KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Ida Sang Hyang Widi
Wasa, karena berkat rahmatnya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Bahaya HIV/AIDS” ini.
Kita semua mengetahui bahwa penyakit HIV/AIDS
merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya. Jadi, kami mencoba
untuk membahasnya dalam makalah ini. Kami mengangkat masalah tentang AIDS
karena ingin mengulas hal-hal yang berkaitan dengan masalah HIV/AIDS yang kita
semua ketahui merupakan bukan masalah yang sepele.
Kami berharap dengan adanya makalah ini, para pembaca
menjadi semakin tahu apakah HIV/AIDS itu. Dan tahu apa saja gejala-gejala,
cara-cara penularan sampai pencegahan-pencegahan penyakit HIV/AIDS. Selain itu,
dalam makalah ini juga termuat kondisi HIV/AIDS di Indonesia dan usaha-usaha
yang dapat dilakukan apabila terinfeksi virus HIV. Pokoknya semua hal yang
berkaitan tentang AIDS akan kami bahas dalam makalah kami. Jadi, para pembaca
akan menjadi lebih mudah dalam mengenali maupun menghindari hal-hal yang dapat
menyebabkan terinfeksi virus HIV.
Dalam membahas masalah tentang AIDS ini, kami
mendapatkan informasi dari media elektronik khususnya media internet. Untuk
itu, semua hal mengenai HIV/AIDS kami muat dalam makalah ini. Mudah – mudahan
dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan manfaat dan berkontribusi positif
bagi kepentingan pembaca.
Tiada gading yang tak retak. Atas segala kekurangan
makalah ini, saya mohon koreksi, kritik, dan saran dari pembaca ataupun dari
guru pembimbing. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih.
Banjar, 14 Mei 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
……………………...……………….….....1
DAFTAR
ISI
…………………………......…………............2
BAB 1
PENDAHULUAN
: ………………...………..........…3
1.1
Latar
Belakang
…………………………..…..3
1.2
Rumusan
Masalah
…………………………..….3
1.3
Tujuan
………………………….….4
BAB 2 BAHAYA HIV/AIDS :
…………………………………..…..5
2.1 HIV dan
AIDS ………………………………………...5
2.2 Gejala-gejala AIDS ………………………..……………..…..5
2.3 Penularan AIDS……………………………………………….6
2.4 Cara pencegahan AIDS…………………………………...…..7
2.5 Kelompokyang mempunyai resiko tinggi tertular AIDS…….…7
2.6 Usaha yang dilakukan apabila terinfeksi virus HIV………..…..8
2.7 Perkembangan AIDS di Indonesia…………………….………9
BAB 3
PENUTUP
: ………………………….……....10
3.1
Kesimpulan
…………………...….…...10
3.2
Saran
………………...………...11
DAFTAR
PUSTAKA
…………..……………...…..…...12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
AIDS merupakan sindroma menurunkan kekebalan tubuh yang disebabkan virus
HIV. Seperti yang kita ketahui bersama, AIDS adalah suatu penyakit yang belum
ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV,
sehingga penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya.
Penyakit AIDS memang sampai sekarang belum ada obatnya, namun walaupun tidak
ada obatnya bukan berarti para penderita ataupun kita sebagai manusia tidak
dapat melakukan usaha apapun.
Tidak hanya itu saja, sejauh ini penyakit AIDS terus berkembang, masyarakat
belum juga mengetahui apa itu sebenarnya AIDS, gejala-gejala AIDS, cara
penularannya, dan cara mencegahnya. Sehingga sampai sekarang, penderita
penyakit AIDS semakin meningkat setiap tahunnya. Sesungguhnya, banyak yang
harus diketahui tentang AIDS, bukan hanya pengertian atau gejalanya saja,
tetapi masyarakat luas juga perlu mengetahui siapa saja yang kemungkinan besar
tertular AIDS, dan bagaimana keadaan AIDS sejauh ini di Indonesia.
Dengan alasan-alasan itulah,
kami sebagai generasi muda akan membahasnya dan menyusun makalah ini dengan
judul “Bahaya HIV/AIDS”.
1.2 RUMUSAN MASALAH.
1.
Apakah HIV/AIDS itu?
2.
Apa sajakah gejala-gejala penyakit AIDS?
3.
Bagaimana cara penularan penyakit AIDS?
4.
Bagaimanakah cara mencegah penyakit AIDS?
5.
Siapa saja yang kemungkinan besar tertular AIDS?
6.
Apa sajakah usaha-usaha yang dilakukan apabila terinfeksi virus HIV?
7.
Bagaimana perkembangan penyakit HIV/AIDS di Indonesia?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan kami mengangkat masalah AIDS dalam
Makalah ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui apa sebenarnya AIDS itu,
mengapa AIDS perlu mendapat perhatian khusus, serta bagaimana gejala-gejalanya.
Selain itu kami Juga ingin mengetahui bagaimana penularan AIDS, siapa saja yang
kemungkinan besar bisa tertular AIDS, bagaimana keadaan AIDS di Indonesia,
serta segala sesuatu yang berhubungan dengan AIDS.
BAB II
BAHAYA HIV/AIDS
2.1 HIV DAN AIDS
HIV adalah singkatan dari Human Immunodficiency Virus yang dapat menyebabkan
AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4, sehingga dapat
merusak system kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan
dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Sedangkan AIDS merupakan singkatan dari Acquired Imunne Deficiency Syndrome
yang merupakan dampak atau efek dari perkembangbiakan virus HIV dalam tubuh
makhluk hidup. Penyebab dari penyakit AIDS adalah adanya infeksi virus HIV.
Oarang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi
pembawa dan penular AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan
tampak sehat. AIDS juga dikatakan penyakit yang berbahaya karena sampai saat
ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang
terinfeksi virus AIDS akan merasakan tekanan mental dan penderitaan batin
karena sebagian besar orang di sekitarnya akan mengucilkan atau menjauhinya.
Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat tingginya biaya pengobatan. Bahaya
AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan
penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit atau bahkan
meninggal.
2.2 GEJALA-GEJALA AIDS
Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV, maka
virus tersebut akan hidup dalam tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak
menunjukkan gejala penyakit namun terlihat betapa sehat, aktif, produktif
seperti biasa. Karena gejala-gejala AIDS tampak setelah + 3 bulan.
Adapun gejala-gejala AIDS itu sendiri adalah :
·
Berat badan turun dengan drastis.
·
Demam yang berkepanjangan(lebih dari 38 0C)
·
Pembesaran kelenjar (dileher), diketiak, dan lipatan
paha)yang timbul tanpa sebab.
·
Mencret atau diare yang berkepanjangan.
·
Timbulnya bercak-bercak merah kebiruan pada kulit
(Kanker kulit atau KAPOSI SARKOM).
·
Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan.
·
Sariawan yang tidak sembuh-sembuh.
·
Pembesaran kelenjar secara menyeluruh di leher dan
lipatan paha.
·
Nyeri di perut bagian bawah (wanita), buah pelir
(laki-laki), serta pantat dan kaki. Namun pada wanita seringkali gejala ini
tidak dirasakan, walaupun sebenarnya sudah terkena virus HIV
Semua itu adalah gejala-gejala yang dapat kita lihat
pada penderita AIDS, yang lama-kelamaan akan berakhir dengan kematian.
2.3 PENULARAN AIDS
AIDS dapat ditularkan melalui cara-cara berikut :
·
Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang
mengidap HIV.
·
Transfusi darah yang mengandung virus HIV.
·
Melalui alat suntik, akupuntur, tato, dan alat tindik
yang sudah di pakai orang yang mengidap virus AIDS.
·
Hubungan pranatal, yaitu pemindahan virus dari ibu
hamil yang mengidap virus AIDS kepada janin yang dikandungnya.
·
Melalui air susu ibu/ ASI yang diminum.
·
Melalui darah yang terinfeksi virus HIV dan mengenai
kulit yang terluka.
·
Melalui sperma pada pria dan cairan vagina pada
wanita.
Kita tidak usah terlalu mengucilkan atau menjauhi
penderita AIDS, kita harus selalu mendukung para penderita AIDS bukan
menjauhinya, karena AIDS tidak akan menular dengan cara – cara seperti di bawah
ini :
·
Hidup serumah dengan penderita AIDS ( asal tidak
mengadakan hubungan seksual ).
·
Bersenggolan atau berjabat tangan dengan penderita.
·
Bersentuhan dengan pakaian dan lain-lain barang bekas
penderita AIDS.
·
Makan dan minum.
·
Gigitan nyamuk dan serangga lain.
·
Sama-sama berenang di kolam renang.
2.4 CARA PENCEGAHAN AIDS
·
Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan
hanya berhubungan dengan satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan
orang lain.
·
Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan
hubungan seksual.
·
Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata
mengandung virus, hendaknya jangan hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS
pada janinnya.
·
Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor
darah.
·
Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur,
tato, tindik ) harus dijamin sterilisasinya.
·
Jangan melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang
anda tidak ketahui kondisi kesehatannya.
·
Hindari mabuk-mabukan dan narkotika yang membuat anda
lupa diri.
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah
dalam usaha untuk mencegah penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan
penyuluhan-penyuluhan atau informasi kepada seluruh masyarakat tentang segala
sesuatau yang berkaitan dengan AIDS, yaitu melalui seminar-seminar terbuka,
melalui penyebaran brosur atau poster-poster yang berhubungan dengan AIDS,
ataupun melalui iklan diberbagai media massa baik media cetak maupun media
elektronik.penyuluhan atau informasi tersebut dilakukan secara terus menerus
dan berkesinambungan, kepada semua lapisan masyarakat, agar seluarh masyarakat
dapat mengetahui bahaya AIDS, sehingga berusaha menghindarkan diri dari segala
sesuatu yang bisa menimbulkan virus AIDS.
2.5 KELOMPOK YANG MEMPUNYAI RESIKO TINGGI TERTULAR
AIDS
Penyakit AIDS dapat diderita oleh siapa saja, dan dari kalangan umur berapapun.
Namun, kelompok yang paling beresiko tinggi tertular AIDS, yaitu:
·
Mereka yang sering melakukanhubungan seksual diluar
nikah, seperti wanita dan pria tuna susila dan pelanggannya.
·
Mereka yang mempunyai bayak pasangan seksual misalnya :
Homo seks ( melakukan hubungan dengan sesama laki-laki ), Biseks ( melakukan
hubungan seksual dengan sesama wanita ), Waria dan mucikari.
·
Penerima transfusi darah
·
Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus
AIDS.
·
Pecandu narkotika suntikan.
·
Pasangan dari pengidap AIDS
2.6 USAHA-USAHA YANG DILAKUKAN APABILA TERINFEKSI
VIRUS AIDS
Usaha-usaha yang dilakukan terinfeksi virus AIDS
disebut juga penerapan strategi pengobatan baru. Dalam pengobatan HIV / AIDS
sangat penting mengetahui dinamika HIV, serta perjalanan penyakit ( patogenesis
) sehingga dapat melakukan tindakan dan pengobatan tepat waktu.
Beberapa harapan dan kabar baik dapat dicatat dari
pertemuan-pertemuan “Van Couver” di Kanada saat ini cukup banyak obat anti HIV
yang efektif untuk pengobatan kombinasi. Beberapa obat penghambat protease dan
obat anti HIV sedang dalam tahap akhir untuk mendapat izin. Selain itu muncul
pula pemeriksaan “Viral loard” yang prosesnya lebih mudah dalam mendeteksi RNA
dari HIV dalam darah. Dan semua usaha diatas seharusnya di tunjang oleh
motivasi dari penderita AIDS itu sendiri. Misalnya bagi mereka yang termasuk
kelompok resiko tinggi terkena AIDS selalu memeriksakan darahnya secara
teratur, paling sedikit 3-6 bulan sekali, demi keselamatan pasangan seksualnya.
Dan yang tidak kalah penting adalah mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Yaitu
dengan melaksanakan ibadah-ibadah yang diperintahkan dan berusaha untuk
menjauhi segala yang dilarangNya, agar penderitaan yang dirasakan tidak terlalu
berat. Dan bagi masyarakat hendaknya jangan menjauhi mengucilkan mereka yang
terinfeksi AIDS, tetapi seharusnya memberi dorongan atau semangat hidup,
misalnya melalui nasehat-nasehat yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri,
sehingga mereka yang telah mengidap virus AIDS tidak putus asa dalam menjalani
hidupnya.
Dengan adanya usaha-usaha diatas, niscaya masalah AIDS
dapat diatasi, paling tidak dapat dicegah sedini mungkin, apalagi jika ada
partisipasi dari semua pihak.
2.7 PERKEMBANGAN AIDS DI INDONESIA
Penyakit AIDS banyak ditemukan diluar negeri, tetapi
karena hubungan dengan bangsa menjadi semakin erat, maka penularannya harus
tetap diwaspadai. Banyak orang asing datang ke indonesia dan banyak pula orang
indonesia pergi keluar negeri untuk berbagai keperluan. Hal itu membuka kemungkinan
terjadinya penularan AIDS.
Tingkat perkembangan virus HIV/AIDS di Indonesia
sangat mengkhawatirkan. Malahan dari seluruh Negara di Asia, negeri kita yang
tergolong paling cepat. Tiap tahunnya terjadi peningkatan penyebaran virus
mematikan ini. Setiap tahun jumlah kasus baru HIV/AIDS menunjukkan peningkatan
yang cukup signifikan. Jumlah HIV/AIDS di Indonesia sampai akhir 1996, terdapat
449 kasus dengan 341 HIV dan 108 AIDS, terdapat di 16 provinsi di Indonesia.
Wanita yang terkena sebanyak 122 orang, WNI sebanyak 304 orang, Heteroseksual
276 orang, homoseks dan biseks 84 orang, drag user 4 orang, perinatal 1 dan 80
tidak diketahui cara tranmisinya. Pengidap HIV-AIDS terbesar di Indonesia saat
ini berusia 15-29 tahun. Sampai Maret 2010, secara akumulatif kasus AIDS di
Indonesia mencapai 20.564 kasus, 561 kasus di antaranya adalah kasus baru.
Tidak hanya
itu, Hal itu juga terbukti dari data jumlah estimasi kasus HIV/AIDS yang
dimiliki Departemen Kesehatan, tahun 2004 sebanyak 1.196 kasus, tahun 2005
sebanyak 2.038 kasus, tahun 2006 sebanyak 2.373 kasus, dan tahun 2007 yaitu
2.547 kasus. Lima tahun terakhir, kasus AIDS terbanyak disebabkan karena
penggunaan jarum suntik untuk narkoba. Kasus terbesar berada di wilayah
Jakarta, dimana 80 persen orang yang memakai jarum suntik dan berbagi pemakaian
secara bebas, 100 persennya dipastikan terkena AIDS.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penyakit AIDS merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang diakibatkan
karena infeksi virus HIV. Penyakit HIV/AIDS dikatakan sangat berbahaya
dikarenakan penyakit ini dapat diderita oleh siapapun dan dapat ditularkan
dengan mudah melalui kebiasaan buruk dari manusia. Selain itu, sampai saat ini
obatnya pun belum ada. Bahkan penyakit yang sangat mematikan ini berkembang
sangat cepat di dalam kehidupan manusia. Berdasarkan data yang dimiliki oleh
Departemen Kesehatan, di negara kita terjadi peningkatan kasus penderita
HIV/AIDS setiap tahun secara signifikan.
Sesungguhnya penyakit ini timbul dari manusia sendiri.
Sudah menjadi sifat manusia yang selalu ingin merasakan kenikmanatan tanpa
mempedulikan akibatnya, misalnya : melakukan perzinahan, penggunaan narkotika
suntikan, dan sebagainya. Kita umat manusia sudah mengetahui bahwa
perbuatan-perbuatan tersebut sangat dilarang,baik menurut ajaran agama
masing-masing maupun aturan hukum yang berlaku. Tetapi dari sebagian kita tetap
saja melakukan hal-hal tersebut, misalnya : WTS, Homoseks,Biseks, Mucikari, dan
orang-orang yang sering berganti-ganti pasangan dan melakukan hubungan seksual
diluar nikah.
Oleh karena itu, kita harus menghindarkan diri dari
hal-hal yang dapat menyebabkan AIDS, yaitu melalui pencegahan misalnya :tidak
melakukan hubungan seksual secara bebas, menghidarkan penggunaan narkotika
suntikan, dan sebagainya. Hanya pencegahan agar tidak terinfeksi penyakit
HIV/AIDS lah jalan terbaik yang dapat kita lakukan saat ini. Masalah AIDS ini
tidak tentu akan menyebar luas, apabila dilakukan pencegahan secara dini,
apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.
3.2 SARAN
Adapun saran-saran dari kami yang mungkin akan berguna bagi kita semua,
yaitu:
·
Bagi kita sebagai manusia, hendaknya selalu
mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berusaha menghindarkan diri
dari hal-hal yang bisa menyebabkan AIDS.
·
Jangan melakukan hubungan seksual diluar nikah
(berzinah), dan jangan berganti-ganti pasangan seksual.
·
Apabila berobat dengan menggunakan alat suntik,
maka pastikan dulu apakah alat suntik itu steril atau tidak.
·
Apabila melakukan tranfusi darah, terlebih
dahulu perikasakan apakah tranfusi darah itu bebas dari virus HIV.
·
Bagi kita sebagai generasi muda, jauhilah obat-obatan
terlarang terutama narkotika melalui alat suntik, alat-alat tato, anting
tindik, dan semacamnya yang bisa saja menularkan AIDS, karena alat-alat seperti
itu tidak ada gunanya. Dan selalu hindarkan diri dari pergaulan bebas yang
bersifat negatif.
·
Apabila ada seminar-seminar, penyuluhan-penyuluhan,
iklan ataupun brosur-brosur, yang mengimpormasikan tentang AIDS, sebaiknya kita
memperhatikan dengan baik, agar segala sesuatu tentang AIDS dapat diketahui,
sehingga kita bisa menghindarkan diri sejak dini dari AIDS.
·
Bagi orang yang mengetahui dirinya telah terinfeksi
virus AIDS hendaknya menggunakan kondom apabila melakukan hubungan seksual, agar
virus AIDS tidak menular pada pasangan seksualnya.
·
Bagi pemerintah, hendaknya terus gencar dalam
memerangi AIDS misalnya dengan memberikan penyuluhan, dan penutupan
tempat-tempat prostitusi untuk mengurangi penyakit masyarakat. Selain itu,
pemerintah juga seharusnya menjamin penderita AIDS agar tidak mendapatkan
tekanan mental ataupun tindakan diskriminatif.
Itulah saran-saran dari kami, dengan saran-saran kami
diatas kami harapkan kasus penyakit AIDS khususnya di Indonesia dapat berkurang
atau bahkan tidak ada lagi kasus yang menyangkut AIDS. Apalagi penyakit AIDS
belum ada obatnya, jadi pencegahan lah hal terbaik yang dapat kita
lakukan agar tidak terjangkit penyakit tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar