ASKEP KELUARGA SEDANG MENGASUH ANAK
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian
kegiatan yang diberikan melalui praktek keperawatan pada keluarga . Asuhan
keperawatan keluarga digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar
pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat
harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui tingkat
pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya. Memerlukan pemahaman
setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya. Pengkajian asuhan
keperawatan keluarga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keluarga
memenuhi tugas perkembangannya. Pasangan baru ( keluarga baru
menikah) ialah ketika masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk
keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga nya
masing-masing.
Mempersiapkan keluarga yang baru membutuhkan
penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari diantaranya belajar hidup bersama,
beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya. Masing-masing menghadapi
perpisahan dengan keluarga sendiri dan orang tuanya, mulai membina
hubunganungan baru dengan keluarga dan kelompok social lainnya.
A.
Definisi
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru
lahir dengan umur kehamilan 38-40 minggu.
Bayi baru lahir yaitu bayi dengan umur kehamilan 38-40
minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa
gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara
2500-4000 gram.
Peralihan
dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubahan
biokimia dan faali. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah awal
proses fisiologik sebagai berikut :
1.
Peredaran darah melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fungsi paru untuk
bernafas (pertukaran oksigen dengan karbondioksida)
2.
Saluran cerna berfungsi untuk menyerap makanan
3.
Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan bahan yang tidak terpakai lagi oleh tubuh
untuk mempertahankan homeostasis kimia darah
4.
Hati berfungsi untuk menetralisasi dan mengekresi bahan racun yang tidak
diperlukan badan
5.
Sistem imunologik berfungsi untuk mencegah infeksi
6.
Sistem kardiovaskular serta endokrin bayi menyesuaikan diri dengan perubahan
fungsi organ tersebut diatas
Banyak masalah pada bayi baru lahir
yang berhubungan dengan gangguan atau kegagalan penyesuaian biokimia dan faali
yang disebabkan oleh prematuritas, kelainan anatomik, dan lingkungan yang
kurang baik dalam kandungan, pada persalinan maupun sesudah lahir.
Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang
spesifik terjadi pada masa perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian
tetapi juga kecacatan. Masalah ini timbul sebagai akibat buruknya kesehatan
ibu, perawatan kehamilan yang kurang memadai, manajemen persalinan yang tidak
tepat dan tidak bersih, kurangnya perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu
meninggal pada waktu melahirkan, si bayi akan mempunyai kesempatan hidup yang
kecil.
B.
Standar Pelayanan Pada Bayi Baru
Lahir
Untuk mampu
mewujudkan koordinasi dan standar pelayanan yang berkualitas maka petugas
kesehatan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk dapat melaksanakan
pelayanan essensial neonatal yang dikategorikan dalam dua kelompok yaitu
Pelayanan Dasar
1. Persalinan aman
dan bersih
2. Mempertahankan
suhu tubuh dan mencegah hiportermia
3. Mempertahankan
pernafasan spontan
4. ASI Ekslusif
5. Perawatan mata
Pelayanan
Khusus
1. Tatalaksana
Bayi Neonatus sakit
2. Perawatan bayi
kurang bulan dan BBLR
3. Imunisasi
C.
Tugas Tahap Perkembangan Keluarga
Pada Anak Baru Lahir
Tahap II. Keluarga “Child-bearing” (Kelahiran Anak Pertama)’
Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan
sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30
bulan. Kehamilan dan kelahiran bayi perlu dipersiapkan oleh pasangan suami
istri melalui beberapa tugas perkembangan yang penting.
Tahap Perkembangan II. Keluarga “Child bearing (Kelahiran
Anak Pertama)
Persiapan menjadi orang tua
· Adaptasiu dengan perubahan anggota
keluarga: peran, interaksi, hubungan seksual dan kegiatan
· Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan
pasangan.
· Kelahiran bayi pertama memberi
perubahan yang besar dalam keluarga sehingga pasangan harus beradaptasi dnegan
perannya untuk memenuhi kebutuhan bayi. Sering terjadi dengan kelahiran bayi,
pasangan merasa diabaikan karena focus perhatian kedua pasangan tertuju pada
bayi. Peran utama perawat keluarga adalah mengkaji peran orang tua; bagaimana
orang tua berinteraksi dan merawat bayi serta bagaimana bayi berespon. Perawat
perlu memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan hangat
sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.
D.
Reaksi
Emosional Penerimaan
Keluarga
Pada neonatus yang menderita sakit, maka keluarga akan
merasa cemas, tidak berdaya, dan lain sebagainya yang merupakan reaksi keluarga
terhadap kenyataan bahwa bayinya menderita suatu penyakit. Berikut adalah reaksi
emosional penerimaan keluarga terhadap neonatus sakit dan bagaimana perawat
mengatasi hal tersebut :
1.
Denial
Respon perawat terhadap penolakan adalah komponen untuk
kebutuhan individu yang kontinyu sebagai mekanisme pertahanan. Dukungan metode efektif
adalah mendengarkan secara aktif. Diam atau tidak ada reinforcement bukanlah
suatu penolakan. Diam dapat diinterpretasikan salah, keefektifan diam dan
mendengar haruslah sejalan dengan konsentrasi fisik dan mental. Penggunaan
bahasa tubuh dalam berkomunikasi harus concern. Kontak mata, sentuhan, postur
tubuh, cara duduk dapat digunakan saat diam sehingga komunikasi berjalan
efektif.
2. Rasa
bersalah
Perasaan bersalah adalah respon biasa dan dapat
menyebabkan kecemasan keluarga. Mereka sering mengatakan bahwa merekalah yang
menjadi penyebab bayinya mengalami kondisi sakit. Amati ekspresi bersalah,
dimana ekspresi tersebut akan membuat mereka lebih terbuka untuk menyatakan
perasaannya.
3. Marah
Marah adalah suatu reaksi yang sulit diterima dan sulit
ditangani secara therapeutik. Aturan dasar untuk menolak marah seseorang adalah
hindari gagalnya kemarahan dan dorong untuk marah secara assertif.
E.
Data lingkungan
a.
Karakteristik Rumah
Luas bangunan rumah yang ditempati adalah sekitar 32m2 (panjang 8 Meter dan Lebar 4 mter),
terdiri 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 wc, dan 1 ruang keluarga, dan didepan teras
terdapat sumur dan septic tank yang jaraknya sekitar 7 meter. Tn.H Tinggal
dirumah yang permanaen terbuat dari semen dan sudah memilik ventilasi yang
bagus, dan tempat pembuangan sampah dibelakang rumah dan nantinya akan dibakar,
dan rumah tampak bersih dan asri.
b.
Karakteristik Tetangga dan Komunitas
RW
Keluarga Tn.H tinggal didesa rasa persaudaraan antar sesama
warga tinggi, penduduk disekitar rumah adalah penduduk asli bugis Makassar yang
datang dari berbagai daerah, umunya interaksi banyak terjadi pada sore hari
karena pada siang banyak tetangga yang sibuk bekerja
c.
Mobilitis Geografis Keluarga
Keluarga Tn.H sudah menempati rumah yang sudah ditempati
sejak 1bulan berumah tangga sampai
sekarang, dan tidak pernah berpindah-pindah rumah. Namun karena Bapak Hamka
adalah wiraswasta maka dari itu bapak
Hamkah jarang berada dirumah
d.
Perkumpulan Keluarga dan Interaksi
dengan Masyarakat
Keluarga berkumpul setiap satu sekali satu bulan di rumah
orang tuan Tn.H karena Tn.H sudah tinggal sendiri, ini merupakan upaya untuk meningkatkan
keharmonisan dan silaturahmi dengan saudara.
Ny.R juga sering pergi ke mesjid mengikuti pengkajian dan
ibu ini aktif dalam anggota arisan kompleks didaerah tempat tinggalnya sehingga
hubungan baik diikalangan masyarakat tercipta
e.
System Pendukung Keluarga
Apabila An.V demam maka Ny.R hanya meminta bantuan kepada
ibu bidan.
F.
Struktur Keluarga
1.
Pola / Cara Komunikasi Keluarga
Dalam Kehidupan sehari-hari Keluarga menggunakan Bahasa
Makassar yang jelas dan jika ada suatu masalah maka dimusyawarahkan dengan baik
dan terbuka dan didiskusikan dengan orang tua untuk diminta pendapatnya.Dan
tidak ada mengalami masalah.
2.
Struktur Kekuatan Keluarga
Sebelumnya Keluarga mampu menyelesaikan masalah jika ada
salah satu sikap anggota keluarga yang salah maka karena sikap saling perhatian
bisa diatasi, namun semenjak ibu melahirkan kami sering bertanya dan minta
bantuan dengan orang tua cara merawat anak.
3.
Struktur Peran (Peran masing-masing
anggota keluarga)
Dalam Keluarga Peran sudah berjalan dengan baik seperti Tn.H
Sebagai Kepala keluaga mencari nafkah untuk membiayai keluarga dan Ny.R sebagai
Ibu rumah tangga juga sudah mampu mengatur keluarga dan membina hubngan baik
dengan tetangga teapi belum mampu merawat anak dengan baik.
4.
Nilai dan Norma Keluarga
Nilai yang dianut dalam keluarga dalah berdasarrkan
kepercayaan yang dianut yaitu islam, dan tidak ada konflik nilai yang terjadi.
begitu juga dengan nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat juga menjadi
pedoman dalam ketentuan keluarga dan masing-masing keluarga wajib untuk
mentaatinya, seperti tidak boleh pulang malam, memakai pakaian yang sopan baik
didalam maupun luar rumah, dan juga menjaga perilaku yang tidak menyimpang,
Namun kalau dari segi kesehatan karena kurang pengetahuan sehingga Ny.R belum bisa merawat anak dan tidak memberikan ASI ekslusive pada anaknya.
Namun kalau dari segi kesehatan karena kurang pengetahuan sehingga Ny.R belum bisa merawat anak dan tidak memberikan ASI ekslusive pada anaknya.
G.
Fungsi keluarga
1.
Fungsi Afektif
Keluarga ini Harmonis, rukun dan saling menghargai dari
masing-masing peran
2.
Fungsi Sosialisasi
Keluarga berperan aktif di masyarakat ini tampak dari Ny.R
adalah anggota aktif arisan kompleks dan ikut berperan serta dalam kegitan
kemasyarakatan. Dan mentaati norma yang berlaku dimasyarakat
3.
Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga Tn.H merupakan keluarga yang mampu memberikan
makanan 3 kali sehari dan berpakaian yang bagus dan semesetinya dan sensitif
terhadap anggota yang sakit, dan pola hidupnya juga sehat seperti tidur, buang
sampah, dan pola makan
4.
Fungsi Reproduksi
Karena Ny.R baru melahirkan maka beliau menggunakan alat
kontrasepsi, yaitu Pil KB dan akan berencana berhenti untuk mengkomsumsi Pil KB
saat anaknya usia 2 atau 3 tahun dan Ny.R tidak ada masalah dalam masalah
seksual sama bapak walaupun bapak sering keluar pergi bekerja.
H.
Harapan keluarga
Semoga demamnya turun dan Ny.R bisa merawat anaknya dengan
baik. Petugas kesehatan dapat membantu Ny.R dalam merawat anaknya dan
mengajarkan hal yang harus dilakukan jika terjadi demam dan iritasi pada kulit
bila terjadi pada anaknya.
I.
Diagnosa Keperawatan
No.
|
Diagnosa keperawatan
|
1.
|
Defisiensi pengetahuan merawat
bayi berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan
|
2.
|
Ketidakefektifan pemberian
ASi berhubungan dengan ketidakmampuan
memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
|
3.
|
Demam berhubungan dengan ketidakmampuan memutuskan tindakan
kesehatan yang tepat bagi keluarga.
|
4.
|
Kerusakan integritas berhubungan
dengan ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan keluarga
|
DAFTAR
PUSTAKA
1. Suprajitno,S.Kp.2004.”Asuhan
Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam
Prktik”. Jakarta.EGC
2. firwanintianur93.blogspot.com/.../asuhan-keperawatan keluarga pada
msalah anak baru lahir
3. bams-sujatmiko.blogspot.com/.../asuhan-keperaw keluarga pada msalah anak baru
lahir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar