do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none;

Selasa, 29 Oktober 2013

Tangani Kritik Negatif...

kata Ken Blanchard. Segala masukan bisa saja manis atau pahit. Dan itu harus disikapi dengan bijak oleh para entrepreneur.

Bagi seorang entrepreneur baru, mungkin belum terlalu terbiasa dengan kritik pedas. Maka dari itu, perlu diupayakan adanya pembiasaan mengenai pengelolaan masukan yang diterima. Berikut ialah beberapa poin yang perlu dicamkan dalam mengelola masukan dan kritik.

Memilah dan menghadapi kritik

1. Kritik yang ditujukan pada sebuah gagasan atau proyek.
Jangan buang tenaga untuk menampung kritik yang ditujukan secara personal. Jika sebuah kritik atau masukan ditujukan pada si penciptanya sebagai seorang pribadi/ individu, bisa dipastikan itu bukan jenis kritik yang konstruktif bagi bisnis karena cenderung kurang sehat.

2. Semua ide/ proyek bisa diperbaiki.

3. Kritik merupakan sarana untuk mendapatkan informasi yang bisa digunakan untuk menyempurnakan proyek atau ide bisnis.

4. Mengembangkan infrastruktur emosional untuk menerima kritik merupakan bagian penting dalam keberhasilan menyebarkan ide dan proyek.

Mengolah kritik

1. Evaluasi apakah kritik negatif memiliki makna bagi diri dan bisnis Anda. Kritik terhadap ide atau proyek memiliki nilai dalam arti ia memberi saran untuk Anda agar mau mengubah ide/ proyek sehingga kelak bisa lebih sukses.

2. Jika kritik bersifat kabur atau taksa (ambigu), mungkin karena ia tidak dikaitkan pada aspek tertentu dari ide atau proyek (misalnya Ide ini tidak akan pernah berhasil), kemudian dapatkan klarifikasi (Mengapa Anda berpikir demikian?)

3. Jika kritik memiliki nilai konstruktif, terapkanlah tindakan pemulihan.

4. Jika kritik tidak atau sedikit sekali memiliki unsur konstruktif, abaikan saja.

Tidak ada komentar: