TUGAS : KMB I
DOSEN : YATABA,S.kep,Ns
HERPEX SIMPLEKS DAN HERPEX ZOOSTER
OLEH:
KELOMPOK
III
ANDI ARAS
HERY FANTRI WIJAYA.S
SAIDIN
VEVIANTI MAVIKA SARI
NURJAYA
WD.HERLIANTI
AKADEMI
KEPERAWATAN PEMERINTAH
KABUPATEN MUNA
TAHUN 2012
KATA PENGATAR
“Syukur Alhamdulillah”
ungkapan yang patutu dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
kasih sayang dan pertolongan – Nya sehingga makalah yang berjudul “ASKEP PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISITEM
INTEGUMEN AKIBAT VIRUS Herpes Zoster Dan Herpes Simpleks” ini dapat
terselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Shalawat dan Taslim kepada
Rasulullah SAW, keluarga, dan pengikutnya hingga hari kiamat.
Adalah penting bagi
manasiswa memahami serta menginterprestaikan suatu asuhan keperawatan sehingga
nanti dilapangan dalam hal mempraktekan segala tindakan yang berhubungan dengna
penyakit ini dapat melakukannya dengan baik. Oleh karena itu, penyusun merasa
perlu penyajian makalah yang dapat mendukung salah satu indikator pembelajaran
Etika Keperawatan itu sendiri.
Dengan segala
kerendahan hati, penyusun menyampaikan bahwa makalah ini masih banyak kekurang
sehingga diperlukan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan
makalah ini. Namun terlepas dari kekurangan yang ada, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para penggunanya “Mahasiswa
AKPER PEMKAB MUNA”.
Raha, September 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
pengantar...................................................................................................................i
Daftar
isi............................................................................................................................ii
Bab
I
Pendahuluan.............................................................................................................1
- Latar Belakang.......................................................................................................1
- Tujuan....................................................................................................................1
Bab
II
Pembahasan.............................................................................................................2
- Pengertian...............................................................................................................2
- Etiologi....................................................................................................................
- Patofisiologi.............................................................................................................
- Tanda dan Gejala.....................................................................................................
- Komplikasi................................................................................................................
- Pemeriksaan Penunjang...........................................................................................
- Penatalaksanaan Medik..............................................................................................
- Konsep Keperawatan..................................................................................................
Bab
III
Penutup..................................................................................................................
- Kesimpulan...............................................................................................................
- Saran..........................................................................................................................
Daftar
Pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Banyak
diantara kita kalau sedang mengidap
suatu penyakit seperti halnya dengan herpes zoster tidak menghiraukannya. Nanti
setelah dianggap besar, disaat inilah barulah diambil suatu tindakan. Pada hal
jenis penyakit ini sangat berbahaya. Herpes zoster ini sendiri disebabkan oleh
infeksi virus varisela zoster yang dapat menyerang kulit dan mukosa.Infeksi ini
merupakan reaksi virus yang terjadi setelah infeksi primer. Sedangkan Herpes
Simpleks disebabkan oleh virus Herpes Simpleks tipe I dan tipe Iiyang ditandai
adanya fesikel yang berkelpmpok diatas kulit yang sembab dan merah.
Di
dalam makalah kami ini kami akan membahas lebih lanjut dan lebih terperinci
mengenai “Herpes Zoster & Heps Zoster”.
- TUJUAN
1. Agar mahasiswa
dapat
memahami dan mengetahui penyakit Herpes zoster &
Herpes Simpleks
2. Agar
mahasiswa dapat mengetahui dan menginterprestasikan suatu tindakan untuk
menangani penyakit herpes zoster dan herpes simpleks ini sendiri
- TINJAUAN PUSTAKA
Teknik
penulisan makalah ini adalah tinjauan pustaka dengan mengambil literatur –
literatur atau teori – teori melalui buku – buku yang berkaitan dan informasi
melalui layanan internet.
BAB II
PEMBAHASAN
- Herpes Zoster
- Pengertian
Herpes
Zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi firus varizela zoster yang
menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi firus yang terjadi
setelah infeksi primer.
- Etiologi
Reaktivasi
firus varisela zoster
- Patofisiologi
Virus
ini berdiam diganglion posterior susunan saraf tepi dan ganglion kranalis
kelainan kulit yang timbul memberikan lokasi yang setingkat dengan daerah
persyarafan ganglion tersebut. Kadang firus ini juga menyerang ganglion
anterior, bagian motorik kranalis sehingga memberikan gejala – gejala gangguan
motorik.
- Tanda & Gejala
Daerah
yang paling sering terkena adalah daerah torakal. Frekuensi penyakt ini pada
pria dan wanita. Sedangkan mengenai umur lebih sering pada orang dewasa.Sebelum
tingga gejala kulit terhadap gejala prodromal seperti demam, pusing, malaise,
maupun lokal seperti nyeri otot-tulang, gatal, pegal, dan sebagainya. Setelah
timbul eritema yang dalam waktu singkat menjadi vesikel yang berkelimpok dengan
dasar kulit yang eritema dan edema.
Vesikel
ini berisi cairan jernih kemudian menjadi keruh (berwarna abu-abu) dapat
menjadi pastala dan krusta. Kadang vesikel mengandung darah yang disebut herpes
zoster haemoragik dapat pula timbul infeksi sekunder sehingga menimbulkan ulkus
dengan penyembuhan berupa sikatrikas.
- Komplikasi
Pada
usia lanjut lebih dari 40 tahun kemungkinan terjadi neuralgia pasca herpetik.
- Pemerikasaan Penunjang
Pada
pemerikasaan percobaan Tzanck dapat ditemukan sel datia berinti banyak.
- Penetalaksanaan medis
Pada
herpes zoster oftalmikus mengingat komplikasinya diberikan antiviral atau
imunostimulator. Obat-obat ini juga dapat diberikan pada penderita dengan
defesiensi imunitas.
Indikasi
pemberian kortikosteroid ialah untuk sindrom Ramsay Hunt. Pemberian harus
sedini-dininya untuk mencegah terjadinya parasialis. Terapi sering digabungkan
dengan obat antiviral untuk mencegah finrosis ganglion.
- Konsep asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
A. Pengumpulan
Data
Ø Sistem
pernapasan
Bersihan jalan napas
dan pola napas baik
Ø Sistem
kardiovaskuler
Tekanan darah dan nadi
dalam keadaan normal
Ø Sistem
pencernaan
Pola makan baik, nafsu
makan kurang baik dan terjadi malaise.
Ø Sistem
perkemihan
BAK dan BAB dalam
keadaan baik dan normal
Ø Sistem
integumen
Adanya eritema, edema,
pustule dan krusta.
Ø Sistem
muscoloskeletal
-
Nyeri otot-tulang
-
Pegal
-
Paralitas oto muka
B. Pengelompokan
Data
1. Data
Subjektif
Biasanya klien mengatakan
:
·
Demam
·
Pusing
·
Malaise
·
Nyeri otot-tulang
·
Gatal dan pegal
·
Hipenestesi
·
Stres pada penyakitnya
·
Perasaan tidak ada
harapan dan tidak berdaya
2. Data
Objektif
·
Eritema, vesikel yang
berkelompok dengan dasar kulit yang eritema dan edema. Vesikel berisi cairan
jernih kemudian menjadi keruh (berwarnah abu-abu) dapat menjadi pustule dan
krusta. Kadang vesikel mengandung darah, dapat pula timbul infeksi sekunder
sehingga menimbulkan aleus dengan penyembuhan berupa sikatrik.
·
Dapat pula dijumpai
pembesaran kelenjar lymve regional. Lokasi penyakit ini adalan unilateral dan
bersifat dermafonal sesuai dengan tempat persyarafan.
·
Paralitas oto muka
·
Klien nampak pusing
C. Analisa
Data
Problem
|
Etiologi
|
Symptom
|
Gangguan rasa nyaman nyeri
|
VHS
Nukles sel
Infeksi primer
Timbu vesikel-vesikel
Edema kulit yang berat
Nyeri
|
DS
: pusing, nyeri otot, tulang pegal
DO
: erupsi kulit berupa papul eritema vesikel, pustula,krusta
|
Gangguan integritas kulit
|
VHS
Infeksi primer
Dermis dan epidermis
Gingivos stomstis
Gangguan integritas kulit
|
DS
: klien mengatakan gatal-gatal
DO
:
|
Ansietas
|
Adanya penyakit
Kurang terpapannya informasi
Kurang pengetahuan
Stress psikologis
Ansietas
|
DS
:
DO
:
|
Ganggaun
konsep
|
Adanya penyakit
Adanya lesi pada wajah
Dapat mengandung rasa malu pasien
Pasien menjadi rendah diri
Konsep diri terganggu
|
DS
: pasien engatakan perasaan tidak ada harapan dan tidak berdaya
DO
: Adanya masalah dalam hubungan interpersonal
|
|
|
|
2. Diagnosa
keperawatan
1.
Gangguan rasa nyeri
berhubungan dengan infeksi virus, ditandai dengan
DS
: pusing, nyeri otot, tulang pegal
DO
: erupsi kuliit berupa papul eritema, vesikel, pustula, krusta.
2.
Gangguan integritas
kulit berhubungan dengan vesikel yangmudah pecah, editandai dengan :
DS
: -
DO
: kulit eritem vesikel, krusta pustula
3.
Ansietas berhubungan
dengan adanya lesi pada wajah, ditandai dengan :
DS
:
-
Klien mengatakan takut
wajahnya cacat
-
Klien mengatakan stres
pada penyaktnya
DO :
-
Tampak khawatir lesi
pada wajah
-
Klien tampak cemas dan
takut
4.
Gangguan konsep diri
berhubungan dengan adanya penyakit yang ditandai dengan :
DS
: pasien mengatakan perasaan tidak ada harapan dan tidak berdaya
DO
:
-
penghindaran terhadap
kontak sosial
-
adanya masalah dalam
hubungan interpersonal
3. Perencanaan
No
|
Tujuan
|
Rencana
Intervensi
|
keperawatan
Rasional
|
1
|
Tujuan :
Rasa
nyaman terpenuhi setelah tindakan keperawatan
Kriteria hasil :
-
Rasa nyeri berkurang
/ hilang
-
Klien bisa istrahat
dengan cukup
-
Ekspresi wajah tenang
|
|
|
2
|
Tujuan:
Integritas
kulit tubuh kembali dalam waktu 7-10
hari
Kriteria hasil:
-
Tidak ada lesi baru
-
Lesi lama mengalami
infolusi
|
|
|
3
|
Tujuan :
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan cemas akan hilang / berkurang
Kriteria hasil :
-
Pasien merasa yakin
penyakitnya akan sembuh sempurna
-
Lesi tidak ada
infeksi sekunder
|
|
|
4
|
Tujuan :
Setelah
diberikan tindakan keperawatan pasien mulai meraas percaya diri dan mau
berinteraksi dengan orla
Kriteria hasil :
-
Pasien mulai mengerti
tentang penyakitnya
-
Pasien mulai
berinteraksi dan bersosialisasi dengan baik
|
|
|
2.
Herpes Simpleks
- Pengertian
Herpes
simpleks adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh virus herpes simpleks
tipe 1 atau tipe II yang ditandai adanya vesikel yang berkelompok diatas kulit
yang sembab dan merah. Vesikel ini paling sering terdapat disekitar mulut,
hidung, daerah genital, dan biokong, walaupun dapat juga terjadi dibagian tubuh
lain. Berdasarkan perbedaan imunilogi dan kliks, virus herpes simpleks dapat
dibedakan menjadi 2 tipe yaitu :
- Virus herpes simpleks tipe I
- virus herpes simpleks tipe II
- Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks
tipe I dan tipe II. Virus herpes simpleks tipe I berperan dalam kelainan
disekitar mulut sedangkan virus simpleks tipe II berperan dalam kelainan
disekitar genital. Daerah sering ini sring kacau karena adanya cara hubungan
seksual seperti oral-genital, sehingga herpes yang terdapat di daerah genital kadang-kadang
disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe I sedangkan di daerah muulut dan
rongga mulut dapat diakibatkan oleh virus herpes simpleks tipe II.
- Patofisiologi
Penyakit ini tersebar diseluruh dunia dan menyerang
baik priaa dan wanita dengan frekuensi yang tidak berbeda. Infeksi virus herpes
simpleks tipe I biasanya dimulai pada usia anak-anak, sedangkan infeksi virus
herpes simpleks tipe II biasanya terjadi pada usia dewasa dan berhubungan dengan peningkatan aktivitas seksual.
- Tanda & Gejala
Gejala herpes simpleks dapat bervariasi dari atu
individu ke individu lain. Infeksi pertama berlangsung lebih lama dan lebih
berat, kira-kira 3 minggu dan disertai gejala lain seperti demam, lema, nyeri
disekitar mulut, tidak mau makan.
- Pemeriksaan Penunjang
Diagnosi herpes biasanya ditegakkan berdasarkan
anmnesis dn penampilan klinis. Diagnosis dapat dibuat diperkuat dengan
melakukkan biakan herpes, yang positif pada sekitar 80% penderita. Tes Tsank
positif pada 50% - 80% penderita herpes. Pada tes ini bhan dari fesikel
diletakkan pada gelas objek dan diwarnai deengan biru toilidin 1%. Dari hapusan
yang diambiil dari penderita herpes simpleks dapat terlihat sel-sel raksa yang
berinti banyak dan besar.
- Penatalaksanaan Medis
Untuk mengobati herpes simpleks, dokter memberikan
pengobatan antivirus dalam bentuk krim dan pil. Pengobatan ini tidak dapat
menyembhkan hepes simpleks, namun dapat mengurangi durasi terja FDA antara lain
: Acyclovir, Valacyclovir dan Famcyclovir. Jika seseorang telah mendapat
pengobatan untuuk herpes simpleks, maka pasangan seksualnya disarankan untuk
diperiksa, dan bila perlu diobati juga walaupun tidak ada gejala. Hal ini akan
mengurangi resiko terjadinya komplikasi yang serius pada infeksi herpen
simpleks yang tidak terdiagnosis atau mencegah penyebaran infeksi ini ke orang lain.
- Konsep Askep
- Pengkajian
A.
Pengumpulan
Data
Ø Riwayat kesehatan
sekarang
a. Keluhan utama :
Nyeri
b. Riwayat kesehatan utama
Yang menyebabkan nyeri adalah adanya vesikel
c. Riwayat kesehatan masa
lalu
-
Apakah
klien pernah menderita penyakiit yang sama ?
-
Apakah
klien pernah dirawat dirumah sakit ?
-
Pakh
klien prnah menderita alergi ?
d. Riwayat kesehatan
sebelumnya
Apakah ada keeluarga yang menderita penyakit yang
sama atau penyakit lain dan keturunan ?
Ø Pola aktivitas sehari –
hari
B.
Klasifikasi
Data
1.
Data
Ssubjektif
-
Rasa
nyeri pada daerah mulut
-
Sering
demam dan menggil
-
Leman
dan cepat lelah
-
Malas
makan
-
Klien
bertanya mengenai penyakit yang dialami
-
Mearas
kuurang percaya diri
2.
Data
Objektif
-
dinya
p Tampak meringis
-
Badan
terasa hangat
-
Nampakm
lemah dan letih
-
Porsi
makan tidak disiapkan
-
Nampak
tidak ada selera / naafsu makan
-
Berat
badan turun
-
Tampak
gelisah
-
Tampak
malu dengan keadaannya.
C.
Analisa
Data
No
|
Problem
|
Etiologi
|
Symptom
|
|||
1
|
DS :
klien mengatakanmerasa nyeri pada daerah mulut
DO :
Klien nempak meringis
|
Infeksi primer
Peradangan
Hipotalamus
Gangguan korteks serebri
Nyeri
dipersepsikan
|
Nyeri
|
|||
2
|
DS :
-
Klien
mengatakan sering demam dan menggil
-
Klien
mengatakan badannya terasa panas
-
Klien
mengatakan lemah dan cepat lelah
DO :
-
Badan
klien terasa hangat
-
Klien
nempak lemah dan letih
|
Infeksi primer
Peradangan
Pyrogen endogen
Stimulasi di hipotalamus
Pergeseran set point
Gangguan
rasa nyaman dan panas
|
Gangguan rasa nyaman dan panas
|
|||
3
|
DS :
Klien mengatakan malas makan
DO :
-
Porsi
makan tidak dihabiskan
-
Klien
nampak kurang selera/nafsu makan
-
Berat
badan turun
|
Peradangan
Timbul kelemahan
Nafsu
makan berkurang
Malas makan
Nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
|
Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
|
4
|
DS
:
Klien mengatakan merasa kurang percaya diri
DO
:
Klien
tampak malu dengasn penampilannya
|
Pembentukan vesikel yang
berkelpompok
kusta
Kerusakan integritas kulit
Gangguan body image
|
Gangguan body image
|
|||
5
|
DS
:
Klien
bertanya mengenai penyakit yang dialaminya
DO
:
Klien
tampak gelisah
|
Kurang informasi
Salah interprestasi
Kurang pengetahuan
|
Kurang pengetahuan
|
- Dianosa Keperawatan
1.
Gangguan
rasa nyeri, berhubungan dengan ulserasi dan gatal ditandai dengan :
DS : klien mengatakan merasa nyeri pada daerah mulut
DO : klien tampak meringis
2.
Gangguan
rasa nyaman (panas) berhubungan dengan peradangan ditandai dengan :
DS :
-
Klien
mengatakan sering demam dan menggigil
-
Klien
mengatakan badannya terasa panas
-
Klien
mengatakan lemah dan cepat lelah
DO :
-
Badan
klien terasa hangat
-
Klien
nampak lemah dan letih
3.
Nutrisi
kurang dari kebutuhan b/d kurang nafsu makan ditandai dengan :
DS : klien
mengatakn malas makan
DO :
-
Porsi
makan tidak dihabiskan
-
Klien
nampak kurang selera/nafsu makan
-
Berat
badan turun
4.
Gangguan
body image behubungan dengan integrasi kulit ditandai dengan :
DS : Klien
bertanya mengenai penyakit yang dialaminya
DO : Klien
tampak gelisah
5.
Ansietas
berhubunga dengan kurang pengetahuan tentang penyakitnya di tandai dengan :
DS : Klien
bertanya mengenai penyakit yang dialaminya
DO : Klien
tampak gelisah
- Rencana Keperawatan
No
|
Tujuan
|
Infeksi
|
Rasional
|
1
|
Tupan : setelah diberi tindakan
keperawatan selama 3 hari nyeri berkurang
Tupen : setelah diberi tindakan
keperawatan selama 1 hari nteri teratasi dengan kriteria :
-
Menyatakan
tingkat nyeri menurun
-
Tidak
ad petunjuk non verbal tentang nyeri, ulserasi dan gatal
|
|
|
2
|
Tupan : Setelah diberi tindakan
keperawatan selama 3 hari suhu tubuh membaik
Tupen : Setelah diberi tindakan
keperawatan selam 1 hari suhu tubuh berangsur normal dengan kriteria :
-
Tidak
ada menggigil atau gemetar
-
Klien
tampak lebih tenang
-
Ekspresi
wajah klien cerah
|
|
|
3
|
Tupan : Setelah diberi tindakan
keperawatan selam a 3 hari kebutuhan nutrisi terpenuhi
Tupen : Setelah diberi tindakan
keperawatan selama 1 hari kebutuhan nutrisi membaik dengan kriteria :
Nafsu
makan kembali normal
|
|
|
4
|
Tupan : setelah diberi tindakan
keperawatan selama body image terpenuuhi
Tupen : setelah diberikan tindakan
keperawatan selama 1 hari body image teratasi dengan kritrian:
-
Mekanisme
koping yang efektif
-
Menyatakan
penerimaanterhadap situasi diri
|
|
|
5
|
Tupan : setelah diberi tindakan
keperawatan selam a 3 hari perasaan bingung berkurang.
Tupen : setelah diberi tindakan
keperawatan selama 1 hari perasaan klien tampak tenang dengan kriteria :
-
Menjawab
secara verbal pertanyaan yang diberikan tentang penyakitnya
-
Kooperatif
dalam terapi & perawatan
-
Bebas
dari kebingungan
|
|
|
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Herpes
Zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi firus varizela zoster yang
menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi firus yang terjadi
setelah infeksi primer.
2. Herpes simpleks adalah
penyakit seksual yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 atau tipe II
yang ditandai adanya vesikel yang berkelompok diatas kulit yang sembab dan
merah.
3. Pengidap
penyakit Herpes zoster dan Herpes Simpleks manifestasinya dapat menimbulkan
penurunan harga diri atau akan menutup diri dari pergaulan,dan lain sebagainya
B.
SARAN
Herpes zoster & Herpes simpleks merupakan
penyakit yang jarang ditemukan namun penting untuk diketahui oleh seorang
perawat. Oleh karena itu, kita sebagai mahasisiwa Akademi Keperawatan harus
mengetahui cara menangani dan memberikan asuhan keperawatan pada klien yang
menderita penyakit tersebut. Sehungga jika kita menemukan kasus dilapangan,
setidaknya kita sudah mengenal penyakit ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar