Tugas Prouktif
Melakukan Perbaikan dan/atau Setting
Ulang Koneksi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Nama :
Bella Ramdhani
Kelas :
XI TKJ A
TAHUN
AJARAN 2015/2016
1.
Jelaskan persiapan apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan setting
ulamg dalam koneksi jaringan!
Persiapan untuk melakukan perbaikan konektifitas
jaringan pada komputer client yang bermasalah harus terlebih dahulu mengetahui
peralatan-peralatan yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam jaringan tersebut.
Selain peralatan dalam proses perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui
jenis topologi jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini
dilakukan agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak
menggunakan sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja
tanpa mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan berikut
akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada jaringan dengan
topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada jaringan dengan topologi
Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak digunakan.
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus
Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel
Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan.
Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup serta sepanjang
kabel terdapat node-node.
Karakteristik topologi Bus adalah:
- merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
- Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi
- Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi
collision (tabrakan data atau tercampurnya data). - Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti - Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan
dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus
(kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat
lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya akan dilewati
signal.
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan
peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan
Topologi Bus adalah:
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada
slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation
(client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.
b) Kabel dan konektor
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi
Bus adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan
cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan
electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena
terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.Jenis kabel coaxial
diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan
transfer rate data maximum 10 mbps.
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten
base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan
menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm
dan biasanya berwarna gelap.
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus
adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:
- Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.
- TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.
- TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju
node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru
menuju ke node tujuan.
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat
karena memudahkan untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan
yang ada. Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada
panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum konduksi, namun
semua itu bisa diabaikan.
Karateristik topologi Star adalah:
- Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
- Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.
- Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain
- Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan
peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan
Topologi Start adalah:
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada
slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation
(client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat
dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star menggunakan
kartu jaringan jenis PCI.
2. Kabel dan Konektor
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi
star adalah UTP (Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang
dililit satu sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang
terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan
adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps sampai
dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m. Umumya di
Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih orange), (hijau-putih
hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih biru).
2. Jelaskan metode yang digunakan dalam
pengkabelan menggunakan kabel UTP!
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode
yaitu:
1)
Kabel Lurus (Straight Cable)
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch. Susnan pengkabelan pada kabel straight
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch. Susnan pengkabelan pada kabel straight
Pin 1 Pin 2
Putih orange Putih orange
Orange Orange
Putih hijau Putih hijau
Biru Biru
Putih biru Putih biru
Hijau Hijau
Putih coklat Putih coklat
Coklat Coklat
2)
Kabel Silang (Crossover Cable)
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.
Susunan pengkabelan pada kabel cross
Pin 1 pin 2
Putih orange putih hijau
Orange hijau
Putih hijau putih orange
Biru biru
Putih biru putih biru
Hijau orange
Putih coklat putih
coklat
Coklat coklat
3. Jelaskan bagaiman cara pengisian IP
address dan subnet mask!
Kelas Alamat IP Address
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A,
Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut
adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan,
tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyak Kelas C dipakai untuk
banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak
digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
- Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan
- Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.
Penting untuk mengetahui jenis kelas IP address. Kelas IP terbagi menjadi
tiga yaitu :
·
Kelas A
Nilai : 0-127
Nilai IP : 1-126
Jumlah jaringan : 126
Jumlah host : 16.777.214
·
Kelas B
Nilai : 127-191
Jumlah jaringan : 16.384
Jumlah host : 65.534
·
Kelas C
Nilai : 192-223
Jumlah jaringan : 2.097.152
Jumlah host : 254
Hal pertama yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut :
a)
Pemasangan
Konektor pada sistem Jaringan
- Pemasangan Kabel Coaxial dengan
konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node. - Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan
Topologi Star
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
b)
Seting
konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian
IP Address, subnet mask).
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan
baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat
dilakukan dengan cara:
a.
Penginstallan Driver Kartu Jaringan
(LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
b.
Pemilihan Protocol
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog
c.
Pengisian IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
4. Jelaskan bagaiman cara mendeteksi
apakah komputer yang digunakan sudah terhubung denga jaringan!
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan
tindakan akhir yakni:
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
2) Pengujian konektifitas jaringan
3) Pembuatan
laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan
dilakukan
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan
perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu
jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk
mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan
dengan cara:
A.
Pemeriksaan ulang konfigurasi
jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan
ulang kembali dari proses paling awal yakni:
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang
dengan baik atau tidak
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain
tidak mengalami short atau open,
c) Pemasangan konektor tidak longgar
d) Setting dan
konfigurasi kartu jaringan secara software telah
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar
maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.
B.
Pengujian konektifitas jaringan
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk
mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam
sistem jaringan yang dituju.
Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer
dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam
jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup.
Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan
nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar
komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula
dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan
didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat
pengaksesan tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah
komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada
windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap.
Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms
Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan
C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya
pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa
komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya
adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan
dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat
diperoleh informasi bahwa:
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7
b) Diskripsi
Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73
d) IP Addres adalah 10.1.1.7
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan
jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping
digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address
yang kita hubungi.
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika
kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP
tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh
Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda
bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah berjalan dengan
baik.
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak
ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).
Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem
jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan pengujian pada sistem
jaringan setiap komputer telah dapat terhubung dengan baik. Sistem jaringan
tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer, modem (Internet)
dan sebagainya.
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer
client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.Untuk dapat
melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data
atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan lalu klik
sharing.
Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1
unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer client sehingga memotong
ongkos biaya untuk pembelian printer yang banyak.
Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive
A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer tersebut membuka akses
untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan menggunakan fasilitas printer
yang ia miliki.
5. Tuliskan langkah-langkah instalasi
pada sistem jaringan yang berbasis WAN!
Ada dua cara menghubungkan antar-PC dengan
system wirelles, yaitu sistem ad-hoc dan sistem infrastucture. Sytem ad-hoc
adalah sistem peer to peer yang artinya sebuah komputer dihubungkan dengan
sebuahkomputer lainnya agar saling mengenal.
Langkah-langkah instala sisistem ad-hoc yaitu :
Komputer pertama yang disambungkan dengan USB
W-LAN pada port USB, sampai terdeteksi adanya hardware baru kemudian instalkan
driver USB yang cocok sampai driver terinstal dengan smpurna dan alat dapat
digunakan dengan baik. Selanjutnya pemberian nama ada komputer pertama dengan
cara klik icon network wireless yang terletak dibagian kanan bawah taskbar, setelah
itu muncu kotak dialog lalu klik advanced setelah itu pilih wireless network
connection propertis. Langkah selanjutnya adalah klik advanced kemudian muncul
kotak dialog lalu klik check list computer to computer (ad-hoc) lali klik
close. Masih ditab wireless network conection propertis, klik add akan tampil
jendela baru, ketikan komple1 di bagian network name lalu klik ok dan tutup
jendela wireless network connection propertis kemudian klik tombol ok.
Untuk komputer dua hal yang harus dilakukan
adalah instal access point, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
·
Hubungkan komputer pertama pada
port wan access point dengan menggunakan kabel utp konfigurasi straight melalui
LAN card.
·
Setting IP address LAN card pada
komputer pertama dengan 192.168.1.100 dan subnet masknya 255.255.255.0
·
Tambahkan default getway IP
address 192.168.1.100, lalu buka internet eksplorer danketikan alamat IP
tersebut.
·
Aktifkan fungsi DHCP pada access
point untuk memberikan Ip address antara dinamis pada komputer client.
Setelah pemasangan konektor, penginstalan
antena, penginstalan perangkat radio, langkah selanjutnya adalah pengujian
koneksi :
Ø Coba pengujian signal, caranya mirip dengan pengujian noise hanya saja
antena dan kabel (termasuk POE) telah dihubungkan dengan perangkat radio
Ø Sesuiakan nama dan chanel SSID (network name) dengan identitas BTS/AP
tujuan. Demikian juga dengan enkripsinya. Jika dipergunakan autentikasi MAC
address maka pada AP harus didefinisikan terlebih dulu MAC address stasiun itu.
Ø Jika menggunakan autentikasi radius, pastika settingan telah sesuai dan
coba dulu mekanismenya sebelum dipasang.
Ø Perhatika bahwa biasanya perangkat radio berfungsi sebagai bridge dan
bekerja berdasar pengenalan MAC address. Jadi IP address yang didefinisikan
berperan sebagai interface utility didasarkan pada protokol SNMP saja. Jadi
tidak perlu dimasukkan kedalam tabel routing.
Ø Tabel routing di definisikan pada PC router, tempat perangkat radio
terpasang.
Ø Lakukan continous ping untuk melihat stabilitas koneksi dan juga
mengetahui PER.
Ø Jika sudah stabil dan signal strenght minimal dalam tingkatan good, uji
trouhgtput dengan melakukan hubungan FTP.
Ø Lalu gunakan software mass download manageryang telah mendukung TCP
connection setrik simultan, lalu lakukan koneksi FTP server terdekat.
Ø Lihat apakah total toughtput dapat mencapai 60kbps (rata-rata) jika
sudah tercapai maka stabilitas koneksi dapat dijamin ada pada level maksimal.
Ø Dalam setiap tingkat pembebanan yang dilakukan secara bertahap,
perhatikan pakah RRT ping juga meningkat. Jika angka yang ditunjukan mendekati
100ms maka bisa dibilang normal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar