do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Senin, 10 November 2014

MAKANAN KHAS KABUPATEN MUNA




Kabuto adalah salah satu makanan khas masyarakat Muna, Sulawesi Tenggara. Makanan ini berbahan dasar ketela pohon (Singkong) yang telah kering lalu dimasak. Kabuto diberi campuran parutan kelapa, juga ditambahkan dengan ikan asin goreng.
Cara Pembuatan Kabuto
Pembuatan Kabuto : Ubi kayu basah, dikupas kulitnya, dicuci dan kemudian dijemur selama 3 hari (setengah kering). Setelah itu disimpan dalam wadah tertutup selama 1 hari 1 malam sehingga warnanya berubah menjadi kehitam-hitaman, kemudian dijemur kembali sampai kering. Untuk cara pengolahannya, kabuto kering kulitnya dikikis dengan menggunakan pisau, kemudian dipotong-potong (sesuai selera) lalu direndam air selama 8 jam, dicuci bersih langsung dikukus sampai matang, dan kabuto siap dikonsumsi dengan menambahkan parutan kelapa

Sejak dulu, Kabuto merupakan makanan pokok masyarakat Muna yang tinggal di daerah pesisir sebagai pengganti nasi, terutama pada masa-masa paceklik. Dilihat dari struktur tanahnya, wilayah yang berada di pesisir pada umumnya memiliki kondisi tanah yang kurang subur dan jauh dari sumber pengairan air tawar sehingga tanaman padi sulit untuk tumbuh. Kondisi inilah yang memaksa penduduk setempat mencari tanaman alternatif selain padi. Maka, dipilihlah ketela pohon karena makanan dari bahan baku tersebut dapat memberi rasa kenyang dan tahan lama sebagaimana nasi. Tidak diketahui mengapa kuliner khas Muna ini dinamakan Kabuto.

Makanan ini akan terasa lebih nikmat jika dimakan bersama dengan ikan asin goreng. Selain rasanya nikmat dan mengenyangkan, Kabuto juga dipercaya dapat mencegah penyakit maag. Dilihat dari kandungan gizinya, Kabuto termasuk makanan yang kandungan gizinya kurang daripada beras. Hal ini disebabkan karena singkong kering memang bernilai gizi rendah. Namun dapat digunakan sebagai pengganti beras.

Menu khas ini masih kita jumpai di desa-desa nelayan pesisir pantai Sulawesi Tenggara. Bisa jadi masyarakat masih mempertahankan makanan ini karena harganya yang tergolong sangat murah dan membuatnyapun sangat mudah

  1. Kambuse(jagung masak)
Kambuse ini berasal dari bahasa Muna yang artinya..jagung tua yang sudah dipisahkan dari kulitnya,trus dibuka tongkolnya,lalu dimasak dalam waktu 1 - 2 jam.cara masak kambuse ini sesuai dengan selera yang diinginkan,,ada dimasak hanya pakai air saja,pakai santan,tapi pada umumnya kambuse itu dimasak campur kapur bubuk(ghefi bhs. Muna) ala kadarnya misalnya 1 liter jagung pake kapur 1/2 sendok makan .tapi kalau kapurnya berlebihan maka harus dicuci pake air bersih lalu dmasak kembali .,,setelah itu siap untuk disajikan..

2.kabuto(ubi kayu/singkong)

Kabuto ini merupakan makanan pokok daerah muna sebagai makanan pokok sampingan,;.kabuto ini berasal dari ubi kayu /singkong yang proses pembuatanya cukup tadisional yaitu dengan cara menggali umbinya terus kupas kulitnya kemudian dijemur dalam waktu 1- 2 minggu,setelah kering maka diangkat dari tempat jemurannya lalu disimpan dalam sebuah tempat yang tertutup dalam waktu 1 - 4 hari .setelah itu dikeluarkan dari tempat tersebut,maka jadilah kabuto.
Cara masak kabuto: dipotong sepanjang 2 cm,atau sesuai kebutuhan ,terus direndam dalam air 1 smpe 10 menit kemudian dimasak langsung atau bisa juga dikukus..

3.Kolope ( umbi hutan)

kolope ini salah satu makanan khas daerah muna yang sangat sulit proses pembuatanya.karena kolope ini tumbuh liar di hutan ,yang jarang dipiara atau ditanam oleh mansyarakat pada umumnya.kalau menginginkan kolope biasanya harus dicari pada musim kemarau dihutan untuk ambil umbinya,terus dikupas lalu diris setebal kurang lebih 0,5 cm.
Pembuatan kolope ini biasanya harus lebih dari satu orang karena pengolahan kolope ini sebelum menjadi makanan terlebih dahulu direndam disungai sampai 2hari 2malam atau lebih,yang biasa orang muna sebut dengan( Ungkame: bhs muna).

Setelah direndam beberapa hari maka diangkat  untuk dikeringkan dengan cara ditiriskan airnya pakai cetakan yang dibuat dari kulit kayu yang disebut dengan( Kalebha;bhs muna)
setelah itu siap untuk dimasak sesuai dengan selera masing -masing dengan cara dikukus lalu ditaburkan parutan kelapa.siap untuk disajikan..

Satu catatan yang perlu diingat dalam pengolahan kolope ini apabila tidak dikelolah dengan baik maka akan menyebabkan keracunan bagi yang mengkonsumsinya..

Tidak ada komentar: