do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Senin, 10 November 2014

MAKALAH MAKANAN KHAS MUNA YANG TERKENAL



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan karena atas Rahmat dan Karunia_Nya sehingga penulis dapat menyelesikan penulisan makalah Kebudayaan Pangan Daerah dengan judul Makanan Khas Sulawesi Tenggara  (Muna)” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun makalah ini adalah hasil dari usaha dan kerja dari kelompok II. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.


                                                                                                Raha,          Februari  2012


                                                                                                            Penulis






                                                                                                                              









DAFTAR ISI

Kata pengantar...........................................................................................................................2
Daftar isi:...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belaakang.......................................................................................................4
B.     Rumusan Masalah....................................................................................................4
C.     Tujuan dan Manfaat.................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
            A.  Makanan Khas Daerah Muna..................................................................................6
                        1. Kabuto...........................................................................................................6
2. Kambuse........................................................................................................7
3.Katumbu.........................................................................................................7
4. Kambewe.......................................................................................................7
5. Kasoami.........................................................................................................8
6. Kadada Katembe............................................................................................8
7. Kaparende......................................................................................................9
8. Tunuha............................................................................................................9
9. Cucuru..........................................................................................................10
BAB III PENUTUP
            A.  Kesimpulan.............................................................................................................11
            B.  Saran ......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA











BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang selalu meningkat seiring perkembangan zaman. Perkembangan zaman dan masuknya budaya luar ke Indonesia mengakibatkan timbulnya berbagai macam jenis makanan baru sehingga makanan lokal yang bersifat tradisional semakin ditinggalkan oleh masyarakat.
            Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki berbagai macam kuliner khas di setiap daerah-daerahnya, namun banyak dari makanan tersebut masih tergolong sangat tradisional. Perkembangan zaman menyebabkan banyak dari masyarkat Indonesia sedikit demi sedikit mulai tergiur dengan makanan modern dan bahkan mulai meninggalkan budaya pangan daerahnya. Hal ini terjadi juga di daerah Sulawesi Tenggara dengan suku yang dominan diantaranya adalah suku Tolaki, Buton, Muna, Wakatobi, Wawonii dan masih banyak lagi. Setiap suku di Sulawesi Tenggara ini memiliki budaya pangan lokal yang berbeda-beda namun masih memiliki kemiripan baik dari segi bahan, proses pembuatan maupun cara mengonsumsinya.
            Daerah Muna merupakan salah satu daerah di Sulawesi Tenggara yang memiliki beragam makanan khas daerah yang tergolong tradisional diantaranya adalah kabuto, kambuse, kambewe, kasoami atau kahogo, kapusu, kaparende, kadada katembe atau sayur bening khas Muna dan lain sebagainya. Beberapa dari makanan ini sudah tidak dikenal lagi oleh masyarakat khususnya generasi muda yang lebih memilih makanan bersifat modern. Hal ini akan berakibat pada hilangnya budaya panagan lokal, padahal tanpa disadari makanan lokal tiap daerah merupakan kekayaan bagi daerah tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai upaya untuk mempertahankan berbagai pangan lokal tersebut mulai dari penanaman kesadaran kepada masyarakat bahkan dengan cara memasarkan pangan lokal tersebut kepada masyarakat umum dengan membuat inovasi atau penambahan variasi dan peningkatan kualitas bahan pangan daerah agar dapat diterima dengan baik oleh semua masyarakat. 
       B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah makanan khas dari daerah Muna?
2. Apa yang membedakan antara makanan dari daerah Muna dengan makanan di daerah   lain di Sulawesi Tenggara?
3. Bagaimana upaya untuk mempertahankan makanan khas daerah Muna?

C.    Tujuan dan Manfaat
            Tujuan yang ingin diperoleh dari pembuatan makalah “Makanan Khas Sulawesi Tenggara  (Muna)” adalah untuk mengetahui nama makanan khas dari daerah Muna, bahan serta batas penyimpanan makanan tersebut.
            Manfaat yang ingin diperoleh dari pembuatan makalah “Makanan Khas Sulawesi Tenggara  (Muna)” adalah agar kita sebagai masyarakat Sulawesi Tenggara mengetahui dan dapat mempertahankan makanan khas daerah Sulawesi Tenggara serta mampu meningkatkan mutu serta kandungan gizi dari makanan tersebut sehingga menjadi makanan yang sehat bagi seluruh masyarakat.

























BAB II
PEMBAHASAN



A.    Makanan Khas Daerah Muna
Daerah Muna memiliki beragam makanan khas yang dari dulu sudah menjadi makanan kesukaan masyarakat Muna. Makanan dari Muna ini sebenarnya memiliki kesamaan dengan makanan-makanan dari daerah lain di Sulawesi Tenggara, mulai dari bahan yang digunakan, cara pembuatannya maupun cara mengonsumsinya. Walaupun demikian, tetap saja ada suatu ciri yang membedakannya dengan daerah-daerah lain. Berikut ini adalah makanan khas dari daerah Muna:
1. Kabuto
Pada pembuatan kabuto ini dimulai dari ubi yang dikupas kemudian dikeringkan selama tiga hari di bawah sinar matahari sehingga memperoleh produk dalam keadaan setengah kering, dilanjutkan dengan fermentasi semalam dan dikeringkan kembali. Proses selanjutnya adalah memotong kecil-kecil ubi yang dikeringkan, kemudian direndam selama 6 jam dan dimasak dengan cara direbus atau dikukus selama 30 menit. Kabuto yang telah siap disantap dapat bertahan selama satu 12 jam dan untuk memperpanjang daya simpannya, maka dilakukan pemanasan kembali.
            Kabuto ini biasa dicampur dengan parutan kelapa saat dikonsumsi oleh masyarakat Muna. Selain itu, masyarakat juga lebih suka mengonsumsi kabuto ini dengan ikan asin. Sehingga saat mengonsumsi kabuto tanpa parutan kelapa dan ikan asin akan terasa kurang.

            2. Kambuse
Kambuse merupakan makanan tradisional masyarakat Muna. Makanan ini terbuat dari jagung putih yang sudah tua dan biasa juga disebut sebagai nasi jagung. Makanan ini tebuat dari biji jagung yang direbus dalam larutan air kapur mendidih selama 2-3 jam. Setelah itu buang air kapur dan mencucinya dengan air bersih. Kemudian proses terakhir adalah memasak ulang biji jagung dan bisa juga dicampur dengan kacang merah secukupnya agar lebih sedap dan bergizi. Kambuse ini akan lebih sedap jika dimakan dengan sayur bening  serta ikan asin.



            3. Katumbu
Makanan yang terbungkus oleh kulit jagung ini juga merupakan salah satu makanan khas dari suku muna. Bahan dasar dari katumbu ini adalah jagung  tua yang telah dimasak yang kemudian dicampur dengan kapur, setelah itu dicuci hingga bersih, kemudian ditumbuk atau digiling, setelah itu campurkan dengan air secukupnya, tambah garam seperlunya, santan, dan gula merah. Kemudian masukkan kedalam kulit jagung, katumbu pun siap di hidangkan.   
            4. Kambewe
Kambewe merupakan salah satu makanan khas dari suku muna yang berbahan dasar dari jagung muda yang telah di sisir dan ditumbuk halus, air kelapa, parutan gula

merah, garam, dan kulit jagung. Adapun cara pembuatan kambewe ini yaitu dengan mencampur jagung yang telah ditumbuk halus dengan air kelapa, gula merah,dan garam yang kemudian ditumbuk sampai halus. Setelah itu ambil adonan sebanyak dua sendok makan dan meletakkannya diatas selembaran kulit jagung, bungkus, serta lipaat kedua ujung kulit jagung tersebut. Setelah itu dikukus hingga matang kira-kira 20 menit, kambewe pun siap disajikan.

            5. Kasoami
Kasoami merupakan makanan tradisional yang paling terkenal di Sulawesi Tenggara. Makanan ini juga cukup terkenal di daerah Muna. Kasoami memiliki bahan dasar ubi kayu yang dikupas dan kemudian diparut dan diperas sehingga terpisah antara air dan ampasnya. Setelah terpisaah antara ampas (tepung kaopi) dan air ini, kita dapat membuat kasoami dengan cara mengukus ampas ubi kayu selama 30-40 menit tergantung dari ukuran.
            6. Kadada Katembe
  Makanan yang berbahan dasar dari daun kelor ini merupakan salah satu makanan khas suku muna. cara pembuatan dari kadada katembe ini yaitu dengan memasakn air terlebih dahulu, setelah mendidih masukkan daun kelor yang telah dibersihkan, kemudian satu atau dua menit masukkan garam,dan bumbu penyedap rasa contohnya ajino moto kedalam masakan. Setelah beberapa menit makanan diangkat dan siap untuk dihidangkan.  






            7. Kaparende
Kaparende merupakan salah satu makanan faforit suku muna yang berbahan dasar ikan dan ayam. Cara pembuatan dari kaparende ikan adalah dengan memasukan ikan dalam panci yang berisi air yang mendidih, kemudian masukan garam, ajino moto, asam dan bahan-bahan lain sesuai selera. Setelah itu di masak sampai matang sekitarn 30 menit. Ikan kaparende siap untuk di hidangkan.
Sedangkan cara memasak ayam kaparende tidak menggunakan berbagai macam bumbu dapur seperti yang terlihat pada daerah lain. Bahan-bahannya hanya terdiri dari daging ayam segar, garam secukupnya, penyedap rasa, cabai, dan yang paling utama adalah daun  kedondong.

8. Tunuha
Tunuha ini berasal dari ubi kayu yang diparut dan dicampur dengan gula merah dan biasa juga dicampur parutan kelapa. Setelah itu, campuran dari bahan makanan ini dimasukan dalam bambu atau tempurung kelapa yang ditutupi daun pisang dan kemudian disimpan dalam tanah yang telah sengaja digali dan ditutupi dengan batu yang telah dibakar hingga panas dalam waktu beberapa jam hingga masak.

9. Cucur
Cucur terbuat dari tepung beras ketan, gula merah dan santan. Uniknya makanan ini tidak semua orang dapat membuatnya. Untuk membentuk bulat dan berkelut pada tengahnya, harus menggunakan keahlian khusus. Makanan ini biasanya disajikan pada perkawinan atau syukuran.












BAB III
PENUTUP



A.    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:
1.      Daerah Muna memiliki beragam makanan khas yang dari dulu sudah menjadi makanan kesukaan masyarakat Muna. Berikut ini adalah makanan khas dari daerah Muna diantaranya adalah kabuto, kambewe, katumbu, kasoami, tunuha, kambuse, kaparende (ikan dan ayam), dan kadada katembe.
2.      Makanan dari Muna sebenarnya memiliki kesamaan dengan makanan-makanan dari daerah lain di Sulawesi Tenggara, mulai dari bahan yang digunakan, cara pembuatannya maupun cara mengonsumsinya. Walaupun demikian, tetap saja ada suatu ciri yang membedakannya dengan daerah-daerah lain.
3.      Upaya untuk mempertahankan berbagai pangan lokal masyarakat Muna adalah dengan menanamkan kesadaran kepada masyarakat dan dengan cara memasarkan pangan lokal tersebut kepada masyarakat umum dengan membuat inovasi atau penambahan variasi dan peningkatan kualitas bahan pangan daerah agar dapat diterima dengan baik oleh semua masyarakat.

B.     Saran
Saran yang dapat diberikan pada pembuatan makalah ini adalah agar seluruh mahasiswa dapat menyadari betapa pentingnya mengetahui dan mempertahankan makanan atau pangan lokal sehingga identitas daerah tetap terjaga dan juga kepada tenaga pengajar agar memberikan pemahaman yang baik dan menanamkan kesadaran kepada seluruh mahasiswanya agar dapat mempertahankan setiap pangan lokal daerah masing-masing agar tidak terkikis oleh perkembangan zaman.






DAFTAR PUSTAKA

·           halokdi.blogspot.com/2013/11/kambose-makanan-khas-masyarakat- muna.html.
·           deviraissa.wordpress.com/2012/07/09/kambewe.html.
·           asnafaiza.blogspot.com/2010/11/kabuto-makanan-khas-muna-sulawesi.html.

Tidak ada komentar: