Tugas
makalah
MORFOLOGI
BIJI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
ROSYANI ADA
913 04 002
AGROTEKNOLOGI
Sekolah tinggi ilmu
pertanian wuna
Tahun akademik
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Dengan kebesaran Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha penyayang,
penulis panjatkan rasa puji syukur atas hidayah_Nya,yang telah melimpahkan
rahmat,nikmat,dan inayah_Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah botani umum yang berjudul “morfologi biji”.
Adapun makalah “morfologi biji” ini telah penulis usahakan dapat disusun
dengan sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga
penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.Untuk itu penulis
tidak lupa untuk menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penulisan makalah
ini.
Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan
sebaik-baiknya,penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan,baik
dari segi penggunaan kosa kata,tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan
lainnya. Oleh karena itu,kritik dan saran sangat penulis harapkan demi membuat
makalah ini lebih baik lagi.
Penulis berharap semoga makalah “morfologi
biji” ini bermanfaat, bagi para pembaca.
Bangkali,Mei 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
JUDUL
KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
A.Biji
1. Pengertian
biji
2. Struktur
biji
3. Bagian-bagian
tambahan pada kulit luar biji
B.Perkecambahan
Benih/Biji
1. Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkecambahan
2. Penghambat
perkecambahan
3. Kriteria
kecambah normal dan abnormal
4. Macam-macam
perkecambahan
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB
1 PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Biji adalah bakal biji (ovulum)
dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah,pada
angiospermae atau magnoliophyta) atau tidak (pada gymnospermae). Dari sudut
pandang evolusi,biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi
sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
Dengan demikian biji telah memperlihatkan diri sebagai perkembangan penting
dalam reproduksi dan pemencaran spermatophyte (tumbuhan berbunga atau tumbuhan
berbiji;Gr.sperma biji,phyton tumbuhan;) dibandingkan dengan tanaman yang lebih
primitive seperti lumut,lumut hati dan pakis,yang tidak memiliki biji dan
menggunakan cara lain untuk menyebarkan diri. Ini tampak pada kenyataan bahwa tumbuhan
berbiji mendominasi trelung-relung biologi sejak dari padang rumput hingga ke
hutan,baik di wilayah tropis maupun daerah beriklim dingin.
Kata “biji” adalah pinjaman
dari bahasa Sangsekerta. Kata biji acap dipertukarkan penggunaanya dengan
“benih” dan “bibit”. Dalam istilah teknis pertanian dan kehutanan,”benih”
adalah biji yang dipersiapkan khusus untuk menhasilkan tanaman baru. Sedangkan “bibit”
atau biasa juga disebut “semai” adalah tanaman muda siap tanam hasil
perkembangan benih atau hasil perbanyakkan tanaman dengan cara yang lain
(misalnya cangkok,stek,okulasi dan lain-lain).
B.Rumusan
Masalah
Permasalahan yang akan dibahas
dalam makalah ini antara lain:
1. Apa
yang dimaksud dengan biji?
2. Bagaimana
bagian-bagian dari biji?
3. Bagaimana
perkecambahan pada biji?
4. Bagaimana
macam-macam perkecambahan?
C.Tujuan
Tujuan makalah ini adalah:
1. Untuk
mengetahui pengertian biji
2. Dapat
mengetahui bagian-bagian biji
3. Untuk
mengetahui perkecambahan pada biji
4. Untuk
mengetahui macam-macam perkecambahan
BAB
2 PEMBAHASAN
A.Biji
1.
Pengertian
Biji
Biji(bahasa
latin:semen) adalah bakal biji (ovalum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak.
Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah,pada angiospermae atau
magnoliophyta) atau tidak (pada gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi,biji
merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan
lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. Bagi tumbuhan biji
(spermatophyte) biji merupakan alat perkembangbiakkan yang utama,karena biji
mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkan biji,tumbuhan dapat
mempertahankan jenisnya,dan dapat pula terpencar ke tempat lain.Semula biji itu
duduk pada suatu tangkai pada papan biji atau tembuni(placenta).
2.
Struktur
Biji
Biji tersusun atas 3 komponen
utama,yakni:
1. Kulit
biji
Kulit biji adalah bagian biji yang berasal dari selaput
bakal biji (integumnetum). Pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae) kulit
biji tersusun atas 2 lapisan,yakni:
a) lapisan
kulit terluar (testa) merupakan lapisan yang tipis,kaku dan merupakan pelindung
utama bagian dalam biji. Bagian luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan
gambaran yang berbeda-beda:merah,biru,perang,kehijau-hijauan ada yang licin
rata ada pula yang memiliki permukaan yang keriput.
b) Lapisan
kulit dalam (tegmen) biasanya tipis seperti selaput dan seringkali disebut
sebagai kulit ari.
Pada gymnospermae,kulit biji terdiri atas tiga
lapisan,yakni:
a) Kulit
luar (sarcotesta),biasanya tebal berdaging,pada waktu masih muda biasanya
berwarna hijau kemudian berwarna kuning dan akhirnya merah.
b) Kulit
tengah (sclerotesta) merupakan lapisan yang kuat dan keras dan berkayu,menyerupai
kulit dalam (endocarpium) pada buah batu. Contonhya kelapa(cocos nucifera).
c) Kulit
dalam (endotesta) biasanya tipis seperti selaput dan melekat pada inti biji.
2. Tali
pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan
tembuni. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya.
3. Inti
biji (Nucleus seminis)
Inti biji adalah semua bagian biji yang terletak di dalam
kulitnya. Inti biji terdiri atas:
a. Lembaga
(embryo) yang merupakan calon individu baru yang nantinya akan tumbuh menjadi
tumbuhan baru,setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga di
dalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh tumbuhan,yaitu:
1. Akar
lembaga atau calon akar (radikula) yang biasanya akan tumbuh terus merupakan
akar tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong dalam dicotyledoneae). Akar
lembaga ini ujungnya mengahadap ke arah
liang biji,dan pada perkecam,bahan biji,akar itu akan tumbuh menembus kulit
biji dan keluar melalui liang tadi.
2. Daun
lembaga (cotyledo),yang merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Daun lembaga
mempunyai fungsi:
·
Sebagai tempat penimbunan makanan
·
Sebagai alat untuk melakukan asimilasi (pengolahan zat organik)
·
Sebagai alat penghisap makanan (skutelum)
3. Batang
lembaga (cauliculus),yang dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
·
Ruas batas diatas daun lembaga (internodium
epicotylum)
·
Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium
hypocotylum)
4. Putih
lembaga (albumen) adalah jaringan yang berisi cadangan makanan untuk masa
permulaan kehidupan tumbuhan. Namun cadangan makanan tidak disimpan dalam putih
lembaga melainkan dalam daun lembaga,maka dari itu daun lembaga menjadi tebal.
Menurut asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan
tadi,putih lembaga dapat dibedakan menjadi dua bagian,yaitu:
·
Putih lembaga dalam (endospermium),jika jaringan
penimbunan makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari inti kandung
lembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah sati inti sperma lalu
membelah-belah menjadi jaringan penimbunan makanan ini. Melihat asalnya putih
lembaga dalam ini,maka biji dengan bagian ini hanya dalam ditemukan dalam
tumbuhan biji tertutp (angiospermae).
·
Putih lembaga luar (perispermium),jika bagian
ini berasal dari bagian biji diluar kandung lembaga,entas dari nuselus entah dari
selaput bakal biji.
3.
Bagian-bagian
tambahan pada kulit luar biji
a.
Sayap (ala),yakni alat tambahan pada biji yang
digunakan dalam pemencaran ole angin. Contoh biji Moringa oleifera.
b.
Bulu (coma),yakni penonjolan sel-sel kulit biji
yang berupa rambut-rambut. Bulu-bulu ini memiliki fungsi seperti sayap yaitu
memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan angin. Contoh Gossypium sp.
c.
Salut biji (arilus). Contoh pada durio
zibethinus.
d.
Salut biji semu (arillodium).
e.
Pusar biji (hilus),yakni bagian kulit luar biji yang
merupakan berkas pelekatan dengan tali pusar. Contoh pada vigna sinensis
f.
Liang biji (micropyle), yakni liang kecil bekas
masuknya serbuk sari. Contoh pada biji ricinus communis.
g.
Berkas-berkas pembuluh angkut (chalaza),yakni
tempat pertemuan integument dengan nuselus. Contoj vitis vinifera
h.
Tulang-tulang biji (raphe),yakni terusan tali
pusar pada biji. Contoh pada ricinus communis.
Batang
lembaga beserta calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang dinamakan pucuk
lembaga (plumula). Calon-calon daun itu ada yang sudah jelas,ada pula yang
belum,sehingga yang dinamakan plumula seringkali hanya berupa titik tumbuh
batang lembaga saja. Jika akar lembaga pada rumput mempunyai suatu
selubung,maka pada biji tumbuhan tersebut pucuk lembaganya pun mempunyai suatu
selubung yang disebut sarung pucuk lembaga (coleoptilum). Jumlah daun lembaga
pada biji merupakan salah satu cirri yang penting dalam mengadakan penggolongan
tumbuhan biji:
1.
Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan
satu daun lembaga. Lembaga yang hanya memiliki satu daun lembaga disebut
tumbuhan biji tunggal (monocotyledoneae),karena biji tampak utuh/tunggal.
2.
Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan
dua daun lembaga. Biji ini jelas terlihat terdiri atas dua belahan daun atau
dua keping,tumbuhan ini dinamakan tumbuhan biji belah (dicotyledoneae).
3.
Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan
lebih dari dua daun lembaga dapat sampai 15. Tumbuhan ini termasuk dalam
golongan tumbuhan biji telanjang (gymnospermae).
B.Perkecambahan
Benih/Biji
Tumbuhan
yang masih kecil,belum lama muncul dari biji,dan masih hidup dari persediaan
makanan yang terdapat didalam biji,dinamakan kecambah (plantula). Kecambah
memperlihatkan bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga,karena
memang kecambah itu berasal dari lembaga. Hanya pada kecambah bagian-bagian
tadi sudah lebih jelas mempunyai ukuran yang lebih besar.
1. Faktor–faktor yang mempengaruhi
perkecambahan
a.Faktor dalam antara lain:
·
Tingkat kemasakan benih
·
Ukuran benih
·
Dormansi
·
Penghambat perkecambahan
b.Faktor luar antara lain:
·
Air
·
Suhu
·
Oksigen
·
Cahaya
·
Medium
2. Proses perkecambahan benih
Proses perkecambahan benih
merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan-perubahan morfologi,fisiologi
dan biokimia. Tahap-tahap yang terjadi pada tahap perkecambahan benih adalah:
a.
Penyerapan air oleh benih,melunaknya kulit benih
dan hidrasi dari protoplasma.
b.
Terjadi kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim
serta naiknya tingkat respirasi benih.
c.
Terjadi penguraian bahan-bahan seperti diatas
pada daerah meristematik untuk menghasilkan energy bagi pertumbuhan sel-sel
baru.
d.
Pertumbuhan kecambah melalui proses
pembelahan,pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik tumbuh.
Sementara daun belum dapat
berfungsi sebagai organ untuk fotosintesa maka pertumbuhan kecambah sangat
tergantung pada persediaan makanan yang ada dalam biji.
3. Kriteria kecambah normal dan abnormal
Daya kecambah benih memberikan
informasi kepada pemakai benih akan kemampuan benih tumbuh normal menjadi
tanaman yang berproduksi wajar dalam lingkungan yang optimum. Berikut ini
adalah uraian criteria kecambah normal dan abnormal:
a.
Kecambah normal
·
Kecambah memiliki perkembangan system perakaran
yang baik,terutama akar primer danakar seminal paling sedikit dua.
·
Perkembangan hipokotil baik dan sempurnatan pada
kerusakan pada jaringan.
·
Pertumbuhan plumula sempurna dengan daun hijau
tumbuh baik. Epikotil tumbuh sempurna dengan kuncup normal.
·
Memiliki satu kotiledon untuk kecambah dari
monokotil dan dua bagi dikotil.
b.
Kecambah abnormal
·
Kecambah rusak tanpa kotiledon,embrio pecah dan
akar primer rusak.
·
Bentuk kecambah cacat,perkembangan bagian-bagian
lemah dan kurang seimbang. Plumula terputar,hipokoyil,epikotil,kotiledon
membengkok,akar pendek,kecambah kerdil.
·
Kecambah tidak membentuk klorofil
4. Macam-macam perkecambahan
a.
Perkecambahan di atas tanah (epigaeis) jika
perkecambahan,karena pembentangan luas batang dibawah daun lembaga,daun
lembaganya lalu terangkat keatas,muncul diatas tanah. Misalnya pada kacang
hijau (phaseolus aureus), daun lembaganya lalu berubah warnanya menjadi
hijau,dapat digunakan sebagai asimilasi,tetapi umurnya tidak panjang. Daun
lembaga kemudian gugur,dan sementara itu pada kecambah sudah terbentuk
daun-daun normal.
b.
Perkecambahan dibawah tanah (hypogaeis),daun
lembaga tetap tinggal di dalam kulit biji,dan tetap didalam tanah,seperti
terdapat dalam biji kacang kapri (pisum sativum)
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
Biji(bahasa
latin:semen) adalah bakal biji (ovalum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah,pada angiospermae atau
magnoliophyta) atau tidak (pada gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi,biji
merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan
lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. Bagi tumbuhan biji
(spermatophyte) biji merupakan alat perkembangbiakkan yang utama,karena biji
mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkan biji,tumbuhan dapat
mempertahankan jenisnya,dan dapat pula terpencar ke tempat lain.Semula biji itu
duduk pada suatu tangkai pada papan biji atau tembuni(placenta).
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo,gembong.2003.Morfologi
Tumbuhan.Yogyakarta:Universitas Gajah Mada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar