do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Selasa, 29 Oktober 2013

Beda Pemimpin dan Manajer

Kepemimpinan dan manajemen membutuhkan pandangan dan ketrampilan yang berbeda. Pemimpin harus membedakan dengan baik antara keduanya dan memutuskan gabungan ketrampilan kepemimpinan dan manajemen yang manakah yang dibutuhkan dalam peran mereka.

Perusahaan juga membutuhkan pemimpin sekaligus manajer pada banyak level yang berbeda: kolega manapun, di tingkat apapun dalam perusahaan, dapat diangkat sebagai pimpinan sebuah proyek atau gerakan.

Profesor Harvard Business School dan penulis kepemimpinan, John Kotter, berpendapat bahwa di saat manajemen berkutat dengan penyempurnaan sebuah proses yang telah ada, mengenyahkan kemajemukan dan risiko, kepemimpinan selalu berhubungan dengan perubahan, yang tentu tidak bisa meninggalkan keterlibatan risiko di dalamnya. Orang-orang bisa diatur sedemikian rupa untuk melakukan tugas-tugas rutin dan penting tetapi mereka akan membutuhkan inspirasi untuk memulai jalur baru yang berbeda dengan hasil yang tidak pasti.

Sebagaimana yang dikatakan Kotter, Karena mereka dipercaya untuk menghasilkan output yang diharapkan secara konstan, proses-proses manajerial sebisa mungkin harus mendekati tingkat bebas risiko dan aman dari kegagalan. Pada gilirannya hal tersebut berarti bahwa mereka tidak bisa bergantung kepada hal-hal yang tidak biasa atau sulit diperoleh --- Kepemimpinan berbeda. Meraih visi yang besar meskipun hambatan selalu ada selalu membutuhkan beberapa letupan energi yang hanya bisa diberikan oleh proses inspirasional dan motivasional. Proses-proses tersebut menyempurnakan efek mereka dalam memberikan energi, tidak dengan memaksa orang menuju arah yang benar sebagaimana yang dilakukan oleh sebuah mekanisme pengendalian, tetapi dengan memuaskan kebutuhan pokok manusia akan prestasi, rasa memiliki, pengakuan, harga diri, sebuah perasaan dapat mengendalikan hidup sendiri, dan mewujudkan cita-cita seseorang. Proses-proses tersebut begitu dalam dan kuat dalam menyentuh kami dan menggugah tanggapan yang begitu kuat.

Kotter menyatakan pendapat yang penting bahwa situasi yang berbeda akan membutuhkan gabungan kepemimpinan dan manajemen yang berbeda pula. Lanjutnya, gabungan pemimpin dan manajer dibutuhkan sepanjang berjalannya sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dengan kepemimpinan yang kokoh dan manajemen yang goyah dapat dengan mudah berjalan di luar kendali meskipun memiliki budaya kelompok yang kuat dan tingkatan inspirasi yang tinggi. Banyak perusahaan baru kurang memahami alasan ini.Sebaliknya sebuah perusahaan yang kuat pada sis manajemen dan lemah dalam sisi kepemimpinan bisa saja mampu melewati perubahan ,tetapi biasanya mendapati hasil yang buruk.
Manajemen dan kepemimpinan ialah dua hal yang amat berbeda.Manajemen bertujuan menyelenggarakan sebuah proses yang mapan dan berhasil dengan seefisien mungkin, menyingkirkan kemajemukan dan risiko. Manajemen orang cenderung memiliki pendekatan yang sama, dengan sebuah sistem pemberian imbalan dan hukuman.Kepemimpinan berkenaan dengan perubahan untuk mencapai sebuah visi jangka panjang baru untuk perusahaan. Kepemimpinan selalu tidak bisa meninggalkan keterlibatan risiko.Pemimpin harus memberi inspirasi kolega-koleganya untuk mematuhi proses ini. Imbalan yang wajar untuk keberhasilan atau kegagalan tidak mungkin membuat para kolega untuk melakukan program perubahan.Para kolega akan perlu dimotivasi oleh satu atau beberapa pendorong yang bekerja di tingkat emosional seperti sebuah perasaan membutuhkan prestasi, harga diri dan kepemilikan.Pemimpin harus sadar mengenai perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen dalam peran mereka dan mendorong kolega-kolega senior untuk menjadi pemimpin sekaligus manajer, menggunakan ketrampilan kepemimpinan, saat diperlukan di samping ketrampilan manajemen yang biasa.

Tidak ada komentar: