Gejala
Pembengkakan Jantung pada Bayi dan Pengobatannya
·
Pembengkakan jantung bisa terjadi
pada siapa saja. Penyakit ini tidak memandang umur dan bisa terjadi pada usia
dewasa atau anak, bahkan bayi.
Pada bayi yang baru lahir, gejala
jantung bengkak tersebut biasanya ditandai dengan gejala seperti nafas yang
semakin cepat, detak jantung meningkat, cepat lelah, dan adanya perubahan warna
kulit pada bayi. Mari kita simak uraian berikut!
- Nafas semakin cepat
Pada bayi, pernafasan yang standar biasanya mencapai 40 kali nafas dalam satu menit. Namun bayi yang mengalami pembengkakan jantung akan bernafas lebih cepat. Nafas yang semakin cepat ini disebut dengan istilah tachypnea dalam istilah medis. Percepatan nafas tersebut disebabkan karena jantung yang membengkak tidak bisa bekerja secara normal untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga membuat bayi bernafas lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan oksigennya. Fenomena tachypnea ini bisa juga terjadi saat bayi mengalami gagal ginjal kongestif. - Detak jantung yang cepat
Bayi yang mengalami pembengkakan jantung memiliki detak jantung yang semakin cepat. Hal itu disebabkan oleh jantung yang tidak mampu memompa darah secara maksimal, maka jantung harus bekerja lebih cepat untuk mencoba memenuhi kebutuhan tersebut. Percepatan detak jantung ini juga mungkin terjadi akibat penyakit lainnya. Namun, biasanya hal tersebut tidak terihat saat bayi baru lahir. Hal tersebut baru dirasakan dalam hitungan bulan setelah bayi itu lahir. - Cepat lelah
Bayi yang mengalami pembengkakan jantung juga akan merasa mudah lelah meski untuk kegiatan-kegiatan kecil seperti makan dan mandi. Hal itu terlihat dari bayi yang mudah berkeringat walau hanya melakukan kegiatan kecil. Pada kondisi yang lebih parah bahkan ditemukan bayi yang berkeringat meski tidak melakukan apa-apa. Biasanya bayi yang mengalami jantung bengkak ini juga sulit untuk meningkatkan berat badan. - Perubahan warna
Bayi dengan pembengkakan jantung biasanya kulitnya akan berwarna kemerahan, kebiruan, atau berwarna pucat. Bayi akan bewarna kemerahan di sekujur tubuhnya jika dilahirkan oleh ibu yang menderita diabetes. Bayi yang terlihat berwarna biru di seluruh tubuh atau hanya di sekitar mulutnya, menandakan kalau bayi tersebut hanya menerima sedikit oksigen. Sementara, bayi yang berwarna pucat menandakan kalau bayi tersebut kemungkinan juga menderita gagal jantung kongestif. Perubahan warna pada tubuh bayi itu bisa terjadi sepanjang hari atau hanya pada waktu melakukan aktivitas tertentu saja, seperti makan.
Efek dari pembengkakan jantung bagi
bayi, selain dapat menyebabkan pembekuan darah dan membuat sulit bernafas, juga
dapat menyebabkan terjadinya gagal jantung kongestif.
Ini merupakan jenis penyakit jantung
yang cirinya ditandai seperti nafas menjadi pendek, terjadi pembengkakan di
daerah perut, batuk, dan mudah lelah.
Untuk mengobati pembengkakan jantung
pada bayi dan anak kecil, biasanya akan diberikan obat yang berfungsi untuk
menurunkan tekanan kerja pada jantung atau obat seperti digitalis yang membantu
menurunkan detak jantung yang terlalu cepat.
Selain itu, biasanya akan
ditambahkan obat untuk memperkuat fungsi jantung. Obat tersebut kadang juga
diberikan kepada penderita gagal jantung kongestif.
Di samping itu, bayi biasanya akan
diberi asupan nutrisi yang memadai agar jantung memiliki cukup energi guna
memompa darah. Karena pemberian tambahan nutrisi tersebut biasanya sulit
dilakukan melalui mulut bayi, maka pemberian nutrisi biasanya dilakukan melalui
selang yang dihubungkan ke perut bayi.
Jika melalui perawatan tersebut
kondisi bayi tidak kunjung sembuh, biasanya akan dilakukan operasi jantung.
Operasi yang dilakukan bisa dengan memperbaiki pembuluh darah atau bahkan
dengan melakukan transplantasi jantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar