do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Kamis, 27 November 2014

Makalah "Dampak Pemanasan Global



Makalah "Dampak Pemanasan Global"

Puji dan syukur kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Pemanasan Global serta Dampaknya terhadap Lingkungan dan Permukaan Bumi” sebagai tugas mata kuliah Teknik Komunikasi.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1.    Orang Tua atas doa, dorongan dan motivasi sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
2.    Ibu nurini selaku dosen matakuliah teknik komunikasi.
3.    Teman-teman atas arahan dan koreksi saat penulis kurang teliti.

Penulis masih menerima kritik dan saran dari pihak yang peduli terhadap makalah ini agar menjadi bahan perbaikan dikemudian hari. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.












Bumi adalah satu-satunya tempat untuk hidup bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Di tempat ini semua tersedia untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup di dalamnya. Sumber yang tersedia di bumi tersebut merupakan sumber daya alam yang sejauh ini dimanfaatkan manusia.
Seiring perkembangan jaman, semakin berkembang pula teknologi yang dimiliki manusia. Kehidupan manusia pun berubah dari masa agrikultur ke era revolusi industri seperti sekarang ini. Dengan orientasi tersebut dunia agrikultur mengalami kemunduran secara perlahan. Nilai-nilai kehidupan manusia turut mengalami perubahan terutama mengenai masalah lingkungan.
Para ahli lingkungan telah menemukan adanya indikasi pemanasan secara global atau yang biasa disebut dengan Global Warming. Hal ini salah satunya akibat berubahnya pola hidup manusia yang berorientasi ke dunia industri.
Dampak yang ditimbulkan berperan besar dalam masalah lingkungan serta permukaan bumi.
“Pada saat ini iklim di permukaan bumi mengalami penghangatan yang disebabkan oleh pemanasan global. Aktivitas manusia yang menggunakan bahan bakar fosil, secara tidak langsung akan menaikkan suhu permukaan bumi. Efek yang ditimbulkan memang tidak bisa langsung dirasakan oleh manusia, namun akan berpengaruh dalam masa yang akan datang”
(Baskoro, wordpress.com).
 Karena alasan tersebut penulis mencoba untuk menjelaskan melalui kajian ilmu pengetahuan dan teknologi, dampak-dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global.

Tema pemanasan global merupakan tema yang cukup luas bidang cakupannya. Untuk itu penulis membatasi tema dengan memberikan rumusan masalah sebagai berikut:
·         Apa itu pemanasan global?
·         Apa penyebab pemanasan Global?
·         Tinjauan dari segi lingkungan
·         Dampak yang ditimbulkan terhadap permukaan bumi
Secara umum makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui dampak pemanasan global terhadap lingkungan dan permukaan bumi. Namun sebelum itu perlu dikaji pengertian dan definisi pemanasan global serta apa penyebabnya. Dengan mengetahui sebab dari masalah tersebut, diharapkan kita dapat mencegah atau setidaknya mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh pemanasan global.









Pemanasan global atau yang biasa disebut dengan Global Warming adalah meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut, serta daratan bumi (wikipedia.com).
Penyebab utama pemanasan global adalah aktivitas manusia. Penggunaan bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya seperti Metana, Chlor, Belerang dan lain sebagainya. Pelepasan gas-gas tersebut telah menyebabkan munculnya fenomena yang disebut dengan Efek Rumah Kaca (Green House Effect). Menurut Intergovermental of Climate Change (IPCC) yaitu badan gabungan dari beberapa negara yang mengurusi bidang lingkungan dan iklim, efek gas rumah kaca berkontribusi besar tehadap kenaikan suhu di permukaan bumi.
Efek Rumah Kaca atau Greenhouse Effect merupakan istilah yang pada awalnya berasal dari pengalaman para petani di daerah beriklim sedang yang menanam sayur-sayuran dan biji-bijian di dalam rumah kaca. Pengalaman mereka menunjukkan bahwa pada siang hari pada waktu cuaca cerah, meskipun tanpa alat pemanas suhu di dalam ruangan rumah kaca lebih tinggi dari pada suhu di luarnya. Hal tersebut terjadi karena sinar matahari yang menembus kaca dipantulkan kembali oleh tanaman/tanah di dalam ruangan rumah kaca sebagai sinar inframerah yang berupa panas. Sinar yang dipantulkan tidak dapat keluar ruangan rumah kaca sehingga udara di dalam rumah kaca suhunya naik dan panas yang dihasilkan terperangkap di dalam ruangan rumah kaca dan tidak tercampur dengan udara di luar rumah kaca. Akibatnya, suhu di dalam ruangan rumah kaca lebih tinggi daripada suhu di luarnya dan hal tersebut dikenal sebagai efek rumah kaca.
Menurut para ahli meteorologi, selama seratus tahun terakhir, rata-rata temperatur ini telah meningkat dari 15˚C menjadi 15.6˚C. Hasil pengukuran yang lebih akurat oleh stasiun meteorologi dan juga data pengukuran satelit sejak tahun 1957, menunjukkan bahwa sepuluh tahun terhangat terjadi setelah tahun 1980, tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990. Secara kuantitatif nilai perubahan temperatur rata-rata bumi ini kecil tetapi dampaknya sangat luar biasa terhadap lingkungan (Sarjani, 2009).

Lingkungan merupakan tempat tinggal manusia serta makhluk hidup lain seperti tumbuhan dan hewan. Pemanasan Global yang disebabkan oleh gas-gas Efek Rumah Kaca tentunya membawa perubahan pada lingkungan. Peningkatan suhu permukaan bumi membuat iklim serta cuaca menjadi tak menentu. Selain itu mencairnya es di kutub akan membuat permukaan air laut semakin tinggi. Perubahan lingkungan seperti ini tentunya membawa dampak yang dirasakan makhluk hidup di dalamnya

Dampak pemanasan global yang terjadi di setiap negara berbeda karena faktanya iklim di setiap negara berbeda yaitu terdiri dari tropik dan subtropik. Di negara subtropik yang memiliki 4 musim, dampak pemanasan global terutama terjadi pada perubahan suhu yang makin ekstrim saat musim panas (suhu lebih panas) dan saat musim dingin (suhu lebih dingin). Sedangkan dampak yang terjadi di daerah tropik terutama berpengaruh terhadap pergeseran musim (awal dan akhir musim hujan atau kemarau) serta meningkatnya kasus wabah penyakit. Selain itu dampak yang dirasakan oleh negara kepulauan adalah ancaman berkurangnya panjang garis pantai akibat meningkatnya tinggi muka air laut karena mencairnya lapisan es di kutub.
Dampak yang terjadi akibat pemanasan global sangat beragam yaitu dampak terhadap cuaca, tinggi muka air laut, pertanian, hewan dan tumbuhan serta kesehatan manusia.
Akibat pemanasan global temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung meningkat. Curah hujan meningkat, air akan lebih cepat menguap dari tanah, akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Topan badai lebih sering terjadi.
“Pemanasan global akan mencairkan banyak es di kutub. Akibatnya tinggi permukaan laut di seluruh dunia telah meningkat 4-8 inchi selama kurun waktu 100 tahun terakhir. Padahal menurut perhitungan para ahli IPCC, kenaikan 100 cm muka air laut akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17.5 persen daerah Bangladesh. Dan ribuan pulau kecil di Indonesia akan tenggelam”.
(http://www.scribd.com)

Dengan adanya fakta demikian, sudah jelas bahwa Pemanasan Global membawa dampak  yang besar bagi lingkungan dan permukaaan bumi sebagai tempat tinggal manusia serta makhluk hidup lainnya. Pada intinya pemanasan global tak akan bisa dihindari namun bisa dikurangi jika saja kita tahu penyebabnya dan berusaha untuk mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan.






Pemanasan global disebabkan oleh gas efek rumah kaca yaitu karbon dioksida, klorin, metana dan CFC.
Pemanasan global membawa dampak seperti peningkatan suhu permukaan bumi, pergeseran iklim, perubahan suhu yang ekstrim, peninggian permukaan laut, serta dampak lain yang mengganggu makhluk hidup terutama manusia.
Berikut adalah cara-cara untuk membatasi pemanasan global. Kunci utamanya adalah:
1)    Membatasi emisi CO2
Teknik yang efektif untuk membatasi emisi karbon ada dua yakni mengganti energi minyak dengan sumber energi alternatif lainnya yang tidak mengemisikan karbon dan yang kedua penggunaan energi minyak sehemat mungkin.
2)    Menyembunyikan karbon
Menyembunyikan atau menyimpan karbon dapat membantu mencegah karbon dioksida memasuki atmosfer, berikut adalah caranya:
Ø  Di bawah tanah atau penyimpanan air tanah
Bawah tanah atau air bawah tanah bisa digunakan untuk menyuntikkan emisi CO2 ke dalam lapisan bumi atau ke dalam lautan. Lapisan bumi yang dapat digunakan adalah penyimpanan alami minyak dan gas bumi di tambang-tambang minyak. Dengan memompakan CO2 kedalam tempat-tempat penyimpanan minyak di perut bumi akan membantu mempermudah pengambilan minyak atau gas yang masih tersisa. Hal ini bisa menutupi biaya penyembunyian karbon. Lapisan garam dan batubara yang dalam juga bisa menyembunyikan karbon dioksida.
Ø  Penyimpanan di dalam tumbuhan hidup.
Tumbuhan hijau menyerap CO2 dari udara untuk tumbuh. Kombinasi karbon dari CO2 dengan hidrogen diperlukan untuk membentuk gula sederhana yang disimpan di dalam jaringan. Mengingat pentingnya tumbuhan dalam menyerap CO2 , maka perlunya memelihara pepohonan dan menanam pohon baru lebih banyak lagi.

Baskoro. 2006. “Makalah Pemanasan Global,” dalam Wordpress.com. http://baskoro06.wordpress.com/2009/01/22/makalah-pemanasan-global/. Diunduh Sabtu, 3 Desember 2011.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global. Diunduh Sabtu, 3 Desember 2011

http://www.scribd.com/doc/38519877/Pengertian-Pemanasan-Global. Diunduh Sabtu, 3 Desember 2011

Sarjani. 2009. Modul Geografi untuk Kelas 1 SMU. Yogyakarta : Pilar Media

Tidak ada komentar: