do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Jumat, 12 Februari 2016

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN STROKE



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN STROKE


Pengertian

            Stroke atau cedera vaskular (CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah kebagian otak.

Etiologi

  1. Trombosis (bekuan darah didalam pembuluh darah otak atau leher)
  2. Embolisme serebral ( bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak dari bagian tubuh yang lain)
  3. Iskemia (penurunan aliran darah ke otak)
  4. Hemoragi serebral  (pecahnya pembuluh darah serebral dengan perdarahan kedalam jaringan otak atau sekitar otak)

Tanda dan gejala

  1. Kehilangan motorik
-          Hemiplegi
-          Hemiparesis
  1. Kehilangan komunikasi
-          Disartria (kesulitan berbicara)
-          Disfasia atau afasia (bicara defektif atau kehilangan bicara)
-          Apraksia (ketidakmampuan untuk melakukan tindakan yang dipelajari sebelumnya)
  1. Gangguan persepsi
-          Homonimus hemianopsia (kehilangan setengah lapang pandang)
  1. Kerusakan fungsi kognitf dan efek psikologi
Lapang perhatian terbatas
  1. Disfungsi kandung kemih

Pemeriksaan diagnostik / penunjang

  1. Okulopletismografi (OPG)
Mengukur pulsasi aliran darah melalui arteri oftalmik
  1. Fonoangiografi karotis
Memberikan auskultasi, visualisasi langsung dan fotografik  yang mencatat bruit karotis
  1. Angiografi karotis
Menunjukkan pembuluh intrakranial dan servikal
  1. Angiografi substraksi digital
Memastikan obstruksi arteri karotis dan memberi informasi pada pola aliran darah serebral

Pengobatan

  1. Diuretik
Untuk menurunkan edema serebral  yang mrncapai tingkat maksimum 3 – 5 hari setelah infar serebral
  1. Antikoagulan
Untuk mencegah terjadi atau memberatnya trombosis atau embolisasi


RENCANA KEPERAWATAN

No                            
Diagnosa keperawatan
Tujuan / kriteria
Rencana keperawatan
1






































2










































3


































4







Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan aliran darah, oklusif, edema serebral ditandai dengan
DS :
-          Klien mengungkapkan sulit untuk mengingat kejadian lalu
DO :
-          Perubahan dalam respon motorik / sensorik
-          Perubahan tanda tanda vital





















Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan, parastesia flaksid/paralisis hipotonik ditandai dengan


DS :
-          Klien mengungkapkan lemah
DO :
-          Keterbatasan ruang gerak
-          Penurunan kekuatan / kontrol


























Perubahan persepsi sensori  berhubungan dengan defisit neurologis ditandai dengan
DS :
-    Mengungkapkan disorientasi terhadap waktu, tempat, orang
-    Mengungkapkan susah untuk berbicara




DO :
-    Ketidakmampuan untuk menyebutkan posisi bagian tubuh
-    Ketidakmampuan mengenal/ mendekati makna terhadap objaek












Kurang perawatan diri berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler, penurunan kekuatan dan ketahanan ditandai dengan
DS :
-    Mengungkapkan ketidaknyamanan
DO :
-    Tidak mampu membawa sendok kemulut
-    Tidak mampu membersihkan  diri sendiri


Mempertahankan tingkat kesadaran, fungsi kognitif dan motorik / sensorik dengan kriteria
-          Menunjukkan tidak ada tanda tanda peningkatan TIK
-          Tanda tanda vital dalam keadaan stabil


























Mempertahankan/ meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh yang terkena dengan kriteria


-          Tidak adanya kontraktur
-          Aktifitas dapat dilakukan secara bertahap






























Mempertahankan tingkat kesadaran dan fungsi perseptual dengan kiteria :
-          Dapat mengenali suatu obyek tertentu
-          Dapat berbicara sedikit demi sedikit






















Mendemonstrasikan tehnik perubahan gaya hidup dengan kriteria
- Klien dapat melakukan perawatan diri sendiri secara bertahap


1.        Tentukan faktor yang berhubungan dengan keadaan penyebab khusus selama koma/ penurunan perfusi serebral dan potensial terjadinya peningkatan TIK
2.        Pantau status neurologis sesering mungkin dan bandingkan dengan keadaan normalnya
3.        Pantau tanda tanda vital
4.        Evaluasi pupil, catat, ukuran, bentuk, kesamaan dan reaksinya terhadap cahaya
5.        Catat perubahan dalam penglihatan,spt kebutaan, gangguan lapang pandang/kedalaman persepsi
6.        Letakkan kepala dengan posisi agak ditinggikan dan dalam posisi anatomis (netral)


1.         Kaji kemampuan secara fungsional/luas
nya kerusakan awal dan dengan cara yang teratur
2.         Ubah posisi minimal setiap 2 jam , dan jika memungkinkan lebih sering diletakkan posisi bagian yang terganggu
3.         Letakkan pada posisi telungkup satu kali atau dua kali sehari jika klien dapat mentoleransinya
4.         Lakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif pada semua ekstremitas saat masuk
5.         Sokong ekstremitas dalam posisi fungsionalnya, gunakan papan kaki (foot board) selama periode paralisis
6.         Tempatkan bantal dibawah aksila untuk melakukan abduksi pada lengan
7.         tinggikan tangan dan kepaka

1.         Evaluasi adanya gangguan penglihatan
2.         Dekati pasien dari daerah penglihatan yang normal, biarkan lampu menyala, letakkan benda dalam jangkauan yang dapat dilihat normal, tutup mata yang sakit jika perlu

3.         Ciptakan lingkungan yang sederhana, pindahkan perabot yang membahayakan
4.         Kaji kesadaran sensorik, spt membedakan panas/dingin, tajam tumpul dll
5.         Bicara dengan tenang, perlahan dengan menggunakan kalimat yang pendek. Pertahankan kontak mata

1.        Kaji kemampuan dan tingkat kekurangan  (dengan menggunakan skala 0-4) untuk melakukan kebutuhan sehari hari
2.        Hindari melakukan sesuatu untuk klien, yang dapat dilakukan klien sendiri, tetapi berikan bantuan sesuai kebutuhan
3.        Sadari prilaku/ aktifitas impulsif karena gangguan dalam mengambil keputusan
4.        Pertahankan dukungan, sikap yang tegas. Beri klien waktu yang cukup untuk mengerjakan tugasnya




Tidak ada komentar: