do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Kamis, 31 Oktober 2013

Sebelum Memulai, Pastikan Anda Punya Mental Bisnis Dahulu

Bekerja di kantor bukan satu-satunya pilihan lagi untuk mendapatkan uang. Makin banyak orang yang menggerakkan bisnis mereka sendiri. Tetapi, menurut perencana keuangan Aidil AKbar Madjid, ada beberapa langkah yang perlu dipersiapkan sebelum Anda mulai sebuah bisnis.
 
Menurutnya, ketika Anda ingin mulai berbisnis, banyak orang yang menyangka hal itu memerlukan modal (uang) yang besar. Padahal, modal tidak harus berasal dari uang. Modal bisa berupa keterampilan, ilmu, waktu, dan lain sebagainya.
 
Keberanian juga mengiringi. Bahkan, jika Anda mempunyai ide bisnis yang bagus, maka ide tersebut dapat Anda presentasikan kepada pihak yang mempunyai uang untuk bisa memodalinya, tuturnya seperti dilansir Kompas.com.
 
Sebuah hobi memang dapat dijadikan bisnis untuk Anda. Tetapi, Aidil kembali menambahkan, ketika ingin menjadikan hobi menjadi peluang bisnis dan usaha, harus ada kedisiplinan dan komitmen yang besar agar bisnis tersebut berjalan lancar.
 
Pastikan pada saat kita memulai bisnis, kita harus mempunyai mental bisnis dulu. Harus siap-siap untuk rugi juga, termasuk dalam bisnis waralaba (yang sudah sukses), imbuh pria yang memulai kariernya sejak tahun 1994 ini.
 
Pada saat memulai suatu usaha, opsinya memang ada dua macam, yaitu membangun brandsendiri atau membeli waralaba.  Namun, banyak orang yang salah kaprah mengenai konsep waralaba. Banyak yang mengira, membeli waralaba itu suatu investasi. Padahal, saat membeli waralaba artinya tetap ada bisnis yang harus dijalankan.
Kalau mau ambil bisnis waralaba harus siap seperti sedang memulai bisnis baru. Kelebihan yang kita dapatkan dari waralaba yaitu brand-nya. Itu tujuannya untuk target market, dan kita juga membeli sistem, jelasnya.
Selain itu, Anda juga harus menyiapkan waktu. Tidak ada bisnis yang bisa dilepas tangan. Misalnya, saat Anda memilih bisnis di waralaba, Anda juga harus melihat tempatnya, melakukan riset mengenai apa yang ditawarkan franchiser dari waralaba tersebut, menentukan target market, dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar: