do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Sabtu, 22 November 2014

TUGAS PENGENDALIAN GULMA SECARA PREVENTIF



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Gulma yang selalu tumbuh di sekitar pertanaman (crop) mengakibatkan penurunan laju pertumbuhan serta hasil akhir. Adanya gulma tersebut membahayakan bagi kelangsungan pertumbuhan dan menghalangi tercapainya sasaran produksi pertanaman pada umumnya. Pengendalian gulma hendaknya dilaksanakan jika kita telah memiliki pengetahuan tentang gulma itu.
Pengendalian dapat berbentuk pencegahan dan pemberantasan. Mencegah biasanya lebih murah tetapi tidak selalu lebih mudah. Di negara-negara yang sedang membangun kegiatan pengendalian yang banyak dilakukan orang adalah pemberantasan.





















BAB II
PEMBAHASAN

Pengendalian gulma secara preventif adalah pengendalian dengan cara mencegah terjadinya infeksi dari pada mengobati. Pengendalian gulma secara preventif terbagi atas karantina, penggunaan biji yang bersih, memperhatikan sisa-sisa tanaman pertanian(jerami) yang akan dipergunakan sebagai pakan ternak, tidak menggunakan pupuk kandang yang masih baru, mencegah hewan ternak berpindah langsung ke daerah lain, penggunaan alat pertanian, penggunaan tanah atau pasir, pembersihan bahan tanaman yang akan ditanam, pembersihan tebung-tebing saluran pengairan, pembersihan gulma di tepi jalan, mencegah terbentuknya biji-biji gulma dengan cara melakukan pembabatan gulma sebelum berbunga, dan dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat.
Cara ini teruatama ditujukan terhadap species-species gulma yang sangat merugikan dan belum terdapat tumbuh di lingkungan kita. Species gulma asing yang cocok tumbuh di tempat-tempat baru dapat menjadi pengganggu yang dahsyat (eksplosif). Misalnya kaktus di Australia, eceng gondok di Asia-Afrika. Cara-cara pencegahan masuk dan menyebarkan gulma baru antara lain adalah :
a.       Dengan pembersihan bibit-bibit pertanaman dari kontaminasi biji-biji gulma.
b.      Pencegahan pemakaian pupuk kandang yang belum matang.
c.       Pencegahan pengangkutan jarak jauh jerami dan rumput-rumput makanan ternak.
d.      Pemberantasan gulma di sisi-sisi sungai dan saluran-saluran pengairan.
e.       Pembersihan ternak yang akan diangkut.
f.       Pencegahan pengangkutan tanaman berikut tanahnya dan lain sebagainya.
Apabila hal-hal tersebut di atas tidak dapat dilaksanakan dengan baik, maka harus dicegah pula agar jangan sampai gulma berbuah dan berbunga. Di samping itu juga mencegah gulma tahunan (perennial weeds) jangan sampai berbiak terutama dengan cara vegetatif.
Tindakan paling dini dalam upaya menghindari kerugian akibat invasi gulma adalah pencegahan (preventif). Pencegahan dimaksud untuk mengurangi pertumbuhan gulma agar usaha pengendalian sedapat mungkin dikurangi atau ditiadakan.
Pencegahan sebenarnya merupakan langkah yang paling tepat karena kerugian yang sesungguhnya pada tanaman budidaya belum terjadi. Pencegahan biasanya lebih murah, namun demikian tidak selalu lebih mudah. Pengetahuan tentang cara-cara penyebaran gulma sangat penting jika hendak melakukan dengan tepat.
A. Peniadaan Sumber Invasi dan Sanitasi
Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk meniadakan sumber invasi adalah
  1. Menggunakan biji tanaman yang bersih dan tidak tercampur biji lain terutama biji-biji gulma.
  2. Menghindari penggunaan pupuk kandang yang belum matang.
  3. Membersihkan tanah-tanah yang berasal dari tempat lain, tubuh dan kaki ternak dari biji-biji gulma.
  4. Mencegah pengangkutan tanaman beserta tanahnya dari tempat-tempat lain, karena pada bongkahan tanah tersebut kemungkinan mengandung biji-biji gulma.
  5. Pembersihan gulma dipinggir-pinggir sungai dan saluran air.
  6. Menyaring air pengairan agar tidak membawa biji-biji gulma ke petak-petak pertanaman yang diairi.

B. Karantina Tumbuhan
Karantina tumbuhan bertujuan mencegah masuknya organisme pengganggu tumbuhan lewat perantaraan lalu-lintas/perdagangan. Karantina tumbuhan merupakan cara pengendalian tidak langsung dan relatif paling murah.

Karantina dapat diartikan
  • Menempatkan sesuatu didalam suatu tempat tertentu yang terpisah.
  • Menempatkan sesuatu didalam suatu tempat tertentu yang terpisah dalam jangka waktu tertentu.
  • Kegiatan pengasingan(isolasi)
  • pembatasan.
  • Pencegahan
Karantina adalah tempat pengasingan atau suatu tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit atau organisme pengganggu tanaman dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain didalam negeri.atau keluarnya dari dalam wilayah.





Adapun tujuan dari karantina adalah
  •  Mencegah masuknya organisme pengganggu tumbuhan karantina dari luar negeri kedalam negeri.
  • Mencegah tersebarnya organisme penggangu tumbuhan karantina dari suatu area kearea lain.
  •  Menjaga kesehatan manusia dari residu pestisida yang ada pada hasil pertanian.
Hal itu dilakukan guna untuk mencegah masuknya organisme penggangu tanamn agar tidak masuk kesuatu Negara karena organism pengganggu tanaman tersebut dapat menjadi hama utama di Negara tersebut,yang dapat merusak pertanian yang ada dinegara tersebut


























KATA PENGANTAR


Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makah ini dengan baik yang berjudul “ PENGENDALIAN GULMA SECARA PREVENTIF”.

            Penyusunan makalah ini juga tidak lepas dari dukungan teman-teman serta dosen kami. Sehingga makalah ini terselesaikan dengan tepat waktu.
            Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karna itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.



Raha,       November   2014


                                                                                                   Penulis
















TUGAS


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Gulma yang selalu tumbuh di sekitar pertanaman (crop) mengakibatkan penurunan laju pertumbuhan serta hasil akhir. Adanya gulma tersebut membahayakan bagi kelangsungan pertumbuhan dan menghalangi tercapainya sasaran produksi pertanaman pada umumnya. Pengendalian gulma hendaknya dilaksanakan jika kita telah memiliki pengetahuan tentang gulma itu.
Pengendalian dapat berbentuk pencegahan dan pemberantasan. Mencegah biasanya lebih murah tetapi tidak selalu lebih mudah. Di negara-negara yang sedang membangun kegiatan pengendalian yang banyak dilakukan orang adalah pemberantasan.





















BAB II
PEMBAHASAN

Pengendalian gulma secara preventif adalah pengendalian dengan cara mencegah terjadinya infeksi dari pada mengobati. Pengendalian gulma secara preventif terbagi atas karantina, penggunaan biji yang bersih, memperhatikan sisa-sisa tanaman pertanian(jerami) yang akan dipergunakan sebagai pakan ternak, tidak menggunakan pupuk kandang yang masih baru, mencegah hewan ternak berpindah langsung ke daerah lain, penggunaan alat pertanian, penggunaan tanah atau pasir, pembersihan bahan tanaman yang akan ditanam, pembersihan tebung-tebing saluran pengairan, pembersihan gulma di tepi jalan, mencegah terbentuknya biji-biji gulma dengan cara melakukan pembabatan gulma sebelum berbunga, dan dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat.
Cara ini teruatama ditujukan terhadap species-species gulma yang sangat merugikan dan belum terdapat tumbuh di lingkungan kita. Species gulma asing yang cocok tumbuh di tempat-tempat baru dapat menjadi pengganggu yang dahsyat (eksplosif). Misalnya kaktus di Australia, eceng gondok di Asia-Afrika. Cara-cara pencegahan masuk dan menyebarkan gulma baru antara lain adalah :
a.       Dengan pembersihan bibit-bibit pertanaman dari kontaminasi biji-biji gulma.
b.      Pencegahan pemakaian pupuk kandang yang belum matang.
c.       Pencegahan pengangkutan jarak jauh jerami dan rumput-rumput makanan ternak.
d.      Pemberantasan gulma di sisi-sisi sungai dan saluran-saluran pengairan.
e.       Pembersihan ternak yang akan diangkut.
f.       Pencegahan pengangkutan tanaman berikut tanahnya dan lain sebagainya.
Apabila hal-hal tersebut di atas tidak dapat dilaksanakan dengan baik, maka harus dicegah pula agar jangan sampai gulma berbuah dan berbunga. Di samping itu juga mencegah gulma tahunan (perennial weeds) jangan sampai berbiak terutama dengan cara vegetatif.
Tindakan paling dini dalam upaya menghindari kerugian akibat invasi gulma adalah pencegahan (preventif). Pencegahan dimaksud untuk mengurangi pertumbuhan gulma agar usaha pengendalian sedapat mungkin dikurangi atau ditiadakan.
Pencegahan sebenarnya merupakan langkah yang paling tepat karena kerugian yang sesungguhnya pada tanaman budidaya belum terjadi. Pencegahan biasanya lebih murah, namun demikian tidak selalu lebih mudah. Pengetahuan tentang cara-cara penyebaran gulma sangat penting jika hendak melakukan dengan tepat.
A. Peniadaan Sumber Invasi dan Sanitasi
Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk meniadakan sumber invasi adalah
  1. Menggunakan biji tanaman yang bersih dan tidak tercampur biji lain terutama biji-biji gulma.
  2. Menghindari penggunaan pupuk kandang yang belum matang.
  3. Membersihkan tanah-tanah yang berasal dari tempat lain, tubuh dan kaki ternak dari biji-biji gulma.
  4. Mencegah pengangkutan tanaman beserta tanahnya dari tempat-tempat lain, karena pada bongkahan tanah tersebut kemungkinan mengandung biji-biji gulma.
  5. Pembersihan gulma dipinggir-pinggir sungai dan saluran air.
  6. Menyaring air pengairan agar tidak membawa biji-biji gulma ke petak-petak pertanaman yang diairi.

B. Karantina Tumbuhan
Karantina tumbuhan bertujuan mencegah masuknya organisme pengganggu tumbuhan lewat perantaraan lalu-lintas/perdagangan. Karantina tumbuhan merupakan cara pengendalian tidak langsung dan relatif paling murah.

Karantina dapat diartikan
  • Menempatkan sesuatu didalam suatu tempat tertentu yang terpisah.
  • Menempatkan sesuatu didalam suatu tempat tertentu yang terpisah dalam jangka waktu tertentu.
  • Kegiatan pengasingan(isolasi)
  • pembatasan.
  • Pencegahan
Karantina adalah tempat pengasingan atau suatu tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit atau organisme pengganggu tanaman dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain didalam negeri.atau keluarnya dari dalam wilayah.





Adapun tujuan dari karantina adalah
  •  Mencegah masuknya organisme pengganggu tumbuhan karantina dari luar negeri kedalam negeri.
  • Mencegah tersebarnya organisme penggangu tumbuhan karantina dari suatu area kearea lain.
  •  Menjaga kesehatan manusia dari residu pestisida yang ada pada hasil pertanian.
Hal itu dilakukan guna untuk mencegah masuknya organisme penggangu tanamn agar tidak masuk kesuatu Negara karena organism pengganggu tanaman tersebut dapat menjadi hama utama di Negara tersebut,yang dapat merusak pertanian yang ada dinegara tersebut


























KATA PENGANTAR


Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makah ini dengan baik yang berjudul “ PENGENDALIAN GULMA SECARA PREVENTIF”.

            Penyusunan makalah ini juga tidak lepas dari dukungan teman-teman serta dosen kami. Sehingga makalah ini terselesaikan dengan tepat waktu.
            Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karna itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.



Raha,       November   2014


                                                                                                   Penulis
















TUGAS
PENGENDALIAN GULMA
 SECARA PREVENTIF


DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1.                IQBAL TANDO
2.                WA BAENA
3.                WA ODE HUSNI

SEKOLAH TINGGI ILMU  PERTANIAN WUNA
( STIP WUNA )
2014


DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1.                IQBAL TANDO
2.                WA BAENA
3.                WA ODE HUSNI

SEKOLAH TINGGI ILMU  PERTANIAN WUNA
( STIP WUNA )
2014

Tidak ada komentar: