do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Senin, 28 Oktober 2013

Pentingnya Proyeksi Keuangan dalam Bisnis

Sebagian besar entrepreneur cenderung untuk menghindari area bisnis ini dan sebagai akibatnya mereka sangat terkejut oleh biaya yang harus dibayar pada kenyataannya. Belum lagi harus menghadapi ekspektasi investor. Mereka nampaknya berpikir bahwa proyeksi keuangan dibuat hanya untuk para investor dan tidak memiliki manfaat. Sesungguhnya, memiliki bisnis tanpa adanya proyeksi keuangan sama dengan mengendarai mobil tanpa mengetahui tujuan. Dengan begitu, akan lebih sukar bagi Anda untuk meraih tujuan.

Apakah itu model keuangan bisnis?
Dalam banyak kasus, model keuangan bisnis dituangkan dalam bentuk lembaran Microsoft Excel yang diisi dengan proyeksi pengeluaran dan pemasukan untuk bisnis rintisan Anda, dimulai dari sekarang hingga 5 tahun mendatang. Untuk nilai yang lebih banyak, sejumlah variabel bisa ditambahkan, seperti tingkat pertumbuhan volume produk dan jumlah penjual untuk analisis keadaan tak terduga.

Mengapa? 
Bagi Anda yang ingin membuat keputusan dan menjalankan bisnis dengan baik, menuangkan semua angka dan kalkulasi dalam benak kita sangat diperlukan dengan menggunakan proyeksi biaya dan pemasukan yang masuk akal (asumsi-asumsi ini disebut sebagai model bisnis Anda). Berikutnya model bisnis seperti ini akan dibutuhkan investor potensial untuk mengesahkan seberapa besar uang yang dibutuhkan untuk memulai dan seberapa banyak pemasukan yang ditargetkan dari investasi yang diberikan.

Kapan? 
Model keuangan harus sudah berjalan bahkan sebelum Anda menggabungkan bisnis dan membangun produk purwarupa (prototype). Jika Anda tidak bisa menentukan tujuan itu, maka setidaknya jangan dekati investor potensial hingga model Anda berjalan. Investor kurang mentolerir usaha rintisan yang tidak memiliki rencana keuangan sama sekali.

Bagaimana?
Mulailah dengan model bisnis sampel yang tersedia dalam bentuk generik atau terkustomisasi untuk industri yang spesifik, dari banyak sumber di dunia maya. Jika Anda merasa belum mampu belajarlah dari seseorang yang lebih berkompeten untuk mengolah angka pengeluaran dan pemasukan bisnis menjadi formula proyeksi, ringkasan arus kas dan laporan laba rugi. Akan lebih baik jika Anda lakukan sendiri, atau setidaknya terlibat langsung di dalam pembuatan model bisnis tersebut. 

Bisnis model ini kemudian bisa digunakan untuk berbagai tujuan seperti perkiraan laba dan risiko, proyeksi nilai-nilai asumsi yang dibuat berdasarkan kondisi pasar sekarang, penghitungan margin yang dibutuhkan untuk menghindari persyaratan investasi modal yang ketat, merencanakan alokasi modal dan mengukur kinerja keuangan.

Menciptakan proyeksi keuangan memungkinkan kita untuk meninjau kelebihan dan kelemahan dalam model bisnis yang Anda ajukan, dan memungkinkan Anda untuk memperbaiki bagian-bagian krusial yang bisa berperan positif bagi kemajuan bisnis di masa mendatang.

Sementara orang memulai bisnis untuk berbagai alasan, menghasilkan laba biasanya juga penting. Bahkan sebuah organisasi nirlaba pun tidak ingin kehilangan uang begitu saja. Anda tidak akan tahu bahwa jika Anda memenuhi ekspektasi ini hingga Anda membangun model keuangan dengan proyeksi keuangan yang masuk akal. (*Akhlis)

Tidak ada komentar: