BAB II
PEMBAHSAN
1. Pengertian
Abortus adalah berakhirnya suatu
kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan tersebut
berusia 28 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar
kandungan.
Abortus adalah pengeluaran hasil
konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 28 minggu atau berat janin kurang dari
1.000 gram. ( Junaidi,Purnawan 1982 Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga,
jilid I, h1m:260 FKUI Jakarta: Media. Aesculapius).
2. Etiologi
Peryebab keguguran sebagian besar
tidak diketahui secara pasti tetapi terdapat beberapa faktor sebagai berikut:
a. Faktor
pertumbuhan hasil konsepsi.
Kelainan pertumbuahan hasil
konsepsi dapat menimbulkan kematian janin dan cacat bawaan yang menyebabkan
hasil konsepsi dikeluarkan, gangguan pertumbuhan hasil kosepsi dapat terjadi
karena:
1
Faktor kromosom.
Ø Gangguan
terjadi sejak sernula pertemuan kromosom, terinasuk kromosorn seks.
2
Faktor lingkungan
endometritum.
Ø Endometrium
belurn siap untuk menerima implasi hasil konsepsi.
Ø Gizi
ibu kurang karena anemia atau terlalu pendek jarak kehamilan.
3
Pengaruh luar
Ø Infeksi
endometrium, endometrium tidak siap menerima hasil konsepsi.
Ø Hasil
konsepsi terpengaruh oleh obat dan radiasi menyebabkan pertumbuhan hasil
konsepsi terganggu.
b. Kelainan
pada plasenta
1
Infeksi pada plasenta
dengan berbagai sebab, sehingga palsenta tidak dapat berfungsi.
2
Gangguan pembuluh darah
palsenta, diantaranya pada diabetes melitus.
3
Hipertensi menyebabkan
gangguan peredaran darah palsenta sehingga menimbulkan keguguran.
c. Penyakit
ibu
Penyakit ibu dapat secara langsung
mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan melalui plasenta:
1
Penyakit infeksi
seperti pneumonia, tifus abdominalis, malaria, sifilis.
2
Anemia ibu melalui
gangguan nutrisi dan peredaran O2 menuju sirkulasi retroplasenter.
3
Penyakit menahun ibu
seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit diabetes melitus.
d. Kelainan
yang terdapat dalam rahim
Rahim merupakan tempat tumbuh
kembangnya janin dijumpai keadaan abnormal dalam bentuk mioma uteri, uterus
arkatus, uterus septus, retrofleksi uteri, serviks inkompeten, bekas operasi
pada serviks (konisasi, amputasi serviks), robekan serviks postpartum.
3. Klasifikasi
a. Abortus
spontan
Adalah abortus yang terjadi dengan
tidak didahului faktor-faktor mekanis ataupun medisinalis, semata-mata oleh
faktor alamiah.
Abortus spontan dapat dibagi atas :
-
Abortus imminens
Terjadi perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman
terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini, kehamilan
masih mungkin berlanjut atau dipertahankan.
-
Abortus insipiens
Perdarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda
di mana hasil konsepsi masih berada dalam kavum uteri. Kondisi ini menunjukkan
proses abortus sedang berlangsung dan akan berlanjut menjadi abortus inkomplit
atau komplit.
-
Abortus inkompletus
Perdarahan pada kehamilan muda di mana sebagian dari
hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri melalui kanalis servikalis.
-
Abortus kompletus
Perdarahan pada kehamilan muda di mana seluruh hasil
konsepsi telah dikeluarkan dari kavum uteri.
-
Abortus Habitualis (
keguguran berulang ) : adalah dimana penderita mengalami keguguran 3 kali
berturut-turut atau lebih.
-
Abortus infeksiosa
Abortus infeksiosa adalah abortus yang disertai
komplikasi infeksi. Adanya penyebaran kuman atau toksin ke dalam sirkulasi dan
kavum peritoneum dapat menimbulkan septicemia, sepsis atau peritonitis.
-
Missed abortion
Perdarahan pada kehamilan muda disertai dengan
retensi hasil konsepsi yang telah mati hingga 8 minggu atau lebih. Biasanya
diagnosis tidak dapat ditentukan hanya dalam satu kali pemeriksaan, melainkan
memerlukan waktu pengamatan dan pemeriksaan ulangan.
b. Abortus
Provakatus ( induced abortion )
Adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai
obat-obatan maupun alat-alat. Abortus ini terbagi lagi menjadi :
-
Abortus medisinalis
(Abortus therapeutica)
Adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan
alasan apabila kehamilan dilanjutkan dapat membahayakan jiwa ibu ( berdasarkan
indikasi medis ). Biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai 3 tim dokter
ahli.
-
Abortus kriminalis
Adalah abortus yang terjadi oleh karena
tindakan-tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.
4. Manifestasi klinis
1
Terlambat haid atau
aminore kurang dari 20 minggu.
2
Pada pemeriksaan fisik,
keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun, tekanan darah normal atau
menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau
meningkat.
3
Perdarahan per vaginam,
mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi.
4
Rasa mulas atau kram
perut di daerah simfisis, sering disertai nyeri pinggang akibat kontraksi
uterus.
5
Pemeriksaan ginekologi
:
-
Inspeksi vulva :
Perdarahan per vaginam, ada atau tidak jaringan hasil konsepsi, tercium atau
tidak bau busuk dari vulva.
-
Inspeksi perdarahan
dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak
jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk
dari ostium.
-
Vagina toucher : Porsio
masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam kavum
uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri
saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, kavum douglasi tidak
menonjol dan tidak nyeri.
5. Patofisiologi
Patofisiologi terjadinya keguguran
mulai dari terlepasnya sebagian atau seluruh jaringan plasenta yang menyebabkan
pedarahan sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2.
Pengeluaran tersebut dapat terjadi
spontan seluruhnya atau sebagian masih tertingggal, yang menyebabkan berbagai
penyulit. Oleh karena itu keguguran memberikan gejala umum sakit perut karena
kontraksi rahim, terjadi perdarahan, dan disertai pengeluaran seluruh atau sebagianhasil
konsepsi.
6. Pemeriksaan
Penunjang
1
Tes kehamilan :
pemeriksaan HCG, positif bila janin masih hidup.
2
Pemeriksaan USG : untuk
menentukan apakah janin masih hidup.
3
Pemeriksaan kadar
fibrinogen darah pada missed abortion.
4
Psiko analisa
5
Pemeriksaan kadar
hemoglobin cenderung menurun akibat perdarahan.
7. Komplkasi
Komplikikasi utama dapat mencakup :
Hemoragi
Syok
Renal Failure (faal
ginjal rusak)
Infeksi kadang-kadang
sampai terjadi sepsis
8. Penatalaksanaan
a. Abortus
iminens
1
Istirahat baring agar
aliran darah ke uterus bertambah dan rangsang melanik berkurang.
2
Periksa denyut nadi dan
suhu badan dua kali sehari bila pasien tidak panas dan tiap 4 jam bila pasien
panas.
3
Tes kehamilan dapat
dilakukan. Bila hasil negatif, mungkin janin sudah mati. Pemeriksaan USG untuk
menentukan apakah janin masih hidup.
4
Berikan obat penenang,
biasanya fenobarbital 3x30 mg. berikan preparat hematinik misalnya sulfas
ferosus 600-1000 mg.
5
Diet tinggi protein dan
tambahan vitamin C.
6
Bersihkan vulva minimal
dua kali sehari dengan cairan antiseptic untuk mencegah infeksi terutama saat
masih mengeluarkan cairan coklat.
b. Abortus
insipiens
1
Bila perdarahan tidak
banyak, tunggu terjadinya abortus spontan tanpa pertolongan selama 36 jam
dengan diberikan morfin.
2
Pada kehamilan kurang
dari 12 minggu, yang biasanya disertai perdarahan, tangani dengan pengosongan
uterus memakai kuret vakum atau cunam abortus, disusul dengan kerokan memakai
kuret tajam. Suntikkan ergometrin 0,5 mg intramuscular.
3
Pada kehamilan lebih
dari 12 minggu, berikan infuse oksitosin 10 IU dalam dekstrose 5% 500 ml
dimulai 8 tetes per menit dan naikkan sesuai kontraksi uterus sampai terjadi
abortus komplit.
4
Bila janin keluar,
tetapi plasenta masih tertinggal di dalam , lakukan pengeluaran plasenta dengan
cara manual.
c. Abortus
inkomplit
1
Bila disertai syok
karena perdarahan, berikan infuse cairan NaCl fisiologis atau ringer laktat dan
selekas mungkin ditransfusi darah.
2
Setelah syok diatasi,
lakukan kerokan dengan kuret tajam lalu suntikan ergometrin 0,2 mg
intramuscular.
3
Bila janin sudah keluar
tetapi plasenta masih tertinggal, maka lakukan pengeluaran plasenta secara
manual.
4
Berikan antibiotik
untuk mencegah infeksi.
d. Abortus
komplit
1
Bila kondisi pasien
baik, berikan ergometrin 3x1 tablet selama 3 sampai 5 hari.
2
Bila pasien anemia,
berikan hematinik seperti sulfas ferosus atau transfuse darah.
3
Berikan antibiotik
untuk mencegah infeksi.
4
Anjurkan pasien diet
tinggi protein, vitamin dan mineral.
e. Missed
abortion
1
Bila kadar fibrinogen
normal, segera keluarkan jaringan konsepsi dengan cunam ovum lalu dengan kuret
tajam.
2
Bila kadar fibrinogen
rendah, berikan fibrinogen kering atau segar sesaat sebelum atau ketika
mengeluarkan konsepsi.
3
Pada kehamilan kurang
dari 12 minggu, lakukan pembukaan serviks dengan gagang laminaria selama 12 jam
laulu dilatasi serviks dengan dilatator Hegar. Kemudian hasil konsepsi diambil
engan cunam ovum lalu dengan kuret tajam.
4
Pada kehamilan lebih
dari 12 minggu, berikan diestilstilbestrol 3x5 mg lalu infuse oksitosin 10 IU
dalam dekstrose 5% sebanyak 500 ml mulai 20 tetes per menit dan naikkan dosis
sampai ada kontraksi uterus. Oksitosin dapat diberikan sampai 100 IU dalam 8
jam. Bila tidak berhasil, ulang infus oksitosin setelah pasien istirahat 1
hari.
5
Bila tinggi fundus
uteri sampai 2 jari bawah pusat, keluarkan hasil konsepsi dengan menyuntik
larutan garam 20% dalam kavum uteri melalui dinding
f. Abortus
Habitualis
Pengobatan
pada kelainan endometrium pada abortus habitualis lebih besar hasilnya jika
dilakukan sebelum ada konsepsi daripada sesudahnya . merokok dan minum alkohol
sebaiknya dikurangi atau dihentikan. Pada serviks inkompeten terapinya adalah
operatif.
9. Diagnosa Keperawatan
1
Kekurangan volume cairan volume cairan behubungan dengan
kehilangan vaskuler dalam jumlah berlebih.
2
Nyeri akut berhubungan
dengan kontraksi otot rahim.
3
Resiko tinggi infeksi
berhubungan dengan kondisi vulva lembab.
4
Perubahan perfusi
jaringan berhubungan dengan hipovolemia
5
Intoleansi aktivitas
berhubungan dengan pendarahan.
6
Cemas berhubungan
dengan ancaman kematian diri sendiri dan janin.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr. Wb.
Marilah kita panjatkan puji syukur
kehadiraj Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah
kita
diberikan nikmat kesehatan hingga sampai sekarang ini. Dan tak lupa pula
shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW. Serta para sahabat-sahabat-Nya, pengikut-pegikutnya hingga akhir zaman.
Dimana yang telah mengajarkan iman dan islam kepada kita, sehingga kita dapat
menikmati indahnya keimanan dan Islam.
Dengan
penuh rasa syukur kami ucapkan karena dapat menyelesaikan tugas Keperawatan
Maternitas ini, yang diberikan oleh dosen
Ns. Dina Asminatalia, S.Kep., kepada kami sebagai tugas dalam mengikuti
proses pembelajaran mata kuliah Keperawatan Maternitas. Dalam penulisan dan
penyusuan kata-kata pada tugas ini masih banyak kesalahan penulisan, untuk itu
kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pambaca demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
Akhir kata semoga Makalah ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Raha,17 April 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN
JUDUL................................................................................ i
KATA
PENGANTAR.............................................................................. ii
DAFTAR
ISI............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................. 1
C. Rumusan Masalah .............................................................. 2
BAB II PEMBAHSAN
A. Konsep Penyakit................................................................. 3
1. Pengertian..................................................................... 3
2. Etiologi......................................................................... 4
3.
Klasifikasi..................................................................... 6
4. Manifestasi
Klinik......................................................... 8
5.
Patofisiologi
9
6. Pemeriksaan
Penunjang................................................. 10
7. Komplikasi.................................................................... 10
8.
Diagnosa Keperawatan 11
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................... 12
B. Saran................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat
ini aborsi menjadi salah satu masalah yang cukup serius, dilihat dari tingginya
angka aborsi yang kian meningkat dari tahun ketahun. Idonesia sendiri angka pembunuhan
janin perathun sudah mencapai tiga juta. Angka yang tidak sedikit mengingat
besarnya tingkat kehamila di Indonesia.
Selain
itu, ada yang mengategorikan aborsi pembunuhan. Ada yang melarang atas nama
agama, ada yang menyatakan bahwa jabang bayi juga punya hak hidup sehingga
harus dipertahankan.
Aborsi
merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena memberikan dampak pada
kesakitan, dan kematian ibu, sebagai mana diketahui penyebab utama kematian ibu
hamil, dan melahirkan adalah perdarahan, infeksi dan eklamsi. Namun sebenrnya
aborsi juga penyebab kematian ibu, hanya saja muncul dalam bentuk komplikasi
perdarahan dan sepsis.
B. Tujuan
1
Dapat mengetahui defenisi dari aborsi.
2
Dapat mengetahui masalah yang timbul akibat aborsi.
3
Dapat mengetahui tindakan penanganan klien dengan akibat aborsi.
4
Dapat mengetahui cara penegakan diagnosa medik aborsi.
C. Batasan Masalah
Dalam
makalah ini kami hanya membahas masalah-masalah dalam dunia aborsi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Abortus adalah berakhirnya
suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan
tersebut berusia 28 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar
kandungan.
2.
Abortus dapat
menimbulkan berbagai hal yang dapat membahayakan keselamatan bagi penderita,
seperti kompliksai ke :
-
Hemoragi
-
Syok
-
Renal Failure (faal
ginjal rusak)
-
Infeksi kadang-kadang
sampai terjadi sepsis
B. Saran
1.
Semoga makalah ini
dapat dimanfaatkan dan bermafaat dengan baik bagi kita semua.
2.
Mengharapkan saran
pembangun untuk perbaikan berikutnya
TUGAS : KEPERAWATAN MATERNITAS I
DOSEN : DINA ASMINATALIA, S.Kep,
Ns
ABORTUS
Disusun
Oleh :
Kelompok 1
LA
GOLO
SAWAL
ASMARIANA
ROMIATUN
LAODE
ISMAIL MENDI
IRWAN
BUDHI UTMO O.B
PEMERINTAH
KABUPATEN MUNA
AKADEMI
KEPERAWATAN
2013
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.google.com/askep
abortus.diakses tanggal 17 april 2013.
kedai ekspreso. raha.
http://www.google.com/laporan
pendahuluan abortus.diakses tanggal 17 april
2013. kedai ekspreso. raha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar