do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Sabtu, 13 Februari 2016

MAKALAH TARI LIDA



BAB I
PENDAHULUAN


A.       Latar belakang Masalah
Linda dalam bahasa daerah Muna berarti ‘menari’. Tari linda dikenal didaerah setidaknya dizaman Waode Kamomono Kamba yaitu putri Raja Muna yang ke XVII yang bernama Laode husein gelar Omputo Sanggia,sekitar lebih dari abad ke 300 tahun yang lalu.Masyarakat Muna di Sulawesi Tenggara mewarisi berbagai tarian tradisional diantaranya.Ada tari linda,tari pogala,tari ngibi,dan sebagainya. Tari Linda kebubupaten Muna sampai saat ini tetap dilestarikan. Tarian ini ditarikan gadis remaja yang baru akil balig dan biasanya dilakukan pada saat adat karia,yaitu pada upacara inisiasi apabila gadis telah beranjak dewasa dikebupaten Muna. Orang tua tidak akan mengawinkan anak gadisnya belum melewati karia.
Seorang gadis Muna wajib mengalami ritual pingitan yang disebut Karia, sebelum jenjang perkawinan. Masa pinggitan tersebut biasanya berlangsung antara 4 sampai 7 hari. Gadis yang dipingit tidak boleh menempakan dirinya selama hari-hari pingitan tersebut. Pada masa pingitan tersebutlah gadis diajar berbagai jenis pengatahuan dan keterampilan sebagai seorang wanita Muna. Salah satu yang diajarkan dalam masa karia tersebut Tari Linda.saaat akhir masa karia, sang gadis pingitan tampil menari Linda dihadapan para undangan. Sang gadis didandani secantik mungkin dan tampil menari solo. Seiring dengan perubahan zaman akibat dari berbagai macam parubahan, maka tarian linda tidak diajarkan dan dipentaskan pada upacara karia saja, tetapi juga talah dipentaskan pada saat menghibur tamu-tamu pejabat yang datang didaerah Kabupaten Muna. Apalagi ketika kesenian dijadikan salah satu daya jual daerah, maka tarian linda lah yang didorong oleh Pemda Kabupaten Muna untuk ditonjolkan secara Nasional.
              Para seniman dengan pariwisata serta pemerintah daerah setempat bertujuan untuk mempromosikan daerah setempat bertujuan untuk untuk mempromosikan Tari Linda didalam maupun diluar negeri. Terbukti pada tahun 1990 tari Linda masuk 10 besar pada pekan Koreograper Muda Indonesia di Taman Ismail Marsuki pada tahun 2008 tari linda diundang di Italy dalam rangka festival layang-layang dunia Tari Linda dimintai sebagai tari pembukaan pada acara festival layang-layang dunia.
              Pesona tari Linda juga nampak dala berbagai ragam gerak, diantaranya ragam dosomba, kalinda, wa’boa, kabhobhongke, debgkora, kafongkorano siku, kalengkano kabhabhonge, dan kasongkono linda. Pola lantai yang dibentuk oleh penari Linda sangatlah sederhana, namun kelihatan anggun bila disajikan oleh para penari.
              Selain pergeseran fungsi dan transformasi tari Linda, sekarang juga marak pada bentuk tarianya. Mulai dari penarinya yang dahulu sebagai tari solo, sekarang sudah berubah menjadi tari kelompok. Kini penyajian tari Linda di Kebupaten Muna penarinya berjumlah 6 sampai 8 orang. Status penaripun tidak harus sebagai gadis yang memasuki masa pingitan seperti fungsi tari yang tidak hanya ditampilkan pada acara karia saja. Kalau dahulunya masing-masing penari memiliki kostum dan perhiasaan khas dan berbeda sesuai warisan keluarga masing-masing, kostumnya telah ditata seragam dengan tata rias cantik relatif seragam. Penari mengunakan kostum badhu kombo dan tata rias cantik, berlengagak lenggok dipanggung anggum dan mempesona, piranti tari digunakan selendang dan  sapu tangan.
Maka pola lantainya pun telah diadakan semacam pemadatan sesuai dengan cita rasa jaman. Pola-pola lantai tari linda sekarang juga sudah banyak ditata disesuaikan koreogrfi cita rasa masa kini oleh para seniman.
              Demikian pula irigan tarianya sudah dipadukan dengan gerak yang secara keseluruhan membentuk sebuah koreografi tari Linda yang kemudian saat ini menjadi standar tari Linda di Muna. Musik iringanya disebut rambi wuna yang terdiri dari alat musik gendang Muna, gong gantungan , kasepi dan kakansi. Lagu pengiringnya lagu Lakadandio yang mana lagu ini dinyanyikan pada masuk dengkura.
B. Fokus Penelitian
              Penelitian ini berfokus pada tari Linda di Kebupaten Muna saat ini,
C. Sub Fokus
              Sub Fokus penelitian ini pada Bentuk tari Linda di Kebupaten Muna.
D. Rumusan Masalah
              Dengan permasalah dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa saja krateriabagi penari Linda?
2. Kostum apa yang digunakan pada tari Linda ?
3. Bagaimana tata rias yang di gunakan pada tari Linda ?
4. Piranti apa sahja yang digunakan pada tari Linda ?
5. Ragam apa saja yang terdapat pada tari Linda ?
6. Bagaimaba bentuk pola lantai yang di gunaka pada taru Linda?
7. Instrumen apa yang di gunakan pada iringan tari Linda ?


       C. Tujuan  Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1.Untuk mengetahuai kriteria penari dan jumlah penari pada tari Linda.
2. Untuk mengetahuai kostum yang di gunakan penari Linda.
3. Untuk mengetahuai tatarias yang digunakan pada tair Linda
4.Untuk mengetahuai piranti tari yang digunakan penari Linda.
5. Untuk mengetahuai ragam gerak dalam tari linda.
6. untuk mengetahuai pola lantai dalam tari Linda.
7. Untuk mengetahuai instrmen dan iringan tari Linda.

























BAB II
KAJIAN PUSTAKA


A.    Desrikripsi teori
1.    Pengertian Tari.
Seodarsono (1977:  29) mengemukakan bahwa tari adalah merupakan perpaduan gerakan yang indah dan sikap yang biasanya diiringi irama atau alat musik. Jadi tari merupakan suatu bentuk ungkapan nilai-nilai ndan sikap yang ditunujukan melalui gerakan yang indah, teratur sesuai dengan iringan musik yang ritmis.

I Wayan Dibia dkk ( 2006 : 13) mengemukakan idiom dasar tari (substansi) tari adalah gerakan tubuh. Tubuh sekaligus juga instrumennya. Tubuh adalah suatu kesatuan utuh dari seorang individu, bukan merupakan bagian dari orang lain, baik dari sisi fisik ( otot, tulang, darah, dan daging, pikiran maupun batin). Tubuh seseorag berbeda dengan tubuh orang lain karena itu tari dari pandangan ini adalah suatu perwujudan ekspresi secara personal
      Pangeran Suryadiningrat memberikan defenisi bahwa ‘’ tari adalah gerak seluruh anggota badan yng teratur irama gendang dengan ekspresi gerak tari (Dalam Najamuddin, 1983 : 13)

Menari dikatakan sebagai perwujudan ekspresi personal, karena ketika menari setiap orag dipengaruhi dorongan jiwa, rasa, dan kepekaan artistik yang ada didalam dirinya. Kita tau, setiap perbuatan termaksut menari, memiliki suatu alasan atau makna, baik secara sadar (terencana,tersusun) maupun tidak ada (spontan, reaktif). Tentu saja ada bermacam-macam alasan mengapa seorang atau sekelompok orang menari. Mulai dari yang spontan seperti ketika menonton pertandingan melalui televisi dan tiba-tiba klub pendukungannya menang, sampai yang paling terencana seperti mislnya sebuah karya pertunjukkan besar yang menuntut persiapan dan latiahan bertahun-tahun (Debia 2006 :17)

2. Pengertian tari Linda
       Tari ini hanya dibawakan oleh gadis remaja. Menurut etimologi penamaan Linda berasal dari bahasa daerah Muna berarti menari berkelling, laksana burung yang terbang, berkeliling dengan sayap yang terkembang indah. Tarian ini adalah salah satu tarian rakyat di daerah Muna yang telah lama berkembang di tengah-tengah masyarakat seiring dengan pertumbuhan tradisi adat daerah tersebut.
Tarian ini merupakan peragaan dari upacara adat kariya yakni upacara pingitan gadis-gadis menjelang dewasa dan memasuki bahlerah rumh tangga. Uniknya tarian ini ditengah lingkaran dipertunjukan seni bela diri balaba atau sejenis silat tradisional. Para pesilat saling menunjukan ketangkasan dan keahliannya, mereka memukul dengan keras dan menendang dengan kekuatan, membentuk gerakkan indah bermakna kejantanan dan yang mempesona (Ridwan 2010 :7).
B.       Penelitian yang relefan
1.    Bentuk tari
A.  Pengertian Morfologi
Menurut kamus ilmiah populer, morfologi berarti ilmu bentuk, ilmu yang mempelajari susnan jaringan mahkluk hidup, cabang linguistik yang membicarakan tata bentuk kata dengan perubahan yang ada. (Partanto 2001 : 490).
Secara Etimologi kata morfologi berasal dari kata ‘’maff’’ yang artinya bentuk dan kata “logis”artinya ilmu ,jadi secara harfiah kata morfologi berarti ilmu yang mengenai bentuk. Menurut Bauer, “morfologi adalah membahas struktur internal bentuk kata-kata” .     Sedangkan Cristal mengemukakan bahwa “morfologi adalah cabang ilmu tata bahasa yang menelaah struktur atau bentuk kata utamanya melalaui pengunaan morfem“. Sementara menurut Ramlan, “morfologi merupakan bagaian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau mempelajari tentang seluk beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk terhadap golongan dari arti kata”.( dalam  Yuwita, http/ katak barsastara. Blogspot.com/2009 / 08 pengantar morfologi/html ).

2.    Bentuk Tari
Pemahaman analisis bentuk tari adalah menganalisis proses mewujudkan atau mengembangkan suatu bentuk dengan berbagai pertimbangan prinsip-prinsip bentuk menjadi sebuah bentuk wujud gerak tari. Dalam tari pengertian” gerak “ adalah dasar ekspresi dari semua pengalaman emosional yang diekspresikan lewat medium yang tidak rasional, gerak tubuh atau (ebahing sadaya sarandhuning bahan) gerak seluruh tubuh. Gerakan dalam tari adalah bahasa yang dibentuk menjadi pola – pola gerak dari seorang penari. Prinsip-prinsip bentuk yang perluh dianalisis meliputi antara lain : kesatuan, variasi, repetisi, atau ulangan, transisi atau perpindahan, rangkaian, perbandigan, dan klimaks. ( Hadi, 2007:  25 – 29 ).
Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka pikiran dalam penelitian ini dapat dilihat seperti skema kerangka pikiran seperti berikut :

             Piranti                                         Musik Tari
                                                                    
                                                                                                                               Bentuk
                                                              Ragam Gerak                                      tari Linda
                        Penari


Busana                                    Rias                      Pola Lantai























B A B III
METODOLOGI PENELITIAN



Berdasarkan  pada obyek penelitian, maka dalam penelitian tari linda sebuah studi morfologi di Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara menggunakan metode deskriftip kualitatif. Pada metode ini akan diuraikan : variabel penelitian, seting penelitian, informan penelitian, tehnik analisis data, jadwal penelitian, daftar pustaka1 . Variabel Penaelitin
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data tentang tari linda sebuah study morfologi di Kebupaten Muna Sulawesi Tenggara. Untuk mempermudah pemahaman yang diteliti pada penelitian  ini, maka dipaparkan variabel penelitian  yaitu peneri dan jumlah penari Linda, kostum tari Linda ,  tata rias tari Linda.  Musik pengiring dan instrumen tari Linda ,ragam gerak,piranti tari serta pola lantai tari Linda.
B . Seting Penelitian
a)         Deskripsi lokasi dan subyek penelitian
       Dalam penelitian ini lokasi yang dipilih adalah di Kebupaten muna Sulawesi Tenggara  sebagai subyek penelitian adalah , Study Morfologi Tari Linda.
        Yang menjadi penelitian adalah jumlah penari, kostum tari Linda, tata rias tari Linda, musik  pengiring dan instrumen tari Linda , ragam gerak tari Linda ,piranti tari Linda, serta pola lantai tari Linda
C. Informan penelitian
a)         Sasaran
  Adapun sasaran  dalam penelitian ina adalah tari Linda di Kebupaten Muna Sulawesi Tenggara  .
b)  Informan
Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah masyarakat Muna yang dianggap mengetahuai tentang tari Linda tersebut.
D. Tehnik  Analisis Data
Proses menganalisis data yang diperoleh  pada penelitian ini digunakan analisis non statistik , sebab data yang dipaparkan hanya menggambarkan adanya yang bersifat deskriptif. Analisis data dimulai dengan caran pengklasifikasian baik data yang diperoleh dari hasil wawancara maupun dari hasil oservasi. Selanjutnya data dianalisis berdasarkan kriteria dari permasalahan yang ada. Dari hasil penelitian tersebut kemudian dilakukan penafsiran data yang disajikan secara deskriptif.
E . Jadwal Penelitian
a.       Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai pada bulan januari sampai Mei 15 2015
No
Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Keterangan

Januari - Februari
Maret
April
Mei


1
Persiapan







2
Studi Pustaka







3
Observasi Awal







4
Wawancara




Minggu ke-1


5
Dokumentasi




Minggu ke-2 


6
Tehnik Analisis data




Minggu Ke-2 


7
Evaluasi dan Observasi Akhir




Minggu ke-2 



8
Penyusunan Draft Hasil Penelitian




Minggu ke-3 



9
Pelaporan













BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN


A.    Kesimpulan
Tari Linda Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara dibawakan oleh gadis-gadis yang masih suci dengan jumlah 6 sampai 8 orang. Seiring dengan perkembangan zaman, sekarang tari Linda dapat ditarikan semua kalangan baik anak-anak, remaja, maupun orang tua. Model kostumnya sampai saat ini tidak berubah hanya saja warna yang berubah sesuai dengan keinginan perancangnya. Adapun kostum yang digunakan pada tarian ini adalah Badhu Kombo, selain dari kostum tata rias sangat menunjang penampilan pada sebuah tarian karena dengan tata rias maka penari akan terlihat anggun dan mempesona ketika diatas panggung. Piranti tarinya menggunakan kapsul dan selendang. Ragam geraknya sangat dinamis dan lemah lembut, tari Linda mempunyai pola lantai berbasis satu dan berbnjar dua. Tarian ini memiliki iringi musik yang dinamakan Rambi Wuna dan alat musiknya berupa Gendang Muna, Gong gantung, Kasepe dan kakansi.
B.     Saran
Berdasarkan penelitian dari tari Linda maka sarannya adalah :
1.      Kepada masyarakat Indonesia supaya lebih memahami keberadaan tari tradisional Linda Kabupaten Muna.
2.      Dengan adannya referensi tentang tari tradisional Linda maka mempermudah parawisata lebih jauh lagi mengetahui tentang tari Linda











DAFTAR PUSATAKA



Al Barry, M.. Kamus Ilmiah Papoler : Arkolat ofset.
Dibya,I. Wayang . Tari Komunal . Jakarta: Lembaga Pendidikan Nusantara
Najamuddin Munasiah . 1982 Tari Tradisional Sulawesi Selatan. Ujung Pandang Bakhti Baru Berita Utama.
Partanto , dkk.2010 Kamus Ilmiah Papoler : Arkola Offset.
, dkk. 2010 Buku Kemilau Mutiara yang Tersembunyi di Kebupaten Muna Raha : Ridwan Dinas Kebudayaan Pariwisata Kabupaten Muna.
http/ katak bersastra blogspot com / 2015 /05 pengantar morfologi./html.
















                                 

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................... ….... i
Daftar Isi..................................................................................................... .........ii
BAB  I. PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang...................................................................................  1
B.   Fokus Penelitian musan Masalah ...................................................... 2
C.   Sub Fokus……................................................................................... 2  
D.   Rumusan Masalah............................................................................   2
E.    Tujuan  Penelitian…………………………………………….…......3  

BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A.  Deskripsi……. ................................................................................... 4
B.  Penelitian………….............................................................................5

BAB III. METODE PENELITIAN
A.    Deskriptif…………………………………………………………….7
BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.  Kesimpulan …………………………………………………………9
B.  Saran….. ………………………………………………………....9
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar: