indonesia
lebih dikarenakan antilengket tersebut mudah tergores dan terkelupas dan
digunakan pada peralatan masak. Lapisan yang terkelupas ini apabila tercampur
pada makanan sangat berbahaya. Karena itu zat kimia pada lapisan antilengket
mengandung berbagai logam yang berbahaya seperti mercuri dan zat POFA yang
bersifat karsinogen. Penggunaan lapisan antilengket yang terkelupas sering
tidak kita sadari terjadi pada Panci Rice Cooker, karena biasanya kita kurang
memperhatikan panci rice cooker kita dibanding dengan penggorengan. Rice Cooker
sekarang merupakan alat masak wajib ada didapur karena makanan pokok penduduk
Indonesia adalah nasi. Apabila beras bercampur dengan air yang terkontaminasi
zat dari Lapisan antilengket yang terkelupas akan menjadi satu ketika menjadi
nasi. Nasi itu yang dimakan keluarga kita setiap hari dan minimal 2 kali
sehari. Demikian juga pada penggorengan dan kuali, meskipun mungkin tidak tiap
hari dipakai namun tingkat kemungkian bahayanya sama dengan penggunaan pada rice
cooker.
Langkah yang dapat kita lakukan memberikan
informasi yang benar pada masyarakat tentang bahayanya antilengket yang
terkelupas apabila digunakan untuk masak.
Sebaiknya menggunakan peralatan masak yang
food grade, yang aman bagi kesehatan dan aman bagi keluarga kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar