do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Kamis, 18 Februari 2016

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PEMBUATAN VCO (VIRGIN COCONUT OIL) DENGAN GAYA SENTRIFUGASI



LAPORAN PRAKTIKUM
PROSES PEMBUATAN VCO (VIRGIN COCONUT OIL) DENGAN GAYA SENTRIFUGASI

D
I
S
U
S
U
N


OLEH
NAMA : IQBAL TANDO
NIM : 913 04 013

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
SEKOLAH TINGGI PERTANIAN WUNA
RAHA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur pnulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat dan karunia_Nya penulis diberikan kesehatan, kekuatan dan kesempatan untuk menyelesaikan laporan yang berjudul pembuatan VCO ini tepat pada waktunya.
Dalam penulisan laporan ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak baik berupa materi maupun sumbangan pemikiran. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1.      Ir. La Ode Hidayat, M.Si. selaku dosen Teknologi Hasil Pertanian yang banyak memberikan materi dan penjelasan dalam kegiatan praktikum.
2.      Teman-teman semua yang telah memberikan dukungan dan semangat sehingga kegiatan praktikum ini dapat berjalan dengan lancar.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan. Olehnya itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi menjadikan laporan ini lebih baik lagi.
Demikian laporan ini penulis susun, semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Raha, Februari 2016

Penulis

3.       
DAFTAR ISI

            KATA PENGANTAR .............................................................................. i
            DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
            BAB I PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang  .........................................................  1
1.2              Tujuan ..........................................................................  1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
            2.1       Minyak  ........................................................................  2
            2.2       VCO  ..............................................................................  3
BAB III BAHAN DAN METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1  Bahan .............................................................................   5
3.2  Alat  ...............................................................................    5
3.3      Metodologi Pratikum  ............................................     5
BAB IV  HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Persiapan bahan baku ...............................................    6
4.2  Pembuatan Santan   ....................................................    6
4.3   Pemisahan Krim  .........................................................    6
4.4  Pemanenan....................................................................    6
BAB V  PENUTUP
            5.1 Kesimpulan  ..................................................................    8
            5.2 Saran ..............................................................................     8

DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Indonesia kaya tumbuhan kelapa,Sejak bertahun-tahun kelapa banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Ibu rumah tangga membuatnya menjadi santan untuk bahan memasak. Saat ini pemanfaatan kelapa lebih berkembang. Salah satunya dengan membuatnya menjadi minyak kelapa (virgin coconut oil/VCO). Hingga kini minyak kelapa murni ramai diperbincangkan karena khasiatnya bagi kesehatan. Para ahli pun mulai tertarik untuk meneliti kandungan VCO dan kaitannya dengan kesehatan manusia.
Kelapa adalah satu Arecaceae dan adalah anggota tunggal dalam margaCocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
Minyak kelapa murni (Inggris: virgin coconut oil) adalah minyak kelapa yang disebut dari bahan baku kelapa segar, diproses dengan pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan kimia dan RDB.
Penyulingan minyak kelapa seperti diatas berakibat kandungan senyawa-senyawa esensial yang dibutuhkan tubuh tetap utuh. Minyak kelapa murni dengan kandungan utama asam laurat ini memiliki sifat antibiotik, anti bakteri dan jamur.
Minyak kelapa murni, atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut  Oil (VCO), merupakan modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan.
1.2   Tujuan
1.      Mengetahui cara pembuatan minyak kelapa murni
2.      Mempelajari proses pembuatan minyak kelapa murni
3.      Mempelajari manfaat Virgin Coconut Oil.
4.      Pemisahan / pemutusan ikatan lemak-protein pada santan





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Virgin Coconut Oil (VCO)
Virgin Coconut Oil atau minyak kelapa murni dihasilkan dari buah kelapa tua yang segar atau baru dipetik, bukan terbuat dari kopra seperti minyak kelapa biasa, dan proses pembuatannya pun tidak menggunakan bahan kimia dan pemanasan tinggi. CODEX Alimentarius mendefinisikan minyak kelapa murni sebagai minyak dan lemak makan yang dihasilkan tanpa mengubah minyak. Minyak diperoleh hanya dengan perlakuan mekanis dan pemanasan minimal, karena tidak melalui pemanasan tinggi maka vitamin E dan enzim-enzim yang terkandung di dalam daging buah kelapa dapat dipertahankan.
Minyak kelapa murni mengandung asam laurat yang sangat tinggi (45-50%), suatu lemak jenuh berantai sedang (jumlah karbon 12) yang biasa disebut dengan Medium Chain Fatty Acid (MCFA), juga mengandung asam laurat yang mempunyai perangkat antivirus yang hebat. Selain mengandung asam laurat juga mengandung asam kaprat, yaitu asam lemak yang memiliki sifat antimikroba yang sangat kuat.
Minyak kelapa murni mengandung Medium Chain Trygliceride (MCT) yang mudah diserap oleh sel, yang selanjutnya masuk ke dalam mitokondria sehingga metabolisme tubuh meningkat. Tambahan energi dari metabolisme tersebut menghasilkan efek stimulasi dalam tubuh terhadap penyakit dan mempercepat penyembuhan dari sakit. MCT adalah asam lemak berantai C6 (kaproat), C8 (kaprilat), C10 (kaprat), dan C12 (laurat). Minyak kelapa murni juga mengandung tokoferol (0,03%) yang berfungsi sebagai antioksidan sehingga menurunkan kebutuhan vitamin E.
Pada pengolahan minyak kelapa biasa atau minyak goreng secara tradisional dihasilkan minyak kelapa bermutu kurang baik. Hal tersebut ditandai dengan adanya kadar air dan asam lemak bebas yang cukup tinggi di dalam minyak kelapa. Bahkan warnanya agak kecokelatan sehingga cepat menjadi tengik. Daya simpannya pun tidak lama, hanya sekitar dua bulan saja. Oleh karena itu, dilakukan serangkaian pengujian untuk memperbaiki teknik pengolahan minyak kelapa tersebut sehingga diperoleh minyak kelapa dengan mutu yang lebih baik dari cara sebelumnya. Minyak kelapa yang dihasilkan memiliki kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, serta berbau harum. Daya simpannya pun menjadi lebih lama, bisa lebih dari 12 bulan.
2.2    Kekurangan dan kelebihan minyak kelapa murni
Minyak kelapa biasa yang diproses secara tradsional umumnya telang mengalami fermentasi selama lebih dari 12 jam. Oleh karena selama proses fermentas tidak terkontrol maka minyak yang dihasilkan pun mengandung asam lemak bebas. Bahkan kadar airnya sangat tinggi, sehingga minyak yang dihasilkan tidak berbau harum dan cepat tengik. Disamping itu juga warna minyak tidak bening dan daya simpannya pun kurang dari dua bulan.
Berbeda dengan minyak kelapa murni, karena prosesnya terkontrol maka asam lemak bebas dan kadar airnya rendah. Selain itu warna minyak bening dan daya simpannya lebih dari satu tahun. Kekurangannya minyak kelapa murni hanya terletak pada pengolahannya terutama pada tahap mulai terbentuknya blondo.
2.3    Kandungan minyak kelapa murni (VCO)
Virgin Coconut Oil atau minyak kelapa murni mengandung asam lemak rantai sedang yang mudah dicerna dan dioksidasi oleh tubuh sehingga mencegah penimbunan di dalam tubuh. Di samping itu ternyata kandungan antioksidan di dalam VCO pun sangat tinggi seperti tokoferol dan betakaroten. Antioksidan ini berfungsi untuk mencegah penuaan dini dan menjaga vitalitas tubuh.
Komponen utama VCO adalah asam lemak jenuh sekitar 90% dan asam lemak tak jenuh sekitar 10%. Asam lemak jenuh VCO didominasi oleh asam laurat. VCO mengandung ± 53% asam laurat dan sekitar 7% asam kaprilat. Keduanya merupakan asam lemak rantai sedang yang biasa disebut Medium Chain Fatty Acid (MCFA). Sedangkan menurut Price (2004) VCO mengandung 92% lemak jenuh, 6% lemak mono tidak jenuh dan 2% lemak poli tidak jenuh.














BAB III
BAHAN DAN METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1  Bahan :
Ø 10 butir kelapa
Ø Air masak (Aqua).
Ø butir kelapa = 1 botol aqua besar
3.2 Alat :
Ø  Saringan santan kelapa 2 wadah/ stoples yang transparanKain untuk saringan
Ø  Kertas saring
Ø  Parutan
Ø  Mixer
Ø  Corong
Ø  Gelas Ukur
Ø  Loyang
Ø  Timbangan
Ø  Pengatur waktu/jam tangan
Ø  Selang
Ø  Sendok

3.3  Metodologi Pratikum :
a.      Daging kelapa yang sudah cukup tua (warna kulit coklat) dikupas kulitnya.
b.      Daging kelapa diparut, kemudian tambahkan air dengan perbandingan 1 kg kelapa dan 2 liter air bersih, diperas untuk diambil santannya.
c.       Santan dibiarkan selama 1 jam hingga terbentuk dua lapisan yaitu bagian atas berupa krim dan bagian bawah air.
d.      Air dipisahkan saja dari krimnya dengan cara mengalirkan disedot pakai selang
e.      Masukkan krim ke dalam wadah lalu dimixer selama 1 jam
f.        Tutup stoples tersebut agar tidak terkena kotoran, didiamkan selama 9 jam.
g.      Setelah 9 jam akan terbentuk 3 lapisan, yaitu berturut-turut dari atas minyak, blondo, dan air.
h.      Air dipisah dari minyak dan blondo dengan cara mengalirkan air lewat selang
i.        Minyak dipisahkan dari blondonya dengan cara disaring menggunakan kain saring dan selanjutnya disaring kembali dengan menggunakan kertas saring.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak kelapa murni merupakan salah satu  produks siversifikasi kelapa yang akhir-akhir ini sedang menjadi primadona karena beberapa khasiatnya, disamping harganya yang tinggi cukup menggiurkan untuk diusahakan. 
VCO lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan suplemen dan bahan baku farmasi serta kosmetik dari pada sebagai minyak goreng. Saat ini nilai jualnya dapat meningkat lebih tinggi di banding minyak kelapa biasa. Berbagai macam penyakit dapat dicegah dengan mengkonsumsi VCO karena adanya kandungan asam lemah rantai sedang seperti asam laurat dalam VCO tersebut.
Beberapa khasiat dari VCO adalah membunuh berbagai virus, bakteri, jamur dan ragi penyebab berbagai penyakit, mencegah hipertensi ,diabetes, sakit jantung, kanker, lever dan mencegah pembesaran kelenjar prostat. Minyak kelapa murni memiliki manfaat yang besar bagi tubuh manusia. Masyarakat telah mengenal minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil) untuk menyembuhkan penyakit. Selain itu sering juga di manfaatkan dalam perawatan kulit.

TAHAPAN PEMBUATAN VCO
a.       Persiapan bahan baku
Bahan utama pembuatan VCO adalah buah kelapa segar yang sudah tua atau matang dengan ciri-ciri sabut berwarna coklat dan buah belum ada yang berkecambah. Umur buah kelapa berkisar 11 – 12 bulan. Buah kelapa yang demikian akan menghasilkan rendemen minyak yang banyak.
b.      Pembuatan Santan
Santan dibuat dengan cara kelapa dikupas dan diparut dengan mesin pemarut atau parut manual kemudian diperas dengan air bersih (aqua) dengan perbandingan air dan kelapa 6 liter : 10 butir kelapa atau parutan kelapa yang penting terendam. Pemisahan santan dan ampas kelapa di lakukan dengan cara di saring menggunakan saringan dan kain.
c.       Pemisahan Krim
Santan di tempatkan dalam wadah toples plastik yang trasparan. Penggunaan wadah plastik transparan bertujuan agar bahan santan dalam wadah akan tampak dari luar. Dengan demikian pemisahan santan dengan krim / santan kentalnya akan mudah di amati .Setelah terpisah / mengendap antara air dan santan kentalnya, air dikeluarkan lewat selang. Santan kentalnya ditempatkan di wadah lalu di mixer dengan kecepatan tinggi selama 1 jam.  Santan kental setelah di mixer kemudian di diamkan selama ± 7 sampai 9 jam . Setelah7 sampai 9 jam santan akan terpisah menjadi 3 bagian yaitu : minyak, lapisan tengah (blondo) dan lapisan bawah berupa endapan.

d.      Pemanenan
Setelah 7 sampai 9 jam santan akan terpisah menjadi 3 bagian yaitu : minyak, lapisan tengah (blondo) dan lapisan bawah berupa endapan. Sebelum pemanenan minyak, busa putih yang ada di atas minyak di bersihkan terlebih dahulu dengan cara disendok hati – hati agar minyak tidak terikut. Setelah itu lakukan pemanenan minyak menggunakan sendok lalu simpan dalam wadah yang bersih,lalu lakukan penyaringan sebanyak 2 kali yaitu :
Pertama minyak disaring dengan menggunakan kain saring agar minyak dan kotoran terpisah.
Kedua minyak yang telah disaring mengunakan kain kamudian disaring lagi dengan menggunakan kertas saringan agar minyak dan air jadi terpisah, kemudian minyak hasil saringan disimpan dalam wadah yang bersih (botol). Dan selanjutnya minyak VCO bisa di gunakan untuk berbagai macam keperluan.



















BAB IV
PENUTUP


5.1 Kesimpulan
a.      Komponen utama minyak VCO adalah asam lemak lemak jenuh sekitar 90% dan asam lemak tak jenuh sekitar 10%. Asam lemak jenuh VCO didominasi asam laurat, seehingga minyak kelapa sering di sebut dengan minyak laurat.
b.      Bahan utama pembuatan VCO adalah buah kelapa segar yang sudah tua atau matang dengan ciri – ciri sabut berwarna coklat dan buah yang belum ada yang berkecambah. Umur buah kelapa berkisar antara 11 – 12 bulan. Buah kelapa yang demikian akan menghasilkan rendemen minyak yang banyak.
5.2 Saran
a.       Dalam proses pemanenan minyak VCO tidak boleh lewat dari 9 jam, karena kalau lebih dari 9 jam khasiat minyak VCO akan berkurang.
b.      perlunya peralatan yang lebih baik dalam proses pemisahan sehingga diperoleh rendemen minyak kelapa murni yang lebih tinggi.














DAFTAR PUSTAKA
Agustina , Siti, dkk – 2009 – Penggunaan Tehnologi Membran pada Pengelolaan air
Limbah Industri kelapa.  http://uwityang yono, wordpress.com / 2009 /10 / 10 /117 /  more- 117
Panca Wardhanu, Adha. 2009 Cleaner Produetion : Mewujudkan Industri kelapa
Kalimantan Barat yang Berwawasan Lingkungan dan Berdaya Saing Tinggi di Pasar Global. http://Uwityang yono, wordpress.com / 2009 /10/10/117/more- 117 Di akses tanggal 7 mei 2010
Naibho, Ponten M. 1996. Tehnologi Pengolahan Kelapa, Medan : Pusat Penelitian Kelapa
  sawit.




























Tidak ada komentar: