do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Jumat, 27 September 2013

3 Cara Melindungi Privasi Online Anda

Baru-baru ini Federal Trade Commission (FTC) merilis panduan melindungi privasi di dunia maya bagi mereka yang cemas mengenai data-data pribadi yang bisa terbongkar tanpa sepengetahuan dan izin mereka.

FTC berupaya untuk mengukuhkan sejumlah cara perlindungan privasi pengguna Internet menjadi bagian perundangan di tahun 2012 ini:

1. Sebuah alat penangkal pelacakan yang Anda bisa aktifkan untuk mencegah pihak lain mencatat kegiatan online Anda dan menggunakan data itu untuk menunjukkan iklan yang disesuaikan dengan kepribadian dan riwayat jelajah Anda. Konsumen hanya akan memilih sekali dan pihak lain (perusahaan) diwajibkan untuk mematuhinya.

2. Pemberitahuan baku untuk aplikasi mobile sehingga pengguna mengetahui persis data apa yang akan diakses sebuah aplikasi dan bagaimana data itu akan digunakan. Misalnya, jika sebuah aplikasi akan menggunakan daftar kontak Anda, Anda akan mengetahui sebelum Anda mengunduhnya. California sudah menghimbau penggunaan tindakan pengamanan ini.

3. Sebuah situs baru akan mengidentifikasi perusahaan yang disebut perantara data yang mengumpulkan dan menjual informasi Anda kepada pengiklan. Situs ini akan memudahkan melihat informasi yang dikumpulkan mengenai Anda dan siapa yang menggunakannya.

FTC juga menghendaki adanya upaya penetapan standar privasi yang seragam bagi platform besar seperti Google dan Facebook dan menentukan tata laku yang berlaku dalam industri tertentu. Namun, Google dan Facebook belum mencapai tahap yang bisa diwujudkan dalam tindakan sebagaimana perusahaan yang sebelumnya.

Banyak kendala yang perlu diatasi oleh FTC dan banyak hal bisa terjadi dalam 9 bulan. Sementara itu, jika Anda hendak mengamankan privasi online, terdapat sejumlah kiat bagi Anda dimulai dengan opsi privacy lite menggunakan sebuah alat pencegah pelacakan yang telah tersedia menjadi tak terlacak dengan menjadi anonim dalam Internet.

1. Install fitur anti-pelacakan Do-Not-Track dalam peramban atau browser Anda. Meski pihak ketiga sudah menawarkan ekstensi atau plug-in ini sejak lama, Google baru-baru ini merilis versinya sendiri yang bernama keep My Opt-outs untuk peramban Chrome. Setelah terinstal, kegiatan online Anda semestinya tak akan terlacak dan digunakan untuk personalized advertising. Plug-in ini mengirimkan sinyal ke situs-situs yang memberitahukan bahwa Anda tak ingin dilacak. Namun, belum dapat sepenuhnya dijamin bahwa perusahaan-perusahaan akan menghargai pilihan Anda itu.

2. Gunakan plug-in berkeamanan tinggi alternatif. Cocoon ialah plug-in peramban gratis yang bekerja di Firefox dan Internet Explorer di Windows dan Mac. Dengan satu kali klik, Anda memasuki zona jelajah aman yang mencegah situs untuk menginstal cookie pelacak, melindungi IP address Anda sehingga mereka tak mengetahui komputer Anda dan menghasilkan alamat email anonim untuk digunakan saat mendaftar ke suatu situs. Versi gratis Cocoon sendiri memiliki iklan, meskipun mereka tidak melakukan pelacakan untuk iklan yang ditampilkan itu. Minggu ini, Cocoon meluncurkan skema premium bebas iklan seharga 5 dollar per bulan, Cocoon Plus.

3. Mereka yang terobsesi dengan privasi juga bisa menggunakan peramban rahasia seperti Tor (yang juga dikenal sebagai onion router karena memiliki banyak lapisan keamanan layaknya sebuah umbi bawang). Anda harus meluncurkan sebuah sesi Internet dengan menggunakan Tor, untuk menghindari peramban Anda yang konvensional. Namun mengambil rute drastis ini bisa membuat Anda kurang bergerak leluasa, karena Anda tak akan bisa menampilkan video, tak ada akses ke jejaring sosial dan Google juga terblokir. (livescience/*AP)

Tidak ada komentar: