Judul : Kepedulian Terhadap Kondisi
Seorang Sahabat
Tema : Soial
Pemain: 7 Orang
Karakter :
Tema : Soial
Pemain: 7 Orang
Karakter :
- Muhammad Febriansyah (Baik)
- Iqbal Happy (Sedang sakit)
- Peta Raharja (Baik)
- Kurniawan (Baik)
- Muh. Fadrin Saputra (Bijak)
- Radit Saputra (Kurang peduli teman)
- Adi Aksa (Tidak peduli teman)
PERMASALAHAN:
Iqbal Happy sedang jatuh sakit, dan Muhammad Febriansyah
meminta persetujuan teman-temannya untuk menjenguk Iqbal Happy dirumahnya sebagai bentuk dari jiwa sosial
serta rasa bertanggung jawab terhadap seorang sahabat.
KOMPLIKASI:
Dari keenam
orang sahabat, dua diantarnya tidak setuju untuk menjenguk keadaan Iqbal Happy yang sedang sakit. Dua temannya tersebut
adalah Radit Saputra dan Adi Aksa .
Mereka berdua menganggap, bahwa menjenguk keadaan Iqbal Happy yang sedang sakit tidaklah penting.
SOLUSI:
Muh. Fadrin
Saputra berhMuh. Fadrin Saputra l
menyadarkan Radit Saputra dan Adi Aksa tentang pentingnya memiliki kepedulian tinggi
terhadap sesama sahabat, termasuk ketika dia sedang sakit. Radit Saputra dan Adi Aksa akhirnya bersedia menjenguk Iqbal Happy .
ADEGAN
DRAMA DIMULAI.....
Muhammad Febriansyah:
Apa kalain
setuju kalau kita berkunjung ke rumahnya Iqbal Happy besok sore?
Peta Raharja :
Aku setuju,
sepertinya besok aku tidak ada acara apa-apa.
Muhammad Febriansyah:
BagaIqbal
Happy a dengan kMuh. Fadrin Saputra an, apa kMuh. Fadrin Saputra an setuju
juga?
Dari
enam orang bersahabat, hanya Radit Saputra dan Adi Aksa yang bersikap aneh.
Kurniawan :
Iya, aku
setuju aja. Sebaiknya kita memang berkunjung ke rumah Iqbal Happy besok saja, tidak usah ditunda-tunda.
Muh. Fadrin Saputra :
Okay, aku
akan siap-siap besok sore.
Muhammad Febriansyah:
Kalau kamu
bagaIqbal Happy a, San? kamu juga ada waktu kan besok sore?
Radit
Saputra tidak bisa berjanji akan ikut Muhammad
Febriansyah dan teman-teman lainnya kerumahnya Iqbal Happy .
Radit Saputra :
Aku belum
tahu, lihat besok ya..
Adi Aksa :
Aku tidak
ikut, kMuh. Fadrin Saputra an saja yang pergi kesana.
Muhammad
Febriansyah pun bertanya, kenapa Adi Aksa tidak mau menjenguk Iqbal Happy .
Muhammad Febriansyah:
Kenapa kamu
tidak ikut? kamu tidak merasa bersalah sudah tahu ada teman yang sakit kamu
malah tidak menjenguknya?
Kurniawan :
Iya, benar
kata Muhammad Febriansyah itu. Teman kita kan sakit, kenapa kita tidak
menjenguk?
Adi Aksa :
Namanya juga
manusia, pasti ada waktu dIqbal Happy a dia akan mengalami sakit. Aku juga sama
seperti Iqbal Happy dan orang lain pada
umumnya.
Muhammad Febriansyah:
Iya, tapi
kita kan teman. Kalau ada diantara kita yang sedang sakit, maka kita wajib
menjenguknya.
Adi
Aksa dan Radit Saputra terus bersikap seperti orang asing, dan bukan
seorang sahabat.
Radit Saputra :
Ya tapi
kalau tidak ada waktu kan tidak wajib juga.
Peta Raharja :
Waktu itu
kita yang menentukan. Kalau kMuh. Fadrin Saputra an menganggap Iqbal Happy itu penting, pastinya kamu punya waktu luang.
Radit Saputra :
Kamu ngomong
aja gampang!
Adi Aksa :
Iya, kalau
ngomong saja mudah.
Muhammad
Febriansyah pun semakin bingung dengan kedua temannya itu.
Muhammad Febriansyah:
Maksud kMuh.
Fadrin Saputra an bagaIqbal Happy a? ngomong saja mudah bagaIqbal Happy a? ini
kan cuma niatan untuk menjenguk seorang sahabat yang sedang sakit, apa iya kMuh.
Fadrin Saputra an tidak punya waktu luang sedikitpun?
Peta
Raharja mencoba ikut menyadarkan Radit
Saputra dan Adi Aksa tanggung jawab seorang sahabat.
Peta Raharja :
Iya, benar
itu. Mana mungkin waktu sebentar untuk menjenguk sahabat saja tidak ada.
Radit Saputra :
Hemmm....
aku belum bisa ngasih jawaban.
Muhammad Febriansyah:
Kalau kamu,
Sil?
Adi Aksa :
Aku
malas.
Muhammad
Febriansyah semakin tidak mengerti dengan sikap aneh Adi Aksa .
Muhammad Febriansyah:
Malas?
bisa-biasanya kamu bilang malas? kamu tidak merasa punya teman Iqbal Happy ya?
Adi Aksa :
Ya merasa,
tapi kan bukan berarti aku harus melakukan apa saja demi dia.
Muhammad Febriansyah:
Melakukan
apa? kita kan cuma harus menjenguk dia dirumahnya karena saat ini dia sedang
sakit. Itu saja.
Adi Aksa :
Ya, tapi aku
kan lagi malas. Kenapa harus memaksakan diri kalau sedang malas.
Peta Raharja :
KMuh. Fadrin
Saputra an harusnya tahu apa arti persahabatan itu. Jika ada salah satu
diantara kita yang sedang mengalami kesedihan ataupun sakit, maka kita harus
menjadi obat baginya, dan bukannya bersikap seperti orang asing.
Radit
Saputra dan Adi Aksa terdiam... Kemudian, Muh. Fadrin Saputra berhasil menyadarkan Radit Saputra dan Adi Aksa .
Muh. Fadrin Saputra :
Tahukah kMuh.
Fadrin Saputra an, apa yang membedakan kita dengan makhluk lain? apakah bentuk
fisiknya saja atau sifatnya?
Radit
Saputra dan Adi Aksa meraba-raba dalam hati apa yang dimaksud oleh Muh.
Fadrin Saputra . Kemudian mereka menjawab.
Radit Saputra :
Sifatnya
yang membedakan.
Muh. Fadrin Saputra :
Kalau
menurut kamu, Sil?
Adi Aksa :
Iya, sudah
pasti sifatnya.
Muh. Fadrin Saputra :
Kalau kMuh.
Fadrin Saputra an sudah tahu, bahwa yang membedakan manusia dengan makhluk lain
itu adalah sifatnya, maka seharusnya kMuh. Fadrin Saputra an paham bahwa
manusia dalam hal ini seorang sahabat itu harus memiliki rasa sosial kepada
sahabat kita yang sedang sakit.
Radit
Saputra dan Adi Aksa terdiam.. kemudian mereka sadar diri.
Radit Saputra :
Iya, benar
kata kamu, Al.
Adi Aksa :
Iya juga
ya.. Iqbal Happy itu kan sahabatku, jadi
aku harus menjenguknya karena dia sedang sakit. Siapa tahu dengan kedatanganku
keadaan dia bisa membaik.
Muhammad
Febriansyah terlihat senang sekMuh. Fadrin Saputra dengan sikap Radit Saputra dan Adi Aksa yang akhirnya sadar diri.
Muhammad Febriansyah:
Seperti itu
baru sahabat sejati namanya.
Muh. Fadrin Saputra :
Okay, sampai
ketemu besok dirumah Iqbal Happy . Semoga keadaan Iqbal Happy akan semakin baik dengan kedatangan kita
besok.
Teman-teman Muh. Fadrin Saputra :
Okay, semoga
saja.
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar