do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Selasa, 08 Maret 2016

MAKALAH TARI LINDA KABUPATEN MUNA



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
       Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah Swt. karena hanya dengan kehendak serta nikmat-Nya berupa kesehatan dan kesempatanlah, sehingga akhirnya makalah tentang “Tari Linda” ini dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih pula turut kami ucapkan kepada guru mata pelajaran Mulok kami, Ibu Sitti Nasrawati S.pd, dimana beliau telah memberikan kami tugas penyusunan makalah ini, sekaligus secara tersirat memberikan kami kesempatan untuk dapat mengambil manfaat dari penyusunan makalah ini sendiri. Dan juga karena kami yakin, tugas yang diberikan ini akan sangat bermanfaat bagi kami selaku para siswa dalam hal pengalaman dan kesiapan untuk mengikuti pembelajaran ekuivalen selanjutnya (jenjang yang lebih tinggi).
       Selanjutnya, kami yakin bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam hal sistematika penyusunan, maupun dalam hal materi yang termuat di dalamnya. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas segala bentuk kekurangan yang terkandung di dalam makalah ini.Akhir kata..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
                                                                                                            
Raha, 22 Januari 2016

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         Penyusun










Ayudya Khairani,Ayudya Khairani



Kelas IX-3,Kelas IX-3


SMP Neg. 2 RAHA ,SMP Neg. 2 RAHA
 










DAFTAR ISI

Kata Pengantar                                                                                                                  i
Daftar Isi                                                                                                                            ii
BAB I. PENDAHULUAN                                                                                                       
A.   Latar Belakang                                                                                                       1
B.   Tujuan                                                                                                                     1
C.   Rumusan Masalah                                                                                                  1
BAB II. PEMBAHASAN
A.      Pengertian Tari Linda                                                                                             2
B.      Pemakain Tari Linda                                                                                               2
C.      Pemakaian Pakaian                                                                                                              2-4

BAB III. PENUTUP
A.  Kesimpulan                                                                                                                          5
B.   Saran                                                                                                                        5


DAFTAR PUSTAKA                                                                                                               6









                                                                                                                        




         
BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Linda dalam bahasa daerah Muna berarti ‘menari’. Tari linda dikenal didaerah setidaknya dizaman Waode Kamomono Kamba yaitu putri Raja Muna yang ke XVII yang bernama Laode husein gelar Omputo Sanggia,sekitar lebih dari abad ke 300 tahun yang lalu.Masyarakat Muna di Sulawesi Tenggara mewarisi berbagai tarian tradisional diantaranya.Ada tari linda,tari pogala,tari ngibi,dan sebagainya. Tari Linda kebubupaten Muna sampai saat ini tetap dilestarikan. Tarian ini ditarikan gadis remaja yang baru akil balig dan biasanya dilakukan pada saat adat karia,yaitu pada upacara inisiasi apabila gadis telah beranjak dewasa dikebupaten Muna. Orang tua tidak akan mengawinkan anak gadisnya belum melewati karia.


B.  TUJUAN
Maka dari  itu, penyusunan makalah ini secara umum bertujuan untuk :
1.      Dapat mengetahui pengertian tari linda
2.      Dapat mengetahui pemaknaan dari tari linda
3.      Dapat mengetahui pemaknaan pakaian tari linda
4.      Dapat mengetahui bagaimana bentuk pola tari linda


C.   RUMUSAN MASALAH
1.      Apa itu tari linda?
2.      Apa pemaknaan dari tari linda?
3.      Apa pemaknaan pakaian tari linda?
4.      Bagaimana bentuk pola tari linda?















BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Tari Linda
                  Tari linda adalah merupakan jenis tarian tradisional masyarakat muna yang lahir sebagai aplikasi dari rangkaian acara pingitan bagi gadis-gadis yang sudah disyarati dengan urutan-urutan tuturannya. Lahirnya tarian ini bersamaan dengan pelaksanaan tuturan kariya karena rangkaian akhir dari prosesi kariya yaitu suatu acara “karunduno Samba”. Acara ini dianalogikan dari perlakuan bidadari yang baru selesai membersihkan diri/mandi, maka bidadari mengerikan badan sambil berputar dengan menggunakan sehelai kain yang sekarang disebut dengan selendang. Linda berawal dari pelaksanaan acara kariya anaknya sang raja omputo sangia atau la ode husein yang bernama wa ode kamomo kamba (wanita cantik yang menyerupai bidadari). Pada akhir tutura, maka dilakukan acara tari linda untuk mengenang perlakuan sang bidadari yang baru selesai mandi.

B.      Pemaknaan Tari Linda
                  Tari linda yang diiringi dengan irama rambi wuna (pukul gong) memiliki keunikan tersendiri karena antaragerak tari bertolak belakang dengan kecepatan irama gong. Ini mengandung makna bahwa para gadis yang telah disyarati dengan tutura kariya tidak boleh terpengaruh dengan pengaruh lingkungan. Olehnya itu, hal ini merupakan gambaran bahwa wanita-wanita yang memiliki karakter yang emphu sensitif terhadap pengaruh dan diharapkan tidak mudah tergoyahkan oleh pengaruh dari luar. Tari linda adalah jenis tarian kerajaan karena berpakaian unik yang tidak bisa digantikan dengan pakaian lain, karena tarian ini merupakan simbolik dari penobatan wanita remaja menjadi dewasa.

C.      Pemakaian Pakaian
·         Sarung dan Baju
            Sarung yang digunakan para penari linda adalah sarung motif bhotu sedangkan baju yang digunakan adalah baju kombo yaitu suatu jenis pakaian khusus yang digunakan untuk perempuan/gadis yang sudah dewasa.
·         Aksesoris Rambut/kepala
            Aksesoris rambut/kepala yaitu sejenis mahkota yang digunakan sang ratu pada saat pelantikan. Asesort Panto (mahkota) adalah merupakan simbolik pelantikan atau penobatan perempuan dari usia remaja menuju usia dewasa. Pakaian asesort mahkota (panto) digunakan oleh perempuan pada acara/tutura kariya tepatnya sesi acara kalempagi.
            Tarian ini awalnya hanya dipertunjukan pada saat kalempagi, tetapi keunikan dalam perjalanannya ada upaya untuk ditampilkan sebagai salah satu tari tradisional yang menjadi tontonan masyarakat luas. Pertimbangan lain sehingga tarian ini menjadi konsumsi masyarakat secara luas karena upaya untuk menjadikan taritersebut sebagai aset budaya nasional.
·         Pemaknaan dari penggunaan selendang adalah merupakan simbolik dari sayap bidadari berkemas untuk kembali ke singgasana.
·         Anting-anting burung/ayam yang digunakan adalah simbolik dari penampakan bidadari bahwa ketika bidadari turun ke bumi biasanya nampak menjadi 7 (tujuh) ekor burung merpati putih yang berjalan secara beriringan. Olehnya itu, penari linda terdiri 6 (enam) orang penari dan 1 (satu) orang sebagai pengiring lagu lakadandio. Enam orang simbolik dari enam ekor burung yang terbang kembali ke singgasana dan satu oran yang pengiring lagu adalah simbolik dari satu orang bidadari yang tertinggal di bumk yg hendak dipersunting oleh sang raja, sehingga mengiring kepergian teman-temannya dengan lantunan lagu lakadandio yang artinya adalah perpisahan yang diantarkan dengan senyum simpul yang bercampur haru atas perpisahan mereka. Tetapi dapat pula diartikan persembahan senyum simpul kepada hadirin yang mnyaksikan acara kalempagi, khususnya perjaka yang menyaksikan gerak tangan dn gerak gemulai sang penari linda.
·         Sapu Tangan (Kapusuli)
            Penari linda memakai kapusuli (sarung tangan) pada bagian tangan. Makna dari sapu tangan yang digunakan adalah simbolik dari kasih sayang seorang wanita terhadap laki-laki yang senantiasa dipegang teguh dan begitu pula sebaliknya.
·         Pemaknaan gerakan tangan siku di atas telapak tangan silih berganti adalah simbolik dari penghormatan dan penghargaan terhadap orang lain yang kemudian tersimpul pada selendang terikat pada pinggangpenari. Gerakan tangan dimana siku diletakkan di atas telapak tangan merupakan wujud tanggung jawab seorang wanita dalam menghadapi keluarga bahwa tanggung jawab itu di atas telapak tangannya terutama mengenai kerahasiaan rumah tangga dan pembinaannya. Pemaknaan lain dari gerakan ini adalah simbolik berdoa kepada Allah SWT yang mengatur dari segala perjalanan hidup manusia, termasuk sang gadis yang aka mengarungi bahtera kehidupan yang penuh dengan segala tantangan agar dapat dijalani dengan baik termasuk memasuki bahtera keluarga.

·         Pemaknaan sesi kadandio
            Pada sesi ini dimana  penari dalam keadaan duduk tersimpu dimana penari menggerakkan tangganya ke kiri dan ke kanan dengan gemulai sambil diikuti dengan pandangan mata mengikuti ujung jari. Gerak ini adalah simbolik bahwa perempuan dengan sifat empunya memandang sesama dengan posisi yang sama, tetapi sambil mengamati yang terbaik dari semua yang ada. Penyanyi kadandio adalah bagian dari penari yang merupakan simbolik dari bidadari yang tertinggal di bumi dari 7  (tujuh) bidadari. Nyanyian kadandio adalah lantunan suasana bidadari yag mengantar dan mengiringi 6 (enam) bidadari yang meninggalkan dia dan juga merupakan lantunan suara bidadari yang penuh kekesalan tertinggal sendirian di bumi, sehingga dia hanya mengantar teman-temannya dengan syair lagu dan pandangn ekor mata yang kian hilang dari jangkauan matanya. Dalam syair lagu kadandio terdapat kalimat “kamboi ngkuku” yang artinya senyum simpul mengandung makna bahwa sang bidadari yang tertinggal dengan ikhlas mengantar kepergian 6 (enam) bidadarii teman-temannya dengan senyum tetapi hatinya hancur dalam kesendirian. Pemaknaan empiris dari kalimat itu adalah bahwa seorang wanita dalam melimpahkan segala sesuatu yang dicintinya harus tetap dengan senyum walaupun itu menyakitkan karena wanita memiliki sifat empu.

















BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
        Tari Linda Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara dibawakan oleh gadis-gadis yang masih suci dengan jumlah 6 sampai 8 orang. Seiring dengan perkembangan zaman, sekarang tari Linda dapat ditarikan semua kalangan baik anak-anak, remaja, maupun orang tua. Model kostumnya sampai saat ini tidak berubah hanya saja warna yang berubah sesuai dengan keinginan perancangnya. Adapun kostum yang digunakan pada tarian ini adalah Badhu Kombo, selain dari kostum tata rias sangat menunjang penampilan pada sebuah tarian karena dengan tata rias maka penari akan terlihat anggun dan mempesona ketika diatas panggung. Piranti tarinya menggunakan kapsul dan selendang. Ragam geraknya sangat dinamis dan lemah lembut, tari Linda mempunyai pola lantai berbasis satu dan berbnjar dua. Tarian ini memiliki iringi musik yang dinamakan Rambi Wuna dan alat musiknya berupa Gendang Muna, Gong gantung, Kasepe dan kakansi.

B.    SARAN
1.   Kepada masyarakat Indonesia supaya lebih memahami keberadaan tari tradisional Linda Kabupaten Muna.
2.   Dengan adannya referensi tentang tari tradisional Linda maka mempermudah parawisata lebih jauh lagi mengetahui tentang tari Linda












DAFTAR PUSTAKA
















Isosceles Triangle: 8	6
 

Tidak ada komentar: