do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Sabtu, 13 Februari 2016

MAKALAH MORFOLOGI BIJI



Tugas makalah

MORFOLOGI BIJI

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

ROSYANI ADA
913 04 002
AGROTEKNOLOGI

                        Sekolah tinggi ilmu pertanian wuna
Tahun akademik 2013/2014


KATA PENGANTAR

         Dengan kebesaran Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis panjatkan rasa puji syukur atas hidayah_Nya,yang telah melimpahkan rahmat,nikmat,dan inayah_Nya kepada penulis, sehingga  penulis dapat  menyelesaikan makalah botani umum yang berjudul “morfologi biji”.
         Adapun makalah “morfologi biji” ini telah penulis usahakan dapat disusun dengan sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.Untuk itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu  penulis dalam penulisan makalah ini.
         Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya,penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan,baik dari segi penggunaan kosa kata,tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya. Oleh karena itu,kritik dan saran sangat penulis harapkan demi membuat makalah ini lebih baik lagi.
         Penulis berharap semoga makalah “morfologi biji” ini bermanfaat, bagi para pembaca.

Bangkali,Mei 2014
                                                                                                                            Penulis






DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
A.Biji
1.      Pengertian biji
2.      Struktur biji
3.      Bagian-bagian tambahan pada kulit luar biji
         B.Perkecambahan Benih/Biji
1.      Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan
2.      Penghambat perkecambahan
3.      Kriteria kecambah normal dan abnormal
4.      Macam-macam perkecambahan
BAB 3 PENUTUP
         Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA


BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Biji adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah,pada angiospermae atau magnoliophyta) atau tidak (pada gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi,biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. Dengan demikian biji telah memperlihatkan diri sebagai perkembangan penting dalam reproduksi dan pemencaran spermatophyte (tumbuhan berbunga atau tumbuhan berbiji;Gr.sperma biji,phyton tumbuhan;) dibandingkan dengan tanaman yang lebih primitive seperti lumut,lumut hati dan pakis,yang tidak memiliki biji dan menggunakan cara lain untuk menyebarkan diri. Ini tampak pada kenyataan bahwa tumbuhan berbiji mendominasi trelung-relung biologi sejak dari padang rumput hingga ke hutan,baik di wilayah tropis maupun daerah beriklim dingin.
Kata “biji” adalah pinjaman dari bahasa Sangsekerta. Kata biji acap dipertukarkan penggunaanya dengan “benih” dan “bibit”. Dalam istilah teknis pertanian dan kehutanan,”benih” adalah biji yang dipersiapkan khusus untuk menhasilkan tanaman baru. Sedangkan “bibit” atau biasa juga disebut “semai” adalah tanaman muda siap tanam hasil perkembangan benih atau hasil perbanyakkan tanaman dengan cara yang lain (misalnya cangkok,stek,okulasi dan lain-lain).
B.Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
1.      Apa yang dimaksud dengan biji?
2.      Bagaimana bagian-bagian dari biji?
3.      Bagaimana perkecambahan pada biji?
4.      Bagaimana macam-macam perkecambahan?
C.Tujuan
Tujuan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui pengertian biji
2.      Dapat mengetahui bagian-bagian biji
3.      Untuk mengetahui perkecambahan pada biji
4.      Untuk mengetahui macam-macam perkecambahan














BAB 2 PEMBAHASAN

A.Biji
1.    Pengertian Biji
Biji(bahasa latin:semen) adalah bakal biji (ovalum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah,pada angiospermae atau magnoliophyta) atau tidak (pada gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi,biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. Bagi tumbuhan biji (spermatophyte) biji merupakan alat perkembangbiakkan yang utama,karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkan biji,tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya,dan dapat pula terpencar ke tempat lain.Semula biji itu duduk pada suatu tangkai pada papan biji atau tembuni(placenta).
2.    Struktur Biji
Biji tersusun atas 3 komponen utama,yakni:
1.      Kulit biji
Kulit biji adalah bagian biji yang berasal dari selaput bakal biji (integumnetum). Pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae) kulit biji tersusun atas 2 lapisan,yakni:
a)      lapisan kulit terluar (testa) merupakan lapisan yang tipis,kaku dan merupakan pelindung utama bagian dalam biji. Bagian luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda:merah,biru,perang,kehijau-hijauan ada yang licin rata ada pula yang memiliki permukaan yang keriput.
b)      Lapisan kulit dalam (tegmen) biasanya tipis seperti selaput dan seringkali disebut sebagai kulit ari.
Pada gymnospermae,kulit biji terdiri atas tiga lapisan,yakni:
a)      Kulit luar (sarcotesta),biasanya tebal berdaging,pada waktu masih muda biasanya berwarna hijau kemudian berwarna kuning dan akhirnya merah.
b)      Kulit tengah (sclerotesta) merupakan lapisan yang kuat dan keras dan berkayu,menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu. Contonhya kelapa(cocos nucifera).
c)      Kulit dalam (endotesta) biasanya tipis seperti selaput dan melekat pada inti biji.


2.      Tali pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya.
3.      Inti biji (Nucleus seminis)
Inti biji adalah semua bagian biji yang terletak di dalam kulitnya. Inti biji terdiri atas:
a.       Lembaga (embryo) yang merupakan calon individu baru yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru,setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga di dalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh tumbuhan,yaitu:
1.      Akar lembaga atau calon akar (radikula) yang biasanya akan tumbuh terus merupakan akar tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong dalam dicotyledoneae). Akar lembaga ini ujungnya  mengahadap ke arah liang biji,dan pada perkecam,bahan biji,akar itu akan tumbuh menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi.
2.      Daun lembaga (cotyledo),yang merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Daun lembaga mempunyai fungsi:
·         Sebagai tempat penimbunan makanan
·         Sebagai alat untuk  melakukan asimilasi (pengolahan zat organik)
·         Sebagai alat penghisap makanan (skutelum)
3.      Batang lembaga (cauliculus),yang dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
·         Ruas batas diatas daun lembaga (internodium epicotylum)
·         Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum)

4.      Putih lembaga (albumen) adalah jaringan yang berisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan. Namun cadangan makanan tidak disimpan dalam putih lembaga melainkan dalam daun lembaga,maka dari itu daun lembaga menjadi tebal. Menurut asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi,putih lembaga dapat dibedakan menjadi dua bagian,yaitu:
·         Putih lembaga dalam (endospermium),jika jaringan penimbunan makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah sati inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbunan makanan ini. Melihat asalnya putih lembaga dalam ini,maka biji dengan bagian ini hanya dalam ditemukan dalam tumbuhan biji tertutp (angiospermae).
·         Putih lembaga luar (perispermium),jika bagian ini berasal dari bagian biji diluar kandung lembaga,entas dari nuselus entah dari selaput bakal biji.


3.    Bagian-bagian tambahan pada kulit luar biji

a.       Sayap (ala),yakni alat tambahan pada biji yang digunakan dalam pemencaran ole angin. Contoh biji Moringa oleifera.
b.       Bulu (coma),yakni penonjolan sel-sel kulit biji yang berupa rambut-rambut. Bulu-bulu ini memiliki fungsi seperti sayap yaitu memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan angin. Contoh Gossypium sp.
c.       Salut biji (arilus). Contoh pada durio zibethinus.
d.       Salut biji semu (arillodium).
e.       Pusar biji (hilus),yakni bagian kulit luar biji yang merupakan berkas pelekatan dengan tali pusar. Contoh pada vigna sinensis
f.        Liang biji (micropyle), yakni liang kecil bekas masuknya serbuk sari. Contoh pada biji ricinus communis.
g.       Berkas-berkas pembuluh angkut (chalaza),yakni tempat pertemuan integument dengan nuselus. Contoj vitis vinifera
h.      Tulang-tulang biji (raphe),yakni terusan tali pusar pada biji. Contoh pada ricinus communis.

Batang lembaga beserta calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang dinamakan pucuk lembaga (plumula). Calon-calon daun itu ada yang sudah jelas,ada pula yang belum,sehingga yang dinamakan plumula seringkali hanya berupa titik tumbuh batang lembaga saja. Jika akar lembaga pada rumput mempunyai suatu selubung,maka pada biji tumbuhan tersebut pucuk lembaganya pun mempunyai suatu selubung yang disebut sarung pucuk lembaga (coleoptilum). Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu cirri yang penting dalam mengadakan penggolongan tumbuhan biji:                                                                                                                                                          
1.      Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan satu daun lembaga. Lembaga yang hanya memiliki satu daun lembaga disebut tumbuhan biji tunggal (monocotyledoneae),karena biji tampak utuh/tunggal.
2.      Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga. Biji ini jelas terlihat terdiri atas dua belahan daun atau dua keping,tumbuhan ini dinamakan tumbuhan biji belah (dicotyledoneae).
3.      Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan lebih dari dua daun lembaga dapat sampai 15. Tumbuhan ini termasuk dalam golongan tumbuhan biji telanjang (gymnospermae).


B.Perkecambahan Benih/Biji
Tumbuhan yang masih kecil,belum lama muncul dari biji,dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat didalam biji,dinamakan kecambah (plantula). Kecambah memperlihatkan bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga,karena memang kecambah itu berasal dari lembaga. Hanya pada kecambah bagian-bagian tadi sudah lebih jelas mempunyai ukuran yang lebih besar.
1.    Faktor–faktor yang mempengaruhi perkecambahan
a.Faktor dalam antara lain:
·         Tingkat kemasakan benih
·         Ukuran benih
·         Dormansi
·         Penghambat perkecambahan
b.Faktor luar antara lain:
·         Air
·         Suhu
·         Oksigen
·         Cahaya
·         Medium

2.    Proses perkecambahan benih
Proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan-perubahan morfologi,fisiologi dan biokimia. Tahap-tahap yang terjadi pada tahap perkecambahan benih adalah:
a.       Penyerapan air oleh benih,melunaknya kulit benih dan hidrasi dari protoplasma.
b.       Terjadi kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi benih.
c.       Terjadi penguraian bahan-bahan seperti diatas pada daerah meristematik untuk menghasilkan energy bagi pertumbuhan sel-sel baru.
d.       Pertumbuhan kecambah melalui proses pembelahan,pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik tumbuh.
Sementara daun belum dapat berfungsi sebagai organ untuk fotosintesa maka pertumbuhan kecambah sangat tergantung pada persediaan makanan yang ada dalam biji.


3.    Kriteria kecambah normal dan abnormal
Daya kecambah benih memberikan informasi kepada pemakai benih akan kemampuan benih tumbuh normal menjadi tanaman yang berproduksi wajar dalam lingkungan yang optimum. Berikut ini adalah uraian criteria kecambah normal dan abnormal:
a.       Kecambah normal
·         Kecambah memiliki perkembangan system perakaran yang baik,terutama akar primer danakar seminal paling sedikit dua.
·         Perkembangan hipokotil baik dan sempurnatan pada kerusakan pada jaringan.
·         Pertumbuhan plumula sempurna dengan daun hijau tumbuh baik. Epikotil tumbuh sempurna dengan kuncup normal.
·         Memiliki satu kotiledon untuk kecambah dari monokotil dan dua bagi dikotil.

b.       Kecambah abnormal
·         Kecambah rusak tanpa kotiledon,embrio pecah dan akar primer rusak.
·         Bentuk kecambah cacat,perkembangan bagian-bagian lemah dan kurang seimbang. Plumula terputar,hipokoyil,epikotil,kotiledon membengkok,akar pendek,kecambah kerdil.
·         Kecambah tidak membentuk klorofil

4.    Macam-macam perkecambahan

a.       Perkecambahan di atas tanah (epigaeis) jika perkecambahan,karena pembentangan luas batang dibawah daun lembaga,daun lembaganya lalu terangkat keatas,muncul diatas tanah. Misalnya pada kacang hijau (phaseolus aureus), daun lembaganya lalu berubah warnanya menjadi hijau,dapat digunakan sebagai asimilasi,tetapi umurnya tidak panjang. Daun lembaga kemudian gugur,dan sementara itu pada kecambah sudah terbentuk daun-daun normal.
b.       Perkecambahan dibawah tanah (hypogaeis),daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit biji,dan tetap didalam tanah,seperti terdapat dalam biji kacang kapri (pisum sativum)


BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan
Biji(bahasa latin:semen) adalah bakal biji (ovalum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah,pada angiospermae atau magnoliophyta) atau tidak (pada gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi,biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. Bagi tumbuhan biji (spermatophyte) biji merupakan alat perkembangbiakkan yang utama,karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkan biji,tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya,dan dapat pula terpencar ke tempat lain.Semula biji itu duduk pada suatu tangkai pada papan biji atau tembuni(placenta).


DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo,gembong.2003.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta:Universitas Gajah Mada

Tidak ada komentar: