TUGAS INDIVIDU
MAKALAH
TANAMAN HOLTIKULTURA
(Budidaya Tanaman Kacang Hijau)
OLEH :
M U N A R T I
(1913
03 015)
POGRAM STUDI
AGRIBISNIS
SEKOLAH
TINGGI ILMU PERTANIAN ( STIP) WUNA
RAHA
KATA PENGANTAR
Dengan memanjat puja
dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi Rahmat dan Ridhan-Nya,
sehingga penyusun makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tanp hambatan
apa pun.
Dalam penyusunan
makalah ini, penyusun telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari beberapa
pihak. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penyusun menyampaikan terimakasih
dan penghargaan kepada segenap pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini sampai berakhir seperti sekarang ini.
Makalah ini disusun
dengan maksud untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah ”Budidaya
Tanaman Holtikultura”.
Akhirnya dengan
segala kerendahan hati, penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembacadan
dosen pembimbing sangat diharapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan pelajaran dan pendidikan,
khususnya bagi penyusun dan juga pembaca.
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ............................................................... 1
1.3
Tujuan ................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Budidaya Tanaman Kacang Hijau .............................................. 2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................... 9
3.2 Saran .................................................................................... 9
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman
Leguminosaeyang cukup penting di Indonesia. posisinya menduduki tempat ketiga
setelah kedelai dan kacang tanah. Sampai saat ini perhatian masyarakat terhadap
kacang hijau masih kurang. Kurangnya perhatian ini diantaranya disebabkan oleh
hasil yang dicapai per hektarnya masih rendah. Di samping itu, panen kacang
hijau ini harus dikerjakan beberapa kali. Peningkatan produksi kacang hijau
dilakukan dengan cara memperbaiki kultur teknis petani, mendapatkan
varietas-varietas yang produksinya tinggi dan masak serempak, serta peningkatan
usaha pasca panen. Dari segi agronmis dapat dilakukan dengan tindakan
pengairan, pemupukan NPK dan pengaturan jumlah populasi, jarak tanam, sanitasi,
pengendalian hama dan penyakit tanaman. Setiap tanaman dalam siklus hidupnya
pastikan mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
1.2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan
makalah ini adalah bagaimana tehnik budidaya tanaman kacang hijau
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah agar kita dapat mengetahui dan memahami teknik bididya tanaman kacang
hijau.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Tekhnik Budidaya Tanaman Kacang Hijau
Ø Benih
dan Varietas
-
Semua varietas kacang hijau
yang telah dilepas cocok ditanam di lahan sawah maupun tegalan.
-
Varietas terbaru tahan
penyakit embun, tepung dan bercak daun seperti sriti, kutilang, perkutut dan
mural dapat dianjurkan untuk ditanam pada daerah yang endemik penyakit
tersebut.
-
Kebutuhan benih sekitar 20
kg/ha dengan daya tumbuh 90%.
Ø Penyiapan
Lahan
-
Pada lahan bekas padi tidak
perlu dilakukan pengolahan tanah
-
Apabila tanah becek maka
perlu dibuat saluran drainase dengan jarak 3-5 m.
-
Sedangkan pada lahan tegalan
atau bekas tanam palawija lain atau jagung perlu pengolahan tanah yakni
pembajakan sedalam 15-20 cm, kemudian dihaluskan dan diratakan, saluran irigasi
dibuat dengan jarak 3-5 m.
Ø Cara
Tanam
-
Tanam dengan sistem tugal,
dua biji/lubang.
-
Pada musing hujan digunakan
jarak tanam 40 cm X 15 cm sehingga mencapai populasi 300-400 ribu tanaman/ha.
-
Pada musim kemarau digunakan
jarak tanam 40 cm X 10 cm sehingga populasinya sekitar 400-500 ribu tanaman/ha.
-
Pada bekas tanaman padi,
penanaman kacang hijau tidak boleh lebih dari lima hari setelah padi dipanen.
-
Penyulaman dilakukan pada
saat tanaman berumur tidak lebih dari 7 hari.
Ø Pemupukan
-
Untuk lahan yang kurang
subur tanaman dipupuk 45 kg urea + 45-90 SP36 + 50 kg KCL/ha yang diberikan
pada saat tanamn secara larikan disisi lubang tanam sepanjng barisan tanaman.
-
Bahan organik berupa pupuk
kandang sebanyak 1520 ton/ha dan abu dapur sangat baik untuk pupuk dan
diberikan sebagai penutup lubang tanam.
-
Dilahan sawah bekas padi
yang subur, tanaman kacang hijau, tidk perlu dipupuk maupun diberi bahan
organik.
Ø Mulsa
Jerami
Untuk menekan serangan hama lalat bibit,
pertumbuhan gulma dan penguapan air, jerami padi sebanyak 5 ton/ha dapat
diberikan sebagai mulsa.
Ø Penyiangan
Penyiangan
dilakukan dua kaali pada saat tanaman berumur 4 minggu
Ø Pengairan
-
Pada daerah panas (suhu udara
30-31 derajat celcius) dan kelembaban udara rendah tnaman perlu diairi du kali
pada saat tanaman berumur 21 hari dan 33 hari.
-
Pada daerah sedang (suhu
udara 24-26 derajat celcius) dan kelembaban udara sedang pengairan cukup diberi
satu kali yakni pada saat berumur 21 hari atau 38 hari.
-
Periode kritis kacang hijau
terhadap ketersediaan air adalah pada saat mejelang berbunga (umur 25 hari) dan
pengisian polong (45-50 hari), sehingga jika kekurangan air pada periode
tersebut perlu dilakukan pengairan.
Ø Pengendalian
Hama
-
Hama uatam kacang hijau
adalah lalat kacang, ulat jengkal, kepik hijau, kepik coklat, penggerek polong
dan kutu.
-
Pengendalian hama dapat
dilakukan dengan insektisida seperti cwifidor,
regent, curacron, ataabnon, furadan dengan dosis 2-3 ml/liter air dan
volume somprot 50 liter/ha.
-
Pada daerah endemik lalat
bibit perlu tindakan perlakuan benih dengan insektisida carbosulfan (10 g/kg
benih).
Ø Pengendalian
penyakit
-
Penyakit utama dalah bercak
daun, busuk batang, embun tepung dan penyakit puru.
-
Pengendalian dapat dilakukan
dengan penyemprotan fungisida seperti banlate, baicor, atau daconil pada awal serangan
dengan dosis 2g/l air.
-
Penyakit embun tepung sangat
efektif dikendalikan dngan fungisida heksakona yang diberikan pada umur 4-6
minggu.
-
Penyakit bercak daun efektif
dikendalikan dengaan fungisida heksakonazol yang diberikan pada umur 4,5 dan 6
minggu.
Ø Panen
dan Pasca Panen
-
Panen dapat dilakukan
apabila polong sudah berwarna hitam atau coklat
-
Panen dengn cara dipetik dan
polong segara dijemur selama 2-3 hari hingga kulit mudah terbuka.
-
Pembijian dapat dilakukan
dengan cara dipukul sebaiknya di dalam kantung plasik atau kain utuk
mengjindari kehilangan hasil.
-
Pembersihan biji dari
kotoran dengan menggunakan nyiru (tampah) dan biji dijemur lagi sampai kering
simpan yaitu kadar air 8-10 %.
BAB III
KESIMPILAN DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
Adapun simpulan dari
penulisan makalah ini adalah kacang hijau dapat di tanamam di lahan sawah pda
musim kemarau atau lahan tegalan pada musim hujan. Dengan tehnik budidaya yang
tepat maka akan menghasilkan tanaman kacang hijau yang baik. Saat ini tersedia
pilihan varietas kacang hijau yang beragam baik ukuran bijinya (besar dan
kecil) dan kulit biji yang hijaau kusam atau mengkilat.
3.2
Saran
Adapun saran dari penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Bahwa
dalam penanaman kacang hijau perlu dilakukan pemeliharaan seperti penyiraman
secara teratur sesuai dengan kebutuhan tanaman kacang hijau
2. Jarak
tanam perlu diatur agar populasi tidak terlalu padat pada areal yang
memanfaatkan sumber daya seperti sinar matahari, air dan unsur hara.
DAFTAR PUSTAKA
Harjadi,
M.M.Sri Setyati. 1988. Pengantar Agronomi. Gramedia: Jakarta.
Rusmana. 2002. Diktat Mata Kuliah Ekologi Tanaman. Jurusan Agronomi. Faperta- Untira. Serang.
Rusmana. 2007. Petunjuk Praktikum Mata Kuliah Ekologi Tanaman. Jurusan Agronomi. Faperta-Untirta. Serang
Sitompul dan Guritno. 1995. Analisa Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sumadi, Soeprapto Hardjo. 1993. Bertanam Kacang Hijau. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rusmana. 2002. Diktat Mata Kuliah Ekologi Tanaman. Jurusan Agronomi. Faperta- Untira. Serang.
Rusmana. 2007. Petunjuk Praktikum Mata Kuliah Ekologi Tanaman. Jurusan Agronomi. Faperta-Untirta. Serang
Sitompul dan Guritno. 1995. Analisa Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sumadi, Soeprapto Hardjo. 1993. Bertanam Kacang Hijau. Penebar Swadaya. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar