do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Sabtu, 28 September 2013

Kapan Saatnya Entrepreneur 'Membunuh' Idenya dan 'Move on'?

Kenyataan yang sebenar-benarnya ialah bahwa tidak semua ide startup/ ide bisnis itu berhasil pada akhirnya. Ada yang harus layu di awal, tengah bahkan saat hampir mencapai puncak. Bahkan jika benar-benar dicermati, cuma segelintir entrepreneur yang benar-benar bisa dikatakan sukses dengan ide bisnisnya. Sisanya? Masih harus berjuang keras dan memperbaiki diri.
Salah satu hal tersulit yang harus dilakukan entrepreneur ialah dengan cepat menentukan apakah sebuah ide bisnis akan gagal pada akhirnya dan harus menetapkan hati dan membulatkan tekad untuk 'membunuh' ide itu sesegera mungkin. Hampir selalu, entrepreneur menunggu terlalu lama hanya untuk mengakui bahwa ide bisnisnya gagal dan mengibarkan bendera putih. 
Mayoritas entrepreneur memang dikenal dengan kegigihannya mempertahankan dan membela ide yang mereka yakini benar tetapi dalam kasus tertentu sepetrti ini, kerendahan hati yang luar biasa untuk mengakui kegagalan bukanlah hal yang mudah. Banyak yang gagal menundukkan ego mereka di sini.
Berikut adalah beberapa indikator yang dapat Anda gunakan untuk menentukan apakah sebuah ide harus ditinggalkan dan bergerak maju menggapai peluang lain yang lebih cerah di dunia bisnis:
  • Wawancarai pelanggan yang datang berulang. Jika mereka tidak menunjukkan antusiasme atau loyalitas atau minat besar pada produk, Anda tahu saatnya mesti meninggalkan produk itu
  • Kebutuhan calon pelanggan terlalu cepat berubah dan sukar diprediksi sehingga tidak memungkinkan untuk mewujudkan solusi dalam bentuk produk bagi Anda
  • Passion dan minat pribadi Anda sendiri terhadap ide dan produk itu sudah berkurang secara signifikan dan
  • Nilai produk dipandang terlalu tinggi sebagai sesuatu yang pantas dimiliki sebagai kebutuhan sekunder/ tersier, bukannya primer.
Memang bukan perkara mudah untuk mengakui bahwa ide bisnis yang selama ini dibanggakan tidak lagi pantas untuk dipertahankan namun setiap pengalaman memberikan peluang bagi kita utuk belajar banyak dan berkembang lebih baik. Mayoritas ide tidak akan lolos dari seleksi alam dan yang lebih penting lagi agar Anda jangan terpaku pada satu ide. Begitu gagal, carilah yang lain, yang lebih baru, dan segar. (*Akhlis)

Tidak ada komentar: