do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Kamis, 31 Oktober 2013

Resep Beralih dari Karyawan Jadi Pengusaha

Bosan bekerja untuk orang lain? Ingin keluar lalu membangun dan menjalankan bisnis Anda sendiri, tapi tidak yakin untuk memulai?
Maka gunakan kemampuan Anda, pengetahuan soal industri yang akan digeluti, serta koneksi yang Anda miliki untuk membangun bisnis yang sukses, saran Joanne Cleaver, penulis buku "The Career Lattice."
"Kami pikir untuk menjadi seorang pengusaha, Anda perlu mengambil satu lompatan yaitu tinggalkan pekerjaan Anda sebagai karyawan dan menjadi seorang pengusaha," ungkap dia seperti dinukil dari Liputan6.com.
Berikut 4 cara untuk beralih dari karyawan menjadi pengusaha:
1. Putuskan antara menggunakan industri yang Anda geluti atau keterampilan profesional Anda
Sebutlah Anda seorang akuntan di perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan. Mungkin Anda ingin mendirikan bisnis dengan memanfaatkan kemampuan Anda di bidang akuntasi dengan membangun perusahaan yang bergereak di bidang akuntansi. Atau mungkin anda ingin menerapkan kemampuan akuntasi Anda di bidang kesehatan karena Anda akrab dengan industri tersebut.
Misalnya, Anda tahu bahwa pengadaan sistem penagihan secara elektronik memiliki peluang yang cukup bagus di industri kesehatan. Jadi mungkin Anda bisa membuka sebuah konsultan yang membantu perusahaan kesehatan soal sistem tersebut.
2. Menemukan tren baru di industri Anda
Seperti sistem penagihan secara elektonik di bidang kesehatan, setiap industri memiliki tantangan masing-masing dan ini terus berubah. Mengidentifikasi tren tersebut dapat memberitahu Anda, di mana dapat menemukan peluang yang bisa membawa kesuksesan dalam berbisnis.
Tapi bagaimana jika pekerjaan Anda saat ini tidak dapat memberikan informasi soal masalah dari seluruh industri ke depan?
"Datanglah ke acara konferensi atau seminar lalu dengarlah apa yang asosiasi bicarakan," kata Cleaver.
Jika Anda tidak dapat pergi ke seminar, Anda bisa masih membaca publikasi dan blog milik asosiasi. Cari tahu siapa yang paling berpengaruh pada industri dan profesi yang Anda geluti, lalu ikuti saran mereka.
"Kalau Anda telah mengidentifikasi isu-isu kunci yang membentuk masa depan industri atau profesi Anda. Atur beberapa news alerts sehingga Anda mulai mendapatkan arus informasi yang Anda butuhkan," jelasnya.
Cara lain untuk mengidentifikasi tren adalah menempatkan perusahaan Anda di bawah kaca pembesar. "Bayangkan Anda memiliki hubungan dengan klien Anda, mirip dengan relasi perusahaan XYZ dengan bos Anda, bedahlah hubungan itu."
Lihatlah lebih dekat faktor apa yang bisa mendukung kesuksesan perusahaan Anda dengan klien Anda, dan Anda bisa mulai mengerti bagaimana perusahaan Anda dapat memenuhi kebutuhan industri.
3. Cari tahu kebutuhan konsumen
Setelah Anda memahami tren industri, Anda bisa mendapatkan ide yang lebih baik soal apa yang paling dibutuhkan klien Anda.
Apa yang mereka butuhkan sekarang? Apa yang akan mereka butuhkan dalam 6-12 bulan mendatang? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda menemukan apa yang layak ditawarkan ke konsumen Anda.
Sebuah pertanyaan yang sama-sama penting adalah Apa yang Anda ingin? Jika jawabannya adalah Anda hanya sedang bosan bekerja dan ingin keluar, jawaban itu tidak buruk, tapi tidak cukup. Anda harus lebih menggali lagi Anda ingin lakukan, dan terjemahkan bagaimana cara Anda untuk mencapai ambisi Anda tersebut.
Sekali Anda menjawab pertanyaan ini, mulailah mencari tempat yang strategis dan dekat dengan konsumen Anda. Setiap persimpangan jalan merupakan posisi strategis untuk memulai bisnis yang sukses.
4. Gunakan jaringan Anda
Sekarang Anda sudah tahu produk atau jasa apa yang Anda ingin menawarkan, kini saatnya untuk menggunakan koneksi yang Anda miliki untuk belajar lebih dalam mengenai industri Anda atau menjadikannya sebagai klien baru Anda.
"Melangkahlah dan eksplorasi percakapan dengan mereka untuk mendapatkan masukan," jelas Cleaver.
Jika Anda tidak memiliki kontak langsung dengan mereka, Anda mungkin bisa berhubungan melalui LinkedIn mereka. Mulailah percakapan. "Saya mencoba untuk memahami industri ini lebih baik, apakah Anda memiliki 15 menit untuk minum kopi?'"
Saat bertemu, mintalah saran dari klien Anda mengenai bagaimana membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan. Bukalah mata Anda untuk setiap kesempatan yang ada di depan Anda.
Jika Anda memiliki hubungan yang baik dengan perusahaan tempat Anda bekerja, Anda mungkin dapat menggunakan hubungan itu untuk mendapatkan klien pertama Anda.
"Keberhasilan Anda pada klien pertama Anda dapat membawa ke klien yang potensial lainnya," ujar Cleaver.

Tidak ada komentar: