do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Kamis, 31 Oktober 2013

Amati Konsumen, Baru Bertanya

Setiap perusahaan pasti ingin mengetahui pengaruh apa saja yang berada dalam benak konsumen. Maka dari itu, mereka harus bertanya pada mereka secara langsung.
Jangan terburu-buru. Ada masalah utama yang harus Anda pecahkan jika hendak menanyakan pada orang mengenai hal yang akan mempengaruhi pikiran meeka dalam memutuskan mengadakan perubahan: Hampir pasti mereka tidak mengetahui jawaban yang Anda ingin dapatkan.
Masalahnya bukanlah karena konsumen Anda tidak bersedia memberikan jawabannya. Mereka akan dengan sukarela memberikan jawaban tetapi semua jawaban itu mungkin akan mengarah ke titik yang Anda tidak harapkan, sehingga relevansinya sangat rendah dalam upaya memecahkan masalah yang dihadapi bisnis Anda.
Bertanya pada seseorag untuk menunjukkan pengaruh yang berperan dalam benaknya di masa mendatang sama saja berkata:" Katakan pada saya bagaimana Anda akan berperilaku saat Anda tidak berpikir tentang apa yang saya tanyakan pada Anda."
Alih-alih mendengarkan konsumen Anda, amati saja mereka dahulu. Lakukan uji lapangan yang sederhana dan syudi terkendali yang di dalamnya ANda bisa mengamati apa yang dilakukan oleh para konsumen Anda.
Dalam banyak kasus, semua eksperimen tersebut akan memakan lebih sedikit biaya daripada riset pasar konvensional yang lebih boros dan pandangan serta simpulan yang dicapai akan jauh lebih relevan dan berguna bagi bisnis Anda. (HBR/*Akhlis)

Tidak ada komentar: