do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Jumat, 27 September 2013

Social Media, Sektor Industri Paling Menjanjikan di AS

Sebuah laporan khusus yang dirilis di bulan Januari 2011 berdasarkan penelitian yang dilaksanakan IBIS World menerangkan bahwa ada 11 sektor industri yang dianggap paling menjanjikan di masa depan untuk perusahaan-perusahaan baru (startup). Ini didasarkan pada kontribusi pada ekonomi AS, kendala untuk memasuki pasar, perubahan teknologi, skala usaha rata-rata dan proyeksi pertumbuhan bisnis.
Dari 11 sektor tersebut, yang terpilih ialah social media atau jejaring sosial. Penggunaan jejaring sosial untuk bisnis sangat pesat mengubah opsi teknologi tinggi menjadi setara dengan ekspektasi konsumen. Hampir semua pemilik UKM di sana menyadari keberadaan beberapa situs layanan jejaring sosial besar - 97% dari mereka pernah mendengar Facebook dan 94% juga sudah familiar dengan Twitter, demikian menurut "State of Small Business Report" pada bulan Januari 2011 yang dilaksanakan oleh Rockbridge Associates. Namun, hanya 7% yang menggunakan Twitter untuk perusahaan mereka , sementara layanan jejaring sosial yang paling banyak digunakan ialah Facebook (27%), diikuti LinkedIn (18%).
Studi ini menyimpulkan bahwa jejarin sosial membantu UKM untuk tetap berhubungan secara interaktif dengan para pelanggan (63%), mengembangkan keasadaran yang lebih tinggi akan keberadaan perusahaan di pasar yang dibidik (61%), dan mengidentifikasi serta menarik pelanggan baru (59%). Sejumlah pemilik UKM merasa kecewa dengan hasil itu. Sebanyak 36% yakin bahwa social media tidak memenuhi ekspektasi mereka. Sebagai koneskuensi pengguna jejaring sosial, sebanyak 27% pemilik UKM berencana untuk menambah investasi mereka di situs-situs perusahaan yang sudah dibuat. (Entrepreneur/*AP)

Tidak ada komentar: