BAB I
PENDAHULUA
A.
LATAR BELAKANG
Perjuangan Pembentukan Kabupaten
Muna seiring
dengan perjuangan pembentukan propinsi Sulawesi tengara. Dalam perjuangan ini
dilakukan secara sinergis antara tokoh muda dan tokoh tua baik yang ada di muna ataupun yang ada diperantauan, baik perorangan maupun
organisasi.
Tokoh
Muda seperti Idrus Efendi, Halim Tobulu, La Ode Enda dan La Ode Taeda
Ahmad dikenal sangat gigih memperjuangkan pembentukan Kabupaten Muna. dan
Propinsi Sulawesi Tenggara.
Dengan oraganisasi para militer yang dibentuknya
seperti Batalyon SADAR ( Sarekat Djasa Rahasia) dan Barisan 20 mereka
terus menggalang dukungan guna perwujudan pembentukan kabupaten Muna dan
Propinsi Sulawesi Tenggara.
Bataliyon
SADAR dan Barisan 20 pada awalnya dibentuk untuk melakukan perlawanan terhadap
pasukan sekutu ( NICA ) yang diboncengi Belanda yang mencoba kembali untuk
melakukan penjajaahan terhadap Indonesia yang telah memproklamirkan
kemerdekaannya pada Tanggal 17 Agustus 1945. Dengan Jiwa patriotism yang tinggi
Tokoh-Tokoh Muna tersebut melakukan perlawanan melalui gerakan bawah tanah dan
perang terbuka. Tujuannya adalah mengusir colonial tersebut dari bumi
Indonesia dalam hal ini termasuk di Muna.
B.
TUJUAN
Untuk
mengetahui pembentukan Daerah Kabupaten Muna.
BAB II
TERBENTUKNYA KABUPATEN MUNA
A.
Fase I (Pertama), Dari Pemerintahan La Ode Pandu
Pada Fase Pertama Pemerintahan Laode Pandu banyak memiliki catatan penting dalam
perjalanan sejarah Kabupaten Muna, karena dalam periode ini terjadi beberapa
peristiwa penting yang berkaitan dengan proses perjuangan mempertahankan
kemerdekaan baik secara perorangan maupun melalui organisasi kepemudaan, Laskar
Kepemudaan Batalyon Sadar (Serikat Djasa Rahasia) dan barisan 20.
B.
Fase II (Kedua), Dari Pemerintahan La Ode Pandu
Fase ke 2 dari
pemerintahan La Ode Pandu yaitu terjadinya perubahan system pemerintahan
Swapraja menjadi Sistem Pemerintahan Kewedanan berdasarkan Pembubaran Daerah Of
Deling Buton dan Laiwoi sesuai surat Gubernur Sulawesi Selatan Tenggara Nomor 18 Tahun 1951 tanggal
20 Oktober 1951 dan PP Nomor : 34 Tahun 1952 tentang Pemerintahan Kewedanan
Muna Secara berturut-turut dipimpin oleh :
1.
ABDUL RAZAK
2.
NGITUNG
3.
ANDI PAWILLOI
4.
H LETHE
5.
H SUPHU YUSUF
6.
ANDI JAMUDDIN, DAN
7.
F LATANA
C.
Fase III (Ketiga), Dari Pemerintahan La Ode Pandu
1. Kabupaten
Sulawesi Tenggara meliputi Kewedanan Kendari, Kolaka, dan Boipinang
2. Muna belum
termaksud dalam salah satu kewedanan
Berdasarkan point 2 pada ketetapan tersebut melahirkan
polemic dan protes dari tokoh masyarakat dan pemuda Kabupaten Muna. Refleksi
dari kekecewaan tersebut maka tokoh-tokoh masyarakat melakukan manufer politik
yaitu :
1. LA ODE ADO
dan SUPU YUSUF berangkat ke Jakarta menghadap Mendagri dalam rangka
memperjuangkan poroses Kewedanan Muna yang berdaulat.
2. Raja Muna
sebagai ketua adat mengadakan rapat pada tanggal 12 September 1955. Yang
dihadiri 3 Kelapa Distrik (Dhesi) yaitu Kepala Distrik Katobu, Tongkuno dan
Kabawo (Lawa tidak hadir) dengan agenda acara :
a. mendengarkan
pendapat delegasi DPRGR
b. Membicarakan
tentang status Daerah Otonom dan status Swapraja
Dari rapat tersebut menghasilkan beberapa keputusan
yaitu :
1.
Muna diperjuangkan untuk menjadi daerah swatantra dab
otonomi penuh
2.
Merekomendasikan kepada LA ODE RASYID dan LA ODE ADO
untuk menyusun program pembentukan swatantra dan mempersiapkan Pembentukan
Kabupaten Muna
Sebagai refleksi dari keberpihakan rakyat terhadap
pembentukan Kabupaten Muna yang ditandatangani 102 orang pada tanggal 2
September 1956 dibentuk panitia Daerah sebagai persiapan pembentukan Kabupaten
Muna dengan susunan personil sebagai
berikut :
1.
Ketua :
LA ODE HIBI
2.
Sekretaris :
LA ODE TUGA
Susunan personil ini kemudian disyahkan oleh Raja Muna
La Ode Pandu. Terbentuknya dua kelompok tim tersebut, maka pada tanggal 20
maret 1958 mengadakan Rapat raksasa di Makassar yang dipimpin oleh LA ODE ADO
dan NOTULIS ANDO ARIFIN.
Pada
tanggal 9 ADesember 1956 termuatlah pernyataan masyarakat Kulisusu, Wakorumba,
dan Tiworo masuk dalam Kabupaten Muna sebagai afdeling sehingga 11 April 1958
Pemerintahan Swap Raja Buton membuat pernyataan :
1.
Menyetujui terbentuknya Kabupaten Muna syarat secara
deklaratif
2. Batas-batas
wilayah ditetapkan kemudian menanggapi surat pernyataan Kepala Daerah Sulawesi
Tenggara mengadakan Rapat di Pendopan Srisultan Buton yang dihadiri :
a. LA ODE
FALIHI (SULTAN BUTON)
b. LA ODE PANDU
(RAJA MUNA)
c. LA HUDE dan
LA SAIARN yang mewakili para Kepala Distrik Buton
d. LA ODE MUH.
SALIHI dan LA ODE RIANSE yang mewakili
distrik Muna
Tindak lanjut dari rapat tersebut maka pada tanggal 6
Desember 1958 membentuk team Delegasi yang terdiri dari :
1.
LM. IDRUS EFENDI
2. LA SIPA
3. LM. BADIA
RERE
4.
LA ODE ADU
Timi ini adalah delegasi yang akan menghadap materi.
Hasil perjuangan mereka adalah :
1.
Sulawesi akan dibagi 4 Profinsi yaitu Sulawesi
Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
2.
Sulawesi Tenggara yang dibagi atas 4 kabupaten yaitu :
KPN Kendari, KPN Kolaka, KPN Buton dan KPN Muna.
Setelah melalui beberapa fase
perjuangan maka pada tahun 1959 berdasarkan UUD Nomor 26 / 1959 terbentuklah
Daerah Tingkat II Muna dengan Ibukota Raha yang terdiri atas 4 Distrik yaitu
Tongkuno, Kabawo, Lawa dan Katobu sebagai syarat berdirinya satu Pemerintahan
Kabupaten.
Dengan
terbentuknya secara resmi Kabupaten Muna maka pada tanggal 2 Maret 1960
mengangkat Bupati pertama di Kabupaten Muna yaitu LA ODE ABDUL KOEDOES, yang
dilengkapi dengan pengangkatan jabatan Distrik baru yaitu :
1.
Distrik Kulisusu di kepalai oleh LA ODE GANIRU
2. Distrik
Wakorambu di kepalai Oleh LA ODE HAMI dan LA ODE HAJU
3.
Distrik Tiworo dikepalai oleh LA BARANTI
Ketiga distrik ini yang memperkuat terbentuknya Kabupaten Muna karena
pada awalnya distrik ini masuk dalam wilayah Kabupaten Buton, dengan
bergabungnya ketiga Distrik ini, maka Wilayah Kabupaten Muna sebagian meliputi
daratan Buton Utara yaitu Kulisusu dan Wakorumba.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan terbentuknya secara resmi
Kabupaten Muna maka pada tanggal 2 Maret 1960 mengangkat Bupati pertama di
Kabupaten Muna yaitu LA ODE ABDUL KOEDOES, yang dilengkapi dengan pengangkatan
jabatan Distrik baru yaitu :
1.
Distrik Kulisusu di kepalai oleh LA ODE GANIRU
2. Distrik
Wakorambu di kepalai Oleh LA ODE HAMI dan LA ODE HAJU
3.
Distrik Tiworo dikepalai oleh LA BARANTI
B. SARAN
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan
olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ø
Adi Susilo, 1997. Sekelumit
Gagasan tentang Filsafat sejarah dan dan sudut-sudut filsafat. Karya Aksara.
Jakarta
Ø
Anwar, L.E, 1980 Sejarah Muna,
Tabir Rahasia Kakak dan beradik Ujung Pandang
Ø
Ali, R.M. 1965. Pengatur Ilmu
Sejarah Indonesia. Bharatara. Jakarta
Ø
Burhanuddin. B dan Haeba
Syamsuddin. 1977 / 1978. Sejarah Daerah Sulawesi Tenggara Proyek Penelitian dan
Pencatatan Kebudayaan Daerah.
KATA PENGANTAR
Puji syukur
saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah
kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya saya dapat menyelesaikan
Tugas MULOK tentang Makalah ”BERDIRINYA KABUPATEN MUNA”
Dalam penyusunan Makalah ini, saya tidak lupa mengucapkan
banyak terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
tugas makalah ini sehinggga saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini.
Dalam penyusunan tugas ini saya
berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun kepada
pembaca umumnya. Saya mohon maaf apabila ada kekurangan maupun kesalahan
pada penulisan makalah ini untuk itu saya berterima kasih apabila pembaca
memberi saran atau kritikan kepada saya.
Raha, Februari 2016
Penyusun
i
|
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................................................
i
DAFTAR
ISI...........................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................................
…1
A. Latar
Belakang.................................................................................................................
..1
B. Tujuan
Makalah................................................................................................................
..1
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................................
..2
A.
Fase I (Pertama), Dari Pemerintahan La Ode Pandu.........................................
..2
B.
Fase II (Kedua), Dari
Pemerintahan La Ode Pandu......................................... …2
C.
Fase III (Ketiga), Dari
Pemerintahan La Ode Pandu......................................... ..3
BAB III
PENUTUP................................................................................................................ 6
A.
kesimpulan........................................................................................................................
6
B.
Saran...................................................................................................................................6
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................
…7
ii
|
MAKALAH MULOK
BERDIRINYA KABUPATEN MUNA
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK
1
1.
EMITA
SUCI RAMADANI. B
2.
ADELIA
PRATIWI. R
3.
AL
MUNAWAR
4.
MUH.
YUNUS AHMADI. L
5.
KODRAT
BIRAWA PRAYETWO
6.
SUSANTI
RUDI
7.
ZELKA
AMELIA
8.
DAMAYANTI
SMA NEGERI 1 RAHA
2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar