A.
Masalah yang lazim muncul pada klien
- Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d disfungsi neuromuskuler
- Pola nafas tidak efektif b/d disfungsi neuromuskuler
- Ketidakefektifan perfusi jaringan b/d penurunan aliran darah vena arteri
- Hipertermi b/d proses penyakit
- Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan secara aktif, kurangnya intake cairan
- Kelebihan volume cairan b/d sekresi ADH yang tidak proporsional
- Resiko injury b/d kejang tonik klonik, disorientasi
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang darikebutuhan tubuh b/d mual, muntah, anoreksia
- Kurang pengetahuan b/d proses penyakit, prosedur perawatan, pengobatan
- Kerusakan integritas kulit b/d immobilitas fisik, status nutrisi
- Cemas b/d perubahan status kesehatan
- PK : Peningkatan Tekanan IntraKranial
- PK : Hipertermia
B.
Discharge Planning
1. Ajarkan
pada orang tua tentang pemberian obat dan pemantauan efek samping
2. Ajarkan pada orang tua untuk
emmantau komplikasi jangka panjang serta tanda dan gejalanya
|
No
|
Diagnosa
keperawatan
|
Tujuan
dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
|
1
|
Bersihan jalan nafas tidak efektif
b/d disfungsi neuromuskuler.
Definisi : Ketidakmampuan untuk membersihkan
sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan
jalan nafas.
Batasan Karakteristik :
-
Dispneu, Penurunan suara nafas
-
Orthopneu
-
Cyanosis
-
Kelainan suara nafas (rales, wheezing)
-
Kesulitan berbicara
-
Batuk, tidak efekotif atau tidak ada
-
Mata melebar
-
Produksi sputum
-
Gelisah
-
Perubahan frekuensi dan irama nafas
Faktor-faktor yang
berhubungan:
-
Lingkungan : merokok, menghirup asap rokok, perokok
pasif-POK, infeksi
-
Fisiologis : disfungsi neuromuskular, hiperplasia
dinding bronkus, alergi jalan nafas, asma.
-
Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi
tertahan, banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanya
eksudat di alveolus, adanya benda asing di jalan nafas.
|
NOC :
v Respiratory status : Ventilation
v Respiratory status : Airway patency
v Aspiration Control
Kriteria Hasil :
v
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu
(mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed
lips)
v Menunjukkan
jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
v Mampu
mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafas
|
NIC :
Airway
suction
§ Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning
§ Auskultasi
suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.
§ Informasikan pada klien dan keluarga tentang
suctioning
§ Minta klien nafas dalam sebelum suction
dilakukan.
§ Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk
memfasilitasi suksion nasotrakeal
§ Gunakan alat yang steril sitiap melakukan
tindakan
§ Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam
setelah kateter dikeluarkan dari nasotrakeal
§ Monitor status oksigen pasien
§ Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion
§
Hentikan suksion dan berikan
oksigen apabila pasien menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.
Airway
Management
· Buka jalan
nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
· Posisikan
pasien untuk memaksimalkan ventilasi
· Identifikasi
pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
· Pasang
mayo bila perlu
· Lakukan
fisioterapi dada jika perlu
· Keluarkan
sekret dengan batuk atau suction
· Auskultasi
suara nafas, catat adanya suara tambahan
· Lakukan
suction pada mayo
· Berikan
bronkodilator bila perlu
· Berikan
pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
·
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
·
Monitor respirasi dan status O2
|
|
2
|
Pola nafas tidak efektif b/d
disfungsi neuromuskuler
|
NOC :
v
Respiratory
status : Ventilation
v
Respiratory
status : Airway patency
v
Vital
sign Status
Kriteria
Hasil :
v
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu
(mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed
lips)
v Menunjukkan
jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
v Tanda
Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan)
|
NIC :
Airway Management
· Buka jalan
nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
· Posisikan
pasien untuk memaksimalkan ventilasi
· Identifikasi
pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
· Pasang
mayo bila perlu
· Lakukan
fisioterapi dada jika perlu
· Keluarkan sekret
dengan batuk atau suction
· Auskultasi
suara nafas, catat adanya suara tambahan
· Lakukan
suction pada mayo
· Kolaborasikan
pemberian bronkodilator bila perlu
· Berikan
pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
·
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
·
Monitor respirasi dan status O2
Oxygen Therapy
v Bersihkan mulut, hidung dan secret
trakea
v Pertahankan jalan nafas yang paten
v Atur peralatan oksigenasi
v Monitor aliran oksigen
v Pertahankan posisi pasien
v Onservasi adanya tanda tanda
hipoventilasi
v Monitor adanya kecemasan pasien
terhadap oksigenasi
Vital sign Monitoring
|
|
3
|
Ketidakefektifan perfusi jaringan
b/d penurunan aliran darah vena arteri
|
NOC :
Circulation status
Tissue Prefusion : cerebral
Kriteria Hasil :
mendemonstrasikan status sirkulasi
yang ditandai dengan :
v Tekanan systole dandiastole dalam
rentang yang diharapkan
v Tidak ada ortostatikhipertensi
v Tidk ada tanda tanda peningkatan
tekanan intrakranial (tidak lebih dari 15 mmHg)
mendemonstrasikan kemampuan kognitif
yang ditandai dengan:
v berkomunikasi dengan jelas dan sesuai
dengan kemampuan
v menunjukkan perhatian, konsentrasi
dan orientasi
v memproses informasi
v membuat keputusan dengan benar
menunjukkan
fungsi sensori motori cranial yang utuh : tingkat kesadaran mambaik, tidak
ada gerakan gerakan involunter
|
Peripheral Sensation Management
(Manajemen sensasi perifer)
v Monitor adanya daerah tertentu yang
hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul
v Monitor adanya paretese
v Instruksikan keluarga untuk
mengobservasi kulit jika ada lsi atau laserasi
v Gunakan sarun tangan untuk proteksi
v Batasi gerakan pada kepala, leher dan
punggung
v Monitor kemampuan BAB
v Kolaborasi pemberian analgetik
v Monitor adanya tromboplebitis
v Diskusikan menganai penyebab
perubahan sensasi
|
|
4
|
Hipertermi b/d proses penyakit
Definisi : suhu tubuh naik diatas rentang normal
Batasan Karakteristik:
· kenaikan
suhu tubuh diatas rentang normal
· serangan
atau konvulsi (kejang)
· kulit
kemerahan
· pertambahan
RR
· takikardi
· saat
disentuh tangan terasa hangat
Faktor faktor yang berhubungan :
-
penyakit/ trauma
-
peningkatan metabolisme
-
aktivitas yang berlebih
-
pengaruh medikasi/anastesi
-
ketidakmampuan/penurunan kemampuan untuk
berkeringat
-
terpapar dilingkungan panas
-
dehidrasi
-
pakaian yang tidak tepat
|
NOC : Thermoregulation
Kriteria Hasil :
v Suhu
tubuh dalam rentang normal
v Nadi
dan RR dalam rentang normal
v Tidak
ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyaman
|
NIC :
Fever treatment
§ Monitor suhu sesering mungkin
§ Monitor IWL
§ Monitor warna dan suhu kulit
§ Monitor tekanan darah, nadi dan RR
§ Monitor penurunan tingkat kesadaran
§ Monitor WBC, Hb, dan Hct
§ Monitor intake dan output
§ Berikan anti piretik
§ Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam
§ Selimuti pasien
§ Lakukan tapid sponge
§ Berikan cairan intravena
§ Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
§ Tingkatkan sirkulasi udara
§
Berikan
pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil
Temperature regulation
§ Monitor suhu minimal tiap 2 jam
§ Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu
§ Monitor TD, nadi, dan RR
§ Monitor warna dan suhu kulit
§ Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi
§ Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
§ Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya
kehangatan tubuh
§ Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan
akibat panas
§ Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan
kemungkinan efek negatif dari kedinginan
§ Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan
dan penanganan emergency yang diperlukan
§ Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan
yang diperlukan
§ Berikan anti piretik jika perlu
Vital sign Monitoring
§ Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
§ Catat adanya fluktuasi tekanan darah
§ Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau
berdiri
§ Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
§ Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
§ Monitor kualitas dari nadi
§ Monitor frekuensi dan irama pernapasan
§ Monitor suara paru
§ Monitor pola pernapasan abnormal
§ Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
§ Monitor sianosis perifer
§
Monitor
adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan
sistolik)
§
Identifikasi
penyebab dari perubahan vital sign
|
|
5
|
Defisit volume cairan b/d kehilangan
cairan secara aktif, kurangnya intake cairan
Definisi : Penurunan cairan intravaskuler,
interstisial, dan/atau intrasellular. Ini mengarah ke dehidrasi, kehilangan
cairan dengan pengeluaran sodium
Batasan
Karakteristik :
- Kelemahan
- Haus
- Penurunan turgor kulit/lidah
- Membran mukosa/kulit kering
-
Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah,
penurunan volume/tekanan nadi
-
Pengisian vena menurun
-
Perubahan status mental
-
Konsentrasi urine meningkat
-
Temperatur tubuh meningkat
- Hematokrit meninggi
- Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada third
spacing)
Faktor-faktor yang berhubungan:
- Kehilangan volume cairan secara aktif
- Kegagalan mekanisme pengaturan
|
NOC:
v
Fluid
balance
v
Hydration
v
Nutritional
Status : Food and Fluid Intake
Kriteria
Hasil :
v
Mempertahankan
urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal
v
Tekanan
darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
v
Tidak
ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa
lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan
|
Fluid management
· Timbang
popok/pembalut jika diperlukan
· Pertahankan
catatan intake dan output yang akurat
· Monitor
status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah
ortostatik ), jika diperlukan
· Monitor
vital sign
· Monitor
masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian
· Lakukan
terapi IV
· Monitor
status nutrisi
· Berikan
cairan
· Berikan
cairan IV pada suhu ruangan
· Dorong
masukan oral
· Berikan
penggantian nesogatrik sesuai output
· Dorong
keluarga untuk membantu pasien makan
· Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )
· Kolaborasi
dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk
·
Atur kemungkinan tranfusi
·
Persiapan untuk tranfusi
|
|
6
|
Kelebihan volume cairan b/d
sekresi ADH yang tidak proporsional
|
NOC :
v Electrolit and acid base balance
v Fluid balance
v Hydration
Kriteria Hasil:
v
Terbebas
dari edema, efusi, anaskara
v
Bunyi
nafas bersih, tidak ada dyspneu/ortopneu
v
Terbebas
dari distensi vena jugularis, reflek hepatojugular (+)
v Memelihara tekanan vena sentral, tekanan
kapiler paru, output jantung dan vital sign dalam batas normal
v Terbebas dari kelelahan, kecemasan
atau kebingungan
v Menjelaskanindikator kelebihan cairan
|
NIC :
Fluid management
· Timbang
popok/pembalut jika diperlukan
· Pertahankan
catatan intake dan output yang akurat
· Pasang
urin kateter jika diperlukan
· Monitor
hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas
urin )
· Monitor
status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP
· Monitor
vital sign
· Monitor
indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena
leher, asites)
· Kaji
lokasi dan luas edema
· Monitor
masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian
· Monitor
status nutrisi
·
Berikan diuretik sesuai interuksi
· Batasi
masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130
mEq/l
·
Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul
memburuk
Fluid Monitoring
· Tentukan
riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminaSi
· Tentukan
kemungkinan faktor resiko dari ketidak seimbangan cairan (Hipertermia, terapi
diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll )
· Monitor
berat badan
· Monitor
serum dan elektrolit urine
· Monitor
serum dan osmilalitas urine
· Monitor
BP, HR, dan RR
· Monitor
tekanan darah orthostatik dan perubahan irama jantung
· Monitor
parameter hemodinamik infasif
· Catat
secara akutar intake dan output
· Monitor
adanya distensi leher, rinchi, eodem perifer dan penambahan BB
· Monitor
tanda dan gejala dari odema
|
|
7
|
Risiko injury b/d kejang tonik
klonik, disorientasi
|
NOC : Risk Kontrol
Kriteria
Hasil :
v Klien terbebas dari
cedera
v Klien mampu
menjelaskan cara/metode untukmencegah injury/cedera
v Klien mampu
menjelaskan factor resiko dari lingkungan/perilaku personal
v Mampumemodifikasi
gaya hidup untukmencegah injury
v Menggunakan
fasilitas kesehatan yang ada
v Mampu mengenali
perubahan status kesehatan
|
NIC : Environment
Management (Manajemen lingkungan)
§ Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
§ Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai
dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif
pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien
§ Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya
memindahkan perabotan)
§ Memasang side rail tempat tidur
§ Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
§ Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah
dijangkau pasien.
§ Membatasi pengunjung
§ Memberikan penerangan yang cukup
§ Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien.
§ Mengontrol lingkungan dari kebisingan
§ Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
§ Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau
pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit.
|
|
8
|
Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b/d mual, muntah, anoreksia
Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk
keperluan metabolisme tubuh.
Batasan karakteristik :
- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal
- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari
RDA (Recomended Daily Allowance)
- Membran mukosa dan konjungtiva pucat
- Kelemahan otot yang digunakan untuk
menelan/mengunyah
- Luka, inflamasi pada rongga mulut
- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah
makanan
- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan
- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa
-
Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan
-
Miskonsepsi
-
Kehilangan BB dengan makanan cukup
-
Keengganan untuk makan
-
Kram pada abdomen
-
Tonus otot jelek
-
Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi
-
Kurang berminat terhadap makanan
-
Pembuluh darah kapiler mulai rapuh
-
Diare dan atau steatorrhea
-
Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok)
- Suara usus hiperaktif
- Kurangnya informasi, misinformasi
Faktor-faktor yang berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi
zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.
|
NOC :
v Nutritional Status : food and Fluid
Intake
Kriteria Hasil :
v Adanya peningkatan berat badan sesuai
dengan tujuan
v Berat badan ideal sesuai dengan
tinggi badan
v Mampu mengidentifikasi kebutuhan
nutrisi
v Tidak ada tanda tanda malnutrisi
v Tidak terjadi penurunan berat badan
yang berarti
|
Nutrition
Management
§ Kaji adanya alergi makanan
§ Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
§ Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
§ Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan
vitamin C
§ Berikan substansi gula
§ Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi
serat untuk mencegah konstipasi
§ Berikan makanan yang terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
§ Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan
harian.
§ Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
§ Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
§ Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
Nutrition
Monitoring
§ BB pasien dalam batas normal
§ Monitor adanya penurunan berat badan
§ Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
dilakukan
§ Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan
§ Monitor lingkungan selama makan
§ Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
§ Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
§ Monitor turgor kulit
§ Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
§ Monitor mual dan muntah
§ Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan
kadar Ht
§ Monitor makanan kesukaan
§ Monitor pertumbuhan dan perkembangan
§ Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
konjungtiva
§ Monitor kalori dan intake nuntrisi
§
Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas oral.
§
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet
|
|
9
|
Kurang pengetahuan b/d proses
penyakit, prosedur perawatan, pengobatan
Definisi :
Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif
sehubungan dengan topic spesifik.
Batasan karakteristik : memverbalisasikan adanya
masalah, ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai.
Faktor yang berhubungan : keterbatasan kognitif,
interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari
informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi.
|
NOC :
v Kowlwdge : disease process
v Kowledge : health Behavior
Kriteria Hasil :
v Pasien dan keluarga menyatakan
pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan
v Pasien dan keluarga mampu
melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
v Pasien dan keluarga mampu menjelaskan
kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
|
NIC :
Teaching
: disease Process
v Berikan
penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang
spesifik
v Jelaskan
patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi
dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
v Gambarkan
tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat
v Gambarkan
proses penyakit, dengan cara yang tepat
v identifikasi
kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat
v Sediakan
informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat
v Hindari
harapan yang kosong
v Sediakan
bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang
tepat
v
Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit
v
Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
v Dukung
pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
v
Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan
cara yang tepat
v
Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi perawatan
kesehatan, dengan cara yang tepat.
|
|
10
|
Kerusakan integritas kulit b/d immobilitas fisik,
status nutrisi
Definisi : Perubahan
pada epidermis dan dermis
Batasan karakteristik :
-
Gangguan pada bagian tubuh
- Kerusakan lapisa kulit (dermis)
- Gangguan permukaan kulit (epidermis)
Faktor yang berhubungan :
Eksternal :
-
Hipertermia atau hipotermia
-
Substansi kimia
-
Kelembaban udara
-
Faktor mekanik (misalnya : alat yang dapat
menimbulkan luka, tekanan, restraint)
-
Immobilitas fisik
-
Radiasi
-
Usia yang ekstrim
-
Kelembaban kulit
-
Obat-obatan
Internal :
-
Perubahan status metabolik
-
Tulang menonjol
-
Defisit imunologi
-
Faktor yang berhubungan dengan perkembangan
-
Perubahan sensasi
-
Perubahan status nutrisi (obesitas, kekurusan)
-
Perubahan status cairan
-
Perubahan pigmentasi
-
Perubahan sirkulasi
-
Perubahan turgor (elastisitas kulit)
|
NOC : Tissue Integrity
: Skin and Mucous Membranes
Kriteria
Hasil :
v
Integritas
kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur,
hidrasi, pigmentasi)
v
Tidak
ada luka/lesi pada kulit
v
Perfusi
jaringan baik
v
Menunjukkan
pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera
berulang
v
Mampu
melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami
|
NIC : Pressure
Management
§ Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang
longgar
§ Hindari kerutan padaa tempat tidur
§ Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan
kering
§ Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua
jam sekali
§ Monitor kulit akan adanya kemerahan
§ Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah
yang tertekan
§ Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
§
Monitor status nutrisi pasien
§
Memandikan pasien dengan sabun
dan air hangat
|
|
11
|
Cemas b/d perubahan status
kesehatan
Definisi :
Perasaan gelisah yang
tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon autonom
(sumner tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan
keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan
peringatan adanya ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk
mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakan
Ditandai dengan
-
Gelisah
-
Insomnia
-
Resah
-
Ketakutan
-
Sedih
-
Fokus
pada diri
-
Kekhawatiran
-
Cemas
|
NOC :
v Anxiety control
v Coping
v Impulse control
Kriteria Hasil :
v Klien mampu mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala cemas
v Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan
tehnik untuk mengontol cemas
v Vital sign dalam batas normal
v Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa
tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan
|
NIC :
Anxiety
Reduction (penurunan kecemasan)
· Gunakan
pendekatan yang menenangkan
· Nyatakan
dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
· Jelaskan
semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
· Pahami
prespektif pasien terhdap situasi stres
· Temani
pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
· Berikan
informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
· Dorong
keluarga untuk menemani anak
· Lakukan
back / neck rub
· Dengarkan
dengan penuh perhatian
· Identifikasi
tingkat kecemasan
· Bantu
pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
· Dorong
pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
·
Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
·
Barikan obat untuk mengurangi kecemasan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar