do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Kamis, 31 Oktober 2013

5 Pertimbangan Sebelum Mengajak Pihak Lain Mendirikan Bisnis

Saat Anda berniat untuk mendirikan sebuah usaha baru, satu masalah yang juga sering dihadapi ialah kebingungan untuk mengajak orang dekat atau pihak lain yang berpotensi untuk menjadi rekan pendiri atau cofounder Anda. Jangan cemas, banyak calon entrepreneur yang menghadapi dilemma yang sama. Dan Anda perlu mempertimbangkan masak-masak untung rugi memiliki seorang atau beberapa rekan pendiri. Berikut merupakan sejumlah poin yang patut menjadi pertimbangan sebelum mengajak orang lain menjadicofounder.
Bagaimana rekam jejaknya?
Pernahkah Anda membaca pernyataan sangkalan perdagangan? Misalnya, sebagian besar produk investasi keuangan dipasarkan dengan peringatan bahwa kinerja masa lalu tak selalu menunjukkan hasil di masa dating. Meskipun kenyataan ini memang ada, penilaian dana dan manajer dana dari media keuangan sering tidak didasarkan pada prospek atau kualifikasi tetapi lebih pada kinerja dalam riwayat terkini.
Bagaimanakah kinerja calon rekan pendiri Anda itu? Cermatilah dengan mendetil. Memang tidak ada yang bisa menjamin apa yang akan terjadi di masa depan tetapi Anda bisa menggunakannya sebagai salah satu panduan untuk mengetahui pola pikirnya, etika kerjanya, tingkat komitmennya, keberhasilan di masa lalu dan demikian juga kegagalannya.
Apakah rekan pendiri Anda tergabung dalam tim atau organisasi tertentu? Apakah ia familiar dengan cara-cara bekerja dalam tim dan secara bersamaan mampu memberikan kontribusi positif? Bagaimana mitra bisnis Anda memandang prestasi dan tantangan yang harus dihadapi bisnis baru nantinya?
Menanyakan jenis-jenis pertanyaan seperti ini membantu Anda menilai seberapa cocokkah seseorang dalam kriteria rekan pendiri yang ideal. Cermati latar belakangnya sehingga Anda bisa mengetahui kelebihan dan mengantisipasi kekurangannya.
Apa yang memotivasi calon rekan pendiri Anda?
Apakah calon rekan pendiri termotivasi untuk meluncurkan startup karena alasan uang, ketenaran, gaya hidup mewah, waktu, pujian dan pengakuan dari orang lain? Mengapa calon rekan pendiri Anda sebenarnya menginginkan memulai sebuah bisnis?
Pahami motivasinya, alasan mengapa mereka memutuskan berwirausaha untuk membantu Anda memutuskan apakah mereka calon yang tepat. Misalnya jika calon rekan pendiri Anda ingin mencari exit strategy yang lebih cepat dan Anda memulai sebuah bisnis dengan tujuan jangka panjang, Anda berdua akan memiliki perbedaan dalam sudut pandang dan tujuan. Ketidakserasian dalam hal visi perusahaan akan menumbuhkan benih-benih perpecahan dalam jangka panjang. Ketahui apa yang ia inginkan dan komunikasikan tujuan Anda pula. Jika memang ada perbedaan, tempuh jalan tengah. Jika tidak ada kompromi yang bisa dicapai, jangan memaksakan untuk bekerjasama.
Apakah calon rekan pendiri Anda mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mengeksekusi ide bisnis?
Terdapat demikian banyak pekerja professional berbakat dengan pengetahuan dan ketrampilan yang spesifik, namun pertanyaan utamaya ialah: Bisakah calon rekan pendiri Anda mengeksekusi berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki? terdapat perbedaan besar antara mengetahui apa yang harus dilakukan dan benar-benar melakukannya.
Mengembangkan dan berbagi kesepakatan operasional yang secara jelas menggarisbawahi peran dan akuntabilitas/ tanggung jawab akan membantu Anda mengendalikan jikalau rekan pendiri benar-benar bisa bekerja dengan baik. Eksekusi taktik atau kurangnya eksekusi taktik bisa menentukan hidup mati sebuah bisnis, jadi kemukakan apa yang menjadi harapan Anda hingg asedetil mungkin. Ini bisa menjadi ujian pertama dan bisa menjadikannya peluang bagi rekan pendiri untuk mencoba bekerjasama dengan Anda selama beberapa waktu.
Bagaimana gaya hidup calon rekan pendiri?
Apa yang penting bagi calon rekan pendiri Anda? Mungkin ini terdengar tak relevan tetapi kenyataannya ialah bahwa pemahaman prioritas seseorang akan membantu Anda menghindari banyak masalah saat sudah berjalannya roda bisnis.
Mendapatkan ide yang cemerlang dari berbagai jenis komitmen, orang dan hal yang konstan dalam kehidupan calon rekan pendiri Anda merupakan puncaknya. Bisnis baru Anda akan menghadapi sejumlah tantangan berat selama tahap awal. Maka dari itu, orang dengan keprobadian tak bisa dipercaya, tak berkomitmen, dan tak banyak memiliki strategi yang berguna akan menjadi beban saja bagi perkembangan bisnis Anda.
Bisakah calon rekan pendiri Anda itu terus setia di bidangnya?
Kita semua memiliki kelebihan di bidang tertentu. Apakah calon rekan pendiri Anda itu menyadari kelebihannya dan bagaimana kelak kelebihan itu akan diaplikasikan untuk memajukan bisnis baru?
Alasan Anda untuk mengajaknya masuk ialah untuk memperkecil lubang kelemahan dan menggandakan upaya untuk memajukan usaha. Jika calon rekan pendiri Anda belum menyadari kelebihan itu, cara bagaimana ia menambahkan manfaat pada bisnis Ande berdua nantinya dan bersikeras untuk bekerja di luar aspek yang menjadi kelebihannya, Anda bisa pastikan perpecahan akan terjadi cepat atau lambat.
Putuskan jauh-jauh hari kontribusi apa yang bia diberikan setiap pendiri dan yang terpenting, bagaimana setiap pendiri bisa menciptakan nilai dan secara bersamaan menyerasikan diri dengan manfaat tersebut. (*AP)

Tidak ada komentar: