KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa,. Karena atas
penyertaan-Nya sehinggah saya bisa menyelesaikan makalah IPA yang berjudul
“Pencemaran Udara” ini.
Dengan pembuatan makalah yang
berjudul “Pencemaran Udara” ini kalian diharapkan dapat lebih mengenal tentang apa yang dimaksud
dengan polusi udara. Kalian juga
diharapkan dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang berharga.
Saya sangat berterima kasih kepada
seluruh anggota kelompok yang telah bekerja sama untuk menyelesaikan makalah
ini.
Saya berharap makalah ini akan
berguna bagi pembelajaran IPA, khususnya pada materi pencemaran udara. Dan saya
sangat berterima kasih dan sangat senang apabila makalah ini dapat dimanfaatkan
sebaik-baiknya dalam proses kegiatan belajar-mengajar.
Saya tahu bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran
dari guru, teman-teman, dan atau siapa saja. Saran dan kritikan yang diberikan
akan saya terima dengan lapang dada. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan terutama pada diri saya sendiri. Akhir kata , saya ucapkan
banyak terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar
Belakang........................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah...................................................................... 1
C. Tujuan
Penulisan........................................................................ 2
D.
Manfaat Penulisan...................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3
A. Pengertian Pencemaran Udara................................................... 3
B. Jenis-Jenis Pencemaran
Udara.................................................... 2
C. Sumber Pencemaran Udara........................................................ 5
D. Dampak Pencemaran Udara....................................................... 6
E. Cara Mencegah Pencemaran Udara........................................... 9
BAB III PENUTUP..................................................................................... 12
A. Kesimpulan................................................................................ 12
B. Saran........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen,
merupakan komponen esensial bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup
lainnya. Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen,
20 % Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 % Karbon Dioksida (CO2)
dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4)
dan Hidrogen (H2). Udara dikatakan "Normal" dan
dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinya seperti tersebut diatas.
Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan
serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah
tercemar/terpolusi.
Akibat aktifitas perubahan manusia udara seringkali menurun
kualitasnya. Perubahan kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis
maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun
penambahan salah satu komponen kimia yang terkandung dalam udara, yang lazim
dikenal sebagai pencemaran udara. Kualitas udara yang dipergunakan untuk
kehidupan tergantung dari lingkungannya. Kemungkinan disuatu tempat dijumpai
debu yang bertebaran dimana-mana dan berbahaya bagi kesehatan. Demikian juga suatu
kota yang terpolusi oleh asap kendaraan bermotor atau angkutan yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah yang harus
dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa
itu pencemaran udara?
2. Apa
saja jenis pencemaran udara?
3.
Apa yang menjadi sumber pencemaran
udara?
4. Apa
dampak pencemaran udara?
5.
Bagaimana cara mencegah pencemaran udara?
C. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan
tugas Ipa tentang polusi (pencemaran) khususnya polusi udara dan untuk memperluas pengetahuan tentang
pencemaran udara beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan dan
kesehatan manusia.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah menambah
pengetahuan kita mengenai pencemaran udara, jenis-jenisnya, sumber, dampak, dan
bagaimana cara kita untuk menanggulangi pencemaran udara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pencemaran
Udara
Pencemaran lingkungan
atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energy dan
atau komponen lain kedalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai
ktingkat tertentu yang menyebapkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
brfungsi lagi sesuai peruntukya ( Undang-Undang Pengelolaan lingkungan Hidup
No. 4 Tahun 1982).
Polutan adalah zat atau
bahan yang menyebapkan terjadinya polusi. Suatu zat disebut polutan, bila
keberadaanya disuatu lingkungan dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk
hidup. Contoh : karbondioksida dengan kadar 0,032 % dapat memberikan dampak
merusak. Dengan kata lain suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1. Jumlah melebihi jumlah normal
2. Berada pada waktu yang tidak tepat
3.
Berada pada tempat yang tidak tepat
Pencemaran udarah adalah
masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya kedalam atmosfir yang dapat mengakibatkan
terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatam manusia secara umum
menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana,
misalnya didalam rumah, sekolah, kantor atau yang sering disebut pencemaran
dalam ruangan (indoor pollution). Selain itu gejala ini secara akumulatif juga
terjadi di luar ruangan (outdoor pollution). Mulai dari tingkat lingkungan
rumah, perkotaan hingga ketingkat regional, bahkan saat ini sudah menjadi
gejala global. Beberapa unsure pencemaran (pollutant) kembali kebumi melalui
deposisi asam atau salju yang mengakibatkan sifat korosif pada bagunan,
tanaman, hutan disamping itu juga membuat sungai dan danau menjadi suatu
lingkungan yang berbahaya bagi ikan-
B. Jenis-Jenis
Pencemaran Udara
1. Menurut bentuk
a. Gas
Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :
1) Golongan
belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S)
dan Sulfat Aerosol.
2) Golongan Nitrogen
terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida
(NO), Amoniak (NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
3) Golongan Karbon
terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida
(CO), Hidrokarbon .
4) Golongan gas
yang berbahaya terdiri -0dari Benzen, Vinyl Klorida, air
raksa uap.
b.
Pertikel
Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi :
1)
Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.
2) Bahan organik
terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.
3)
Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.
2. Menurut
tempat dan sumbernya
a.
Ruangan (indoor)
Pencemaran udara ruangan (In door
air pollution), berupa pencemaran udara didalam ru-a-ngan yang berasal dari
pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.
b.
Udara bebas (outdoor)
Pencemaran udara bebas (Out door air pollution), Sumber
Pen-cemaran udara bebas :
1)
Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dll.
2) Kegiatan manusia,
misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan, dll.
3)
Berdasarkan pengaruhnya terhadap
gangguan kesehatan
Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan
dibedakan menjadi 4 jenis
yaitu:
a.
Irintasia.
Biasanya polutan
ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan hanya pada saluran
pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulai dari hidung hingga
tenggorokkan. Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak, debu.
Iritasi terjadi pada saluran pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai
paru-paru sendiri.
b.
Asfiksia
Disebabkan oleh
ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap oksigen atau mengakibatkan kadar
O2 menjadi berkurang. Keracunan gas Karbon Monoksida
mengakibatkan CO akan mengikat hemoglobin sehingga kemampuan hemoglobin
mengikat O2 berkurang terjadilah Asfiksia. Yang termasuk golongan ini adalah
gas Nitrogen, Oksida, Metan, Gas Hidrogen dan Helium.
c.
Anestesia
Bersifat
menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan kesadaran, misalnya aeter,
aetilene, propane dan alkohol alifatis.
d. Toksis
Titik tangkap terjadinya toksis
berbagai jenis, yaitu :
1)
Menimbulkan
gangguan pada sistem pembuatan darah, mi-salnya benzene, fenol, toluen dan
xylene.
2)
Keracunan terhadap susunan syaraf,
misalnya karbon disulfid, metil alkohol.
4. Menurut
asal
a.
Pencemar primer
Polutan yang bentuk dan komposisinya
sama dengan ketika dipancarkan, lazim disebut sebagai pencemar primer, antara
lain CO, CO2, hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon
serta berbagai partikel.
b. Pencemar Sekunder
Berbagai bahan pencemar kadangkala
bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis pencemar baru, yang justru lebih
membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara
otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar
matahari. Pencemar
hasil reaksi disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah
Ozon, formal dehida, dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN).
C. Sumber Pencemaran Udara
1.
Kegiatan manusia
a.
Transportasi
Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi
mengakibatkan pengembangan wilayah perkotaan ke daerah pinggiran kota.
Akibatnya aktivitas penduduk dengan alat transportasi pun meningkat. Kegiatan transportasi
menjadi penyebab pencemaran udara karena senyawa kimia yang dihasilkan dari
kendaraan bermotor. Senyawa kimia tersebut antara lain karbon dioksida,
nitrogen dioksida, dan beberapa partikel mikro.
b.
Industri
Jenis industri yang menjadi sumber
pencemaran melalui udara diantaranya industri besi dan baja, industri semen,
industri kendaraan bermotor, industri pupuk, industri alumunium, industri
pembangkit tenaga air, industri kertas, industri kilang minyak, industri
pertambangan. Industrialisasi di Indonesia sedang berkembang, tetapi
perkembangan tersebut seringkali mengabaikan pengendalian pencemaran. Oleh karena itu pemilik usaha
industri harus melengkapi industrinya dengan fasilitas untuk pengendalian
limbah.
c.
Pembangkit listrik
d.
Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan
berbagai jenis bahan bakar
e.
Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
2.
Sumber alami
a.
Gunung berapi
b.
Rawa-rawa
c.
Kebakaran hutan
3.
Sumber-sumber lain
a.
Transportasi amonia
b.
Kebocoran tangki klor
d.
Uap pelarut organik
D. Dampak Pencemaran Udara
1.
Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat
di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem
pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis
pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan
bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai
paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan
menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum
dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas
atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan
gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
2.
Dampak
terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah
dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan
penyakit, antara lain klorosis, nekrosis,
dan bintik hitam.
Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
3.
Hujan asam
pH biasa
air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2
dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
Dampak dari hujan asam ini antara lain:
a.
Mempengaruhi kualitas air permukaan
b.
Merusak tanaman
c.
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi
kualitas air tanah dan air permukaan
d.
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
4.
Efek rumah kaca
Efek
rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas
matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap
dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan
global.
Dampak dari pemanasan global
adalah:
a.
Pencairan es di kutub
b.
Perubahan iklim regional dan global
c.
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
5.
Kerusakan lapisan ozon
Lapisan
ozon yang
berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km)
merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B
dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi
secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat
sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
E. Cara
Mencegah Pencemaran Udara
Terjadinya pencemaran udara, tentu harus segera ditanggulangi
dengan melakukan pencegahan sedini mungkin agar tidak terjadi kesakitan pada
manusia. Dalam melakukan pencegahan secara tepat tergantung pada sifat dan
sumber polutan udara. Pada dasarnya caranya dibedakan menjadi mengurangi
polutan dengan alat-alat, mengubah polutan, melarutkan polutan, dan
mendispersikan polutan.
Menurut dr.drh.
Mangku Sitepoe (1997), ada lima dasar dalam mencegah atau memperbaiki
pencemaran udara berbentuk gas.
1. Absorbsi.
Melakukan solven yang baik untuk memisahkan polutan gas dengan konsentrasi yang
cukup tinggi. Biasanya absorbennya air, tetapi kadang-kadang dapat juga tidak
menggunakan air (dry absorben).
2.
Adsorbsi. Mempergunakan kekuatan tarik-menarik antara molekul polutan dan zat
adsorben. Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap
polutan. Berbagai tipe adsorben antara lain Karbon Aktif dan Silikat.
3.
Kondensasi. Dengan kondensasi dimaksudkan agar polutan gas diarahkan mencapai
titik kondensasi, terutama dikerjakan pada polutan gas yang bertitik kondensasi
tinggi dan penguapan yang rendah (Hidrokarbon dan gas organik lain).
4.
Pembakaran. Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas
Hidrokarbon yang terdapat di dalam polutan. Hasil pembakaran berupa Karbon
Dioksida dan air. Adapun proses pemisahannya secara fisik dikerjakan
bersama-sama dengan proses pembakaran secara kimia.
5.
Reaksi kimia. Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan Belerang.
Membersihkan gas golongan Nitrogen, caranya dengan diinjeksikan Amoniak yang
akan bereaksi kimia dengan NOx dan membentuk bahan padat yang mengendap. Untuk
menjernihkan golongan Belerang dipergunakan copper oksid atau kapur dicampur
arang.
Sementara itu, pencegahan pencemaran
udara berbentuk partikel dapat dilakukan melalui enam konsep.
1.
“Membersihkan” (Scrubbing). Mempergunakan cairan untuk memisahkan polutan. Alat
scrubbing ada berbagai jenis, yaitu berbentuk plat, masif, fibrous, dan spray.
2.
Menggunakan filter. Dimaksudkan untuk menangkap polutan partikel pada permukaan
filter. Filter yang dipergunakan berukuran sekecil mungkin. Filter bersifat
semipermeable yang dapat dibersihkan, kadang-kadang dikombinasikan dengan
pembersihan gas dan filter polutan partikel.
3.
Mempergunakan presipitasi elektrostatik. Cara ini berbeda dengan cara mekanis
lainnya, sebab langsung ke butir-butir partikel. Polutan dialirkan di antara
pelat yang diberi aliran listrik sehingga presipitator yang akan
mempresipitasikan polutan partikel dan ditampung di dalam kolektor. Pada bagian
lain akan keluar udara yang telah dibersihkan.
4.
Mempergunakan kolektor mekanis. Dengan menggunakan tenaga gravitasi dan tenaga
kinetis atau kombinasi keduanya untuk mengendapkan partikel. Sebagai kolektor
dipergunakan gaya sentripetal yang memakai siklon.
5.
Program langit biru. Yaitu program untuk mengurangi pencemaran udara, baik
pencemaran udara yang bergerak maupun stasioner. Dalam hal ini, ada tiga tindakan
yang dilakukan terhadap pencemaran udara akibat transportasi yaitu: Pertama,
mengganti bahan bakar kendaraan. Bahan bakar disel dan premium pembakarannya
kurang sempurna sehingga terjadi polutan yang berbahaya. Dalam program lagit
biru, hal ini dikaitkan dengan penggantian bahan bakar ke arah bahan bakar gas
yang memberikan hasil pembakaran lebih baik. Kedua, mengubah mesin kendaraan.
Mesin dengan bahan bakar disel diganti dengan mesin bahan bakar gas. Ketiga,
memasang alat-alat pembersihan polutan pada kendaraan bermotor.
6.
Menggalakan penanaman pohon. Mempertahankan paru-paru kota dengan memperluas
pertamanan dan penanaman berbagai jenis pohon sebagai penangkal pencemaran.
Sebab tumbuhan akan menyerap hasil pencemaran udara (CO2) dan melepaskan oksigen
sehingga mengisap polutan dan mengurangi polutan dengan kehadiran oksigen.
7.
Bentuk pencegahan yang lain adalah membiasakan diri untuk mengkonsumsi makanan
mengandung serat tinggi. Serat makanan dapat menetralkan zat pencemar udara dan
mengurangi penyerapan logam berat melalui sistem pencernaan kita. Dan yang
paling penting pemerintah hendaknya komitmen terhadap mengganti bensin
bertimbal dengan bensin tanpa Timbal.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan
di atas dapat disimpulkan bahwa:
Pencemaran
udarah adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya kedalam
atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan
pada kesehatam manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan
Jenis-jenis pencemaran udara menurut
bentuk : gas, pertikel. Menurut tempat : ruangan (indoor), udara bebas
(outdoor). Gangguan kesehatan : Iritansia, asfiksia, anetesia,
toksis. Menurut
asal : primer, sekunder
Sumber pencemaran udara yaitu:
kegiatan manusia, sumber alami, kebocoran tangki klor, dan lain-lain
Pencemran udara dapat membahayakan
kesehatan manusia, kesehatan tanaman, dapat menyebabkan hujan asam, efek ruma
kaca, kerusakan lapisan ozon, dan sebagainya.
Ada lima dasar
dalam mencegah atau memperbaiki pencemaran udara berbentuk gas yaitu: absorbsi, adsorbsi, kondensasi, pembakaran, dan reaksi kimia.
B.
Saran
Untuk mencegah terjadinya pencemaran
udara yang lebih lanjut hendaknya kita semua ikut menjaga kebersihan udara dan
meminimalkan pencemaran udara, misalnya tidak memakai kendaraan bermotor yang
mengeluarkan banyak asap, tidak membuang gas yang berbahaya secara sembarangan
terutama bagi kegiatan industri, dan lain sebagainya agar kebersihan udara
tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Buku “lingkungan hidup”, mahkota offset – jakarta.
Wikipedia
bahasa indonesia, ensiklopedia bebas
Indah kastiyowati, st. Staf puslitbang tek balitbang dephan. “Dampak dan upaya penanggulangan
pencemaran udara”
Pencemaran Alam Sekitar, Siri Pencemaran Alam, Jasiman Ahmad,
Eddiplex Sdn. Bhd. 1996
Pencemaran Udara dan Bunyi, Siri Utamakan Alam Sekitar Anda,
Jasman Ahmad & Siti Razmah Idris, Penerbit Mikamas, 1996
Tidak ada komentar:
Posting Komentar