KATA PENGANTAR
Puji syukur saya penjatkan kehadirat Allah SWT, yang
atas rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“ Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)”.
Penyusunan makalah adalah merupakan salah satu tugas
dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Sejarah di SMA Sukma
Bangsa Bireuen.
Dalam Penyusunan makalah ini saya merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penyusunan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki saya. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat saya harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini saya menyampaikan ucapan
terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
- Ibu Jamilah Akbar, S.Psi Selaku Kepala Sekolah SMA Sukma Bangsa Bireuen serta segenap jajarannya yang telah memberikan kemudahan-kemudahan baik berupa moril maupun materiil selama mengikuti pendidikan di SMA Sukma Bangsa Bireuen.
- Ibu Meutia Lisa Purnama, S.Si selaku Wali Kelas XII IPS SMA Sukma Bangsa Bireuen.
- Bapak Zahlul Fikri,A.Md selaku Guru Mata Pelajaran yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pkiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.
- Rekan-rekan semua di Kelas XII IPS SMA Sukma Bangsa Bireuen.
- Secara khusus penyusun menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penyusun, baik selama mengikuti pembelajaran sekolah maupun dalam menyelesaikan makalah ini
- Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan makalah ini.
Akhirnya saya berharap semoga Allah memberikan imbalan
yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan
semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.
Bireuen, 11 Januari 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….
i
DAFTAR ISI ……………………………………………….…………………………
iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….
1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………….
1
1.2 Tujuan ………………………………………………………………
1
1.3 Manfaat …………………………………………………………….
1
BAB II ISI
……………………………………………………………………….
2
- Sejarah Berdirinya PBB ……………………………………………. 2
- Azaz dan Tujuan Berdirinya PBB ………………………………… 7
- Keanggotaan PBB ………………………….………………………. 8
- Susunan Keanggotaan dan Tugas Badan-badan
PBB……………………………………………………………………
9
- Lembaga Khusus………………………………………………………. 13
- Tujuan Lain …………………………………………………………. 15
- Mandat ………………………………………………………………….. 21
- Lainnya ……………………………………………………………… 22
- Pendanaan …………………………………………………….……. 23
- Kebijakan Personil …………………………………………………. 25
- Reformasi ………………………………………………………………. 26
- Efektifitas ………………………………………………………….… 29
BAB III KESIMPULAN ………………………………………………………….
31
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….….
33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah organisasi
internasional yang beranggotakan negara-negara berdaulat yang bertujuan
menghindar menghindari perang dunia dan mala petaka kemanusiaan akibat perang.
Piagam PBB ditandatangani oleh delegasi 51 negara pada tanggal 26 Juni 1945.
Dan Piagam PBB mulai beroperasi pada tanggal 24 Oktober 1945. Seperti Liga
Bangsa-Bangsa, tujuan utama PBB adalah menjaga perdamain dan keamanan
internasional, menyelesaikan sengketa secara damai, melakukan tindakan
kolektif,mencegah ancaman terhadap perdamaian, mempromosikan kerjasama sosial
ekonomi internasional dan hak asasi manusia. Keanggotaan PBB terbuka bagi
negara-negara yang cinta damai untuk mendukung penyelesaian sengketa secara
damai.
1.2 Tujuan
Tujuan dari tugas akhir ini adalah:
- Mengetahui sejarah berdirinya PBB.
- Mengetahui azaz dan tujuan berdirinya PBB.
- Mengetahui keanggotaan PBB.
- Mengetahui susunan keanggotaan dan tugas Badan-badan PBB.
- Dan lainnya.
1.4. Manfaat
Dengan didapatkannya tujuan dari tugas akhir ini maka
diharapkan dapat memberikan informasi mengenai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
secara keseluruhan.
BAB II
ISI
A. SEJARAH BERDIRINYA PBB
PBB didirikan di San Fransisco pada 24 Oktober 1945
setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang
pertama – yang dihadiri wakil dari 51 negara – baru berlangsung pada 10 Januari
1946 di Church House, London. Sejak didirikan hingga tahun 2007, sudah tercatat
ada 192 negara yang menjadi anggota PBB. Markas pertama PBB berada di San
Francisco, namun sejak tahun 1946 sampai sekarang kantor pusatnya terletak di
di New York.
Church House adalah sebuah bangunan yang menjadi
markas pusat dari perkumpulan gereja-gereja (Anglikan) di Inggris, terletak di
sebelah selatan dari Dean’s Yard di sebelah Wesminter Abbey di kota London.
Gereja ini pada saat itu diduga kuat menjadi salah satu tempat berkumpulnya
tokoh-tokoh gereja yang menjadi seorang Freemason.
Bangunan ini didisain oleh Sir Herbert Barker, sekitar
tahun 1930-an, sebagai pengganti gedung yang terdahulu, yang diresmikan pada
tahun 1902 oleh Coorperation of Church House yang berdiri sejak 1888. Bangunan
ini dimaksudkan sebagai peringatan perayaan emas 50 tahun bertahtanya Ratu
Victoria yang menjadi ratu sejak 1887. Batu pertama pembangunan bangunan ini
diletakkan oleh Ratu Mary pada 26 Juni 1937 dan diresmikan oleh Raja George VI
pada 10 Juni 1940.
King George VI merupakan pendukung utama dan anggota
aktif Craft (Freemason) dan pada tahun 1953 Uskup Anglikan ke XVI juga seorang
Freemason (Lihat buku Christianity and Freemasonry; Kirby). Uskup Agung
Geoffrey Fisher juga seorang Freemason, termasuk pula Uskup Agung Canterbury
(1945-1961).
Selanjutnya, diketahui bahwa istilah “United Nations”
dicetuskan pertama kali oleh Franklin D. Roosevelt sewaktu masih berlangsung
Perang Dunia II. Sosok Franklin D. Roosevelt perlu diketahui ternyata selain
sebagai Presiden Amerika Serikat, ia juga merupakan anggota penting dari
Organisasi Yahudi Freemasonry- yang memiliki beberapa organisasi underbow
berkedok gerakan sosial dan amal seperti Lions Club dan Rotary Club. Setidaknya
terdapat dua catatan mengenai aktivitasnya di organisasi Mason tersebut. Satu
sumber menyatakan Rosevelt bergabung dengan sebuah organisasi Lodge pada
tanggal 11 Oktober 1911. Sedangkan sumber lain menyatakan ia masuk pada 28
November 1911.
Nama PBB/UNO digunakan secara resmi pertama kali pada
1 Januari 1942. Tujuannya untuk mengikat wakil-wakil Pihak Berseteru kepada
prinsip-prinsip Piagam Atlantik serta untuk menerima sumpah dari mereka guna
menjaga keamanan Kuasa Paksi. Setelah upaya itu, Pihak Berseteru terus
memantapkannya dengan ditandatanganinya kesepakatan-kesepakatan dalam
persidangan-persidangan di Moscow, Kaherah dan Taheran sewaktu masih berperang
pada tahun 1943. Dari bulan agustus sampai Oktober 1944, wakil-wakil dari
Perancis, Republik China, Inggris, Amerika Serikat dan Uni Soviet bertemu untuk
memperincikan rancangan-rancangan di Estet Dumbarton Oaks, Washington, D.C.
Dari pertemuan-pertemuan selanjutnya dicapailah
rancangan pokok mengenai tujuan, wakil-wakil anggota dari tiap negara,
struktur, serta susunan dewan untuk memelihara keamanan dan keselamatan
antarbangsa, kerjasama ekonomi dan sosial antarbangsa. Rancangan ini telah
dibicarakan dan diperdebatkan oleh beberapa wakil negara dan utusan bangsa.
Pada 25 April 1945, persidangan PBB tentang penyatuan
antar bangsa, dimulai di San Francisco. Selain dihadiri oleh wakil-wakil negara
juga organisasi umum -termasuknya Lions Club yang diundang khusus untuk
menggubah piagam PBB. Tak kurang 50 negara yang menghadiri persidangan ini
menandatangani “Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa”. Polandia yang tidak
menghadiri persidangan itu diberi satu tempat khusus, baru dua bulan kemudian
tepatnya pada 26 Juni wakilnya menandatangani piagam itu.
Selanjutnya, Perserikatan Bangsa Bangsa ditetapkan
secara resmi pada 24 Oktober 1945, selepas piagamnya telah diratifikasi oleh
lima anggota tetap Dewan Keamanan (DK), yaitu Amerika Serikat, Inggris, Uni
Soviet, Perancis, Republik China serta diikuti anggota lainnya yang terdiri 46
negara di Church House, London, Inggris pada 10 Januari 1946 yang diikuti 51
negara.
Kantor Pusat PBB saat ini dibangun di sebelah Sungai
East (East River), New York City pada tahun 1949 di atas tanah yang dibeli dari
John D. Rockefeller, Jr. dengan dana bersama sebanyak 8.5 juta dollar AS jadi
bukan milik Amerika Serikat. John D. Rockfeller pun juga diketahui merupakan
anggota Freemason. Arsiteknya dari berbagai bangsa, termasuknya Le Corbusier
(Perancis), Oscar Niemeyer (Brazil), dan wakil-wakil dari beberapa negara yang
lain. Tim ini diketuai oleh Wallace K. Harrison, Pimpinan Harrison & Abramovitz
(NYC). Kantornya dibuka secara resmi pada 9 Januari 1951.
Tokoh-tokoh PBB juga banyak sekali diisi oleh
tokoh-tokoh dan pentolan anggota-anggota Freemason dan cabang-cabangnya. Dalam
sebuah artikel tercatat nama U Thant (UN Secretary General), Robert Strange
McNamara (US Secretary of Defense 1961-1968; President World Bank 1968-1981).
LOGO/LAMBANG PBB (PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA)
Lambang PBB yang menampakkan globe dengan garis
lintang dan bujur membentuk 33 kolom. Tak hanya itu, di dalam logo nya pun,
terdapat segmen coretan sebanyak 33 juga berupa tebaran ranting dan dedaunan
Akasia. Apakah hanya sekedar kebetulan? Simbol nomor 33 adalah melambangkan 33
tingkatan dalam organsasi rahasia Freemasonry produk Yahudi. Pohon akasia,
mungkin bisa diartikan dengan ” semak yang membakar” yang Moses (Nabi Musa)
temukan di tengah padang pasir dan merupakan kayu yang oleh Tuhan diperintahkan
kepada Moses untuk gunakan sebagai bahan Bahtera / Kapal, Meja, dan Tempat
Beribadah.
PELANGGARAN-PELANGGARAN YANG TERJADI SAAT BERDIRINYA
PBB
Ada banyak bukti, bahwa lahirnya PBB dan segala
keputusan dan tindakannya adalah buah dari konsep organisasi bawah tanah
Freemasonry produk Yahudi dan kaki tangannya untuk melindungi gerakan zionisme
dan kepentingan Eropa Barat serta Amerika Serikat yang merupakan teman mesranya
negara zionis Israel. Pelanggaran-pelanggaran tersebut, yaitu sbb:
1. Pencetus PBB adalah
Franklin D. Roosevelt, seorang masonic dan sekaligus Presiden Amerika Serikat.
2. konseptor Piagam PBB adalah
Organisasi Yahudi Lions Club yang diundang secara
khusus pada 25 April 1945 di San Francisco.
3. Lambang PBB berupa gambar
bola dunia dengan garis lintang dan bujur membentuk 33 kolom adalah
melambangkan 33 tingkatan dalam organsasi rahasia Freemasonry produk yahudi.
4. Slogan yang selalu
diungkapkan oleh Freemasonry dan Lions Club adalah kebebasan, persaudaraan, dan
kesetaraan (versi Yahudi) adalah sama dengan muatan Piagam PBB.
5. Adanya lembaga keuangan di
bawah PBB seperti Bank Dunia dan IMF telah nyata-nyata menerapkan sistem ribawi
yang mencekik negara berkembang dan menebalkan kantong negara-negara maju
dengan program “pinjaman lunak” jangka panjang yang bunganya bisa naik sampai
seratus persen setiap tahunnya karena menggunakan kurs mata uang Amerika dan
Eropa. Sedangkan sistem perbankan pertama kali muncul pada abad ke-18 selepas
Perang Salib, oleh para “Kesatria Templar” penganut faham Freemasonry. Mereka
menumpuk uang dan emas dengan menerapkan sistem chek dan bunga bagi para
penziarah yang mengunjungi Kota Yerusalem. Kemudian pada abad berikutnya baru
muncul perbankan modern di Inggris milik seorang Yahudi bernama Rockefeller.
Mereka memandang masa kejayaan agama telah berakhir dan digantikan Kekuatan
Emas dan Penguasaan Informasi.
6. Adanya “dominasi kekuatan”
oleh lima Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki Hak Veto
adalah bukti nyata kesombongan dan egoisme mereka. Sedangkan Majelis Umum yang
secara “hukum” lebih tinggi dimana anggotanya seluruh negara tidak lebih sebagai
“penonton” yang tak berdaya dalam setiap kebijakan akhir PBB. Mereka menindas
bangsa lemah, memaksakan paket demokrasi dalam setiap negara untuk memudahkan
campur tangannya, lalu secara curang melarang kepemilikan dan penggunaan
senjata nuklir selain oleh 5 negara tadi dan negara Zionis Israel.
Begitu juga skandal Yahudi dengan PBB, juga sudah
bukan rahasia lagi. Sebelum PBB lahir, Yahudi sudah menguasai lembaga dunia
yang semisalnya ada waktu itu, LBB. Hal ini ditegaskan Nahom Sokolov, seorang
pemimpin Zionis dalam muktamar Zionis tanggal 27 Agustus 1922. Dan peran
terbesar yang telah dimainkan oleh LBB untuk kepentingan Zionis internasional
adalah, keberhasilannya meletakkan batu pertama bagi berdirinya negara Israel
di tanah Palestina. Setelah itu baru lahir PBB melanjutkan peran yang pernah
dimainkan LBB sebelumnya.
Tidak diragukan lagi, bahwa PBB merupakan hasil
pemikiran Yahudi sebagaimana pendahulunya LBB. Semenjak hari kelahirannya,
Zionis internasional telah menancapkan kukunya di PBB, dimana 60 % dari
keseluruhan pegawai PBB adalah Yahudi yang mayoritas memegang posisi penting
dan strategis. Sementara jika dibandingkan dengan jumlah penduduk dunia secara
keseluruhan, jumlah Yahudi tidak lebih dari 5 %.
Dengan demikian, jelaslah bagaimana pengaruh Zionis
internasional di PBB untuk merealisasikan impian dan tujuan politik jahat
mereka. Maka ketika negara Yahudi (Israel) ini tidak mematuhi resolusi yang
dikeluarkan PBB, lembaga dunia ini hanya bisa berpangku tangan tidak pernah
mengambil tindakan tegas. Berbeda halnya bila yang tidak mematuhi resolusi PBB
adalah negara Islam, maka tidak pelak lagi seluruh kekuatan dunia akan
dikerahkan untuk menghancurkannya.
B. Azaz dan Tujuan Berdirinya PBB
Asas PBB
Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut.
- Persamaan derajat dan kedaulatan semua negara anggota.
- Persamaan hak dan kewajiban semua negara anggota.
- Penyelesaian sengketa dengan cara damai.
- Setiap anggota akan memberikan bantuan kepada PBB sesuai ketentuan Piagam PBB.
- PBB tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara anggota.
Tujuan PBB
Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut.
- Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.
- Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
- Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan.
- Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan.
- Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan fundamental tanpa membedakan warna, kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama.
- Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis untuk mencapai tujuan PBB.
C. Keanggotaan PBB
Keanggotaan PBB terdiri dari 2 macam, yaitu:
- Anggota asli (orginal members) yang terdiri dari 50 negara yang menandatangani Piagam San Fransisco 26 Juni 1945. Pada tanggal 15 Oktober 1945 Polandia menyusul sehingga menjadi 51 negara.
- Anggota tambahan, yakni negara-negara anggota PBB yang masuk kemudian berdasar syarat-syarat disetujui Majelis Umum PBB.
Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut.
- Negara merdeka.
- Negara yang cinta damai.
- Sanggup mematuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Piagam PBB.
- Diusulkan oleh Dewan Keamanan dan disahkan oleh Majelis Umum PBB.
D. Susunan Keanggotaan dan Tugas Badan-badan PBB
a. Sekretariat
Sekretariat PBB dipimpin oleh seorang sekretaris
jenderal yang dipilih oleh Majelis Umum atas usul DK PBB untuk masa jabatan 5
tahun dan dapat dipilih kembali.
Tugas utama Sekretaris Jenderal sebagai berikut.
- Melaksanakan tugas-tugas administrasi PBB.
- Menyusun laporan tahunan tentang kegiatan PBB yang harus disampaikan kepada MU.
- Menyiapkan, mengumumkan dan melaksanakan segala keperluan badan-badan PBB.
- Mengajukan kepada DK PBB mengenai situasi yang menurut pendapatnya dapat membahayakan perdamaian internasional.
Sekretaris Jenderal PBB pertama adalah Trygve Lie dari
Norwegia (1 Februari 1946 – 10 April 1953). Selanjutnya jabatan sekretaris
Jenderal PBB ini secara berturut-turut sebagai berikut.
- Dag Hamarskjold (Swedia), 1953 – 1961
- U Thant (Myanmar), 1961 – 1971
- Kurt Wadheim (Austria), 1971 – 1981
- Javier Perez de Cuellar (Peru), 1981 – 1991
- Boutros-Boutros Ghali (Mesir), 1991 – 1996
- Kofi Annan (Ghana), 1997 – 2006
- Ban Ki-Moon (Korea Selatan), 2007- ….
b. Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC)
1) keanggotaan
ECOSOC memiliki 54 anggota, yang semuanya dipilih oleh
Majelis Umum untuk masa jabatan tiga tahun. Presiden dipilih untuk jangka waktu
satu tahun dan dipilah di antara kekuatan kecil atau menengah yang berada di
ECOSOC. ECOSOC bertemu sekali setahun pada bulan Juli untuk sesi empat minggu
2) tugas
fungsi ECOSOC mencakup pengumpulan informasi,
menasihati negara anggota, dan membuat rekomendasi. Selain itu, ECOSOC
mempunyai posisi yang baik untuk memberikan koherensi kebijakan dan
mengkoordinasikan fungsi tumpang tindih dari badan anak PBB dan dalam
peran-peran inilah ECOSOC yang paling aktif.
c. Mahkamah Internasional (International Court of
Justice)
1) Keanggotaan
Keanggotaan Mahkamah Internasional adalah Badan
Peradilan utama dari PBB. Mahkamah Internasional terdiri atas 15 hakim dari 15
negara. Anggota ini bertugas selama 9 tahun. Mahkamah Internasional ini
berkedudukan di Den Haag.
2) Tugas
Tugas Mahkamah Internasional sebagai berikut.
- Mengadili perselisihan-perselisihan atau persengketaan antarnegara-negara anggota PBB yang persoalannya diajukan oleh negara yang berselisih.
- Memberikan pendapat kepada Majelis Umum PBB tentang penyelesaian sengketa antarnegara-negara anggota PBB.
- Mendesak DK PBB untuk mengambil tindakan terhadap pihak yang tidak menghiraukan keputusan Mahkamah Internasional.
d. Majelis Umum (General Assembly)
1. Keanggotaan
Semua negara anggota PBB adalah anggota Majelis Umum.
Sidang Majelis umum terdiri dari seluruh anggota dan setiap anggota memiliki
satu suara. Majelis Umum bersidang sekali setahun. Sidang luar biasa dilakukan
apabila diminta oleh Dewan Keamanan atau sebagian besar anggota.
2. Tugas dan Wewenang
Tugas dan wewenang Majelis Umum sebagai berikut.
a) Membicarakan persoalan-persoalan yang tercantum dalam PBB.
b) Membicarakan segala sesuatu yang berkaitan dengan perdamaian dan keamanan dunia.
c) Memilih anggota-anggota Dewan Ekonomi Sosial, menerima anggota baru, dan mengangkat Sekretaris Jenderal yang mengepalai Sekretariat.
d) Menetapkan anggaran belanja PBB.
e) Memiliki wewenang mengadakan perubahan terhadap pasal-pasal piagam PBB.
a) Membicarakan persoalan-persoalan yang tercantum dalam PBB.
b) Membicarakan segala sesuatu yang berkaitan dengan perdamaian dan keamanan dunia.
c) Memilih anggota-anggota Dewan Ekonomi Sosial, menerima anggota baru, dan mengangkat Sekretaris Jenderal yang mengepalai Sekretariat.
d) Menetapkan anggaran belanja PBB.
e) Memiliki wewenang mengadakan perubahan terhadap pasal-pasal piagam PBB.
e. Dewan Keamanan (Security Council)
1. Keanggotaan
Dewan Keamanan mempunyai anggota 15 negara.
a. Lima negara anggota tetap (the Big Five)
yakni Inggris, Perancis, RRC, Amerika Serikat, dan Uni Sovyet (Rusia). Kelima
negara itu mempunyai hak veto yaitu hak untuk menolak atau membatalkan suatu
keputusan dalam Dewan Keamanan. Hak veto tidak berlaku apabila masalah yang
disidangkan DK menyangkut kepentingan negara anggota DK.
b. Sepuluh negara anggota tidak tetap (dipilih secara
bergiliran untuk masa tugas dua tahun). Indonesia pernah dipilih menjadi
anggota tidak tetap DK antara tahun 1973 – 1974.
2. Tugas
Tugas dan
wewenang DK sebagai berikut.
a) Menyelesaikan perselisihan internasional secara damai.
b) Mengadakan tindakan pencegahan atau paksaan dalam memelihara perdamaian dan keamanan.
c) Memilih hakim-hakim Mahkamah Internasional.
d) Mengawasi wilayah-wilayah sengketa.
a) Menyelesaikan perselisihan internasional secara damai.
b) Mengadakan tindakan pencegahan atau paksaan dalam memelihara perdamaian dan keamanan.
c) Memilih hakim-hakim Mahkamah Internasional.
d) Mengawasi wilayah-wilayah sengketa.
E. Lembaga khusus
Ada banyak organisasi dan badan-badan PBB yang
berfungsi untuk bekerja pada isu-isu tertentu. Beberapa lembaga yang paling
terkenal adalah Badan Energi Atom Internasional, Organisasi Pangan dan Pertanian, UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu
Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa), Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia.
Hal ini melalui badan-badan PBB yang melakukan
sebagian besar pekerjaan kemanusiaan. Contohnya termasuk program vaksinasi
massal (melalui WHO),
menghindari kelaparan dan gizi buruk (melalui karya WFP) dan perlindungan masyarakat rentan
dan pengungsi (misalnya, oleh UNHCR).
Piagam PBB menyatakan bahwa setiap organ utama PBB
dapat membangun berbagai badan khusus untuk memenuhi tugasnya.
Lembaga khusus PBB
|
||||||
No.
|
Akronim
|
Bendera
|
Lembaga
|
Pusat
|
Kepala
|
Berdiri
|
1
|
Roma, Italia
|
1945
|
||||
2
|
Wina, Austria
|
1957
|
||||
3
|
Montreal, Kanada
|
1947
|
||||
4
|
Roma, Italia
|
1977
|
||||
5
|
Jenewa, Swiss
|
1946 (1919)
|
||||
6
|
London, Britania Raya
|
1948
|
||||
7
|
Washington, D.C., AS
|
1945 (1944)
|
||||
8
|
Jenewa, Swiss
|
1947 (1865)
|
||||
9
|
Paris, Perancis
|
1946
|
||||
10
|
Wina, Austria
|
1967
|
||||
11
|
Bern, Swiss
|
1947 (1874)
|
||||
12
|
Washington, D.C, AS
|
1945 (1944)
|
||||
13
|
Roma, Italia
|
1963
|
||||
14
|
Jenewa, Swiss
|
1948
|
||||
15
|
Jenewa, Swiss
|
1974
|
||||
16
|
Jenewa, Swiss
|
1950 (1873)
|
||||
17
|
Madrid, Spanyol
|
1974
|
F. Tujuan Lain
a. Pemeliharaan perdamaian dan
keamanan
Misi penjaga perdamaian PBB sampai
dengan tahun 2009. Biru tua menandakan misi yang sedang berlangsung, sedangkan
biru muda menandakan misi yang lalu.
PBB, setelah disetujui oleh Dewan Keamanan, mengirim pasukan penjaga perdamaian ke daerah dimana konflik bersenjata
baru-baru ini berhenti atau berhenti sejenak untuk menegakkan persyaratan
perjanjian perdamaian dan untuk mencegah pejuang dari kedua belah pihak
melanjutkan permusuhan. Karena PBB tidak memelihara militer sendiri, pasukan
perdamaian secara sukarela disediakan oleh negara-negara anggota PBB. Pasukan,
juga disebut “Helm Biru”, yang menegakkan kesepakatan PBB, diberikan Medali
PBB, yang dianggap dekorasi internasional bukan dekorasi militer. Pasukan
penjaga perdamaian secara keseluruhan menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun
1988.
Para pendiri PBB telah mempertimbangkan bahwa
organisasi itu akan bertindak untuk mencegah konflik antara negara dan membuat
perang pada masa depan tidak mungkin, namun pecahnya Perang Dingin membuat
perjanjian perdamaian sangat sulit karena pembagian dunia ke dalam kamp-kamp
yang bermusuhan. Menyusul akhir Perang Dingin, ada seruan baru bagi PBB untuk
menjadi agen untuk mencapai perdamaian dunia, karena ada beberapa lusin konflik
berkelanjutan yang terus berlangsung di seluruh dunia.
Sebuah studi tahun 2005 oleh RAND Corp menyatakan PBB
sukses di dua dari tiga upaya perdamaian. Ini dibandingkan dengan upaya
pembangunan bangsa orang-orang dari Amerika Serikat, dan menemukan bahwa tujuh
dari delapan kasus PBB damai, dibandingkan dengan empat dari delapan kasus AS
damai. Juga pada tahun 2005, Laporan Keamanan Manusia mendokumentasikan
penurunan jumlah perang, genosida dan pelanggaran HAM sejak akhir Perang Dingin,
dan bukti, meskipun tidak langsung, bahwa aktivisme internasional-kebanyakan
dipelopori oleh PBB-telah menjadi penyebab utama penurunan konflik bersenjata
sejak akhir Perang Dingin. Situasi di mana PBB tidak hanya bertindak untuk
menjaga perdamaian, tetapi juga kadang-kadang campur tangan termasuk Perang Korea
(1950-1953), dan otorisasi intervensi di Irak setelah Perang Teluk Persia di 1990.
PBB juga dikkritik untuk hal-hal yang dirasakan
sebagai kegagalan. Dalam banyak kasus, negara-negara anggota telah menunjukkan keengganan untuk mencapai atau
melaksanakan resolusi Dewan Keamanan, sebuah masalah yang berasal dari sifat
PBB sebagai organisasi antar pemerintah—dilihat oleh beberapa orang sebagai
hanya sebuah asosiasi dari 192 negara anggota yang harus mencapai konsensus,
bukan sebuah organisasi independen. Perselisihan dalam Dewan Keamanan tentang
aksi militer dan intervensi dipandang sebagai kegagalan untuk mencegah Genosida Rwanda 1994, gagal
untuk menyediakan bantuan kemanusiaan dan campur tangan dalam Perang Kongo Kedua, gagal untuk campur tangan dalam pembantaian
Srebrenica tahun 1995 dan melindungi pengungsi surga dengan mengesahkan pasukan
penjaga perdamaian ke menggunakan kekuatan, kegagalan untuk memberikan makanan
untuk orang kelaparan di Somalia, kegagalan
untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan resolusi Dewan Keamanan yang berhubungan
dengan konflik Israel-Palestina, dan terus gagal untuk mencegah genosida atau
memberikan bantuan di Darfur. pasukan
penjaga perdamaian PBB juga telah dituduh melakukan pemerkosaan anak, pelecehan
seksual atau menggunakan pelacur selama misi penjaga perdamaian , dimulai pada
tahun 2003, di Kongo, Haiti, Liberia, Sudan, Burundi dan Pantai Gading. Pada tahun
2004, mantan Duta Besar Israel untuk PBB Dore Gold mengkritik apa yang
disebutnya relativisme moral milik organisasi dalam menghadapi (dan sesekali
mendukung) genosida dan terorisme yang
terjadi di antara kejelasan moral antara periode pendirian dan hari ini. Gold
juga khusus menyebutkan undangan Yasser Arafat tahun 1988
untuk berbicara dengan Majelis Umum sebagai titik yang rendah dalam sejarah
PBB.
Selain perdamaian, PBB juga aktif dalam mendorong
perlucutan senjata. Peraturan persenjataan juga dimasukkan dalam penulisan
Piagam PBB tahun 1945 dan dilihat sebagai cara untuk membatasi penggunaan
sumber daya manusia dan ekonomi untuk menciptakan mereka. Namun, munculnya
senjata nuklir yang datang hanya beberapa minggu setelah penandatanganan piagam
segera menghentikan konsep keterbatasan senjata dan perlucutan senjata,
menghasilkan resolusi pertama dari pertemuan pertama Majelis Umum yang meminta
proposal khusus untuk “penghapusan senjata atom dari persenjataan nasional dan
semua senjata besar lainnya yang bisa digunakan sebagai pemusnah massal.
Forum-forum utama untuk masalah perlucutan senjata adalah Komite Pertama
Majelis Umum, Komisi Perlucutan Senjata PBB, dan Konferensi Perlucutan Senjata,
dan pertimbangan telah dilakukan tentang manfaat larangan pengujian senjata nuklir, pengawasan
senjata luar angkasa, pelarangan senjata kimia dan ranjau
darat, perlucutan senjata nuklir dan senjata konvensional, zona
bebas-senjata-nuklir, pengurangan anggaran militer, dan langkah-langkah untuk
memperkuat keamanan internasional.
PBB adalah salah satu pendukung resmi Forum Keamanan
Dunia (World Security Forum), sebuah konferensi internasional besar
tentang efek dari bencana global dan bencana, yang terjadi di Uni Emirat Arab, pada bulan
Oktober 2008.
Pada 5 November 2010 Ivor Ichikowitz, pendiri dan
ketua eksekutif Paramount Group, mendukung seruan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk
dukungan, pelatihan dan peralatan yang lebih banyak untuk pasukan penjaga perdamaian Afrika. Ichikowitz mengatakan bahwa
pasukan Uni Afrika harus
mendapat dukungan yang sama dengan pasukan PBB.
b. Hak asasi manusia dan bantuan
kemanusiaan
Penegakan hak asasi manusia merupakan
alasan utama untuk didirikannya PBB. Kekejaman dan genosida pada Perang Dunia II menyebabkan
munculnya konsensus bahwa organisasi baru ini harus bekerja untuk mencegah
tragedi serupa pada masa mendatang. Tujuan awal adalah menciptakan kerangka
hukum untuk mempertimbangkan dan bertindak atas keluhan tentang pelanggaran hak
asasi manusia. Piagam PBB mewajibkan semua negara anggota untuk mempromosikan
“penghargaan universal bagi, dan kepatuhan terhadap, hak asasi manusia” dan
mengambil “tindakan bersama dan terpisah” untuk itu. Deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia, meskipun tidak mengikat secara hukum, diadopsi oleh Majelis Umum
pada tahun 1948 sebagai satu standar umum keberhasilan untuk semua. Majelis
secara teratur mengambil isu-isu hak asasi manusia.
PBB dan lembaga-lembaganya adalah badan penting dalam
menegakkan dan melaksanakan prinsip-prinsip yang diabadikan dalam Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia. Salah satu
contoh adalah dukungan oleh PBB untuk negara-negara dalam transisi menuju demokrasi. Bantuan
teknis dalam memberikan pemilu yang bebas dan adil, meningkatkan struktur
peradilan, penyusunan konstitusi, pelatihan pejabat hak asasi manusia, dan
mengubah gerakan bersenjata menjadi partai politik telah
memberikan kontribusi signifikan terhadap demokratisasi di seluruh dunia. PBB
telah membantu pemilihan berjalan di negara-negara dengan sedikit atau tanpa
sejarah demokrasi, termasuk baru-baru ini di Afghanistan dan Timor Timur. PBB juga
merupakan forum untuk mendukung hak perempuan untuk berpartisipasi secara penuh
dalam kehidupan politik, ekonomi, dan sosial negara mereka. PBB memberikan
kontribusi untuk meningkatkan kesadaran konsep hak asasi manusia melalui
perjanjian dan perhatiannya terhadap pelanggaran yang spesifik melalui Majelis
Umum, resolusi Dewan Keamanan resolusi, atau Mahkamah Internasional.
Dewan Hak Asasi Manusia
Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didirikan pada tahun 2006bertujuan untuk mengatasi
pelanggaran hak asasi manusia. Dewan adalah penerus Komisi Hak Asasi Manusia
PBB, yang sering dikritik karena memberikan jabatan tinggi kepada negara-negara
anggota yang tidak menjamin hak-hak asasi warga negara mereka sendiri. Dewan
ini memiliki 47 anggota didistribusikan secara wilayah, dengan masing-masing
masa jabatan tiga tahun, dan tidak mungkin menjabat selama tiga kali
berturut-turut. Sebuah kandidat untuk Dewan Hak Asasi Manusia harus disetujui
oleh mayoritas Majelis Umum. Selain itu, dewan memiliki aturan ketat untuk
keanggotaan, termasuk peninjauan hak asasi manusia universal. Sementara
beberapa anggota dengan catatan hak asasi manusia yang dipertanyakan telah
dipilih, hal ini lebih sedikit dari sebelumnya dengan fokus peningkatan pada catatan
hak asasi manusia masing-masing negara anggota.
Hak beberapa 370 juta masyarakat adat di seluruh dunia
juga merupakan suatu fokus untuk PBB, dengan Deklarasi tentang Hak-Hak
Masyarakat Adat yang disetujui oleh Majelis Umum pada tahun 2007. Deklarasi ini
menguraikan hak-hak individu dan kolektif untuk budaya , bahasa, pendidikan,
identitas, pekerjaan dan kesehatan, menyikapi isu-isu pasca-kolonial yang
dihadapi masyarakat adat selama berabad-abad. Deklarasi tersebut bertujuan
untuk mempertahankan, memperkuat dan mendorong pertumbuhan adat, budaya
institusi dan tradisi. Deklarasi ini juga melarang diskriminasi terhadap
masyarakat adat dan mendorong partisipasi aktif mereka dalam hal-hal yang
menyangkut masa lalu, masa sekarang dan masa depan mereka.
Dalam hubungannya dengan organisasi lain seperti Palang Merah, PBB
menyediakan makanan, air minum, tempat tinggal dan pelayanan kemanusiaan
lainnya untuk orang-orang yang menderita kelaparan, pengungsi akibat perang,
atau yang terkena bencana lainnya. Cabang kemanusiaan utama dari PBB adalah
Program Pangan Dunia (yang membantu pakan lebih dari 90 juta orang di 73
negara), kantor Komisaris Tinggi untuk Pengungsi dengan proyek-proyek di lebih
dari 116 negara, serta proyek-proyek penjaga perdamaian di lebih dari 24
negara.
c. Sosial dan pembangunan ekonomi
|
PBB terlibat dalam mendukung pembangunan, misalnya oleh perumusan Pembangunan Milenium. Badan Program Pembangunan (UNDP)
adalah sumber multilateral terbesar untuk bantuan hibah teknis di dunia.
Organisasi seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNAIDS, dan Dana Global
untuk Memerangi AIDS, Tuberkulosis dan Malaria merupakan lembaga pemimpin dalam
pertempuran melawan penyakit di seluruh dunia, terutama di negara-negara
miskin. Dana Kependudukan PBB merupakan penyedia utama layanan reproduksi. 32
agen PBB yang bertujuan untuk memajukan pembangunan mengkoordinasi usaha-usaha
mereka lewat Grup Pembangunan PBB atau UNDG.
PBB juga mempromosikan pengembangan manusia melalui
berbagai instansi terkait, terutama oleh UNDP. Kelompok Bank Dunia dan Dana
Moneter Internasional (IMF), misalnya, bersifat independen, dan merupakan badan
khusus dan pengamat dalam kerangka PBB, menurut suatu perjanjian pada tahun
1947. Mereka awalnya dibentuk terpisah dari PBB melalui Perjanjian Bretton
Woods tahun 1944.
PBB setiap tahun menerbitkan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM), beberapa negara mengukur perbandingan peringkat oleh kemiskinan,
melek huruf, pendidikan, harapan hidup, dan faktor lainnya.
Sasaran Pembangunan Milenium adalah delapan tujuan yang telah
disepakati seluruh negara anggota PBB untuk mencoba mencapai pada tahun 2015.
Dideklarasikan pada Deklarasi Milenium PBB yang ditandatangani pada bulan
September 2000.
G. Mandat
Dari waktu ke waktu, tubuh yang berbeda dari PBB
mengeluarkan resolusi yang mengandung paragraf operasi yang dimulai dengan
“permintaan” kata-kata, “menyerukan”, atau “mendorong”, yang Sekretaris
Jenderal menafsirkan sebagai mandat untuk membentuk organisasi sementara atau
melakukan sesuatu. Mandat ini bisa sesedikit meneliti dan menerbitkan laporan
tertulis, atau mounting operasi pemeliharaan perdamaian besar-besaran (biasanya
domain eksklusif Dewan Keamanan).
Meskipun lembaga-lembaga khusus, seperti WHO, yang
awalnya dibentuk oleh cara ini, mereka tidak sama dengan mandat karena mereka
adalah organisasi permanen yang ada secara independen dari PBB dengan struktur
keanggotaan mereka sendiri. Orang bisa mengatakan bahwa mandat asli hanya untuk
menutupi proses pembentukan lembaga tersebut, dan oleh karenanya lama
kadaluarsa. Sebagian besar mandat berakhir setelah jangka waktu yang terbatas
dan membutuhkan perpanjangan dari tubuh, yang mengaturnya.
Salah satu hasil dari KTT Dunia 2005 adalah mandat
(berlabel id 17171) untuk Sekretaris-Jenderal untuk “meninjau semua mandat yang
lebih tua dari lima tahun yang berasal dari resolusi Majelis Umum dan organ
tubuh lainnya”. Untuk memfasilitasi review ini dan akhirnya membawa koherensi
kepada organisasi, Sekretariat telah menghasilkan sebuah registri on-line
mandat untuk menggambar bersama laporan yang berkaitan dengan masing-masing dan
menciptakan gambaran keseluruhan.
H. Lainnya
Selama masa hidup PBB, lebih dari 80 koloni telah
mencapai kemerdekaan. Majelis Umum mengadopsi Deklarasi tentang Pemberian
Kemerdekaan kepada Negara dan Masyarakat Kolonial pada tahun 1960 tanpa suara
yang menantang tetapi semua kekuatan kolonial utama memilih abstain. Melalui
Komite PBB tentang Dekolonisasi, yang didirikan pada tahun 1962, PBB telah
memfokuskan perhatian pada dekolonisasi. Hal ini juga didukung negara-negara
baru yang berdiri sebagai akibat dari inisiatif penentuan nasib sendiri. Komite
telah mengawasi dekolonisasi setiap negara lebih besar dari 20.000 km ² dan
menghapus mereka dari daftar PBB Wilayah Yang Tidak Memerintah Sendiri, selain Sahara Barat, sebuah
negara lebih besar dari Inggris yang baru dilepaskan oleh Spanyol pada tahun
1975.
PBB menyatakan dan mengkoordinasi hari peringatan internasional, periode
waktu untuk mengamati beberapa isu atau masalah kepentingan internasional.
Menggunakan simbolisme PBB, sebuah logo yang dirancang khusus untuk tahun ini,
dan infrastruktur Sistem PBB, berbagai hari dan tahun-tahun telah menjadi
katalisator untuk mendorong isu-isu kunci yang menjadi perhatian dalam skala
global. Sebagai contoh, Hari Tuberkulosis Sedunia, Hari Bumi dan Tahun Internasional Gurun dan
Desertifikasi.
I. Pendanaan
10 besar donatur di PBB, 2009
|
|
Negara anggota
|
|
22,00%
|
|
16,624%
|
|
8,577%
|
|
6,642%
|
|
6,301%
|
|
5,079%
|
|
2,977%
|
|
2,968%
|
|
2,667%
|
|
2,257%
|
|
Negara anggota lainnya
|
23,908%
|
PBB dibiayai dari sumbangan yang dinilai dan bersifat
sukarela dari negara-negara anggotanya. Majelis Umum menyetujui anggaran rutin
dan menentukan sumbangan untuk setiap anggota. Hal ini secara luas berdasarkan kapasitas
relatif kemampuan membayar dari masing-masing negara, yang diukur dengan
Pendapatan Nasional Bruto (PNB) mereka, dengan penyesuaian untuk utang luar
negeri dan rendahnya pendapatan per kapita.
Majelis telah membentuk prinsip bahwa PBB tidak boleh
terlalu bergantung pada salah satu anggota untuk membiayai operasinya. Dengan
demikian, ada sebuah tingkat “langit-langit”, pengaturan jumlah maksimum
sumbangan setiap anggota yang dinilai untuk anggaran rutin. Pada bulan Desember
2000, Majelis merevisi skala penilaian untuk mencerminkan keadaan global saat
ini. Sebagai bagian dari revisi itu, plafon anggaran rutin berkurang dari 25%
menjadi 22%. AS adalah satu-satunya anggota yang telah memenuhi langit-langit.
Selain tingkat langit-langit, jumlah minimum yang dinilai untuk setiap negara
anggota (atau tingkat ‘lantai’) ditetapkan sebesar 0,001% dari anggaran PBB.
Selain itu, untuk negara-negara kurang berkembang (LDC), tingkat langit-langit
0,01% diterapkan.
Anggaran operasional saat ini diperkirakan sebesar $
4.190.000.000 untuk periode dua tahunan dari tahun 2008 sampai 2009, atau
sedikit lebih dari 2 milyar dolar per tahun (lihat tabel untuk kontributor
utama).
Sebagian besar dari pengeluaran PBB adalah untuk misi
inti PBB, yaitu perdamaian dan keamanan. Anggaran pemeliharaan perdamaian untuk
tahun fiskal 2010-2011 adalah sekitar $ 7 miliar, dengan sekitar 90.000 tentara
dikerahkan di 14 misi di seluruh dunia. Operasi perdamaian PBB didanai oleh
penilaian, menggunakan formula yang berasal dari dana biasa, tetapi termasuk
biaya tambahan tertimbang untuk lima anggota tetap Dewan Keamanan, yang harus
menyetujui semua operasi penjaga perdamaian. Biaya tambahan ini berfungsi untuk
mengimbangi tarif penjaga perdamaian yang dikurangi dari negara-negara kurang
berkembang. Per 1 Januari 2008, 10 besar penyedia kontribusi keuangan yang
dinilai pada operasi penjaga perdamaian PBB adalah: Amerika Serikat, Jepang,
Jerman, Inggris, Perancis, Italia, Cina, Kanada, Spanyol, dan Republik Korea
UNICEF, WFP dan UNDP) didanai oleh sumbangan sukarela
dari pemerintah negara anggota lainnya. Sebagian besar sumbangan ini adalah
kontribusi keuangan, tetapi beberapa adalah dalam bentuk komoditas pertanian
yang disumbangkan untuk membantu populasi yang membutuhkan. Karena anggaran mereka
bersifat sukarela, banyak dari lembaga-lembaga ini menderita kekurangan dana
selama resesi ekonomi. Pada bulan Juli 2009, Program Pangan Dunia melaporkan
bahwa ia telah dipaksa untuk memotong jasa karena dana tidak mencukupi. PPD
telah menerima hampir seperempat dari total yang dibutuhkan untuk tahun
keuangan 09/10.
J. Kebijakan Personil
PBB dan lembaga-lembaganya kebal terhadap hukum negara
tempat mereka beroperasi, untuk menjaga ketidakberpihakan PBB sehubungan dengan
negara tuan rumah dan anggota.
Meskipun mereka relatif independen dalam hal kebijakan
sumber daya manusia, PBB dan lembaga-lembaganya secara sukarela menerapkan
hukum-hukum negara-negara anggota mengenai pernikahan sesama jenis, sehingga
keputusan tentang status karyawan dalam sebuah kemitraan yang sama-seks
didasarkan pada kebangsaan karyawan-karyawan tersebut. PBB dan agensi-agensinya
mengakui pernikahan sesama jenis hanya jika karyawan itu adalah warga negara
dari negara-negara yang mengakui perkawinan sesama jenis. Praktek ini tidak secara
khusus membahas pengakuan perkawinan sesama jenis tetapi mencerminkan praktik
umum PBB untuk sejumlah masalah sumber daya manusia. Perlu dicatat juga bahwa
beberapa lembaga memberikan manfaat terbatas pada mitra domestik staf mereka
dan beberapa lembaga tidak mengakui perkawinan sesama jenis atau kemitraan
domestik staf mereka.
K. Reformasi
Sejak didirikan, ada banyak seruan untuk mereformasi
Perserikatan Bangsa-Bangsa, meskipun hampir tidak ada yang setuju bagaimana
untuk melakukannya. Beberapa ingin PBB untuk memainkan peran yang lebih besar
atau lebih efektif dalam urusan dunia, sementara yang lain ingin perannya
dikurangi untuk pekerjaan kemanusiaan. Ada juga sejumlah usulan sudah
penambahan keanggotaan Dewan Keamanan PBB, cara yang lain untuk pemilihan Sekretaris Jenderal PBB dan untuk pembentukan Majelis
Parlementer PBB.
PBB juga telah dituduh atas pembuangan sumber daya dan
birokrasi yang tidak efisien. Selama tahun 1990-an, Amerika Serikat menunda
pembayaran iuran dengan alasan inefisiensi, dan hanya mulai pembayaran dengan
kondisi bahwa akan diadakan suatu inisiatif reformasi. Pada tahun 1994, Kantor
Pengawasan Internal Jasa (OIOS) didirikan oleh Majelis Umum sebagai pengawas
efisiensi.
Sebuah program reformasi resmi dimulai oleh Kofi Annan pada tahun
1997. Reformasi tersebut termasuk mengubah keanggotaan tetap Dewan Keamanan
(yang saat ini mencerminkan hubungan kekuasaan pada 1945), membuat birokrasi
lebih transparan, akuntabel dan efisien, membuat PBB lebih demokratis, dan
mulai merencanakan Pakta Perdagangan Senjata.
Pada bulan September 2005, PBB mengadakan KTT Dunia
yang dihadiri oleh sebagian besar kepala negara anggota, menyebut pertemuan iu
sebagai “kesempatan sekali dalam segenerasi untuk mengambil keputusan berani
dalam bidang pembangunan, keamanan, hak asasi manusia dan reformasi
Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Kofi Annan telah mengusulkan bahwa peserta pertemuan
menyetujui ” perundingan besar-besaran (grand bargain)” global untuk
reformasi PBB, memperbaharui fokus organisasi tentang perdamaian, keamanan, hak
asasi manusia dan pembangunan, dan untuk membuatnya lebih siap dalam menghadapi
masalah-masalah di abad ke-21.
Dokumen Hasil KTT Dunia
menggambarkan kesimpulan dari pertemuan tersebut, termasuk: pembuatan sebuah
Komisi Pembangunan Perdamaian, untuk membantu negara-negara berkembang dari
konflik; sebuah Dewan Hak Asasi Manusia dan dana demokrasi; sebuah penghukuman
yang jelas dan tidak ambigu tentang terorisme “dalam segala bentuk dan
manifestasi”; perjanjian untuk mencurahkan lebih banyak sumber daya ke Kantor
Layanan Pengawasan Internal; perjanjian untuk menghabiskan miliaran lebih dalam
mencapai Tujuan Pembangunan Milenium; pembubaran Dewan Perwalian, karena misinya sudah terselesaikan; dan, perjanjian
bahwa masing-masing negara , dengan bantuan dari masyarakat internasional,
memiliki “tanggung jawab untuk melindungi” populasi dari genosida, kejahatan perang,
pembersihan etnis dan kejahatan terhadap kemanusiaan-dengan pemahaman bahwa
masyarakat internasional siap untuk bertindak “kolektif” dan “dengan tepat
waktu dan tegas” untuk melindungi warga sipil yang rentan jika suatu negara
“secara nyata gagal” dalam memenuhi tanggung jawabnya.
Kantor Layanan Pengawasan Internal sedang
direstrukturisasi untuk memperjelas ruang lingkup dan mandatnya, dan akan
menerima lebih banyak sumber daya. Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan
pengawasan dan audit dari Majelis Umum, Audit Independen Komite Penasehat
(IAAC) sedang dibuat. Pada bulan Juni 2007, Komite Kelima menciptakan sebuah
rancangan resolusi untuk kerangka acuan komite ini.
Sebuah kantor etika didirikan pada tahun 2006, dan
bertanggung jawab untuk melaksanakan pengungkapan keuangan baru dan kebijakan
perlindungan whistleblower. Bekerja sama dengan OIOS, kantor etika juga
merencanakan untuk menerapkan kebijakan untuk menghindari penipuan dan korupsi.
Sekretariat sedang dalam proses meninjau semua mandat PBB yang berusia lebih
dari lima tahun. Peninjauan ini ditujukan untuk menentukan program mana yang
merupakan duplikat atau tidak perlu yang harus dihilangkan. Tidak semua negara
anggota menyetujui mandat mana di antara lebih dari 7000 mandat yang harus
ditinjau ulang.
Sengketa ini berpusat pada apakah mandat yang telah
diperbaharui harus diperiksa Memang, hambatan yang diidentifikasi – pada
khususnya, kurangnya informasi tentang implikasi sumber daya mandat
masing-masing – merupakan pembenaran yang cukup untuk Majelis Umum untuk
menghentikan peninjauan mandat pada bulan September 2008.
Sementara itu, Majelis Umum meluncurkan sejumlah
inisiatif baru yang secara longgar terkait dengan reformasi pada bulan April
2007, meliputi tata kelola lingkungan internasional, ‘Ditayangkan sebagai Satu’
pada tingkat negara untuk meningkatkan konsolidasi kegiatan program PBB dan
organisasi gender yang bersatu. Sedangkan pencapaian 2 isu pertama itu kecil,
Majelis Umum pada September 2010 menyetujui pembentukan “UN Women” atau
Wanita PBB/PBB Wanita sebagai organisasi PBB yang baru untuk kesetaraan gender
dan pemberdayaan perempuan. ‘UN Women didirikan dengan mempersatukan sumber
daya dan mandat dari empat kesatuan kecil untuk dampak yang lebih besar. Kepala
pertama Wanita PBB adalah Michelle Bachelet, mantan
Presiden Chile.
L. Efektifitas
Beberapa telah mempertanyakan apakah PBB masih relevan
di abad ke-2. Sementara mandat pertama dan kedua Piagam PBB membutuhkan PBB:.
“Untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional …. (Dan jika perlu
untuk menegakkan perdamaian dengan) mengambil tindakan pencegahan atau
penegakan hukum. “, karena struktur restriktif administrasi, anggota tetap
Dewan Keamanan sendiri kadang-kadang mencegah PBB dari sepenuhnya melaksanakan
dua mandat pertama. Tanpa persetujuan bulat, dukungan (atau minimal abstain)
dari semua 5 dari anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Piagam PBB hanya
memungkinkan untuk “mengamati”, laporan, dan membuat rekomendasi mengenai
konflik internasional. Kebulatan tersebut di Dewan Keamanan tentang otorisasi
aksi penegakan hukum PBB bersenjata tidak selalu tercapai pada waktunya untuk
mencegah pecahnya perang internasional. Bahkan dengan semua hambatan dan
keterbatasan pada kemampuan PBB untuk menanggapi situasi konflik, berbagai studi
masih telah menemukan PBB telah memiliki banyak keberhasilan penting dalam 65
tahun keberadaannya.
Pada tahun 1962 Sekjen PBB U Thant memberikan
bantuan yang berharga dan mengambil banyak waktu, tenaga dan inisiatif sebagai
negosiator utama antara Nikita Khrushchev dan John F. Kennedy selama Krisis Rudal Kuba, sehingga
memberikan hubungan penting dalam pencegahan suatu perang nuklir pada waktu
itu. Sebuah penilitan tahun 2005 oleh RAND Corporation menemukan PBB berhasil
dalam dua dari tiga upaya perdamaian. Studi ini juga membandingkan upaya PBB
untuk pembangunan bangsa dengan orang-orang dari Amerika Serikat, dan menemukan
bahwa tujuh dari delapan kasus PBB damai, bertentangan dengan empat dari
delapan kasus AS damai Juga pada tahun 2005, Human Security Report
mendokumentasikan penurunan jumlah perang, genosida dan pelanggaran HAM sejak
akhir Perang Dingin, dan bukti, meskipun tidak langsung, bahwa aktivisme
internasional – kebanyakan dipelopori oleh PBB – telah menjadi penyebab utama penurunan
konflik bersenjata sejak akhir Perang Dingin.
BAB III
KESIMPULAN
Dengan demikian kita telah mengetahui berbagai aspek
mengenai Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Murupakan organisasi internasional
yang terbesar dari segi jumlah anggotanya. Dan memiliki fungsi yang sangat
strategis dan kehidupan berbangsa.Yang dalam proses pendirinyannya memiliki
jalan panjang. Dan keberadaan PBB di tengah gelojak dunia sangat membantu untuk
menyelesaiakan berbagi masalah di dunia ini seperti politik, sosial, budaya,
dan sebagainya.
Juga fungsi serta tugas dari organisasi PBB
dapat dengan nyata kita rasakan di seluruh dunia seperti ketika bencana
gempa dan tsunami yang melanda aceh dan nias. Dan juga proses perdamaian di
berbagai belahan dunia lainnya.
Tapi disisi lain kita terdapat fakta yang mencegangkan
yaitu pengaruh zionisme di PBB. Mulai dari lambang, keanggotaan,dan pengambilan
keputusan oleh PBB yang sangat menguntungkan negara maju dan membebani
negara negara berkembang seperti pinjaman IMF dan sebagainya.
Kuatnya pengaruh zionis di PBB dapat kita liat pada
saat agresi militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina yang mempora-porandakan
daerah itu. Dengan apa yang telah di lakukan oleh negara yahudi tersebut
PBB tidak memberi sanksi yang tegas terhadap Israel yang jelas-jelas merusak
perdamaian dunia.
Dan disisi lain ketika negara Iran yang melakukan
Pengayaan energi nuklir di negaranya, di tentang oleh dunia barat dan atas
desakan tersebut PBB memberikan sanksi terhadap Iran. Padahal program
energi nuklir tersebut belum terbukti sebagai persenjataan pembunuh masal.
Melainkan untuk energi pembangkit listrik dan sebagainya. Sebaliknya Amerika
serikat yang memiliki persenjataan rahasia tersebut tidak mendapat sanksi
apa-apa dari PBB.
Penyusun juga pernah membaca di salah satu buku
tentang biografi Ahmadinejed, di buku tersebut Ahmadinejad pernah menyatakan
bahwa yang ditakutkan bukanlah kemampuan Iran memproduksi bom nuklir, mengingat
di dunia ini bom semacam itu tidak ada gunanya, “Melainkan, yang mereka khawatirkan
ialah kemandirian dan pengetahuan serta kemajuan pemuda Iran di bidang nuklir.”
Dibuku tersebut juga terdapat pernyataan ahmadinejad
yang menyatakan begini, “Jika nuklir ini dinilai jelek dan kami tidak boleh
menguaasai dan memilikinya, mengapa kalian adikuasa memilikinya? Sebaliknya,
jika teknonuklir ini baik bagi kalian, mengapa kami tidak boleh juga
memakainya?”
Itulah PBB, kehadirannya sangat dibutuhkan oleh semua
negara di dunia ini tapi disisi lain ketidak netralan PBB dalam mengambil
setiap tindakan yang menyangkut tentang permasalahan dunia ini juga menjadi
momok yang merugikan bagi sebagian negara.
DAFTAR PUSTAKA
diaasz.wordpress.com
gudangmakalah.blogdetik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar